Semua Bab My Rich Ex-Boyfriend's Obsession: Bab 71 - Bab 80

142 Bab

Bab 71: Hadiah

“Apa yang kamu lihat?” tanya Leonardo.Rosea teremung melihat document yang masih berada di tangannya. “Aku pernah memiliki laporan expenses seperti ini, tapi aku tidak ingat pernah mendapatkannya dimana.”“Kemarilah.” Leonardo segera duduk di kursinya, tanpa ragu pria itu menempatkan Rosea dipangkuannya.Rosea bergerak tidak nyaman, cara Leonardo memeluk dan menahannya terlalu intim sampai aroma parfume dan deru napas pria itu bisa Rosea rasakan di ujung kepalanya. “A-apa yang kamu lakukan?” tanya Rosea terbata.Leonardo mengambil document lain di atas meja, menunjukan beberapa laporan keuangan hanya untuk menguji ingatan Rosea yang masih tersisa sampai sejauh mana.Ada banyak harapan yang tumbuh begitu Leonardo menyadari Rosea masih mengingat banyak hal tentang pekerjaannya. Leonardo harus segera mencari seorang ahli untuk membantu memulihkan ingatan Rosea.“Sea, dulu kamu mengatur sendiri keuangan bisnis kamu, kamu juga yang mendesain setiap perhiasan, bertemu dengan kliean penti
Baca selengkapnya

Bab 72: Pergi

“Berta sudah memberikan jawaban?” tanya Adam.Mikhaila menggeleng dengan senyuman kecutnya, wanita itu meringkuk terlihat putus asa tidak tahu harus berbuat apa untuk memperbaiki segala kekacauan yang telah terjadi.Semuanya telah berubah, pekerjaannya, sumber keungannya, kehidupannya yang nyaman, dan juga hubungannya bersama Leonardo dan Prince.Harga diri yang terinjak dan kecemburuan yang kian meluap membentuk segunung amarah. Mikhaila masih tidak mengerti, apa yang sebenarnya membuat Leonardo tergila-gila pada Rosea hingga dia menjadi kehilangan akal seperti ini.Begitupun dengan Prince, mengapa putranya sendiri bisa lebih berantusias dekat dengan Rosea dibandingkan dengan Mikhaila?Lebih menjengkelkannya lagi Berta tidak memberikan bantuan apapun, justru Berta mempertanyakan apa alasan Leonardo bisa bertindak sejauh ini kepadanya.“Nyonya Berta justru memintaku untuk bersikap lebih tenang dan membiarkan Leonardo bersama jalang sialan itu selama aku bisa menikah dengan Leonardo dan
Baca selengkapnya

Bab 73: Jalan-jalan

“Ada apa dengan pakaian kamu?”Rosea tertunduk bingung, dia mencari-cari letak keanehan dari pakaiannya. Rosea mengenakan sebuah t-shirt yang kebesaran dan sepatu sport yang membuatnya mudah bergerak.Dalam beberapa langkah Leonardo mendekat, pria itu menarik ke atas ujung t-shirt yang Rosea kenakan. Suara helaan napas kasar terdengar dari mulut Leonardo begitu dia melihat Rosea mengenakan rok pendek, karena t-shirtnya yang kebesaran, pakaian itu sudah menenggelamkan hampir setengah tubuh Rosea.“Kenapa kamu memakai pakaian ini?” tanya Leonardo berhati-hati, dia tidak bisa menegur Rosea terlalu jauh dan menunjukan sikap posesifnya. “Kamu bilang kenapa?” tanya balik Rosea seraya mengangkat lebih keatas ujung t-shirtnya, munjukan ada banyak tanda merah dipermukaan kulitnya. “semalam ada bajingan yang sudah meninggalkan banyak jejak di seluruh tubuhku, jika aku tidak mengenakan t-shirt ini, aku akan menjadi tontonan orang!” jelas Rosea terdengar jengkel.“Apa kamu bisa mengganti pak
Baca selengkapnya

Bab 74: Ingatan

“Apa kamu marah pada orang yang telah menipumu?” tanya Leonardo. “Aku sangat marah. Mungkin bagi orang lain uang sebesar itu tidaklah banyak, namun untukku itu sangat berharga karena aku membangun bisnisku dari nol. Aku memiliki tanggung jawab besar untuk beberapa karyawanku, mereka memiliki keluarga yang harus dihidupi.”“Aku akan membantu membangun bisnisku kembali Sea,” tawar Leonardo.“Tidak perlu,” jawab Rosea tanpa ragu.“Sea” “Kamu harus tahu Leonardo, jika bisnisku runtuh bukan berarti hidup dan harapanku juga hancur, aku bukan seseorang yang menyerah hanya karena terjatuh dan kakiku dipatahkan. Aku masih memiliki tenaga dan kemampuan untuk kembali bangkit tanpa harus menjual kesedihan,” jawab Rosea dengan keteguhan yang kuat di matanya.Bibir Leonardo terkatup rapat, jawaban Rosea membuatnya terdiam malu bercampur kagum.Leonardo malu karena dia adalah orang yang harus bertanggung jawab atas kehancuran bisnis Rosea, disisi lain dia tidak dapat menyembunyikan kekagumannya at
Baca selengkapnya

Bab 75: Rencana

Prince terbangun dari tidur lelapnya seorang diri, kebingungan terlihat jelas di matanya yang kini sedikit bengkak kemerahan karena terlalu banyak tidur. Prince beranjak dari ranjangnya dan pergi keluar kamar mencari-cari keberadaan orang-orang yang tidak terlihat. Anak itu tidak menangis dan terlihat cukup tenang karena dia terbiasa dengan tempat-tempat asing yang disinggahinya.Satu persatu ruangan telah dia periksa, langkah Prince bergerak kian jauh, dia menemukan Adam yang tengah pesta barbeque dengan rekan kerjanya di halaman villa yang langsung mengarah ke arah pantai.Menyadari kedatangan Prince, Adam menghampirinya.“Prince.”Pandangan Prince mengedar, anak itu mencari-cari keberadaan ayahnya dan Rosea yang tidak terlihat. Prince mengucek matanya beberapa kali, “Dimana ayah dan Sea?” “Pak Leonardo sedang pergi dengan Rosea.”“Kemana?”“Sepertinya jalan-jalan.”Bibir Prince merenggut seketika, anak itu bersedekap dan menghentakkan kaki mungilnya yang tidak beralas ke rerumput
Baca selengkapnya

Bab 76: Quickie Sex

“Kamu.”Bibir Rosea kembali terkatup rapat, jawaban sederhana Leonardo menyiratkan sesuatu yang lain dimatanya. Apa yang sebenarnya ada dipikiran Leonardo? Seperti apa sebenarnya Rosea bagi Leonardo?Suara hujan yang turun deras terdengar ketika mereka berdua keluar dari toko buku, para pejalan kaki terlihat berlarian mencari tempat berteduh, kendaraan yang berlalu lalang mengurangi kecepatan berkendara mereka.Cipratan air hujan mengenai ujung sepatu, Rosea menahan langkahnya untuk berteduh.Hangat tangan Leonardo bisa Rosea rasakan di ujung bahunya, saat wajahnya terangkat, pandangan mereka bertemu. Leonardo menarik napasnya dalam-dalam, dia kesulitan mengalihkan pandangannya dari Rosea, wanita itu sudah mencuri seluruh perhatiannya tanpa melakukan apapun.Apakah laki-laki lain merasakan hal yang sama seperti dirinya? Apakah beberapa diantara mereka memiliki obsesi yang sama pada Rosea?Pikiran-pikiran buruk bermunculan di dalam kepala, rasa takut akan kehilangan Rosea untuk yan
Baca selengkapnya

Bab 77: Kegelisahan

“Kamu hanya milikku kan Sea?” tanya Leonardo menuntut.Suara erangan tertahan menyahut di antara kesunyian, Leonardo menghentakan pinggulnya dan membuat Rosea menegang memeluk lehernya agar tidak terjatuh.“Jawab aku, kamu milikku kan?” desak Leonardo dengan hentakan yang lebih cepat, menuntut Rosea bersuara menekan bibirnya dalam tekanan jari.Suara napas yang kasar terdengar bersahutan di antara hujan yang semakin deras, Rosea menggigit ibu jari Leonardo yang menelusup masuk di antara giginya, air matanya mulai mengalir dari sudut mata.Pertanyaan Leonardo mengguncangnya pikirannya. Rosea bukanlah barang yang bisa dimiliki, jiwa dan tubuhnya milik dirinya sendiri, namun tatapan dimata Leonardo seolah dia menginginkan segala hal yang ada pada diri Rosea.Dekapan Leonardo menguat, mencengkram tubuh Rosea dalam hentakan yang lebih kuat bersama dengan pelepasan yang datang. Kaki Rosea menegang menyusul pelepasan yang datang dalam waktu cepat. Tubuh Rosea terkulai bersandar didada Leon
Baca selengkapnya

