All Chapters of Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana: Chapter 91 - Chapter 100

271 Chapters

Bab 91: Tantangan Untuk Bakmi Nikmat Pendekar

Perkataan yang keluar dari mulut Bai Lu membuat Zhu Lian menoleh ke arah gurunya yang berjalan di sebelah dia.“Pasti kau mempercayakan warungmu pada kakak cantik itu untuk meladeni pelanggan sementara kamu ada di sini, bukan?” kata Bai Lu lagi bertanya. Maksud dia adalh Lu Dai.“Ya, benar seperti itu,” Zhu Lian menjawab. “Aku juga memberinya sebagian dari keuntunganku untuk dia.”“Tidak masalah sebenarnya seperti itu. Bagus malah. Aku hanya tidak ingin kau keasyikan dengan dunia persilatan, Zhu Lian. Seorang pendekar yang memiliki usaha kuliner dan menghidangkan makanan hasil petualangannya ... menurutku, kedengaran bagai sesuatu yang keren.”Apa yang diucapkan oleh Bai Lu bagai sebuah motivasi bagi Zhu Lian. Ia berpikir sedikit kejauhan. Dirinya membayangkan bagaimana jika dia berpasangan dengan wanita bangsawan tersebut.Mungkinkah Bai Lu merasa bangga. Walaupun, dia hanya seorang pedagang bakmi yang menyajikan menu yang bahan-bahannya berasal dari Ether Realm.Tidak usah ia memili
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Bab 92: Semuanya Mabuk Bakmi

Belum sempat Zhu Lian menanggapi tantangan tersebut, pria yang berkacamata sudah kembali angkat bicara lebih dahulu.“Maaf, dengan Kak siapa kami bicara?”“Namaku Zhu Lian, Tuan. Pemilik dari kedai bakmi ini,” jawab Zhu Lian sopan.Giliran yang bertubuh atletis menanggapi. “Kak Zhu Lian, perkenalkan. Kami bertiga adalah para food blogger. Kami sengaja datang kemari untuk menjajal bakmi buatanmu.”Seketika itu, Zhu Lian tertegun. Begitu lelaki berbadan penuh dengan otot itu memberitahu siapa dirinya, ia baru menyadari. Orang itu adalah Axel Cheng. Dia memang terkenal sebagai seorang pembuat konten makanan yang cukup terkemuka.Selanjutnya, Zhu Lian diperkenalkan dengan teman-teman Axel. Intinya, mereka bertiga bekerjasama untuk membuat video review dari menu-menu baru Zhu Lian.“Baiklah, Kak Zhu Lian. Jika tidak keberatan, tantangan dari kami akan kami buat menjadi konten di media sosial kami. Bagaimana. Apakah Kakak menerimanya?”Enak atau tidaknya sebuah makanan memang soal selera. S
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Bab 93: Viral! Pendekar Pedagang Bakmi

“Jangan jelaskan rasanya seperti apa, Tuan Pendekar pedagang Bakmi Nikmat lezat tiada tara! Bawa saja sayap-sayap monster itu pada kami. Biarkan kami terkejut, pada saat mengetahui rasanya seperti apa!”Padahal, Zhu Lian sudah bersiap ingin memberitahu Axel dan keempat kawannya. Seperti apa rasa sayap-sayap Kelelawar Merah. Jadinya, ia hanya menuruti kehendak Axel. Dia menaruh piring berisi helaian-helaian kerupuk buatannya.Kocak. Berjumlah sembilan helai, Axel dan kawan-kawan bak berebutan ingin menyambar sayap makhluk asal Ether Realm yang telah berubah menjadi hidangan tersebut. Begitu makanan itu masuk ke dalam mulut mereka, Axel bersama teman-temannya kembali berkomentar.“K-ke-kerupuk macam apa ini? Rasanya benar-benar enak sekali!”“Kak Zhu Lian, jangan membohongi kami. Jangan-jangan ini adalah kerupuk ini terbuat dari kulit babi. Bukan begitu? Tapi aku tidak peduli jika dibohongi sekalipun … krauk … hmmm … rasanya enak sekali!”“Aku tidak mau tahu ini apa sebenarnya yang ku m
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Bab 94: Pejabat Pemerintahan Yang Korup

