All Chapters of Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana: Chapter 81 - Chapter 90

271 Chapters

Bab 81: Kode Etik Dunia Persilatan Diterapkan

Pendekar yang berambut panjang berkata-kata. Temanya menambahkan. “Kalian seharusnya berterima kasih pada kami. Tetapi, tidak perlu. Izinkan kami mengambil gigi-gigi dan buntut Singa Betina Kelam tersebut.”“Tunggu dulu. Apakah aku mengenal kalian?” Serpent An berkata sembari melangkah maju lambat-lambat, menyambut tamunya.“Tentu saja kau tidak mengenal kami, Serpent An. Kau adalah pendekar wanita yang pengikutinya banyak di media sosial. Siapalah kami yang hanya pendekar sekedar lewat,” ujar pria dengan penutup wajah.Luo Yan mengetahui. Ada niat dari kedua pendekar itu ingin memperoleh bahan-bahan yang ditinggalkan si Singa Kelam Betina.Dengan sigap, dia segera mengambil gigi dan buntut makhluk yang sebenarnya memang takluk di tangan salah satu dari dua pendekar tersebut. Ia segera memasukkan bahan-bahan obat itu ke dalam tasnya.“Hei, hei, Dokter. Ayolah. Aku tahu mungkin kau membutuhkan bahan-bahan tersebut. Tetapi kita belum menjalin kesepakatan!” kata pendekar kelabu berambut
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bab 82: Saatnya Naga Dibangkitkan

Sembari terus melangkah, Luo Yan dan Serpent An bertatap-tatapan. Mereka sama-sama merasa khawatir terhadap Zhu Lian.“Lalu, apa rencanamu sekarang, An?” tanya Luo Yan.“Apalagi? Kita akan menyaksikan Zhu Lian bertarung secara diam-diam. Jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, kita selamatkan dia dan pergi dari sini sesegera mungkin,” jawab Serpent An.Di tempat Zhu Lian berada. Dalam keremangan Rimba Terang, ia berdiri di hadapan kedua lawannya, mengawasai kedua pendekar yang mengenakan setelan berwarna kelabu tersebut.Pada saat Luo Yan beranjak tadi, Zhu Lian telah meminta tas sang dokter. Sekarang dia meletakkan tas bersisi sisa-sisa yang ditinggalkan makhluk yang mereka buru itu ke tanah. Lalu, ia berucap. “Kalau memang kalian menginginkan sisa-sisa yang ditinggalkan oleh Singa Betina Kelam itu, kalahkan aku dulu.”“Siapa kau sebenarnya, Ronin?” tanya pendekar yang berambut panjang. Ia menatap Zhu Lian penuh rasa pensaran.“Perkenalkan, aku Zhu Lian. Aku adalah seorang pedaga
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bab 83: Ilmu Kebal Tubuh Tingkat Soaring

Sejak melihat serangan jarak jauh lawan yang berbentuk ular, Zhu Lian sudah mengetahui. Dirinya akan berhadapan dengan para pendekar tingkat Soaring. Sebetulnya, Zhu Lian sendiri tidak dapat memperkirakan. Mampukah dirinya yang masih level Elevate mengalahkan mereka? Terutama, dia berhadapan dengan dua orang yang levelnya jelas-jelas berada di atas dia. Meski begitu, ia tidak gentar. “Mungkin saja kekuatan spiritual mereka hebat. Kata kakek, biasanya orang-orang seperti itu akan lebih mengandalkan serangan jarak jauh mereka. Teknik bela diriku bisa jadi lebih unggul dari mereka. Jadi strateginya adalah …” Sementara Zhu Lian tengah berpikir, kedua lawannya sudah menerjang maju ke arahnya. Si rambut panjang telah siap melepaskan pukulan. Pada lengan kanannya terlihat cahaya berbentuk ular yang tengah menganga. Teknik Pukulan Pagutan Ular Sinting. Pria yang menggunakan masker juga sudah bersiap. Sembari mendekat ke arah Zhu Lian, tangannya telah terkepal. Lengannya terbungkus cahaya
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Bab 84: Pertanda Ada Sesuatu Yang Besar Terjadi

