Share

Bab 108: Membutuhkan Pendapat Kedua

Sesuai dengan yang Zhu Lian katakan pada Tan Weiwei, malam itu dia menanti kedatangan pendekar wanita itu. Kemudian Weiwei sendiri memenuhi janji.

Sekira pukul 7 malam, perempuan bertubuh sintal itu datang ke Warung Bakmi NIkmat Pendekar. Ia agak terkejut.

Malam itu, kawan-kawan Zhu Lian baik para pria dan wanita kondang di media sosial maupun Bangau Jambon dan Camar Putih juga kawan-kawannya ada di sana. Termasuk, Kobra Merah. Belum lagi, kedai itu ramai bukan main.

Terang saja Weiwei terkaget-kaget dibuatnya. Ia sama sekali tidak menyangka. Pendekar yang sempat dikadali oleh ia dan kawan-kawannya memiliki pergaulan yang cukup luas. Kemudian, ia memilih untuk menyantap bakmi pedas dari Monster Lendir Merah.

“Pantas saja kedaimu penuh pengunjung seperti ini, Zhu Lian. Bakmi dengan bumbu dari Monster Lendir ini nikmat sekali!” puji Weiwei.

“Aku beruntung. Ada pendekar yang … aku bahkan tidak mengingat wajahnya …”

“Jangan-jangan dia Senio Lin Jiang …?” tanya Weiwei menyerobot perkata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status