Home / Fantasi / Pengantin Raja Naga / Bab 71. Wanita Misterius.

Share

Bab 71. Wanita Misterius.

Author: Abigail Briel
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Merasa malu atas penjelasan dari pelayan wanita itu, Li Mei memerintahkan pada dua orang pelayan pria yang mengikutinya untuk menyeret pelayan tersebut guna diberi hukuman yang setimpal karena telah mempermalukan dirinya di hadapan putri tirinya. Bahkan dengan wajah merah padam ia pergi meninggalkan kamar Yu Jie.

Feng Huang yang menyaksikan kemarahan Li Mei itu melepas kepergian Li Mei sembari tersenyum sinis.

Beberapa saat kemudian, tatkala Chun kembali dari pusat kota dengan membawa sebungkus bakpao hangat, Feng Huang langsung bertanya pada Chun perihal tentang kebakaran yang terjadi di dapur kediaman Yu.

"Apakah kamu ada hubungannya dengan kebakaran yang terjadi di dapur kediaman Yu?" Feng Huang menatap Chun dengan tatapan menyelidik.

Sebenarnya ia tidak terlalu yakin kalau kebakaran di dapur kediaman Yu karena ulah Chun, ia bahkan sempat berpikir seseorang telah melakukannya demi membalas kejahatan Li Mei. Namun saat ini hanya ia dan Chun yang paling pantas untuk dicurigai.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pengantin Raja Naga   Bab 72. Bertemu Kaisar Gao Di Kediaman Yu.

    Keesokan paginya, kediaman Yu dihebohkan dengan sakitnya Li Mei. Dari Tabib hingga Biksu dipanggil untuk menyembuhkan Li Mei yang diduga telah diganggu oleh hantu Nyonya Besar Yu. Seorang Biksu yang diutus oleh Biksu Changyi bahkan tidak bisa menyembuhkan Li Mei.Dari taman kecil kediaman Yu, tempat di mana Li Qui dulu sering menghabiskan waktunya bersama Li Qi hanya untuk menunggu Yu Jie meninggalkan kamarnya. Kini menjadi tempat bagi Feng Huang dan Chun untuk bersantai ria sambil memperhatikan para Tabib dan Biksu yang datang silih berganti."Nona, sepertinya apa yang Nona lakukan semalam untuk menakuti Nyonya Li Mei sedikit keterlaluan, Nona. Lihatlah! Betapa takutnya Nyonya Li Mei sekarang, sampai-sampai hari ini dia jatuh sakit dan mengundang banyak Biksu." Chun berbicara pada Feng Huang seraya terkikik geli.Feng Huang sama sekali tidak peduli atas ucapan Chun itu, dan justru asik menikmati bakpao yang ada di tangannya. Bakpao dingin sisa dari bakpao yang Chun beli kemarin sore.

  • Pengantin Raja Naga   Bab 73. Feng Huang Menghilang.

    Setengah dupa setelah ia berhasil membuat Kaisar Gao terdiam membisu, Feng Huang mengajak Kaisar Gao untuk mencari tempat yang lebih aman untuk berbicara empat mata tanpa harus disaksikan oleh Li Qui, Li Qi, dan Yu Zhuting yang terus menatapnya dari depan kamar Li Mei. Kaisar Gao sama sekali tidak berbicara selama ia melangkahkan kakinya untuk mengikuti Feng Huang. Semua yang ingin ia bicarakan pada wanita cantik itu menguap ke udara seiring pernyataan Feng Huang yang mengaku padanya bahwa pria yang selalu mengikutinya adalah suaminya. Tak lama berselang, Feng Huang dan Kaisar Gao pun tiba di lahan kecil yang terdapat di sudut barat kediaman Yu. Daripada disebut taman, tempat tersebut lebih mirip sebagai tempat untuk menyimpan stok kayu bakar dan tempat untuk menjemur pakaian. Ada sebuah sumur yang terdapat tak jauh dari dinding bangunan sebelah kediaman Yu. Sumur itu menggunakan timba kayu dan katrol untuk mengangkat air ke atas. Di sanalah Feng Huang menyandarkan bokongnya lalu me

  • Pengantin Raja Naga   Bab 74. Di Mana Feng Huang?

