Share

Gundah

Batin Aziya mencelos, saat Galih merawat Isabella penuh perhatian. Pria itu tidak menoleh sedikitpun ke arahnya, seolah dirinya tidak pernah ada di hatinya.

Iapun menjauh, menyingkir dari pemandangan yang menyesakkan dadanya itu.

Padahal, mereka baru saja menikmati hari-hari yang indah, dan sekarang cobaan itu datang lagi.

Di kamarnya, Aziya menangis sendirian.

Apakah dia berhak untuk menangis seperti ini? Bukankah inilah kenyataan yang dulu sudah pernah ia pikirkan?

"Baiklah, terserah saja, aku akan menerima saja apapun keputusanmu nantinya. Aku yakan perduli lagi," katanya pelan, berbicara pada dirinya sendiri.

Iapun memeluk sebuah bantal dan menikmati tidurnya yang bahkan belum menjelang siang. Ia ingin bersikap tak perduli dengan semua yang akan dilakukan Galih saat ini, meskipun batinnya sangat sakit.

Galih mencari keberadaan Aziya, akan tetapi saat melihat Aziya bergumul di tempat tidur, iapun memutuskan untuk menemani Isabella.

Ia tidak mau mengganggu istrinya yang sedang isti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status