Share

Bab 75: Rencana

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Prince terbangun dari tidur lelapnya seorang diri, kebingungan terlihat jelas di matanya yang kini sedikit bengkak kemerahan karena terlalu banyak tidur.

Prince beranjak dari ranjangnya dan pergi keluar kamar mencari-cari keberadaan orang-orang yang tidak terlihat. Anak itu tidak menangis dan terlihat cukup tenang karena dia terbiasa dengan tempat-tempat asing yang disinggahinya.

Satu persatu ruangan telah dia periksa, langkah Prince bergerak kian jauh, dia menemukan Adam yang tengah pesta barbeque dengan rekan kerjanya di halaman villa yang langsung mengarah ke arah pantai.

Menyadari kedatangan Prince, Adam menghampirinya.

“Prince.”

Pandangan Prince mengedar, anak itu mencari-cari keberadaan ayahnya dan Rosea yang tidak terlihat. Prince mengucek matanya beberapa kali, “Dimana ayah dan Sea?”

“Pak Leonardo sedang pergi dengan Rosea.”

“Kemana?”

“Sepertinya jalan-jalan.”

Bibir Prince merenggut seketika, anak itu bersedekap dan menghentakkan kaki mungilnya yang tidak beralas ke rerumput
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Bab 76: Quickie Sex

    “Kamu.”Bibir Rosea kembali terkatup rapat, jawaban sederhana Leonardo menyiratkan sesuatu yang lain dimatanya. Apa yang sebenarnya ada dipikiran Leonardo? Seperti apa sebenarnya Rosea bagi Leonardo?Suara hujan yang turun deras terdengar ketika mereka berdua keluar dari toko buku, para pejalan kaki terlihat berlarian mencari tempat berteduh, kendaraan yang berlalu lalang mengurangi kecepatan berkendara mereka.Cipratan air hujan mengenai ujung sepatu, Rosea menahan langkahnya untuk berteduh.Hangat tangan Leonardo bisa Rosea rasakan di ujung bahunya, saat wajahnya terangkat, pandangan mereka bertemu. Leonardo menarik napasnya dalam-dalam, dia kesulitan mengalihkan pandangannya dari Rosea, wanita itu sudah mencuri seluruh perhatiannya tanpa melakukan apapun.Apakah laki-laki lain merasakan hal yang sama seperti dirinya? Apakah beberapa diantara mereka memiliki obsesi yang sama pada Rosea?Pikiran-pikiran buruk bermunculan di dalam kepala, rasa takut akan kehilangan Rosea untuk yan

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Bab 77: Kegelisahan

    “Kamu hanya milikku kan Sea?” tanya Leonardo menuntut.Suara erangan tertahan menyahut di antara kesunyian, Leonardo menghentakan pinggulnya dan membuat Rosea menegang memeluk lehernya agar tidak terjatuh.“Jawab aku, kamu milikku kan?” desak Leonardo dengan hentakan yang lebih cepat, menuntut Rosea bersuara menekan bibirnya dalam tekanan jari.Suara napas yang kasar terdengar bersahutan di antara hujan yang semakin deras, Rosea menggigit ibu jari Leonardo yang menelusup masuk di antara giginya, air matanya mulai mengalir dari sudut mata.Pertanyaan Leonardo mengguncangnya pikirannya. Rosea bukanlah barang yang bisa dimiliki, jiwa dan tubuhnya milik dirinya sendiri, namun tatapan dimata Leonardo seolah dia menginginkan segala hal yang ada pada diri Rosea.Dekapan Leonardo menguat, mencengkram tubuh Rosea dalam hentakan yang lebih kuat bersama dengan pelepasan yang datang. Kaki Rosea menegang menyusul pelepasan yang datang dalam waktu cepat. Tubuh Rosea terkulai bersandar didada Leon

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Bab 78: Hadiah

    Hujan yang turun sudah mulai reda, gumpalan awan diantara langit yang mulai gelap menuju malam hari.Suara pengering rambut sudah tidak terdengar lagi, Rosea beranjak dari duduknya dan melangkah gontai dengan gaun tidur yang berantakan. Rosea langsung menjatuhkan diri ke ranjang, melepas rasa lelah dan penat yang menguras tenaga dan pikirannya.Sepanjang hari ini dia sudah melakukan banyak hal, ada banyak moment yang dia habiskan bersama Leonardo, dari hal-hal yang sederhana dan berbuat tindakan gila.Sampai detik ini, Rosea masih merasa asing dengan Leonardo, tidak ada seatupun kenangan yang bisa ingat tentang dirinya dan Leonardo di masa lalu. Namun, dibeberapa moment, terkadang jantung Rosea berdebar, nalurinya meyakinkan Rosea bahwa dulu Leonardo dan Prince adalah seseorang yang penting untuknya.Namun itu masa lalu..Semuanya sudah berubah, andaipun Rosea tidak kehilangan ingatan dan masih memiliki perasaan pada Leonardo, Rosea tidak mungkin mau bersama dengan laki-laki yang suda