    "Bagaimana?"Chun terkejut ketika tiba-tiba Jinlong muncul di belakangnya di saat ia sedang memeriksa kamar Yu Jie."Nona tidak berada di sini, Tuan Muda. Bagaimana ini?" ia menoleh pada Jinlong dan menatap Jinlong dengan wajah cemas. "Apakah jangan-jangan Yang Mulia telah menculik Nona?""Tapi sepertinya itu terlalu berani, bukan? Bagaimana dia akan menyembunyikan Nonamu di tengah-tengah keramaian seperti ini? Kecuali...""Kecuali ada orang yang telah membantunya?""Orang itu!!" Jinlong dan Chun saling bertukar pandang. Bersamaan dengan memikirkan bahwa istrinya telah diculik oleh Kaisar Gao dalam kondisi kultivasi yang tertutup, rahang Jinlong sontak mengeras."Berani sekali dia kalau benar dia yang telah melakukannya," dengusnya geram.Kemarin, setelah meledakkan dapur kediaman Yu, ia pulang ke sekte Burung Api. Namun pagi ini, ketika ia tidak bisa merasakan energi Feng Huang setelah berbicara dengan Shu Haocun, Jinlong menjadi cemas dengan keadaan istrinya itu. Meskipun ia tahu

  • Pengantin Raja Naga   Bab 75. Aku Mencintaimu, Nona Yu.

    Sore hari, awan mendung berarak tebal di atas Istana Taiyang. Rintik hujan perlahan mulai membasahi atap. Di dalam sebuah kamar yang remang-remang karena hanya di terangi oleh sebatang cahaya lilin, Feng Huang yang berada di atas dipan perlahan-lahan membuka matanya. Belakang lehernya terasa menebal akibat pukulan yang telah ia terima sebelumnya."Di mana ini?" tidak mengenali di mana ia berada, Feng Huang mengerjapkan matanya berkali-kali. Mencoba menyesuaikan matanya dengan cahaya yang sangat minim di dalam kamar tempat ia berada. "Ahh!!" ia mengerang kala berusaha mengangkat tubuhnya yang terasa lemas, ada bau-bauan yang sangat tidak asing di dalam kamar. Bau itu berasal dari tanaman yang biasanya dipergunakan untuk menimbulkan efek halusinasi bagi orang yang mencium baunya. "Sial, di mana ini? Siapa yang membakar dupa dengan tanaman terlarang?!" umpatnya dalam hati.Feng Huang mencoba mengangkat tangannya untuk menutup mulut dan hidungnya, namun ia terlalu lemas untuk melakukan ha

  • Pengantin Raja Naga   Bab 76. Mengundang Semua Dewa?

    Hujan mengguyur deras Benua Zhejiang, disusul oleh kilat dan petir yang sesekali terdengar. Di dalam aula Sekte Burung Api, saat ini baik Jinlong, Shu Haocun, maupun Biksu Changyi seolah larut dalam keheningan."Dewaku, tidak bisakah Yang Mulia memerintahkan Dewa Tanah untuk menyelidiki hal ini? Bukankah seharusnya Dewa Tanah lebih mengetahui semua yang terjadi di Alam Manusia?" usul Shu Haocun sesaat setelah ia berpaling ke arah Jinlong yang sedang mengerutkan keningnya. Saat ini sebenarnya Shu Haocun sedikit takut melihat ekspresi wajah Jinlong yang terlihat semakin dingin dan muram. Ditambah lagi kedua rahang indah milik Raja Naga itu yang seharusnya memperindah wajahnya kini semakin tampak tegas."Aku sudah bertanya padanya sebelum kembali ke Sekte Burung Api!" sahut Jinlong. Ia termangu selama beberapa saat, terus berpikir tentang di mana keberadaan istri kecilnya. Jika ini hanya masalah perang, ia mampu mengetahui semua taktik lawannya. Tapi penculikan Feng Huang... Ini baru pe

  • Pengantin Raja Naga   Bab 77. Dewa Di Sekte Burung Api.