“Jika kau mati, kami tidak bertanggungjawab atas nyawamu, Ronin!”Dua pendekar yang dihadapai Zhu Lian berkata-kata sembari menggerak-gerakkan tangan mereka. Sepertinya, mereka mulai mempersiapkan teknik serangan jarak jauh.Sebaliknya, Zhu Lian tidak lantas mengikuti apa yang mereka lakukan. Dia malah tetap mengerahkan ilmu kebal tubuh, juga teknik Langkah Bayangan Anginnya. Sebagai tanda, bahwa dia berinisiatif untuk bertahan.“Bersiaplah untuk menghadapi serangan kami!” pendekar kelabu dengan rambut panjang kembali berkata-kata. Kedua tangannya sekarang telah dilingkari pendaran cahaya berbentuk ular.Sedangkan cahaya berbentuk iguana terlihat muncul di kepala temannya. Pria yang mengenakan masker itu turut berucap, “Sekarang kau akan melihat kekuatan kami yang sebenarnya!”Serempak, kedua orang itu bergerak untuk melepaskan teknik jarak jauh mereka ke arah yang berbeda. Namun, tidak ada tanda-tanda Zhu Lian bersiap untuk menghadapi mereka.“Arghhh …!”“Ghaaak …!”Tiba-tiba saja, k
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Bab 85: Kembalinya Sang Guru

Sembari berkata-kata, Serpent An yang berbaring di sebelah kanan Zhu Lian beringsut. Dia menempelkan tubuhnya pada Zhu Lian yang merebah terlentang. Tanpa ragu, ia melingkarkan tangan pada tubuh pimpinan eksplorasi mereka.“Terima kasih untuk dekapanmu ini, Serpent An. Lelahku langsung terusir rasanya,” senyum Zhu Lian. Ia menoleh pada si Ronin wanita. Ia balas merangkul Serpent An. Wajah wanita muda itu juga berada sangat dekat di depan mukanya.Kemudian, terjadi hal yang tak Zhu Lian duga sebelumnya. Serpent An mendaratkan bibirnya pada pipi Zhu Lian.“Luo Yan, kau tidak cemburu aku seperti ini pada Zhu Lian, bukan?” Serpent An berucap iseng.“Tentu saja tidak. Zhu Lian pantas untuk mendapatkannya,” jawab Luo Yan yang berada di sisi kiri Zhu Lian. Ia terkekeh-kekeh tanpa suara.Memasang raut layaknya terkejut, Zhu Lian menoleh ke arah Luo Yan. Mereka bertiga berada di dalam sebuah sleeping bag.Sebenarnya saat itu, Luo Yan juga tengah melingkarkan tangannya pada lengan kiri Zhu Lian
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

Bab 86: Tawaran Bereksplorasi Dari Bai Lu

Diberitahu oleh sistem yang berada dalam dirinya, Zhu Lian pun memandang ke arah dua orang yang duduk pada meja yang berada di seberang dirinya dengan Bai Lu.Sejak tadi perhatiannya hanya tertuju pada sang guru, sekarang diam-diam ia menyimak. Apa yang tengah diperbincangkan oleh kedua pria tersebut. Salah satunya bertutur.“Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Calon istriku tidak memintanya. Tetapi ayahnya … entahlah. Aku mengerti. Calon mertuaku itu agak tidak suka terhadapku. Tetapi, dia malah meminta anaknya disematkan cincin emas putih dengan Berlian Mata Anjing Liar Setan. Sungguh tak masuk akal!”“Jun, mungkin bapaknya kekasihmu itu ingin menguji sejauh mana niatmu untuk menikahi Lan. Apakah kau sudah bertanya pada para Ronin atau mungkin anggota-anggota sekte. Siapa tahu ada yang memiliki berlian tersebut dan mau menjualnya.”“Sudah, Jing. Aku sudah melihat dan bertanya-tanya di forum jual beli online. Harga termurah yang aku temukan adalah sembilan ratus juta, bayangkan itu!
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bab 87: Berkencan Dengan Sang Guru

“Be-benarkah, Tuan Zhu Lian …?!” tanya Jun terkejut sekaligus penuh harap.Bagi Zhu Lian sekarang, dia sudah kebanyakan uang. Kemarin saja, dia sebetulnya tidak bermaksud untuk membawa sisa-sisa dari monster terkecuali milik Singa Betina Kelam yang sebetulnya ditaklukkan lawan mereka.Akan tetapi, rekan-rekan sepetualangannya ingin membagi bahan-bahan yang mereka dapatkan sama rata. Hanya Yan Yin dan Qigang yang benar-benar tidak mau menerima.Sekarang saja, benda-benda yang ditinggalkan oleh semua makhluk yang ia dan keenam temannya musnahkan belum sempat ia jual. Karena, dia ingin menyambut kedatangan Bai Lu di Bakmi Nikmat.“Betul, Tuan Jun. Anda hanya perlu memberiku bayaran setengah saja dari kemampuan Anda,” Zhu Lian menjawab pertanyaan Jun dengan tegas.Terlihat dari busana yang ia kenakan, Jun memang kelihatan datang dari kalangan berada. Namun tetap saja. Zhu Lian tidak akan memandang siapa yang meminta pertolongannya. Dia tetap tidak mau menghitung jasa eksplorasinya secara
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

