Home / Fantasi / Pengantin Raja Naga / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pengantin Raja Naga: Chapter 81 - Chapter 90

105 Chapters

Bab 80. Mengumpulkan Para Tetua Sekte.

Sekte Burung Api pagi hari, Shu Haocun pergi menghampiri Jinlong ketika ia melihat Jinlong sedang duduk di atas sebuah batu besar yang terdapat di halaman Sekte. Raut wajah Kaisar Naga emas itu tampak terus berubah seiring suasana hatinya. Terkadang keningnya akan berkerut, di detik berikutnya wajahnya tampak muram, hitam bak wajah Jenderal Neraka yang siap untuk memberi hukuman bagi para pendosa. "Salam Dewa-ku," sapa Shu Haocun sembari menundukkan kepalanya setibanya ia di hadapan Jinlong. Menyadari kehadiran Shu Haocun, Jinlong mendengus sebal. Pagi ini sebenarnya ia sama sekali tidak ingin bertegur sapa dengan siapapun. Apalagi sejak kemarin semua pikirannya telah terkuras habis hanya untuk memikirkan di mana keberadaan Feng Huang sekarang. Karena hingga detik ini ia masih belum bisa menangkap sinyal kultivasi milik istri kesayangannya itu. Tapi, ada satu hawa gelap yang tertangkap indera tersembunyinya semalam. Dan ketika ia pergi untuk melihat hawa gelap tersebut, hawa itu men
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Bab 81. Aku Anak Di Luar Nikah.

"Kamu akan kembali ke Istana hari ini?" Li Mei yang tengah duduk bersandar di atas dipan bertanya pada Li Qui di saat Li Qui berpamitan padanya. Padahal putrinya ini baru saja kembali ke kediaman Yu kemarin, dan kesehatannya sendiri bahkan masih belum pulih. "Bukankah Yang Mulia telah mengijinkanmu untuk merawat Ibu hingga Ibu sembuh?" tanyanya lagi sambil menatap Li Qui. "Itu benar, Ibu. Tapi... Bukankah Ibu baik-baik saja sekarang?" sungut Li Qui, ia benar-benar tidak mengerti apa yang diinginkan Ibunya darinya. Beberapa hari yang lalu Ibunya membunuh Neneknya, saat itu Ibunya juga memintanya untuk tinggal di kediaman Yu. Belum lewat satu minggu Ibunya kembali membuat ulah. "Jika Ibu selalu memintaku untuk pulang, kapan aku bisa membuat Yang Mulia agar melirikku?" Li Qui melirik Ibunya, berharap Ibunya mau mengerti bahwa ia bukan lagi seorang gadis kecil yang harus selalu berada di bawah asuhan Ibunya. "Jadi ini demi Yang Mulia? Kamu tidak bersedia merawat Ibumu hanya karena kamu
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab 82. Perbuatan Raja Iblis?

"Apa?! Raja Iblis telah melarikan diri dari Sungai Akhirat?!" Fu Yuxuan, Tian Kong, dan Wang Dunrui yang mendengar berita ini mendadak gemetar. Meskipun 515 tahun yang lalu mereka bertiga tidak mengalami sendiri masa-masa di mana Raja Iblis menyerang Istana Langit, namun kerusakan yang terjadi pada masa itu telah diceritakan secara turun-temurun selama 5 generasi. "Permaisuri Langit saja sampai mati di tangannya, dan jika Raja Iblis datang ke Benua Zhejiang... Bagaimana kita semua bisa menahannya?!" geram Wang Dunrui. Dulu, kala terjadi pertempuran antara Raja Iblis, Kakek Gurunya yang mengalami masa-masa terkelam itu saja tidak mampu menahan ledakan kekuatan dahsyat dari Raja Iblis dan para Dewa. Jadi jika hal itu akan terulang kembali di masa sekarang, ia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana nasib semua Kultivator yang ada di Benua Zhejiang. "Yang Mulia telah menurunkan perintahnya dan meminta kepada semua Tetua untuk bekerja sama." Cetus Shu Haocun. Setelah melihat rea
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 83. Dukungan Untuk Fu Yueyin Dan Fu Jiazhen.