    Larut malam, di pusat kota Benua Zhejiang, seorang pria berjubah hitam berjalan-jalan di antara rintik-rintik gerimis yang masih tersisa. Netranya yang berwarna hitam kelam menyapu setiap sudut pusat kota, mencoba mencari energi yang ia kenal. "Katanya wanita itu sudah terlahir kembali dan sedang menjalani 7 cobaan Dewa di Alam Manusia, tetapi sejak aku tiba di sini... Mengapa aku tidak bisa melacak energinya sama sekali?" pria itu mendengus gusar dan terus mengedarkan pandangannya ke setiap bangunan yang ada di pusat kota. Dengan melakukan itu ia berharap bisa melihat cahaya yang tidak biasa."Di mana dia?" sekali lagi dengusan terlepas dari bibirnya, namun langkahnya sama sekali tidak surut. Yah, dia harus segera menemukan Feng Huang. Wanita yang telah membuatnya menerima banyak siksaan di sungai akhirat."Apakah dia bukan terlahir sebagai gadis biasa melainkan seorang Kultivator?" dugaan ini membuat pria itu mengerutkan keningnya selama beberapa saat, dan setelahnya ia tersenyum m

  • Pengantin Raja Naga   Bab 78. Kurangi Dosis Dupa!

    Menjelang subuh Sekte Seribu Bayangan ricuh kala ditemukannya 4 murid Sekte yang mati secara tidak wajar di halaman Sekte. Pada malam hari keempat murid ini bertugas memeriksa seluruh area Sekte seperti yang biasa para murid Sekte Seribu Bayangan lakukan di setiap malamnya. Bukan hanya Sekte Seribu Bayangan, semua Sekte yang berada di Benua Zhejiang juga melakukan hal yang sama. Baik Sekte besar maupun Sekte kecil, untuk menjaga keamanan Sekte-sekte tersebut dari penyusup. "Guru Tian!! Guru!!" Beberapa murid Sekte Seribu Bayangan menggedor kamar Tian Kong setelah banyak murid melihat kondisi mayat dari keempat saudara seperguruannya. Tian Kong yang semula tertidur nyenyak terbangun karena keributan yang ditimbulkan oleh para muridnya itu. "Guru, gawat!!"Dugg!! Dugg!! Dugg!! Tian Kong mendengus, dengan wajah gusar ia beranjak dari atas dipan miliknya untuk membukakan pintu untuk para muridnya yang masih terus mengetuk tanpa henti. "Sebentar!"Kriett!! "Guru, gawat! Semua murid

  • Pengantin Raja Naga   Bab 79. Apa Yang Terjadi Terhadap semua Sekte Besar?

    Tak lama setelah terjadi keributan di Sekte Seribu Bayangan, pagi harinya Sekte Telapak Angin juga mengalami hal yang sama. Para murid Sekte yang seharusnya berjaga semalam ditemukan telah tewas di atas tumpukan potongan kayu bakar yang terdapat di belakang Sekte. Wang Dunrui yang gusar melihat nasib para muridnya itu pergi menemui Sahabatnya Tian Kong untuk meminta saran. Namun alangkah terkejutnya Wang Dunrui ketika ia tiba di halaman Sekte Seribu Bayangan, di sana ia menemukan Tian Kong sedang memerintahkan beberapa murid untuk menggotong empat mayat murid Sekte Seribu Bayangan yang kondisinya hampir sama dengan para muridnya yang telah menjadi korban. "Tetua Tian, apa yang terjadi?" Wang Dunrui tergesa-gesa menghampiri Tian Kong. Sementara Tian Kong, ia langsung menoleh ke arah Sahabatnya ketika mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan Wang Dunrui padanya. "Aku tidak tahu siapa yang telah melakukan hal ini pada keempat muridku, tapi... Kondisi mereka benar-benar... Haizz

Latest chapter

  • Pengantin Raja Naga   Bab 104. Kembali Ke Alam Langit.

    Setelah Raja Iblis dikirim kembali ke Sungai Akhirat-- Feng Huang pun menjentikkan jarinya untuk mengembalikan Kaisar Gao yang sedang terluka ke kapal yang ditumpangi oleh Shu Haocun dan keempat Tetua Sekte. Ia dan Jinlong tidak menghampiri para Kultivator di kapal itu, melainkan hanya melambaikan tangan saja dari atap Istana Jinlong. Di saat yang sama, Hong Hu juga berpamitan pada Feng Huang dan Jinlong untuk kembali ke rakyatnya yang masih berada di hutan perbatasan. Sepeninggal Hong Hu, Feng Huang dan Jinlong memutuskan untuk kembali ke Alam Langit demi menemui para Dewa dan Dewi yang selama lebih dari 500 tahun telah dibiarkan hidup tanpa Pemimpin mereka. ***Keesokan harinya, keadaan di Benua Zhejiang kembali seperti sedia kala. Di Istana Taiyang, dua Tabib Istana sibuk bolak-balik ke ruangan kerja Kaisar Gao untuk mengobati Kaisar mereka itu. "Bagaimana keadaan Yang Mulia?" tanya Gong Fai pada seorang Tabib yang baru keluar dari kamar pribadi Kaisar Gao.Tabib itu mengernyit

  • Pengantin Raja Naga   Bab 103. Tertangkapnya Raja Iblis.

    Tanpa Feng Huang duga, Jinlong yang sejak tadi telah mencoba untuk tidak tertawa keras-- Kini justru terbahak di sampingnya. Melihat tingkah Suaminya itu, ia pun menghela nafas gusar. "Huftt!" ia mengerucutkan bibirnya lalu melemparkan pandangannya pada Raja Iblis yang saat ini telah berdiri tegak di atas rerumputan sambil menatap ke arahnya.Sejak Feng Huang menampakkan wujudnya, semua yang berada di balik kabut tebal sudah mengetahui di mana ia berada, termasuk Raja Iblis."Sekarang kamu sudah muncul? Bagus, jadi terimalah pembalasanku!!" teriak Raja Iblis yang langsung menyerang Feng Huang dengan senjata andalannya, yaitu pemusnah raga Dewa.Feng Huang menghindari serangan tersebut hanya dengan memiringkan tubuhnya dan menyandarkan punggungnya pada Jinlong, membuat serangan Raja Iblis itu tidak berhasil menyentuhnya dan justru melewatinya begitu saja."Apakah dia pikir ini adalah pertempuran 515 tahun yang lalu?" dengusnya.Jinlong hanya tersenyum smirk mendengar ocehan Istrinya i

  • Pengantin Raja Naga   Bab 102. Kemunculan Feng Huang.

    "Bukankah itu maksud kedatanganku ke sini?" "Jika kamu bertemu dengannya, apakah kamu akan melakukan pertarungan dengan jujur kali ini?!" tukas Jinlong sambil menatap Raja Iblis dengan sebelah alis terangkat naik. "Selain itu, aku juga masih ingat bahwa di pertempuran kita yang terakhir kali di Alam Langit-- Saat itu kamu telah melukai Permaisuriku secara diam-diam." Lanjutnya lagi, di saat yang sama salah satu sudut bibirnya terangkat naik membentuk senyum sinis. Senyum Raja Naga itu yang seolah merendahkan kemampuannya, tentu saja membuat Raja Iblis menjadi geram. Ia bahkan berjanji di dalam hatinya akan membuat Raja Naga menyesali apa yang telah dilakukannya dengan cara membunuh Feng Huang di hadapan Raja Naga."Mengapa tidak perintahkan saja Istrimu untuk menampakkan wujudnya?!" cetus Raja Iblis lantang dengan kedua tangan yang terkepal dan rahang yang mengeras.Sesaat kemudian, suara pekikan pheonik memenuhi semua area di balik kabut tebal. Bersamaan dengan itu, seekor pheonik

  • Pengantin Raja Naga   Bab 101. Di Mana Ratu Pheonik?

