Home / CEO / My Rich Ex-Boyfriend's Obsession / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of My Rich Ex-Boyfriend's Obsession: Chapter 91 - Chapter 100

142 Chapters

Bab 91: Mengetahuinya

Langit sore terlihat kemerahan diatas kota yang penuh dengan sejarah, awan-awan menggumpal menghalangi cahaya. Kendaraan memenuhi jalan, para pejalan kaki terlihat berkeliaran menikmati sisa sore mereka yang akan berakhir dalam beberapa menit lagi. Rosea tertidur bersama Prince di kursi belakang, sementara Leonardo menyetir menuju villa tempat mereka menginap.Hari ini menyenangkan untuk Leonardo, sangat jarang dia memiliki waktu untuk bisa bersenang-senang seperti hari ini. Semua kesenangan yang dia dapatkan melebihi apa yang diharapkan.Tampaknya Prince juga merasakan hal yang sama, Leonardo menjadi lebih sering mendengarkan suara tawanya yang kencang, anak itu tidak lagi ragu-ragu dan meminta izin hanya untuk mendapatkan pelukan Rosea.Andai saja, selamanya Leonardo bisa merasakan kebahagiaan seperti ini, mungkin jiwanya yang buruk akan tersingkirkan dan dia hidup dalam kebaikan.Leonardo melirik spion tengah, melihat keberadaan Prince yang meringkuk tertidur dengan kepala dipangk
Read more

Bab 92: Maaf

Leonardo menutup laptopnya, dia melihat kearah pintu kamar mandi yang masih tertutup. Sudah hampir sepuluh menit Rosea berada didalam, namun tidak ada tanda-tanda dia akan keluar.Apa telah terjadi sesuatu dengannya? Perasaan Leonardo menjadi tidak begitu baik. Belum sempat Leonardo beranjak dan menyusul, Rosea akhirnya keluar dengan wajah yang sembab.“Sea,” panggil Leonardo berhati-hati, Rosea melangkah gontai berjalan ke arahnya dan mengambil botol anggur yang tinggal setengah, Rosea meneguknya langsung tanpa gelas.Leonardo menyingkirkan tumpukan document dan laptopnya, meninggalkan pekerjaan yang baru setengah dia kerjakan. “Ada apa? Apa ada masalah?”“Aku baik-baik saja.”“Jangan berbohong Sea.”Rosea mendorong gordeng dan membuka jendela, dia duduk di sudut kusen membiarkan gaun tipis tidurnya berkibar tidak beraturan. Perasaan Rosea sedang kacau, sulit untuknya menggambarkan diri apakah kini tengah galau, kecewa, atau marah.Rosea membutuhkan waktu untuk menenangkan diri, dia
Read more

Bab 93: Kesempatan

Suara Leonardo yang bergetar terdengar tidak lagi terkontrol seperti biasanya, ketakutan pria itu begitu nyata dirasakan hanya dengan mendengar suara dan pelukannya di kaki Rosea.Keangkuhannya menghilang entah kemana, dominasinya hancur tanpa alasan, kini dia bersimpuh dilantai memeluk kaki Rosea layaknya anak kecil yang takut untuk ditinggalkan.Rosea termenung memandangi bahu kokoh Leonardo yang kini membungkuk, sulit untuk memaafkan pria itu, dia jahat dan manifulatif, disisi lain jika Rosea terus bertindak egois, itu sama sekali tidak dapat mengubah kepribadian Leonardo.Leonardo akan menjadi tetap sama, pria yang bebas bertindak sesuka hatinya tanpa mempedulikan derita yang akan diterima orang lain.Apapun kepribadian Leonardo, itu bukanlah urusan Rosea. Namun, bagaimana jika selamanya Rosea terlibat dalam kehidupannya?Lantas siapa yang dapat mengubah kepribadiannya?Sangat membingungkan, ada banyak kejahatan yang sudah terbuka didepan mata Rosea, anehnya masih ada rasa simpati
Read more