"Jadi, Raja Iblis benar-benar telah datang ke Benua Zhejiang?" Kecemasan memenuhi wajah kelima Tetua Sekte tanpa terkecuali. Jinlong yang melihat hal itu segera meminta Dewa Tanah untuk pergi, ia lalu memanggil Jenderal Langit yang langsung hadir setelah mendengar isyarat darinya. Tepat setelah Dewa Tanah pergi. "Yang Mulia." Jenderal Xiao membungkuk di hadapan Jinlong tanpa mengacuhkan tatapan kelima Tetua Sekte yang telah melihat wujudnya. "Jenderal penjaga gerbang selatan?" Wang Dunrui, Fu Yuxuan, dan Tian Kong yang belum pernah melihat wujud Jenderal Xiao menatap takjub pada Jenderal Alam Langit itu yang bertubuh tinggi tegap."Bukankah Jenderal Xiao pemilik elemen api?" bisik Fu Yuxuan pada Tian Kong yang ditanggapi oleh Tian Kong dengan menganggukkan kepalanya."Ada apa, Tetua Shu? Apakah kamu ingin merasakan api milik Jenderal Xiao?" ledek Wang Dunrui.Jenderal Xiao mendengus. Namun ia lagi-lagi mengacuhkan ketiga Tetua Sekte yang sedang membicarakan tentang dirinya dan just
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Bab 84. Hewan Roh Atau Dewa?

"Guru, Guru!" Salah seorang murid Sekte Burung Api tergesa-gesa berlari memasuki aula. Setibanya ia di hadapan Guru Besarnya, murid ini pun melapor dengan nafas yang sedikit terengah-engah. "Salam Guru, Salam semua Tetua. Maaf mengganggu, ada sesuatu yang harus murid sampaikan kepada Guru Besar." Ujar murid tersebut sembari mengatupkan kedua tangannya di depan tubuhnya dengan posisi tubuh sedikit membungkuk. Jinlong melirik murid itu sebentar lalu diam-diam menjentikkan jarinya. Segera menghilang dari aula. Untungnya ia berdiri di belakang kelima Tetua yang sedang menatap murid yang datang melapor itu. Jadi kepergiannya sama sekali tidak disadari oleh murid tersebut. "Mengapa sangat tidak sopan di hadapan para Tetua?!" tegur Shu Haocun pada muridnya. Murid yang melapor itu pun menunduk semakin dalam, takut akan kemarahan Guru Besarnya itu yang memang jarang sekali terlihat marah. Tapi, itu bukan berarti Shu Haocun tidak pernah menunjukkan kemarahannya di hadapan para muridnya. "Ma
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Bab 85. Siapa Gadis Ini?

Di dalam kamar tempat Kaisar Gao menempatkan Feng Huang, Feng Huang tiba-tiba membuka matanya. Tapi, karena terlalu lemah, untuk sesaat ia hanya menatap langit-langit kamar sembari menyesuaikan matanya dengan kondisi kamar yang sedikit temaram karena hanya ada cahaya lilin yang berpendar di ruangan ini. Lilin itu cukup besar, ditempatkan dalam sebuah mangkuk tembaga yang terdapat di atas lemari yang berada di pojok kamar. "Di mana ini?" Feng Huang mengangkat tubuhnya dengan susah payah untuk duduk di atas dipan lalu mengedarkan pandangannya pada kamar yang sama sekali tidak ia kenali. Ketika ia terbangun pertama kali ia tidak terlalu memperhatikan kamar ini karena ia melihat sosok Jinlong berdiri di hadapannya. Tapi kini ia baru sadar kalau ternyata ia berada di suatu tempat yang sangat asing. "Di mana dia? Di mana si bodoh itu? Mengapa dia meninggalkanku di sini?" umpat Feng Huang sebal sembari mengerucutkan bibirnya. Sejenak ia hanya menyandarkan punggungnya pada sandaran dipan di
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Bab 86. Pria Berjubah Hitam Dan Hong Hu.

Asap dupa kembali memenuhi kamar pribadi Kaisar Gao, dan sebelum Gong Fai membawa dupa baru... Kaisar Gao menyempatkan diri untuk meminum pil yang telah diberikan oleh Gong Fai padanya, pil tersebut memiliki khasiat mampu membuatnya kebal terhadap efek asap dupa. Kini, Kaisar Gao tengah duduk di pinggir dipan setelah ia mengangkat Yu Jie dan meletakkan Yu Jie kembali ke atas dipan. Dengan lembut ia merapikan anak rambut Yu Jie yang jatuh menutupi wajah mungil Yu Jie. Ia kemudian menyisipkan anak rambut itu ke balik telinga Yu Jie, usai melakukan hal itu... Ia lalu menatap Yu Jie cukup lama dengan tatapan sayu. "Mengapa?" gumamnya lirih, "Mengapa kamu sangat ingin pergi dari tempat ini, Nona Yu?" lanjutnya lagi. Kaisar Gao benar-benar tidak mengerti mengapa Yu Jie seolah membenci dirinya, apa salahnya? Baik, mungkin ia memang pernah melakukan satu kesalahan dengan menempatkan Yu Jie di Paviliun Wangjile, tapi hal itu juga bukan sepenuhnya kesalahannya. Yang patut disalahkan di sini a
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Bab 87. Shi Jian, Kultivasi Tertinggi Hong Hu.

