Saat Qian Bingbing berkata demikian, Lin Jiang dan seluruh anggota armada Golden Lotus yang ada di situ tersenyum.“Anak itu membawa busur emas milik Lord Gong, Lady. Kira-kira, apa hubungan dia dengan Thousand Rainbows?” seorang pria tua dengan busana biksu namun berambut juga janggut panjang mengemukakan pendapatnya.“Dia sedang wara-wiri di lantai 4, Biksu Chu Chun. Tambang Kristal Pijar terbesar di sana adalah milik kita dan famili Gong. Menurut perkiraanku, dia bertemu … atau, berkawan dengan Nona Gong. Ia berjasa pada si putri Gong, sehingga Lord Gong menghadiahkan si Ronin busurnya.”Begitu papar Lin Jiang. Tebakannya presisi. Karena, memang seperti itulah yang terjadi. Salah seorang dari sekian pemimpin sekte yang berada di bawah bendera armada Golden Lotus berkata lagi.“Lin Jiang mengatakan bahwa kekuatan anak itu prematur. Dia juga bertarung menggunakan jurus Tinju Kaisar Langit. Akan tetapi ia berkeliaran solo saja di Menara Nirwana. Ada baiknya, kita segera merekrut dia.
Sesuai dengan yang Zhu Lian katakan pada Tan Weiwei, malam itu dia menanti kedatangan pendekar wanita itu. Kemudian Weiwei sendiri memenuhi janji.Sekira pukul 7 malam, perempuan bertubuh sintal itu datang ke Warung Bakmi NIkmat Pendekar. Ia agak terkejut.Malam itu, kawan-kawan Zhu Lian baik para pria dan wanita kondang di media sosial maupun Bangau Jambon dan Camar Putih juga kawan-kawannya ada di sana. Termasuk, Kobra Merah. Belum lagi, kedai itu ramai bukan main.Terang saja Weiwei terkaget-kaget dibuatnya. Ia sama sekali tidak menyangka. Pendekar yang sempat dikadali oleh ia dan kawan-kawannya memiliki pergaulan yang cukup luas. Kemudian, ia memilih untuk menyantap bakmi pedas dari Monster Lendir Merah. “Pantas saja kedaimu penuh pengunjung seperti ini, Zhu Lian. Bakmi dengan bumbu dari Monster Lendir ini nikmat sekali!” puji Weiwei.“Aku beruntung. Ada pendekar yang … aku bahkan tidak mengingat wajahnya …”“Jangan-jangan dia Senio Lin Jiang …?” tanya Weiwei menyerobot perkata
“… sekte mana mau menerima anggota armada yang istimewa. Di sini, ada pendekar yang hanya memiliki sebelah kaki, tuna netra, malahan down syndrome. Bagi Lady Qian, dunia persilatan bukan hanya tentang kekuatan dan kekuasaan. Akan tetapi, melayani sesama.”Keburukan dunia persilatan masa kini. Semua orang selalu menganggap para pendekar mesti memiliki sosok sempurna. Sehingga, orang-orang yang disebutkan Lin Jiang barusan selama ini bak termarjinalkan.Ketika membaca chat dari Lin Jiang itu, Zhu Lian tersentuh. Ia sendiri juga menganggap dirinya bukanlah orang yang sempurna. Sebelumnya, dia tidak memiliki ilmu spiritual.Tiba-tiba saja, sebuah sistem tersemat dalam dirinya lalu sekonyong-konyong membangkitkan kekuatannya. Baginya, dia termasuk golongan orang-orang istimewa tersebut.Tanpa sepengetahuan Zhu Lian, salah satu strategi Lin Jiang untuk dapat membujuk Zhu Lian menjadi anggota sektenya mulai berhasil.“Y-ya, Senior. Aku juga melihatnya kemarin dan jujur. Aku terkesima mengeta
Nada orang yang bertanya tersebut terdengar sengit. Sebagai mantan preman, Tiger agak tidak senang pria itu berbicara dengan nada demikian.Namun sebagai preman yang telah bertobat, Tiger kini memiliki pembawaan yang lebih kalem. Meski begitu, dia segera meninggalkan meja yang tengah ia bersihkan dan melangkah menuju lelaki tersebut.“Maaf, ada perlu apa Anda mencari Master Zhu Lian?” tanya Tiger dengan badan tegak.Sedangkan orang yang dicari memperhatikan tamu mereka. Zhu Lian mencermati. Laki-laki itu mengenakan baju lapangan. Di luar, ia melapisi tubuhnya menggunakan jubah pendekar yang memanjang.“Apakah kamu Zhu Lian?” tanya pria itu dengan sangsi.“Bukan. Dialah Master Zhu Lian,” jawab Tiger seraya menggerakkan kepala ke arah tuannya.Dengan lambat, orang yang berada di hadapan Tiger menatap ke arah sang pemilik kedai lalu ia berkata lagi. “Bisa tolong minggir, aku ada urusan dengan majikanmu.”Namun Tiger bergeming. Tak peduli orang yang berhadapan dengannya mengenakan baju kh
