Share

Kisah Sedih

Satu bulan berlalu, korban yang ada dalam kecelakaan pesawat tersebut belum bisa dievakuasi karena cuaca buruk. Hal itu membuat Galih seperti mayat hidup yang tidak bisa lagi tersenyum.

Kesedihan itu begitu menyayat hatinya.

Bahkan Isabella tidak mampu untuk mendekati atau menghiburnya.

Galih cenderung dingin dan berdiam diri seperti tidak perduli dengan yang disekitarnya.

"Di mana kau memesan masakan ini?" tanya Galih pada asistennya. Ia merasa aroma masakan tersebut berbeda dari biasanya.

"Ekhem... maaf Tuan, restoran langganan kita sedang libur dalam beberapa hari, dan saya terpaksa membelinya dari restoran seberang. Jika tuan tidak suka..."

"Tidak, aku menyukainya. Kau bisa membelinya dari restoran itu lagi."

Asisten itu langsung bernapas lega. Biasanya Galih akan sangat pemilih jika bukan dari restoran pelanggan.

"Baik, Tuan."

Asisten itu langsung beranjak hendak pergi, tapi Galih memanggilnya.

"Oh ya, apa ada informasi soal korban kecelakaan pesawat itu?"

"Benar Tuan, beberapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status