"Raja Iblis?!" Pria berjubah hitam terbahak senang. Sejak ia datang ke Benua Zhejiang, baru kali ini ia merasa sangat gembira hanya karena Hong Hu menyadari siapa dirinya. Dan ia yang merasa tidak perlu lagi menyembunyikan jati dirinya langsung membuka penutup kepalanya di hadapan Hong Hu. "Kamu pintar, Rubah Merah. Tidak sia-sia aku datang menemuimu!" teriaknya. Hong Hu bergeming, ia juga tidak merasa senang atas pujian yang diberikan oleh Raja Iblis kepadanya. Bahkan setelah mendengar pujian itu ia malah menggeram tatkala ia mengetahui bahwa tebakannya ternyata benar kalau pria hebat yang hanya ia anggap sebagai seorang Kultivator biasa itu rupanya adalah Raja Iblis yang selama ini dirumorkan telah dikirim ke sungai akhirat. "Untuk apa kau datang menemuiku?!"Raja Iblis menghentikan tawanya, netranya yang kelam menatap nyalang pada Hong Hu. "Aku membutuhkan bantuanmu." Ia pun lalu melompat turun dari atas helaian daun. Tepp!! Setelah kakinya menginjak tanah yang ditumbuhi ole
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Bab 88. Tempat Persembunyian Raja Iblis

Malam mulai menjelang, hutan perbatasan telah pekat oleh aura siluman. Sementara di area pemakaman tempat tinggal Paman Lei, Dewa Kematian dan Dewa Tanah sedang mengunjungi petugas pemakaman itu. Sejak sore, semua keluarga Paman Lei dan Dewa Kematian telah merasakan guncangan dahsyat yang berasal dari hutan perbatasan. Namun hanya aura siluman yang terlihat oleh Dewa Kematian dari hutan tersebut. Dan malam ini ketika Dewa Tanah kembali ke area pemakaman setelah memberi laporan pada Raja Naga, Dewa Kematian dan Paman Lei baru mulai curiga kalau kemungkinan Raja Iblis telah mengunjungi hutan perbatasan sore ini. Sebagai manusia biasa yang tidak abadi, awalnya Paman Lei tidak mengetahui bahwa Raja Iblis pernah memiliki hubungan dekat dengan Hong Hu. Sedangkan Hong Hu sendiri ia sudah pernah bertemu dengan rubah merah itu beberapa kali. Terkadang Hong Hu berwujud manusia seutuhnya, terkadang juga berwujud setengah manusia dan setengah rubah. Dan dari Dewa Kematian dan Dewa Tanah lah akh
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Bab 89. Kebakaran Di Hutan Perbatasan.

Di Sekte Burung Api, kelima Tetua Sekte masih berkumpul bersama Shu Haocun di aula. Pembicaraan yang awalnya membahas tentang bagaimana menangkap Raja Iblis sontak terhenti ketika Ming Hao dan Guan Lin memasuki aula. "Tetua Shu, kamu harus menghukum murid-murid mu ini," dengus Wang Dunrui. Bagaimana ia tidak merasa kesal, ketika pagi ini Ming Hao dan Guan Lin datang menjemput ia dan Tian Kong... Kedua murid Shu Haocun itu berkata bahwa Biksu Changyi dan Fu Yuxuan telah berada di Sekte Burung Api. Tapi setelah setengah perjalanan menuju Sekte Burung Api, Ming Hao baru ingat bahwa hanya Biksu Changyi yang berada di Sekte Burung Api. Gara-gara hal itu ia dan Tian Kong terpaksa mengikuti Ming Hao dan Guan Lin untuk menjemput Fu Yuxuan terlebih dahulu di Sekte Kaki Besi. Ming Hao dan Guan Lin yang menyadari kesalahannya tersenyum kaku di hadapan Guru Besarnya. "Maaf, Guru. Ta-tadi pagi karena terlalu bersemangat, murid lupa jika ternyata hanya Biksu Changyi yang berada di Sekte Burung A
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status