Lu Dai bercerocos. Bukannya dia menyimpan dendam terhadap bekas suaminya atau membenci Kucing Anggrek. Dia hanya merasa sebal karena kemungkinan besar, Yang Hong merasa iri terhadap Zhu Lian.Tetapi memang begitu. Yang Hong merasa ada sosok lain yang dipuja putrinya. Orang itu tidak memiliki sekte, apalagi tambang Kristal Pijar. Melainkan, dia hanyalah penjual bakmi di Gang Biru III.“Pergi dari sini, Hong! Sudah cukup kau merepotkan keluargaku. Jangan mengganggu ketentraman orang lain juga!” Nyonya Ta berkata dengan mata membeliak.Ding![Host mesti menghadapi pendekar yang bernama Yang Hong ini. Kemungkinan, dia memiliki tantangan yang dapat menaikkan aura spiritual dan karismamu.]Sebetulnya, Zhu Lian memang ingin terus menghadapi Hong hingga ayah dari Lu Ping itu merasa puas. Kebetulan. Sistem Kesatria Langit malah mengirim notifikasi untuk dirinya. Sehingga saat itu, ia memutuskan. Dia akan melakukan seperti yang disarankan oleh sistemnya. “Lu Dai, Nyonta Ta, mohon maaf. Bukann
“Kau terlambat hampir 25 menit, Tuan Yang,” timpal Zhu Lian. Sebagai tanda, bahwa dia tidak menggubris perkataan Sang Singa Hitam.“Haha …! Aku ini bukan sekedar pendekar, Zhu Lian. Sama seperti pemimpin sekte yang lain, aku juga seorang businessman. Ada hal-hal berkaitan dengan Kristal Pijar yang mesti aku urus!” congkak Yang Hong membalas.Pada saat ketuanya berkata demikian, tiga anggota sekte Singa Hitam yang bersama dengan Hong tersenyum disertai dengusan. Kucing Anggrek menatap sinis pada Zhu Lian. Ia bagai mencermati sosok pemuda yang ada di hadapannya itu dengan seksama.Karena uangnya semakin banyak, Zhu Lian telah membeli baju pendekar baru. Bukan di Qi-IQ. Melainkan, hasil rancangan sebuah rumah mode kenamaan. Sebab di masa sekarang, merek-merek fashion juga berlomba merancang baju para pendekar. Wanita yang membuat Hong berselingkuh itu memiliki perawakan jangkung. Rambutnya begitu panjang hingga ke punggung. Padahal, sudah disanggul sebagian.Pulasan pada wajahnya membu
Sembari berkata, Zhu Lian melemparkan tas selempang -yang juga baru ia beli di sebuah rumah mode kenamaan- miliknya yang ia bawa sejak tadi. Bruk! Terang saja apa yang diperbuat Zhu Lian membuat Yang Hong keheranan. Karena yang ia tahu, ada kemungkinan Zhu Lian kesulitan dalam mencari Kera-kera Iblis. “Aku ingin mengajakmu berbagi jarahan. Aku baru saja menaklukkan 10 Kera Iblis. Di dalam tasku ada otak, jantung, buntut dan tanduk-tanduk makhluk itu. Terlalu banyak bagiku. Kita bagi sama rata saja,” jelas Zhu Lian. Terang saja Yang Hong dan ketiga anak buahnya terkejut. Ia sendiri hanya menaklukkan 3 Kera Iblis. Tetapi Zhu Lian yang telah ia curangi membawa pulang sisa-sisa dari 10 salah satu jenis monster di lantai 5 itu. Dia tidak menyadari. Istrinya sendirilah yang telah membuat Zhu Lian sama sekali tidak kesulitan untuk melakukan perburuan. Sedangkan Zhu Lian memiliki maksud tersendiri. Ia ingin menghargai Kucing Anggrek yang sudah membantu dirinya lolos dari perbuatan licik
Pada saat Kucing Anggrek hadir, Zhu Lian memperhatikan perempuan jelita tersebut tanpa ekspresi yang berarti.Dia tetap wasapada. Sejauh ini, Kucing Anggrek sudah membantu dia, memang. Akan tetapi, dia tidak langsung percaya begitu saja pada wanita itu. Bagaimana pun juga, dia adalah pasangan hidup lawannya.“Apakah kau akan memberitahu aku rencana Yang Hong untukku sekarang …, siapa nama aslimu, Kucing Anggrek?” tanya Zhu Lian.“Namaku Sun Xin, Senior,” jawab Kucing Anggrek. “Kamu tidak boleh sendirian di sini. Yang Hong sengaja menyuruhmu untuk ke sini,” dia berkata-kata. Matanya memperhatikan sekeliling.Saat itu, Zhu Lian dan Kucing Anggrek tengah berada di sebuah cekungan yang dipenuhi cadas dan tumbuhan menjalar. Juga, pepohonan. Kucing Anggrek atau yang bernama asli Sun Xin kembali berucap.“Monster Bayangan Setan di tempat ini lebih banyak dari tempat Hong berada sekarang. Karena, mereka tidak suka cahaya matahari. Tempat rindang dan lembab seperti ini adalah kesukaan mereka,”
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks