Diberitahu oleh sistem yang berada dalam dirinya, Zhu Lian pun memandang ke arah dua orang yang duduk pada meja yang berada di seberang dirinya dengan Bai Lu.Sejak tadi perhatiannya hanya tertuju pada sang guru, sekarang diam-diam ia menyimak. Apa yang tengah diperbincangkan oleh kedua pria tersebut. Salah satunya bertutur.“Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Calon istriku tidak memintanya. Tetapi ayahnya … entahlah. Aku mengerti. Calon mertuaku itu agak tidak suka terhadapku. Tetapi, dia malah meminta anaknya disematkan cincin emas putih dengan Berlian Mata Anjing Liar Setan. Sungguh tak masuk akal!”“Jun, mungkin bapaknya kekasihmu itu ingin menguji sejauh mana niatmu untuk menikahi Lan. Apakah kau sudah bertanya pada para Ronin atau mungkin anggota-anggota sekte. Siapa tahu ada yang memiliki berlian tersebut dan mau menjualnya.”“Sudah, Jing. Aku sudah melihat dan bertanya-tanya di forum jual beli online. Harga termurah yang aku temukan adalah sembilan ratus juta, bayangkan itu!
“Be-benarkah, Tuan Zhu Lian …?!” tanya Jun terkejut sekaligus penuh harap.Bagi Zhu Lian sekarang, dia sudah kebanyakan uang. Kemarin saja, dia sebetulnya tidak bermaksud untuk membawa sisa-sisa dari monster terkecuali milik Singa Betina Kelam yang sebetulnya ditaklukkan lawan mereka.Akan tetapi, rekan-rekan sepetualangannya ingin membagi bahan-bahan yang mereka dapatkan sama rata. Hanya Yan Yin dan Qigang yang benar-benar tidak mau menerima.Sekarang saja, benda-benda yang ditinggalkan oleh semua makhluk yang ia dan keenam temannya musnahkan belum sempat ia jual. Karena, dia ingin menyambut kedatangan Bai Lu di Bakmi Nikmat.“Betul, Tuan Jun. Anda hanya perlu memberiku bayaran setengah saja dari kemampuan Anda,” Zhu Lian menjawab pertanyaan Jun dengan tegas.Terlihat dari busana yang ia kenakan, Jun memang kelihatan datang dari kalangan berada. Namun tetap saja. Zhu Lian tidak akan memandang siapa yang meminta pertolongannya. Dia tetap tidak mau menghitung jasa eksplorasinya secara
Pasangan guru dan murid itu telah tiba di Gunung Gerbang 4. Bai Lu berkata-kata sembari menyantap bao. Bagi Zhu Lian, melihat Bai Lu makan dengan begitu lahap adalah pemandangan terindah melebihi eloknya pemandangan Gerbang 4.“Ada yang perlu aku lakukan, Guru?” balas Zhu Lian siap menerima instruksi. Ia menaruh hati pada Bai Lu. Apapun yang dititahkan oleh perempuan jelita itu, dia akan mematuhinya. Selain itu dengan begitu, dia juga berharap kemampuan ilmu spiritualnya dapat segera meningkat.“Pertama, serahkan senjata-senjatamu padaku. Hanya aku yang boleh menggunakannya,” senyum Bai Lu kocak. “Kau tidak boleh sedikitpun memanfaatkannya.”“Baik. Sebetulnya, aku membawa panah dan pisauku ini untuk sekedar berjaga-jaga, Bai Lu,” Zhu Lian menurut.Dia memang membawa pisau mahal dan busur pemberian kelaurga Gong tersandang dipunggung. Sebetulnya, alasan utama Zhu Lian membawa persenjataanya adalah: sekalipun Bai Lu lebih hebat dibanding dia, dirinya merasa perlu melindungi sang guru.