Bab 88: Bai Lu Pun Terperangah

Pasangan guru dan murid itu telah tiba di Gunung Gerbang 4. Bai Lu berkata-kata sembari menyantap bao. Bagi Zhu Lian, melihat Bai Lu makan dengan begitu lahap adalah pemandangan terindah melebihi eloknya pemandangan Gerbang 4.“Ada yang perlu aku lakukan, Guru?” balas Zhu Lian siap menerima instruksi. Ia menaruh hati pada Bai Lu. Apapun yang dititahkan oleh perempuan jelita itu, dia akan mematuhinya. Selain itu dengan begitu, dia juga berharap kemampuan ilmu spiritualnya dapat segera meningkat.“Pertama, serahkan senjata-senjatamu padaku. Hanya aku yang boleh menggunakannya,” senyum Bai Lu kocak. “Kau tidak boleh sedikitpun memanfaatkannya.”“Baik. Sebetulnya, aku membawa panah dan pisauku ini untuk sekedar berjaga-jaga, Bai Lu,” Zhu Lian menurut.Dia memang membawa pisau mahal dan busur pemberian kelaurga Gong tersandang dipunggung. Sebetulnya, alasan utama Zhu Lian membawa persenjataanya adalah: sekalipun Bai Lu lebih hebat dibanding dia, dirinya merasa perlu melindungi sang guru.
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

Bab 89: Banteng Api Mengamuk

Dalam hatinya Bai Lu terkejut. Bagaimana tidak. Dari tempat ia berada, dirinya dapat melihat muridnya. Begitu Zhu Lian membangkitkan ilmu spiritual, terbentuklah bayangan naga pada wajah dia.Visualisasi itulah yang membuat Bai Lu kaget. Untuk pertama kalinya, dia melihat. Zhu Lian menampakkan tanda-tanda bahwa semestinya, kemampuan kekuatan spiritualnya berada di tingkat Soaring.“Zhu Lian … tapi tidak. Jika memang dia telah mencapai tingkat Soaring, pancaran kekuatan berbentuk naga itu bukan hanya menampakkan kepala saja. Melainkan, seluruh wujudnya,” pikir Bai Lu. Untuk sejenak, ia tertegun.“Tetap saja. Tidak seharusnya seorang pendekar tingkat Elevate menampakkan pancaran kekuatan seperti itu!” katanya lagi tanpa bersuara.Sedangkan Zhu Lian tidak memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Maklum. Selama ini dia tidak tahu apa-apa tentang kekuatan spiritual. Dia hanya fokus untuk menaklukkan makhluk yang mesti ia hadapi.“Bai Lu menyaksikan aku bertarung. Jangan sampai lengah, tet
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

Bab 90: Hasrat Terbesar Zhu Lian

Bai Lu memperingatkan Zhu Lian. Terlambat. Monster-monster di lantai 4 memiliki kekuatan sihir. Saat itu, makhluk yang mereka hadapi mengerahkan kemampuannya.Bum!Terjadi ledakan disertai pancaran cahaya kemerahan bagai api. Zhu Lian yang bermaksud mendekat ke arah musuh diterpa pancaran kekuatan tersebut. Sontak, tubuhnya terpental ke belakang.“Zhu Lian …!” pekik Bai Lu. Ia segera mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin dan menyongsong sosok Zhu Lian yang melayang ke arahnya.Saat itu Zhu Lian dapat merasakan kepalanya pening. Telinganya berdenging dan pandangannya menjadi kabur. Sekujur tubuhnya terasa nyeri. Sampai-sampai, ia tak menyadari. Bai Lu menangkap badannya saat berada di udara.Tahu-tahu saja yang Zhu Lian ketahui, ia berada dalam keadaan setengah berbaring di atas tanah. Sementara, Bai Lu menopang sebagian tubuhnya.“Zhu Lian, Zhu Lian …!” panik Bai Lu. Sebelah telapak tangannya menyentuh pipi kanan Zhu Lian. “Kau tidak apa-apa, bukan? Berbicaralah padaku! Maafkan ak
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more
PREV
1
...
7891011
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status