Jreg …, jreg …, jreg …! Berbicara sendiri, Zhu Lian bermaksud memastikan bahwa gua yang ia masuki kemungkinan adalah tempat Troll Mata Satu bermukim. Tetapi, ia mendengar suara langkah yang berat di belakangnya. Membalikkan tubuh, Zhu Lian hanya bisa terperangah. Pada saat sosok yang mirip dengan Goblin namun bertubuh tinggi besar, malahan, sangat besar muncul dari salah satu relung gua dengan melompat. Makhluk tersebut melayang tipis di udara. Kemudian tangannya mengibas ke arah Zhu Lian yang mematung. Bhak! Bagai mengusir lalat, sosok itu menepuk tubuh Zhu Lian sehingga si tukang bakmi terpental ke arah mulut gua. “Huaaah …!” Bahkan hingga mendarat di tanah, tubuh Zhu lian masih terguling-guling menjauh bermeter-meter dari lubang gua yang ia masuki. “Berengsek ...! Troll itu menyerang tanpa tedeng aling-aling!” keluh Zhu Lian. Untung teknik Benteng Tubuh Emas Longma melindungi dirinya dengan sangat baik. Terbaring sesaat di tempat ia mendarat, Zhu Lian mesti buru-buru bangki
Orang yang tengah berselonjor santai dengan menopang kepala di atas pohon itu menutupi sebagian wajah menggunakan topeng yang menyimbolkan iblis. Betul. Dia adalah Lin Jiang, Si Topeng Iblis. Beberapa kali secara tidak sengaja berjumpa Zhu Lian, ia penasaran. “Siapa sebetulnya Ronin dengan kuda-kuda Tinju Kaisar Langit ini? Seandaikan dia bisa menjadi rekanku. Atau mungkin, aku ajak saja dia untuk menumpai Lady Qian,” pikir Lin Jiang. Sementara saat itu, pertarungan Zhu Lian dengan Troll Mata Satu yang ia hadapi terus berlangsung. Jika saja ada yang melihat aksinya saat itu pasti keheranan. Raksasa bermata satu itu memiliki ilmu sihir. Pun, tinggi tubuhnya mencapai 3 meter lebih. Para pendekar yang lebih senior dari Zhu Lian saja biasanya memilih untuk menghadapi Troll Mata Satu setelah mereka menapaki tingkat kultivasi Soaring. Akan tetapi saat itu, tanpa gentar dan sabar Zhu Lian terus melancarkan serangan demi serangan terhadap makhluk tersebut. Tentu saja, ada satu hal yang me
Sembari berkata-kata pada ketiga pendekar itu, Zhu Lian mengembalikan busurnya ke punggung. Ia menatap tidak ramah pada orang-orang yang ada di hadapannya.Yang mengenakan topi bambu kerucut maju ke depan teman-temannya, kemudian bersuara, “Perkenalkan, kami adalah para pendekar dari sekte kelas Pahlawan bernama Red Moon Rising. Aku adalah Hou Sang Pemburu Bayangan, ketuanya. Ini teman-temanku, Tan Weiwei dan Si Golok Yibo.”Si pendekar memperkenalkan diri. Namun, Zhu Lian bergeming. Sedangkan perempuan yang bernama Tan Weiwei memandangi dia lekat-lekat.Maklum, wanita itu agak terkesima. Ternyata begitu sosok yang mereka intai sejak tadi berada di hadapannya, ia bisa melihat. Zhu Lian memiliki paras manis dengan pahatan tulang yang tegas. Sehingga, memberi kesan jantan. “Kami tidak sengaja melintas kemari. Kemudian kami melihat ada Troll itu. Sehingga, kami mengikutinya. Ternyata, dia berhadapan denganmu,” jelas Hou.“Angkat kaki dari sini. Tidak ada gunanya lagi kalian ada di sin
“Kakak Lin Jiang?!”Tan Weiwei dan Si Golok Yibo berucap kompak. Mereka tercengang. Salah satu mantan Ronin paling disegani di Kota Great North hadir di sana.“Kawan-kawan…,” sapa Lin Jiang balik. Di dalam topeng yang ia kenakan, bibirnya tersenyum. Lantas matanya tertuju pada sang pimpinan sekte Red Moon Rising. “Hou, apa kabar? Bagaimana sektemu, sudahkah menemukan tambang Kristal Pijar?”“Sekteku baru berdiri beberapa bulan saja, Kak. Kami sekarang fokus untuk berkultivasi dulu. Baru berkelana mencari tambang,” jawab Hou. “Maaf. Mengapa Kakak mengintervensi kami?”Lin Jiang menoleh singkat ke arah Zhu Lian yang berdiri sedikit di belakangnya, lalu berucap, “Aku menyaksikan semuanya. Anak muda ini tiba lebih dahulu di sini dan kalian malah ingin merebut sisa-sisa Troll itu dari dia? Kau ingin mempermalukan sektemu, Hou?”Seketika itu suasana menjadi canggung. Tan Weiwei agak tertunduk. Si Golok Yibo kelihatan keki karena akal bulus kelompoknya diungkap oleh Lin Jiang.Sedangkan Huo