Bab 94: Sakit

“Diamlah ditempatmu, aku harus mengompresmu.”Leonardo bergeser, kepalanya yang sakit dan pandangan matanya yang berkunang-kunang membuat Leonardo kesulitan melihat keberadaan Rosea.“Jangan pergi Sea,” panggil Leonardo sekali lagi dengan tangan bergerak menggapai udara, mencari-cari tangan Rosea untuk menahan kepergiannya.Leonardo takut, Roseanya akan berlari pergi mengambil kesempatan untuk kabur karena kini Leonardo sedang sakit dan tidak berdaya untuk bangun.“Seaa..” Leonardo menangkap tangan Rosea, dengan kesulitan dia duduk, suara napasnya yang kasar terdengar tidak beraturan, wajah Leonardo terangkat memelas dipenuhi oleh ketakutan. “Jangan pergi, aku mohon.”Melihat seberapa putus asanya Leonardo hanya dengan beberapa langkah saja Rosea menjauh darinya menciptakan perasaan bersalah yang begitu dalam dihati.“Leonardo”“Jangan pergi,” pinta Leonardo tidak mengubah ucapannya.Rosea kembali mendekat, dia mengusap belakang tengkuk Leonardo dengan sedikit pijatan agar pria itu bi
Read more

Bab 95: Datang

Leonardo duduk bersandar pada kursi, suhu tubuhnya yang tinggi kini sedikit menurun setelah dikompres dan mandi air hangat. Panas yang mendera Leonardo membuat tubuhnya menggigil dan permukaan kulitnya meremang sakit, sementara Prince meringkuk disisinya bergerak gelisah kesulitan bernapas karena flu berat.Beberapa lembar tishu Leonardo tarik dari kotak, dia menyeka hidung Prince yang berair.“Ayah.. panggilkan dokter,” pinta Prince dengan suara serak.“Ayah sudah menghubungi dokter, mungkin setengah jam lagi akan sampai,” jawab Lenardo dengan lemah dan wajah pucat.Leonardo kehilangan banyak tenaga, kepalanya berdenyut sakit setiap kali berusaha untuk beranjak dari tempatnya. Sepertinya, Leonardo membutuhkan waktu penuh untuk beristirahat setelah beberapa hari terakhir ini kekurangan tidur dan jet lag.Leonardo harus menghubungi Adam agar secepatnya kembali untuk bisa menjaga Prince dan memperhatikan Rosea, Leonardo masih takut jika Rosea mengambil kesempatan untuk pergi dari sisin
Read more

Bab 96: Memohon Pulang

Suara mobil van petugas kebersihan terdengar pergi meninggalkan halaman villa, sementara Rosea masih duduk bersembunyi dibawah meja berusaha untuk menenangkan diri dari segala ketakutan yang datang padanya.Tubuh Rosea menggigil diserang panik, todongan senjata dan cengkraman kuat dirahang masih begitu terasa dipermukaan kulitnya.Dengan lemah Rosea merangkak keluar dari bawah meja, Rosea pergi untuk mengunci setiap pintu agar tidak ada siapapun yang bisa masuk dan mengancamnya lagi.Rosea mengusap kasar wajahnya, menyingkirkan air mata yang tidak berhenti berjatuhan.Bayang-bayang suara mengancam masih terdengar jelas di telinga.Siapa sebenarnya orang itu? Mengapa dia bisa mengetahui keberadaannya disini? Jika orang itu mengetahui keberadaan Rosea, itu artinya dia orang yang cukup dekat dengan kehidupan Leonardo. “Dia tidak berhenti mengincarku, apa yang harus aku lakukan sekarang?” tanya Rosea dengan napas tersenggal.Rosea takut kejadian buruk yang pernah menimpanya kembali terul
Read more

Bab 97: Penolakan

Leonardo menarik kursi kerjanya dan membuka komputernya di meja, pria itu berkutat cukup lama untuk memeriksa setiap keadaan cctv dan melihat apa yang sebenarnya telah terjadi tadi pagi.“Kemarilah Sea.” Leonardo menarik tangan Rosea agar dia ikut melihat apa yang sebenarnya telah terjadi.Tangan Rosea terkepal kuat dilanda ketakutan, dengan ragu dia mendekati kursi dan ikut melihat apa yang telah terjadi pagi tadi. Tayangan kamera berputar, dimulai dari kedatangan tiga petugas kebersihan rumah menggunakan sebuah van putih. Ketiga orang itu terdiri dari dua wanita dan satu orang pria, mereka bekerja dengan normal dan tidak menunjukan tanda-tanda mencurigakan apapun.“Kamu mengenal pria itu?” tanya Leonardo menunjuk satu-satunya petugas laki-laki yang ikut bekerja.Rosea menggeleng, mereka sempat bertemu di ruangan tengah dan Rosea yakin bukan dia orangnya. “Suara petugas kebersihan itu sangat berbeda dengan orang yang telah mengancamku.”Tayangan cctv terus berputar, namun tidak bera
Read more