Dalam hatinya Bai Lu terkejut. Bagaimana tidak. Dari tempat ia berada, dirinya dapat melihat muridnya. Begitu Zhu Lian membangkitkan ilmu spiritual, terbentuklah bayangan naga pada wajah dia.Visualisasi itulah yang membuat Bai Lu kaget. Untuk pertama kalinya, dia melihat. Zhu Lian menampakkan tanda-tanda bahwa semestinya, kemampuan kekuatan spiritualnya berada di tingkat Soaring.“Zhu Lian … tapi tidak. Jika memang dia telah mencapai tingkat Soaring, pancaran kekuatan berbentuk naga itu bukan hanya menampakkan kepala saja. Melainkan, seluruh wujudnya,” pikir Bai Lu. Untuk sejenak, ia tertegun.“Tetap saja. Tidak seharusnya seorang pendekar tingkat Elevate menampakkan pancaran kekuatan seperti itu!” katanya lagi tanpa bersuara.Sedangkan Zhu Lian tidak memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Maklum. Selama ini dia tidak tahu apa-apa tentang kekuatan spiritual. Dia hanya fokus untuk menaklukkan makhluk yang mesti ia hadapi.“Bai Lu menyaksikan aku bertarung. Jangan sampai lengah, tet
Bai Lu memperingatkan Zhu Lian. Terlambat. Monster-monster di lantai 4 memiliki kekuatan sihir. Saat itu, makhluk yang mereka hadapi mengerahkan kemampuannya.Bum!Terjadi ledakan disertai pancaran cahaya kemerahan bagai api. Zhu Lian yang bermaksud mendekat ke arah musuh diterpa pancaran kekuatan tersebut. Sontak, tubuhnya terpental ke belakang.“Zhu Lian …!” pekik Bai Lu. Ia segera mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin dan menyongsong sosok Zhu Lian yang melayang ke arahnya.Saat itu Zhu Lian dapat merasakan kepalanya pening. Telinganya berdenging dan pandangannya menjadi kabur. Sekujur tubuhnya terasa nyeri. Sampai-sampai, ia tak menyadari. Bai Lu menangkap badannya saat berada di udara.Tahu-tahu saja yang Zhu Lian ketahui, ia berada dalam keadaan setengah berbaring di atas tanah. Sementara, Bai Lu menopang sebagian tubuhnya.“Zhu Lian, Zhu Lian …!” panik Bai Lu. Sebelah telapak tangannya menyentuh pipi kanan Zhu Lian. “Kau tidak apa-apa, bukan? Berbicaralah padaku! Maafkan ak
Perkataan yang keluar dari mulut Bai Lu membuat Zhu Lian menoleh ke arah gurunya yang berjalan di sebelah dia.“Pasti kau mempercayakan warungmu pada kakak cantik itu untuk meladeni pelanggan sementara kamu ada di sini, bukan?” kata Bai Lu lagi bertanya. Maksud dia adalh Lu Dai.“Ya, benar seperti itu,” Zhu Lian menjawab. “Aku juga memberinya sebagian dari keuntunganku untuk dia.”“Tidak masalah sebenarnya seperti itu. Bagus malah. Aku hanya tidak ingin kau keasyikan dengan dunia persilatan, Zhu Lian. Seorang pendekar yang memiliki usaha kuliner dan menghidangkan makanan hasil petualangannya ... menurutku, kedengaran bagai sesuatu yang keren.”Apa yang diucapkan oleh Bai Lu bagai sebuah motivasi bagi Zhu Lian. Ia berpikir sedikit kejauhan. Dirinya membayangkan bagaimana jika dia berpasangan dengan wanita bangsawan tersebut.Mungkinkah Bai Lu merasa bangga. Walaupun, dia hanya seorang pedagang bakmi yang menyajikan menu yang bahan-bahannya berasal dari Ether Realm.Tidak usah ia memili
Belum sempat Zhu Lian menanggapi tantangan tersebut, pria yang berkacamata sudah kembali angkat bicara lebih dahulu.“Maaf, dengan Kak siapa kami bicara?”“Namaku Zhu Lian, Tuan. Pemilik dari kedai bakmi ini,” jawab Zhu Lian sopan.Giliran yang bertubuh atletis menanggapi. “Kak Zhu Lian, perkenalkan. Kami bertiga adalah para food blogger. Kami sengaja datang kemari untuk menjajal bakmi buatanmu.”Seketika itu, Zhu Lian tertegun. Begitu lelaki berbadan penuh dengan otot itu memberitahu siapa dirinya, ia baru menyadari. Orang itu adalah Axel Cheng. Dia memang terkenal sebagai seorang pembuat konten makanan yang cukup terkemuka.Selanjutnya, Zhu Lian diperkenalkan dengan teman-teman Axel. Intinya, mereka bertiga bekerjasama untuk membuat video review dari menu-menu baru Zhu Lian.“Baiklah, Kak Zhu Lian. Jika tidak keberatan, tantangan dari kami akan kami buat menjadi konten di media sosial kami. Bagaimana. Apakah Kakak menerimanya?”Enak atau tidaknya sebuah makanan memang soal selera. S
“Jangan jelaskan rasanya seperti apa, Tuan Pendekar pedagang Bakmi Nikmat lezat tiada tara! Bawa saja sayap-sayap monster itu pada kami. Biarkan kami terkejut, pada saat mengetahui rasanya seperti apa!”Padahal, Zhu Lian sudah bersiap ingin memberitahu Axel dan keempat kawannya. Seperti apa rasa sayap-sayap Kelelawar Merah. Jadinya, ia hanya menuruti kehendak Axel. Dia menaruh piring berisi helaian-helaian kerupuk buatannya.Kocak. Berjumlah sembilan helai, Axel dan kawan-kawan bak berebutan ingin menyambar sayap makhluk asal Ether Realm yang telah berubah menjadi hidangan tersebut. Begitu makanan itu masuk ke dalam mulut mereka, Axel bersama teman-temannya kembali berkomentar.“K-ke-kerupuk macam apa ini? Rasanya benar-benar enak sekali!”“Kak Zhu Lian, jangan membohongi kami. Jangan-jangan ini adalah kerupuk ini terbuat dari kulit babi. Bukan begitu? Tapi aku tidak peduli jika dibohongi sekalipun … krauk … hmmm … rasanya enak sekali!”“Aku tidak mau tahu ini apa sebenarnya yang ku m