Home / Fantasi / Pengantin Raja Naga / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Pengantin Raja Naga: Chapter 71 - Chapter 80

105 Chapters

Bab 70. Dapur Kediaman Yu, Meledak?

Setelah adu debat yang cukup sengit dengan Li Mei dan sedikit menyenangkan Ibu tiri Yu Jie itu, Feng Huang akhirnya berhasil tinggal di kediaman Yu atas seijin Li Mei. Tanpa tahu jika Li Mei melakukan hal itu agar Li Mei bisa kembali menyiksanya yang Li Mei anggap sebagai Yu Jie. Meski berhasil mendapatkan persetujuan dari Yu Zhuting untuk tinggal di kediaman Yu selama beberapa hari, baik Feng Huang mau pun Chun tidak diberi makan di dalam kediaman Yu. Semua pelayan yang berada di kediaman Yu juga menatap sinis dan tidak bersedia memberi makanan pada Chun ketika Chun pergi ke dapur kediaman demi mengambilkan makanan untuk Feng Huang. "Kalian..." Dengan tubuh bergetar menahan amarah, Chun menunjuk salah seorang pelayan yang telah berani mengusirnya dari dapur. "Sepertinya kalian lupa apa status kalian di sini!!" hardiknya."Lupa?" pelayan wanita yang ditunjuk Chun tersenyum sinis, "Kami tentu saja kami tidak lupa. Memang benar kami semua yang ada di sini hanyalah pelayan dari kediama
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Bab 71. Wanita Misterius.

Merasa malu atas penjelasan dari pelayan wanita itu, Li Mei memerintahkan pada dua orang pelayan pria yang mengikutinya untuk menyeret pelayan tersebut guna diberi hukuman yang setimpal karena telah mempermalukan dirinya di hadapan putri tirinya. Bahkan dengan wajah merah padam ia pergi meninggalkan kamar Yu Jie. Feng Huang yang menyaksikan kemarahan Li Mei itu melepas kepergian Li Mei sembari tersenyum sinis. Beberapa saat kemudian, tatkala Chun kembali dari pusat kota dengan membawa sebungkus bakpao hangat, Feng Huang langsung bertanya pada Chun perihal tentang kebakaran yang terjadi di dapur kediaman Yu. "Apakah kamu ada hubungannya dengan kebakaran yang terjadi di dapur kediaman Yu?" Feng Huang menatap Chun dengan tatapan menyelidik. Sebenarnya ia tidak terlalu yakin kalau kebakaran di dapur kediaman Yu karena ulah Chun, ia bahkan sempat berpikir seseorang telah melakukannya demi membalas kejahatan Li Mei. Namun saat ini hanya ia dan Chun yang paling pantas untuk dicurigai.
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Bab 72. Bertemu Kaisar Gao Di Kediaman Yu.

Keesokan paginya, kediaman Yu dihebohkan dengan sakitnya Li Mei. Dari Tabib hingga Biksu dipanggil untuk menyembuhkan Li Mei yang diduga telah diganggu oleh hantu Nyonya Besar Yu. Seorang Biksu yang diutus oleh Biksu Changyi bahkan tidak bisa menyembuhkan Li Mei.Dari taman kecil kediaman Yu, tempat di mana Li Qui dulu sering menghabiskan waktunya bersama Li Qi hanya untuk menunggu Yu Jie meninggalkan kamarnya. Kini menjadi tempat bagi Feng Huang dan Chun untuk bersantai ria sambil memperhatikan para Tabib dan Biksu yang datang silih berganti."Nona, sepertinya apa yang Nona lakukan semalam untuk menakuti Nyonya Li Mei sedikit keterlaluan, Nona. Lihatlah! Betapa takutnya Nyonya Li Mei sekarang, sampai-sampai hari ini dia jatuh sakit dan mengundang banyak Biksu." Chun berbicara pada Feng Huang seraya terkikik geli.Feng Huang sama sekali tidak peduli atas ucapan Chun itu, dan justru asik menikmati bakpao yang ada di tangannya. Bakpao dingin sisa dari bakpao yang Chun beli kemarin sore.
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

Bab 73. Feng Huang Menghilang.