Tan Weiwei bingung. Berbagai perasaan bersarang dalam dirinya. Perutnya geli ingin tertawa karena tingkah Zhu Lian. Di satu sisi, dia semakin geregetan karena wajah rupawan itu kelihatan judes. Tapi menurutnya, terlihat menggemaskan. Sementara, ia juga ingin marah rasanya. Zhu Lian seperti mempermainkan dirinya. “Cukup. Kita sudahi saja perdebatan ini. Persiapakan kekuatan spiritualmu. Ayo kita bertarung!” Sembari bersuara, Tan Weiwei menggerak-gerakan tangan. Tanda, ia membangkitkan kekuatannya. Gestur yang ia buat diakhiri dengan kedua lengan tertekuk. Yang kanan berada di atas yang sebelah kiri. Jari telunjuk dan tengahnya bagai siap mematuk. Saat itulah Zhu Lian melihat. Ada pendaran cahaya berbentuk belalang senada dengan warna pakaian yang dikenakan oleh Wewei, muncul di belakang tubuh Perempuan tersebut. Visualisasi kekuatan spiritual Weiwei belum sempurna. Belalang itu masih agak membayang dan sesekali memudar. Tapi itu menandakan bahwa benar. Ia sudah hampir menapaki ting
Zhu Lian yang mengikuti kabar dunia persilatan hanya pernah mendengar. Lin Jiang adalah satu-satunya Ronin yang berhasil bertualang tanpa bergabung sekte. Tetapi, telah menyentuh tingkat Summit.Baru kali ini ia bertatapan muka dengan sang pendekar. Sebelum mereka berjumpa, Zhu Lian menyangka Lin Jiang mengenakan masker sama dengan Serpent An. Ternyata tidak.“Ka-kakak Lin Jiang kini telah memiliki sekte …?” tanya Zhu Lian. Sebab, dia hanya tahu bahwa Lin Jiang adalah petualang solo paling tangguh di kota mereka. Kemungkinan juga seluruh Negeri Utama.“Sudah cukup aku menyendiri selama 15 tahun. Bergabung dengan sekte itu sama dengan mengabdi pada negara, bukan?” seloroh Lin Jiang. Di balik topeng yang ia kenakan, bibirnya membentuk senyum.“Baiklah. Aku akan ikut denganmu. Tetapi …, aku harus menambang Batu Hijau Angkasa terlebih dahulu,” pinta Zhu Lian.“Silahkan, Zhu Lian. Santai saja. Tidak usah terburu-buru,” pasti Lin Jiang.Pertama, Zhu Lian mengumpulkan semua bahan yang ditin
“Betul, Lady,” jawab Zhu Lian.Untuk sejenak, dia memperhatikan wanita yang duduk di atas platform tersebut. Dia adalah Qian Bingbing, pemimpin dari sekte Golden Lotus.Menatap Zhu Lian, perempuan itu tersenyum tipis penuh wibawa. Kemudian, Bingbing mendongak ke arah Lin Jiang yang berdiri di belakang kanan dia.“Kau tidak pernah mengutarakan padaku ternyata dia adalah seorang anak muda yang tampan, Lin Jiang?”Perkataan Bingbing tersebut membuat Zhu Lian merasa canggung. Parasnya dipuji oleh salah satu pendekar wanita paling tangguh dan disegani di seluruh Negeri Utama.Para anggota armada Goldun Lotus yang ada di situ tersenyum dengan tertahan. Hanya satu orang yang tidak bereaksi.Ada seorang perempuan muda duduk pada kursi yang lebih rendah di sebelah kiri Qian Bingbing. Sejak Zhu Lian datang menghadap Bingbing, ia menatap tamunya dingin melalui kelopak mata.Dari semua orang yang ada di situ, hanya gadis itulah yang tidak mengenakan baju pendekar. Dia layaknya perempuan pada umum
Saat Qian Bingbing berkata demikian, Lin Jiang dan seluruh anggota armada Golden Lotus yang ada di situ tersenyum.“Anak itu membawa busur emas milik Lord Gong, Lady. Kira-kira, apa hubungan dia dengan Thousand Rainbows?” seorang pria tua dengan busana biksu namun berambut juga janggut panjang mengemukakan pendapatnya.“Dia sedang wara-wiri di lantai 4, Biksu Chu Chun. Tambang Kristal Pijar terbesar di sana adalah milik kita dan famili Gong. Menurut perkiraanku, dia bertemu … atau, berkawan dengan Nona Gong. Ia berjasa pada si putri Gong, sehingga Lord Gong menghadiahkan si Ronin busurnya.”Begitu papar Lin Jiang. Tebakannya presisi. Karena, memang seperti itulah yang terjadi. Salah seorang dari sekian pemimpin sekte yang berada di bawah bendera armada Golden Lotus berkata lagi.“Lin Jiang mengatakan bahwa kekuatan anak itu prematur. Dia juga bertarung menggunakan jurus Tinju Kaisar Langit. Akan tetapi ia berkeliaran solo saja di Menara Nirwana. Ada baiknya, kita segera merekrut dia.