Share

Hubungan

Aziya sudah menelan habis isi cangkir mungil itu. Menikmati rasa yang nikmat dari paduan dedaunan herbal dan juga akar apapun namanya, terasa asing tapi memang menyegarkan.

"Kenapa? Kau seperti melihat hantu?" jawab Aziya keheranan.

"Kau meminum semua teh itu?"

"Benar, kau bilang ini demi kesehatan kita, dan aku merasa tubuhku memang fit setelah minum ramuan teh ini. Aku merasa sangat capek sekarang, dan mungkin teh ini akan membantuku memulihkan tubuhku."

Jawaban Aziya membuat Galih menelan ludah kasar. Apakah wanita itu sungguh tak tahu kalau sedang masuk perangkap ibunya? Apa dia tidak tahu malam yang begitu bergairah dan membuat mereka lupa segalanya adalah akibat dari teh tersebut?

"Jadi... apa yang membuat kamu terkejut seperti melihat hantu begitu?" kata Aziya dengan mimik polosnya.

Galih sangat ragu untuk menjelaskan semuanya. Apa yang terjadi jika ia menceritakan atas apa yang dilakukan ibunya. Bisa saja Aziya marah dan tidak lagi menghormati ibunya.

"Tidak ada, hanya saja se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status