Bab 78: Hadiah

Hujan yang turun sudah mulai reda, gumpalan awan diantara langit yang mulai gelap menuju malam hari.Suara pengering rambut sudah tidak terdengar lagi, Rosea beranjak dari duduknya dan melangkah gontai dengan gaun tidur yang berantakan. Rosea langsung menjatuhkan diri ke ranjang, melepas rasa lelah dan penat yang menguras tenaga dan pikirannya.Sepanjang hari ini dia sudah melakukan banyak hal, ada banyak moment yang dia habiskan bersama Leonardo, dari hal-hal yang sederhana dan berbuat tindakan gila.Sampai detik ini, Rosea masih merasa asing dengan Leonardo, tidak ada seatupun kenangan yang bisa ingat tentang dirinya dan Leonardo di masa lalu. Namun, dibeberapa moment, terkadang jantung Rosea berdebar, nalurinya meyakinkan Rosea bahwa dulu Leonardo dan Prince adalah seseorang yang penting untuknya.Namun itu masa lalu..Semuanya sudah berubah, andaipun Rosea tidak kehilangan ingatan dan masih memiliki perasaan pada Leonardo, Rosea tidak mungkin mau bersama dengan laki-laki yang suda
Baca selengkapnya

Bab 79: Ingatan yang Datang

Hujan salju yang turun menciptakan kabut tipis yang menghalangi pandangan, beberapa kendaraan dan pepohonan terlihat membeku dibawah hamparan putihnya.Suara angin terdengar berhembus, Rosea berjalan sendirian dengan bahu yang dipuhi ketegangan, orang-orang yang sedang bermain salju berada di tempat yang cukup jauh dari posisinya.Tangan Rosea mencengkram kuat tongkat hokinya, matanya bergerak waspada karena sejak tadi dia terus diikuti oleh seseorang.Langkah Rosea terhenti, dia berbalik seketika dan memberanikan diri melihat siapa orang yang sejak tadi mengikutinya itu.Wajah orang itu terlihat samar-samar tidak jelas, namun keberadaannya membuat Rosea waspada. “Apa yang sedang kamu lakukan disini? Kamu sengaja menyusul Leonardo? Apa kamu lupa peringatanku untuk menjauhi Leonardo,” ucap seorang laki-laki dengan suara yang berat.Rosea menelan salivanya dengan kesulitan, bola matanya bergerak pasif. “A-apa maksud Anda? Leonardo ada di sini?”Orang itu tertawa tidak mempercayai kete
Baca selengkapnya

Bab 80: Trauma

Tubuh Rosea tersentak kuat, dia terbangun dari tidurnya dengan keadaan wajah yang pucat berkeringat dingin dan air mata yang sudah tidak tertahan.Matanya bergerak pasif melihat kepenjuru arah, degup jantunganya yang berdebar tidak beraturan sampai terdengar. Dengan hati-hati Rosea melepaskan pelukannya dari Prince dan bergerak turun dari ranjang.Kaki Rosea yang lemas tidak bertenaga ambruk di lantai, wanita itu menangis terisak.Mimpi buruknya yang datang begitu nyata, mengingatkan Rosea tentang kejadian sebelum dia mengalami koma.Rosea mengusap tenggorokannya yang sakit, pandangannya mengabur terhalang oleh air mata yang jatuh tidak terkontrol. Seluruh tubuh Rosea sakit berdenyut seakan pukulan dan telah dilakukan orang asing itu kembali terulang saat ini.Dengan sisa-sisa tenaganya Rosea berusaha bangkit, dia berjalan sempoyongan dengan napas tersendat-sendat kesulitan bernapas.Rosea takut, orang itu masih berada di sekitarnya dan kembali ingin membunuhnya karena kini Rosea be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status