    Di dalam Istana Jinlong, saat ini Jenderal Shui sedang menahan lengan Jenderal Xiao yang sedang terbakar amarah agar tidak mengejar Raja Iblis. Dan sekeras apapun Jenderal Xiao memberontak, ia hanya terus menatap Sahabatnya itu. "Lepaskan, Jenderal Shui!!" teriak Jenderal Xiao garang sambil menyentakkan lengannya yang sedang dipegang oleh Jenderal Shui. Namun Jenderal Shui semakin mengeratkan genggamannya pada lengan Jenderal Xiao hingga ia mendapatkan pelototan dari Jenderal Xiao. Beberapa saat yang lalu, sebelum mengejar Jenderal Xiao ke dalam Istana-- Jenderal Shui dan Hong Hu bekerja sama terlebih dahulu untuk menjatuhkan ketiga bawahan Raja Iblis. Sebab saat itu, Raja Naga sedang menghukum Jenderal Tiong dengan mengurung sebagian tubuh sebelah bawah Jenderalnya itu di dalam bongkahan batu es. Bahkan kedua kepalan tangan Jenderal Tiong ikut dibuat membeku.Setelah membuat ketiga bawahan Raja Iblis tak lagi berkutik, ia lalu menitipkan mereka pada Hong Hu untuk mengejar Jenderal

  • Pengantin Raja Naga   Bab 100. Kesalahan Jenderal Tiong.

    "Rajaku, hanya 3 Iblis yang masih bertahan sejauh ini. Dan dengan sisa kekuatan ini hamba pikir kita tidak akan bisa menghadapi Raja Naga juga kedua Jenderalnya. Jadi... Bagaimana jika kita..."Raja Iblis tidak menanggapi ucapan dari salah seorang bawahannya itu, ia justru melirik ke arah Istana Jinlong. Kebetulan kini ia telah berada sangat dekat dengan Istana tersebut, jika ia bisa secepat mungkin berkelebat ke dalam Istana untuk menemukan Feng Huang lalu membunuhnya-- Maka pengorbanan beberapa bawahannya kali ini tidak akan sia-sia.Hanya masalahnya, di bagian mana Istana wanita itu berada sekarang?Ketika pertanyaan ini berkelebat di dalam benaknya, Raja Iblis pun mendengus gusar.'Apakah aku benar-benar tidak bisa menemukan wanita itu?' ia lalu mengalihkan pandangannya ke arah pembatas api dan air. Ada beberapa retakan tampak di bagian atas pembatas, melihat hal itu ia tersenyum licik.Namun, tanpa Raja Iblis duga-- Dari Langit tiba-tiba dua buah cincin emas melesat cepat ke arahn

  • Pengantin Raja Naga   Bab 99. Di Ujung Ketahanan Pembatas Api Dan Air.

    Pertarungan di pulau terjadi dengan sengit, serangan demi serangan bahkan beberapa kali mengenai dinding pembatas api dan air. Saat itu terjadi, semua Kultivator yang berada di luar pembatas menahan nafas menyaksikan pertempuran antar Raja Naga dan Raja Iblis. Dan, di tengah-tengah kecemasannya akan nasib Benua Zhejiang, Kaisar Gao pun berpikir. Ia tidak bisa hanya diam saja mempertahankan pembatas sedangkan nasib semua penduduk di Benua Zhejiang dan sekitarnya sedang berada di ujung tanduk. "Te-Tetua Shu!" panggilnya pada Shu Haocun. Shu Haocun sontak berpaling setelah ia mendengar panggilan itu, netra tuanya nanar menatap Kaisar Gao. Mencoba mencari tahu apa yang ingin Kaisar Gao bicarakan padanya. "Ada apa, Yang Mulia?" tanyanya dengan kening berkernyit. "Bisakah Tetua Shu menjelaskan padaku, di mana aku bisa menemukan Permaisuri Raja Naga?" tanya Kaisar Gao. Shu Haocun berpikir sejenak, kemudian ia berpaling ke arah Biksu Changyi. Setelah saling bertukar isyarat... Shu Haocun

  • Pengantin Raja Naga   Bab 98. Pertarungan Di Mulai.