“Begitukah? Apa mereka menyampaikan mengapa mereka ingin bertemu denganku?” balas Zhu Lian bertanya pada Lu Dai.“Tidak. Mereka hanya bilang ada perlu denganmu,” jawab Lu Dai.“Ah, baiklah.”Zhu Lian pun menjumpai tiga orang tersebut. Setelah berkenalan, salah satunya yang kurus dan mengenakan kacamata yaitu Tuan Chu ingin berbincang berdua saja dengan sang pedagang bakmi.“Tuan Zhu Lian, aku … sebetulnya hanya ingin menyampaikan. Bahwa … Dinas Pengembangan Kota Great North telah menggap Anda sebagai seorang provokator yang melawan terhadap pemerintahan kota.”Perkataan Chu yang ia ucapkan tanpa basa-basi membuat Zhu Lian terdiam sembari memandangi pria berusia 40-an yang duduk pada salah satu meja dalam kedainya.Terang saja, ia merasa bingung. Mengapa pula dirinya dituding menjadi seorang provokator yang melawan pemerintah kota.“Maaf, Pak. Kalau boleh tahu, kenapa saya dinilai sebagai seorang provokator, melawan pemerintah kota pula? Selama ini saya belum pernah melakukan hal-hal y
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 95: Kementerian Koordinator Menara Nirwana

“Ya, Nak? Apa kabarmu. Tumben menghubungiku di jam-jam seperti ini?” terdengar suara dalam yang penuh wibawa di seberang sana.“Aku baik-baik saja. Ayah sedang sibuk?” balas Zhu Lian. Ayahnya menjawab.“Jika aku sibuk, aku kemungkinan tidak menjawab panggilanmu. Atau, menyuruhmu menghubungiku lagi nanti.”Sejurus kata-kata sang ayah membaut Zhu Lian tersenyum. Lantas, ia berkata, “Baiklah. Ayah, aku ingin menyampaikan sesuatu …”Keesokan harinya. Kantor Dinas Pengembangan Kota Great North dibuat terkejut. Satu mobil SUV hitam mengilat dan sebuah MPV silver berhenti di depan lobi kantor salah satu divisi pemerintah ibukota Negeri Utama tersebut.Yang membuat orang-orang di gedung tersebut terheran-heran adalah: mobil-mobil itu memiliki emblem istimewa yang tertera pada plat nomornya.Logo tersebut membentuk gambar bintang berwarna kuning dan siluet bentuk struktur Menara Nirwana berwarna merah. Yang berarti, mereka datang dari Kementerian Koordinator Menara Nirwana.Lima orang pria m
last updateLast Updated : 2023-07-10
Read more

Bab 96: Tukang Bakmi Ganteng Kesayangan Cewek-cewek

“… berterimakasih padamu. Pertama, kau sudah memberi Lu Ping sebuah boneka Kelinci Salju yang baru. Kemudian … kamu juga berbagi keuntungan dengan aku dan ibuku karena kami telah membantu warung bakmimu,” ucap Lu Dai.“Astaga, Lu Dai. Tidak perlu kau berterimakasih seperti itu. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku sekarang adalah seorang Ronin. Oleh karena itu aku bisa membawakan Lu Ping boneka itu,” Zhu Lian merendah. Ia melanjutkan.“Sedangkan pembagian hasil warung, itu memang sudah semestinya, bukan?” tandas dia diiringi senyum.Lu Dai terdiam sembari tersenyum. Perempuan berperawakan mungil itu memang memiliki paras manis yang menggemaskan.“Omong-omong, aku dan ibu tidak pernah tahu bahwa kamu memiliki kekuatan spiritual. Sekarang kau adalah seorang pendekar. Mengapa …, kau tidak menjadi pendekar sejak awal, Zhu Lian?” tanya Lu Dai.Untuk sejenak, Zhu Lian memandangi Lu Dai. Sebetulnya, dia agak tertegun juga. Selama ia berdagangan di Gang Biru III, keluarga Ta ad
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 97: Asisten Baru Zhu Lian

Terdiam sejenak diiringi senyum tipis sembari mengerjapkan mata, Zhu Lian membalas pesan dari Yihuan tersebut.“Selamat pagi Yihuan. Senangnya pagi-pagi begini menerima pesan dari perempuan cantik sepertimu. Silahkan datang malam nanti. Aku tunggu kau, Hongshan dan teman-teman kalian itu. Salam sayang.”Begitu bunyi pesan Zhu Lian. Usai mengirim pesannya tersebut Zhu Lian mengambil napas dalam-dalam. Semenjak mengarungi Menara Nirwana, kehidupannya ‘kembali’ seperti pada masa-masa dirinya masih berkuliah.Ya, ‘kembali’. Sebenarnya sejak zaman sekolah, paras Zhu Lian yang tampan membuat dirinya disukai banyak wanita. Hanya saja, dia memang bukan tipe seorang lelaki buaya darat.Meski begitu, dia selalu akan memperlakukan para cewek dengan manis. Ditambah pembawaannya yang kalem, kaum hawa bak tergila-gila pada sosoknya. Padahal sesungguhnya, dia adalah laki-laki yang setia pada pasangannya.Sekarang dia sudah berkecupan dengan Luo Yan, dipeluk-peluk oleh Bangau Jambon, Camar Putih dan
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bab 98: Rayuan Maut Para Pelanggan Cantik