Bab 98: Dukungan Berta

"Kamu sudah menemukan perkembangannya? Saya sangat membutuhkan informasinya dalam waktu cepat," kata Leonardo pada seseorang yang dia percayai untuk membuka kasus Rosea di winnipeg."Saya sedang mencari informasi dari CCTV di sudut-sudut jalan, kami membutuhkan waktu yang cukup lama karena kasus yang sedang Anda cari terjadi lebih dari satu tahun.""Berapa lama?" tanya Leonardo membutuhkan kepastian."Sampai besok sore.""Saya akan mengirimkan biaya tambahan. Tambahkan lagi orang untuk membantu pencarian, setidaknya coba cari wajah orang-orang dari yang saya curigai ""Baiklah, saya akan berusaha melakukan yang terbaik. "Leonardo mengangguk samar, pria itu memutuskan sambungan teleponnya dan kembali menekan beberapa nomor telepon untuk menghubungi Berta yang kini sudah berada di Indonesia.Ada sesuatu penting yang harus Leonardo beritahukan kepada ibunya.Setelah melewatkan beberapa deringan, akhirnya Berta sendiri yang menerima panggilan itu. "Leo.""Ibu," panggil Leonardo dengan pe
Read more

Bab 99: Obat

Rosea menutup matanya berpura-pura tidur begitu mendengar suara pintu yang terbuka. Rose sedang tidak ingin terlibat percakapan apapun dengan Leonardo, segala percakapan yang didasari dengan amarah hanya akan mengeluarkan kata-kata yang tidak baik.Sulit untuk memahami isi hati leonardo, saling diam untuk menenangkan diri jauh lebih baik untuk satu sama lainnya dibanding dengan berdebat mempertahankan keegoisan masing-masing.Melihat Rosea yang membelakanginya, dengan hati-hati Leonardo naik ke ranjang dan terbaring di sisinya.Tangan Leonardo terulur mengusap bahu Rosea, pria itu terdiam mendengar suara napas kasar Rosea yang tidak beraturan. Dalam kehati-hatian Leonardo menarik tubuh Rosea dan melepaskannya dari pelukan Prince yang tengah tertidur.Dengan mudahnya tubuh Rosea berbalik menghadap Leonardo, mau tidak mau Rosea tidak bisa berpura-pura tidur lagi.Hangat dekapan Leonardo membelit tubuh, telapak tangannya yang besar mengusap punggung Rosea yang kini tertunduk berusaha unt
Read more

100: Membawa Mikhaila

Suara kaki heels terdengar disetiap langkah yang diambil, Mikhaila menarik kopernya dibawah parkiran bawah tanah menuju mobilnya, hari ini dia akan segera pergi ke bandara dan menyusul Dewa.Derap langkah samar-samar terdengar ketika Mikhaila hendak memasukan kopernya ke dalam bagasi mobil, wanita itu melihat ke belakang dan memperhatikan ada tiga orang laki-laki berpakaian hitam yang berjalan cepat kearahnya.Mikhaila yang tidak memahami situasinya sempat melihat kesana-kemari tanpa menyadari bahwa ketiga orang asing itu justru memiliki kepentingan dengannya. Suara pekikan kaget Mikhaila terdengar tatkala kedua tangannya tiba-tiba ditahan dan tubuhnya diseret mundur menjauh dari mobil. Tas dan koper Mikhaila direbut paksa agar jauh dari jangkauannya.Tidak adanya orang diparkiran bawah tanah membuat ketiga orang asing itu semakin leluasa membawa Mikhaila.“Apa yang kalian lakukan? Siapa kalian?” teriak Mikhaia terkejut bercampur takut.“Nyonya Berta meminta Anda untuk tetap berada
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status