    Netra Raja Iblis yang tajam berkeliaran, meneliti satu persatu ruangan Istana Raja Naga. Apa yang dilakukan oleh Raja Iblis itu tidak luput dari pandangan Jinlong, ia bahkan tersenyum tipis kala menyadari apa yang sedang dicari oleh Raja Iblis. Hingga suara erangan tertahan menyentakkannya dari mengamati Raja Iblis. Caping telinganya bergerak pelan mencoba mencari asal suara, sementara netranya berputar mengamati sekitar pulau. Hingga netranya jatuh pada sesosok tubuh yang berada di atas pundak Raja Iblis. Tubuh itu bergerak, dari sanalah erangan yang baru ia dengar berasal. Bukan hanya Jinlong yang tersentak mendengar erangan tadi, Raja Iblis yang tengah fokus mencari Feng Huang juga sama terkejutnya di saat ia menyadari kalau Hong Hu mulai tersadar di pundaknya. Tidak ingin Hong Hu kembali berontak padanya, Raja Iblis pun mengangkat tangannya untuk menyentuh kepala Hong Hu. Namun, tanpa ia duga, tiba-tiba... Wussh!! Hembusan sedingin badai salju memukul pergelangan tangannya. M

  • Pengantin Raja Naga   Bab 97. Membangun 3 Pembatas.

    "Jenderal Shui, pembatas air!" titah Jinlong. Dengan cambuk air di tangannya, Jenderal Shui berkelebat melewati Raja Iblis dan ke tujuh bawahannya. Ia mengambang 30 kaki dari permukaan Laut Xishi lalu memecutkan cambuknya ke atas permukaan air laut. Permukaan air bergemuruh, air bergolak mengelilingi pulau di balik kabut. Naik ke atas membentuk pembatas air setinggi 100 kaki. "Sekarang, Jenderal Xiao!" teriak JinlongDua tombak Jenderal Xiao beradu, percikan api besar pun meluncur ke angkasa dan membentuk sebuah kubah api raksasa. Dua perpaduan elemen yang saling bertolak belakang dalam membentuk pembatas ini, membuat kagum para Kultivator yang baru saja menembus kabut tebal dengan belasan perahu. "Hentikan perahu!!" teriakan Shu Haocun menggema. Para juru kemudi segera menarik energi kultivasi mereka yang mereka pergunakan untuk menggerakkan perahu agar perahu segera berhenti. Di saat perahu-perahu itu telah berhenti sempurna tak jauh dari pembatas, Shu Haocun segera mendekati

  • Pengantin Raja Naga   Bab 96. Kedatangan Raja Iblis Ke Pulau Di Balik Kabut.

    Di pulau di balik kabut, di Istana Jinlong. Prajurit-prajurit Alam Langit yang ditugaskan untuk menjaga Istana, kini sedang mengumpulkan para pelayan yang dulunya merupakan korban persembahan untuk Dewa Naga di dalam sebuah ruangan. Setelah semua pelayan berkumpul di ruangan tersebut, sekeliling ruangan itu langsung disegel dan diberi penghalang oleh Jenderal Xiao. Agar jika Raja Iblis benar-benar menyerang Istana ini nantinya, maka para pelayan itu akan tetap aman. Usai dengan tugasnya, Jenderal Xiao pun pergi menemui Kaisarnya yang menunggu kedatangan Raja Iblis di depan Istananya bersama dengan Jenderal Shui. "Bagaimana dengan tugasmu, Jenderal Xiao?" lontar Jinlong ketika ia menyadari kehadiran bawahannya itu. Jenderal Xiao mengangguk, "Semua sesuai dengan perintah Yang Mulia," sahutnya, sembari mengambil tempat di sisi kanan Jinlong. Seperti halnya Jenderal Shui dan Jinlong, ia ikut melemparkan pandangannya ke arah perairan, di mana saat ini dari kejauhan... Kedatangan Raja Ibl

DMCA.com Protection Status