“Hai, kakak pendekar sayang …!”Yihuan dan Hongshan adalah selebritas media sosial. Pengikut mereka mencapai ratusan ribu. Mereka datang bersama perempuan-perempuan lain yang dari gaya berpakaian mereka terlihat modis dan mencirikan dari kalangan atas.“Halo, apakah kalian berdua lapar, nona-nona cantik? Kalian ingin dipersiapkan bakmi yang mana olehku?”Dasar Zhu Lian yang berpembawaan kalem. Dia menyambut kedatangan wanita-wanita molek itu dengan tenang, sekalipun keduanya sudah berkata-kata manis untuknya.Tetapi Yihuan dan Hongshan ingin menunjukkan bahwa mereka sudah akrab dengan si tukang bakmi tampan. Yihuan langung melingkarkan lengan di pinggang Zhu Lian, sedangkan Hongshan menggandeng tangan sang pendekar.“Aku saja belum dapat menentukan, ingin makan bakmi pandekar yang mana,” ujar Yihuan bak menerawang.“Sama. Aku pun begitu,” Hongshan menimpali. “Yang jelas, aku ingin sayap-sayap Kelelawar Merah itu, Kak.”“Ahhh …, mengapa kalian bisa mesra begitu pada kakak pendekar?”“J
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Bab 99: Misi Bernilai Miliaran

“Zhu Lian, dapatkah aku menyewa jasamu untuk mengambil sebongkah Batu Hijau Angkasa?” Akhirnya, Ziu Chin mengutarkan maksud utama dia datang ke warung Bakmi Nikmat Pendekar. Pria tersebut tersenyum tipis pada Zhu Lian. Seolah, dia menaruh keyakinan. Zhu Lian mau untuk melakukannya. Ding! [Misi terdeteksi. Bos Lantai 4 adalah Troll Mata Satu. Jika host mengalahkannya, akan mendapat hadiah aura spiritual +100.000. Menerima tawaran Tuan Ziu Chin juga akan menaikkan karisma 2.5%.] Sistem Kesatria Langit beraksi. Zhu Lian menatap pada Ziu Chin sementara pada matanya tampil notifikiasi dari sistem yang berada dalam dirinya. “Aku akan memberimu upah 1 miliar untuk satu hari bereksplorasi. Seandaikan kau belum berhasil mendapatkannya dalam sehari dan harus pergi lagi, aku akan terus membayarmu. Tidak peduli 1 minggu, sebulan, terserah. Tidak usah buru-buru.” Itulah tawaran dari Ziu Chin. Ia tahu. Para Ronin mengajukan harga 100 juta perjam untuk mendapatkan Batu Hijau Angkasa. Sedangkan
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Bab 100: Kehadiran Pihak Ketiga

Jreg …, jreg …, jreg …! Berbicara sendiri, Zhu Lian bermaksud memastikan bahwa gua yang ia masuki kemungkinan adalah tempat Troll Mata Satu bermukim. Tetapi, ia mendengar suara langkah yang berat di belakangnya. Membalikkan tubuh, Zhu Lian hanya bisa terperangah. Pada saat sosok yang mirip dengan Goblin namun bertubuh tinggi besar, malahan, sangat besar muncul dari salah satu relung gua dengan melompat. Makhluk tersebut melayang tipis di udara. Kemudian tangannya mengibas ke arah Zhu Lian yang mematung. Bhak! Bagai mengusir lalat, sosok itu menepuk tubuh Zhu Lian sehingga si tukang bakmi terpental ke arah mulut gua. “Huaaah …!” Bahkan hingga mendarat di tanah, tubuh Zhu lian masih terguling-guling menjauh bermeter-meter dari lubang gua yang ia masuki. “Berengsek ...! Troll itu menyerang tanpa tedeng aling-aling!” keluh Zhu Lian. Untung teknik Benteng Tubuh Emas Longma melindungi dirinya dengan sangat baik. Terbaring sesaat di tempat ia mendarat, Zhu Lian mesti buru-buru bangki
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more
PREV
1
...
89101112
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status