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Bab 79: Ingatan yang Datang

    Hujan salju yang turun menciptakan kabut tipis yang menghalangi pandangan, beberapa kendaraan dan pepohonan terlihat membeku dibawah hamparan putihnya.Suara angin terdengar berhembus, Rosea berjalan sendirian dengan bahu yang dipuhi ketegangan, orang-orang yang sedang bermain salju berada di tempat yang cukup jauh dari posisinya.Tangan Rosea mencengkram kuat tongkat hokinya, matanya bergerak waspada karena sejak tadi dia terus diikuti oleh seseorang.Langkah Rosea terhenti, dia berbalik seketika dan memberanikan diri melihat siapa orang yang sejak tadi mengikutinya itu.Wajah orang itu terlihat samar-samar tidak jelas, namun keberadaannya membuat Rosea waspada. “Apa yang sedang kamu lakukan disini? Kamu sengaja menyusul Leonardo? Apa kamu lupa peringatanku untuk menjauhi Leonardo,” ucap seorang laki-laki dengan suara yang berat.Rosea menelan salivanya dengan kesulitan, bola matanya bergerak pasif. “A-apa maksud Anda? Leonardo ada di sini?”Orang itu tertawa tidak mempercayai kete

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Bab 80: Trauma

    Tubuh Rosea tersentak kuat, dia terbangun dari tidurnya dengan keadaan wajah yang pucat berkeringat dingin dan air mata yang sudah tidak tertahan.Matanya bergerak pasif melihat kepenjuru arah, degup jantunganya yang berdebar tidak beraturan sampai terdengar. Dengan hati-hati Rosea melepaskan pelukannya dari Prince dan bergerak turun dari ranjang.Kaki Rosea yang lemas tidak bertenaga ambruk di lantai, wanita itu menangis terisak.Mimpi buruknya yang datang begitu nyata, mengingatkan Rosea tentang kejadian sebelum dia mengalami koma.Rosea mengusap tenggorokannya yang sakit, pandangannya mengabur terhalang oleh air mata yang jatuh tidak terkontrol. Seluruh tubuh Rosea sakit berdenyut seakan pukulan dan telah dilakukan orang asing itu kembali terulang saat ini.Dengan sisa-sisa tenaganya Rosea berusaha bangkit, dia berjalan sempoyongan dengan napas tersendat-sendat kesulitan bernapas.Rosea takut, orang itu masih berada di sekitarnya dan kembali ingin membunuhnya karena kini Rosea be

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Bab 81: Melepas beban

    Kerlap-kerlip jam menunjukan pukul lima pagi. Leonardo sudah tidak terlihat di ranjang ketika Rosea terbangun, sementara Prince masih tertidur lelap. Rosea menghitung obat penenangnya yang kini masih utuh Sembilan, sejak kemarin Rosea tidak meminum obat itu lagi meski jiwanya yang tengah terguncang sangat membutuhkannya.Rosea harus berusaha menahan diri, dia harus menenangkan pikirannya melalui jalan lain tanpa obat. Obat itu harus tetap dijaga karena suatu saat nanti aan segera membantunya.Rosea menyimpan kembali obat itu ke dalam tas, dia pergi bersiap-siap.Mimpi buruk semalam masih sangat mengganggu dan menciptakan sebuah delusi. Rosea tidak bisa memastikan siapa orang yang ada dimimpinya itu, yang pasti orang itu tidak menyukai Rosea bersama Leonado.Ada banyak potongan ingatan yang kembali muncul dikepalanya, semakin Rosea mengingatnya, dia semakin yakin bahwa satu-satunya jalan terbaik untuk hidup Rosea adalah kabur, pergi jauh dari kehidupan Leonardo Abraham dan tidak terli

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Bab 82: Mencari Dukungan

    Mikhaila duduk sendirian menunggu Macron yang tidak kunjung menunjukan diri meski dia sudah meminta assistant Macron untuk memberitahu kedatangannya.Mikhaila tahu, Macron bukanlah seseorang yang mudah untuk diprovokasi, apalagi didekati, namun Macron adalah saudara yang paling dekat untuk Leonardo, jika Mikhaila mendapatkan dukungan darinya, mungkin ini akan memperkuat posisinya.Gelas minuman yang kedua kembali datang dimeja, wajah Mikhaila terlihat suram menahan kesal. Mikhaila sudah cukup pegal karena duduk lebih dari satu jam.Ada dua orang asing yang datang disambut assistant Macron, kedua orang itu memasuki ruangannya.Getaran handpone Mikhaila sedikit mengalihkan perhatian, wanita itu memeriksa pesan masuk dari ayahnya yang memberi kabar bahwa dia akan segera berangkat ke Yunani.Mikhaila tidak tahu apa yang akan dilakukan ayahnya, namun dia berharap bahwa apa yang dilakukan Dewa akan membantunya. Jika Dewa tidak bisa berbicara dengan Leonardo dan memberi pelajaran kepada Rose

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Bab 83: Khawatir

    Permohonan Mikhaila terdengar cukup masuk akal, Macron sendiri mengetahui betul jika Mihkaila menyuakai Leonardo jauh sebelum mereka dijodohkan.“Macron aku mohon padamu. Aku sangat mencintai Leonardo dan menyayangi Prince, satu kali saja beri aku dukungan, aku tidak berjanji tidak akan meminta sesuatu yang lebih padamu,” bisik Mikhaila kembali memohon.Macron mengubah posisi duduknya, pria itu mencoba memikirkan kata yang pantas untuk dia ucapkan kepada Mikhaila.“Mikhaila, aku sangat peduli pada setiap anggota keluargaku, termasuk Leonardo. Meski aku peduli, bukan berarti aku juga bisa lancang ikut campur tentang urusan pribadinya. Keluargaku memiliki aturan yang harus dipatuhi, kami hanya boleh ikut campur satu sama lainya jika ikut bersangkutan dengan bisnis dan perputaran uang.”Diam-diam Mikhaila meramas permukaan gaunnya dibawah meja, jawaban Macron mematahkan harapannya. “Aku tidak ingin kau ikut campur Macron, aku hanya ingin dukunganmu.”“Aku hanya akan mendukungmu jika kau

Bab terbaru

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Selesai

    Angin berhembus kencang begitu yacht bergerak, langit cukup gelap pekat, berbanding balik dengan terangnya lampu-lampu bangunan rumah di pinggiran dermaga, cahanya menyebarkan pantulan terang di permukaan air laut.Rosea mengambil gelas anggur dan mencicipinya satu tegukan kecil, lalu meninggalkannya karena kini dia harus memikirkn kandungannya. Usapan lembut tangan Leonardo menyentuh permukaan perut Rosea. “Aku dengar, perempuan yang sedang hamil sering mengalami perubahan emosi karena hormonal. Kapan kamu akan mengalaminya?”Rosea langsung membuang muka sambil menutup mulutnya yang tidak dapat menahan senyuman malu. Leonardo tidak tahu saja, sejak beberapa hari terakhir ini justru Rosea merasa pikiran dan perasaannya lebih santai tanpa alasan yang bisa dia mengerti, dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku.Lebih anehnya lagi, Rosea menjadi lebih sering merindukan Leonardo. Logika dan perasaannya bertentangan begitu jauh. Logika Rosea masih terbayang dengan ketakut

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 142: Kebahagiaan

    “Sea!” tangan Prince melambai di udara, anak itu berlari secepat yang dia bisa, menghampiri Rosea dan menghembur kedalam pelukannya dengan tawa riang.Banyak kejadian baik yang datang padanya akhir-akhir ini. Ibunya, neneknya, mereka semua menjadi lebih lembut dari biasanya, tidak lagi menekan Prince untuk terus belajar dan bertemu berbagai guru less sepanjang waktu.Prince bahagia, neneknya tidak lagi berbicara buruk tentang Rosea, neneknya justru mendukung Rosea untuk menjadi ibunya.Setelah penantian panjang, dia akan segera memiliki seorang ibu yang tinggal bersama dengannya sepanjang hari, mengantarnya pergi ke sekolah dan menemaninya pergi camping sekolah.Prince memejamkan matanya merasakan pelukan hangat Rosea yang melingkupi tubuhnya. Pelukan yang menenangkan dan selalu dia rindukan.“Mengapa Sea tidak pernah mengangkat teleponku akhir-akhir ini? Aku pikir Sea sedang marah,” ungkap Prince.“Dokter bilang, aku tidak boleh menggunakan handpone saat sakit,” jawab Rosea berbohong

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 140: Menerimanya

    “Saya Leonardo Abraham, saya datang ke sini ingin melamar Rosea Gabriella, putri Anda.”Tubuh Kartika menegak, menatap lekat sosok pria yang datang melamar putrinya malam ini. Pria itu duduk dengan tegap dan berbicara tanpa keraguan. Sejujurnya, Kartika masih ragu karena dia belum mengenal sosok Leonardo. Masih ada banyak hal yang ingin Kartika ketahui darinya, disisi lain Kartika juga harus percaya dengan pilihan putrinya.Rosea tidak mungkin melabuhkan hidupnya pada lelaki sembarangan setelah menolak lamaran dari banyak lelaki.“Apa Anda yakin?” tanya Kartika.Leonardo tersenyum lembut. “Keyakinan saya tidak pernah berubah untuk menikahi Rosea sejak satu tahun yang lalun.” “Nak Leonardo, Anda tahu kan pernikahan dijalankan seumur hidup. Setiap manusia itu memiliki sisi baik dan buruknya, dan itu berlaku pada putri saya Rosea, jika Anda menikah dengannya, maka Anda harus menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Anda harus menerima Rosea apa adanya,” ucap Kartika.Leonardo menga

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 139: Lamaran

    “Ayah, kita mau pergi kemana sebenarnya?” tanya Prince memperhatikan jalanan yang ramai. Sudah satu tahun lebih Prince meninggalkan Indonesia, dia merindukan suasanannya yang jauh berbeda dengan suasana eropa.Prince melihat ke belakang, memperhatian mobil Berta yang terus mengikutinya sejak tadi. Tidak seperti biasanya, neneknya ikut bepergian.Menyadari keterdiaman Leonardo, Prince bergeser memeluk lengan ayahnya, anak itu memperhatikan Leonardo yang terlihat gelisah tidak seperti biasanya. Sejak dari rumah Prince memperhatikan ayahnya yang bergerak kesana-kemari tanpa melakukan apapun. “Ayah kenapa? Ayah sakit?” tany Prince mengguncang lengan Leonardo.“Ayah tidak sakit, Prince,” jawab Leonardo.“Tapi wajah Ayah pucat.”Leonardo mendengus malu, sejujurnya, semenjak berpisah dengan Rosea di bandara, dia gugup setengah mati. Ini adalah pengalaman pertama Leonardo, segala keperluan ditangani oleh Adam dan Bety karena Berta sendiri tidak begitu tahu tentang budaya melamar di Indon

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 138: Persetujuan Panjang

    Hogan memijat batang hidungnya dengan kuat, lelaki paruh baya itu berpikir keras dengan ketidak mengertiannya, mengapa putrinya yang tidak suka menmiliki ik, kini secara tiba-tiba memutuskan untuk menikah.Hogan lebih tidak mengerti karena lelaki yang Rosea pilih adalah Leonardo Abraham. Padahal, ingatan Rosea telah kembali, seharusnya Rosea ingat jika selama ini dia selalu berusaha menghindar dari Leonardo karena sifat ibunya yang bermasalah.“Ya Tuhan..” Kartika menghembuskan napasnya dengan berat kesulitan berkata-kata.Beberapa kali Kartika mengatur napasnya agar bisa berpikir rasional, dilihatnya kembali Rosea yang duduk begitu tenang. Ketenangan yang Rosea tunjukan menyadarkan Katika bahwa putrinya tidak main-main dengan ucapannya.“Apa sebenarnya alasan yang membuat kamu memutuskan untuk menikah dengan Leonardo, Sea? Tidakkah kamu ingat apa yang telah dilakukan ibunya pada keluarga kita?” lirih Kartika bertanya.Hogan mengangguk setuju. “Ayah juga tidak begitu menyukainya Sea.

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 137: Meminta Restu

    “Aku ingin mencantumkan dalam perjanjian pra-nikah kita, aku tidak menerima uang itu dalam bentuk apapun untuk anakku.”Kening Leonardo mengerut tidak mengerti. “Apa maksudmu Sea?”“Aku tulus menerima kamu Leonardo, dan aku tidak sudi dituduh hamil hanya untuk mendapatkan uang!”“Itu tidak bisa. Lagi pula, tidak ada yang pernah berpikiran seperti itu padamu.”“Ibumu yang mengatakannya tepat sehari sebelum aku tahu kehamilanku,” lirih Rosea menahan tangisan yang mendesaknya. “Aku tidak ingin memperpanjang masalah dengan siapapun. Aku hanya ingin anak yang akan aku lahirnya hidup dalam kedamaian tanpa menerima tuduhan buruk. Karena itu, cantumkan saja dalam perjanjian pra-nikah kita, jika harta kita akan tetap terpisah meski telah menikah dan anakku tidak akan menerima tunjangan masa depan. Aku masih mampu mempersiapkan tabungan masa depan anak kita.”Leonardo terpaku kaget hingga tidak mampu berkata-kata.Leonardo bisa memahami sakit hati Rosea, disisi lain dia tidak setuju dengan k

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 136: Berdamai

    Leonardo keluar dari kamar mandi, didapatinya Rosea yang tengah duduk ditengah ranjang, ditangannya terdapat sebuah buku yang tengah dia baca. Segelas susu yang dia siapkan sebelum pergi mandi, kini telah kosong di meja.Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam.“Kamu harus tidur Sea.”“Aku belum mengantuk,” jawab Rosea tetap fokus membaca bukunya.Dengan keadaan bertelanjang dada, Leonardo merangkak naik ke ranjang dan duduk disisi Rosea, melihat sebuah buku yang tengah dibacanya tanpa berbicara sepatah katapun.Ketenangan Rosea membuat Leonardo tidak mengerti. Setelah memberitahukan kehamilannya, dengan sikap yang manis Rosea memasakan makan malam untuk Leonardo, bahkan saat menemani Leonardo makan, Rosea hanya menanyakan kabar Prince.Sejujurnya, Leonado luar biasa bahagia dengan sikap manis Rosea. Namun, Leonardo juga menantikan Rosea untuk membicarakan tentang kedatangan ibunya karena ini masalah yang sangat penting.Tidak seperti biasanya Rosea menunda masalah..Padahal, Leona

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 135: Kerinduan

    Perlu waktu satu setengah jam untuk melakukan perjalanan dari Prancis ke Monaco. Begitu sampai, Leonardo terburu-buru pergi menaiki taksi. Dia tidak ingin menunggu barang sedetikpun untuk bisa segera bertemu dengan Rosea.Taksi bergerak cepat melintasi jalanan.Semakin dekat jarak yang dia tempuh ke tempat tujuan, Leonardo gugup, beberapa kali dia menahan napasnya karena degup jantung yang berdebar kencang tidak terkontrol, kerinduan yang begitu kuat kini akhirnya akan menemukan peredanya.Leonardo tahu, akan ada sederet penjelasan yang menanti untuk diceritakan kepada Rosea, ada setumpuk kata yang harus dia ucapkan untuk meyakinkan Rosea agar tetap berada di sisinya.Namun, semuanya tidak akan sesulit sebelumnya.Ibu Leonardo sudah memberinya izin menikah dengan Rosea, dan ada seorang anak yang tengah Rosea kandung menjadi penguat hubungan mereka berdua.Senyuman menawan Leonardo langsung terlihat di jendela mobil.Betapa menyenangkannya membayangkan Prince akhirnya menjadi seorang

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 134: Menemui Rosea

    Prince bergerak gelisah menyadari jika Mikhaila membawanya terlalu jauh dari Berta dan Leonardo. Masih sulit untuknya percaya jika ibunya tidak akan melakukan apapun.Bukan tanpa alasan, Mikhaila sudah terlalu sering membohonginya dibalik janji.“Prince,” panggil Mikhaila berhati-hati, “tolong lihat ibu sebentar saja, ibu ingin berbicara dengan kamu. Ini penting.”Prince kembali memusatkan perhatiannya pada Mikhaila yang kini terduduk lesu tidak begitu bersemangat seperti biasanya. Cekungan di pipi, kantung mata yang membesar, hingga penampilan yang tidak terawat tidak mencerminkan Mikhaila yang selama ini Prince kenal. “Apa Ibu sakit? Ayo kita ke dokter,” ajak Prince berhati-hati, dia takut menyinggung perasaan ibnya.“Ibu baik-baik saja.” Mikhaila menggeleng dengan senyuman sendunya.Mikhaila meraih tangan prince dan menggenggamnya dengan lembut. Rasa sakit begitu terasa menusuk dada melihat wajah putranya yang telah dia sia-siakan semenjak berada dalam kandungan, hingga Mikhaila

DMCA.com Protection Status