Setengah dupa setelah ia berhasil membuat Kaisar Gao terdiam membisu, Feng Huang mengajak Kaisar Gao untuk mencari tempat yang lebih aman untuk berbicara empat mata tanpa harus disaksikan oleh Li Qui, Li Qi, dan Yu Zhuting yang terus menatapnya dari depan kamar Li Mei. Kaisar Gao sama sekali tidak berbicara selama ia melangkahkan kakinya untuk mengikuti Feng Huang. Semua yang ingin ia bicarakan pada wanita cantik itu menguap ke udara seiring pernyataan Feng Huang yang mengaku padanya bahwa pria yang selalu mengikutinya adalah suaminya. Tak lama berselang, Feng Huang dan Kaisar Gao pun tiba di lahan kecil yang terdapat di sudut barat kediaman Yu. Daripada disebut taman, tempat tersebut lebih mirip sebagai tempat untuk menyimpan stok kayu bakar dan tempat untuk menjemur pakaian. Ada sebuah sumur yang terdapat tak jauh dari dinding bangunan sebelah kediaman Yu. Sumur itu menggunakan timba kayu dan katrol untuk mengangkat air ke atas. Di sanalah Feng Huang menyandarkan bokongnya lalu me
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 74. Di Mana Feng Huang?

"Bagaimana?"Chun terkejut ketika tiba-tiba Jinlong muncul di belakangnya di saat ia sedang memeriksa kamar Yu Jie."Nona tidak berada di sini, Tuan Muda. Bagaimana ini?" ia menoleh pada Jinlong dan menatap Jinlong dengan wajah cemas. "Apakah jangan-jangan Yang Mulia telah menculik Nona?""Tapi sepertinya itu terlalu berani, bukan? Bagaimana dia akan menyembunyikan Nonamu di tengah-tengah keramaian seperti ini? Kecuali...""Kecuali ada orang yang telah membantunya?""Orang itu!!" Jinlong dan Chun saling bertukar pandang. Bersamaan dengan memikirkan bahwa istrinya telah diculik oleh Kaisar Gao dalam kondisi kultivasi yang tertutup, rahang Jinlong sontak mengeras."Berani sekali dia kalau benar dia yang telah melakukannya," dengusnya geram.Kemarin, setelah meledakkan dapur kediaman Yu, ia pulang ke sekte Burung Api. Namun pagi ini, ketika ia tidak bisa merasakan energi Feng Huang setelah berbicara dengan Shu Haocun, Jinlong menjadi cemas dengan keadaan istrinya itu. Meskipun ia tahu
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

Bab 75. Aku Mencintaimu, Nona Yu.

Sore hari, awan mendung berarak tebal di atas Istana Taiyang. Rintik hujan perlahan mulai membasahi atap. Di dalam sebuah kamar yang remang-remang karena hanya di terangi oleh sebatang cahaya lilin, Feng Huang yang berada di atas dipan perlahan-lahan membuka matanya. Belakang lehernya terasa menebal akibat pukulan yang telah ia terima sebelumnya."Di mana ini?" tidak mengenali di mana ia berada, Feng Huang mengerjapkan matanya berkali-kali. Mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya yang sangat minim di dalam kamar tempat ia berada. "Ahh!!" ia mengerang kala berusaha mengangkat tubuhnya yang terasa lemas, ada bau-bauan yang sangat tidak asing di dalam kamar. Bau itu berasal dari tanaman yang biasanya dipergunakan untuk menimbulkan efek halusinasi bagi orang yang mencium baunya. "Sial, di mana ini? Siapa yang membakar dupa dengan tanaman terlarang?!" umpatnya dalam hati.Feng Huang mencoba mengangkat tangannya untuk menutup mulut dan hidungnya, namun ia terlalu lemas untuk melakukan ha
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

Bab 76. Mengundang Semua Dewa?

Hujan mengguyur deras Benua Zhejiang, disusul oleh kilat dan petir yang sesekali terdengar. Di dalam aula Sekte Burung Api, saat ini baik Jinlong, Shu Haocun, maupun Biksu Changyi seolah larut dalam keheningan."Dewaku, tidak bisakah Yang Mulia memerintahkan Dewa Tanah untuk menyelidiki hal ini? Bukankah seharusnya Dewa Tanah lebih mengetahui semua yang terjadi di Alam Manusia?" usul Shu Haocun sesaat setelah ia berpaling ke arah Jinlong yang sedang mengerutkan keningnya. Saat ini sebenarnya Shu Haocun sedikit takut melihat ekspresi wajah Jinlong yang terlihat semakin dingin dan muram. Ditambah lagi kedua rahang indah milik Raja Naga itu yang seharusnya memperindah wajahnya kini semakin tampak tegas."Aku sudah bertanya padanya sebelum kembali ke Sekte Burung Api!" sahut Jinlong. Ia termangu selama beberapa saat, terus berpikir tentang di mana keberadaan istri kecilnya. Jika ini hanya masalah perang, ia mampu mengetahui semua taktik lawannya. Tapi penculikan Feng Huang... Ini baru pe
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more

Bab 77. Dewa Di Sekte Burung Api.

Larut malam, di pusat kota Benua Zhejiang, seorang pria berjubah hitam berjalan-jalan di antara rintik-rintik gerimis yang masih tersisa. Netranya yang berwarna hitam kelam menyapu setiap sudut pusat kota, mencoba mencari energi yang ia kenal. "Katanya wanita itu sudah terlahir kembali dan sedang menjalani 7 cobaan Dewa di Alam Manusia, tetapi sejak aku tiba di sini... Mengapa aku tidak bisa melacak energinya sama sekali?" pria itu mendengus gusar dan terus mengedarkan pandangannya ke setiap bangunan yang ada di pusat kota. Dengan melakukan itu ia berharap bisa melihat cahaya yang tidak biasa."Di mana dia?" sekali lagi dengusan terlepas dari bibirnya, namun langkahnya sama sekali tidak surut. Yah, dia harus segera menemukan Feng Huang. Wanita yang telah membuatnya menerima banyak siksaan di sungai akhirat."Apakah dia bukan terlahir sebagai gadis biasa melainkan seorang Kultivator?" dugaan ini membuat pria itu mengerutkan keningnya selama beberapa saat, dan setelahnya ia tersenyum m
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Bab 78. Kurangi Dosis Dupa!

Menjelang subuh Sekte Seribu Bayangan ricuh kala ditemukannya 4 murid Sekte yang mati secara tidak wajar di halaman Sekte. Pada malam hari keempat murid ini bertugas memeriksa seluruh area Sekte seperti yang biasa para murid Sekte Seribu Bayangan lakukan di setiap malamnya. Bukan hanya Sekte Seribu Bayangan, semua Sekte yang berada di Benua Zhejiang juga melakukan hal yang sama. Baik Sekte besar maupun Sekte kecil, untuk menjaga keamanan Sekte-sekte tersebut dari penyusup. "Guru Tian!! Guru!!" Beberapa murid Sekte Seribu Bayangan menggedor kamar Tian Kong setelah banyak murid melihat kondisi mayat dari keempat saudara seperguruannya. Tian Kong yang semula tertidur nyenyak terbangun karena keributan yang ditimbulkan oleh para muridnya itu. "Guru, gawat!!"Dugg!! Dugg!! Dugg!! Tian Kong mendengus, dengan wajah gusar ia beranjak dari atas dipan miliknya untuk membukakan pintu untuk para muridnya yang masih terus mengetuk tanpa henti. "Sebentar!"Kriett!! "Guru, gawat! Semua murid
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Bab 79. Apa Yang Terjadi Terhadap semua Sekte Besar?

Tak lama setelah terjadi keributan di Sekte Seribu Bayangan, pagi harinya Sekte Telapak Angin juga mengalami hal yang sama. Para murid Sekte yang seharusnya berjaga semalam ditemukan telah tewas di atas tumpukan potongan kayu bakar yang terdapat di belakang Sekte. Wang Dunrui yang gusar melihat nasib para muridnya itu pergi menemui Sahabatnya Tian Kong untuk meminta saran. Namun alangkah terkejutnya Wang Dunrui ketika ia tiba di halaman Sekte Seribu Bayangan, di sana ia menemukan Tian Kong sedang memerintahkan beberapa murid untuk menggotong empat mayat murid Sekte Seribu Bayangan yang kondisinya hampir sama dengan para muridnya yang telah menjadi korban. "Tetua Tian, apa yang terjadi?" Wang Dunrui tergesa-gesa menghampiri Tian Kong. Sementara Tian Kong, ia langsung menoleh ke arah Sahabatnya ketika mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan Wang Dunrui padanya. "Aku tidak tahu siapa yang telah melakukan hal ini pada keempat muridku, tapi... Kondisi mereka benar-benar... Haizz
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status