Home / CEO / My Rich Ex-Boyfriend's Obsession / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of My Rich Ex-Boyfriend's Obsession: Chapter 101 - Chapter 110

142 Chapters

BAB 101: Bujukan

Adam mengintruksikan rombongannya pergi bersitirahat, mereka akan kembali berjaga penuh dari sore menjelang malam sesuai dengan perintah Leonardo.Adam menarik kopernya memasuki villa, dia sendiri butuh waktu untuk tidur karena sepanjang malam terlalu larut dalam kesenangan berpesta.Samar-samar suara Leonardo terdengar, dilihatnya Leonardo yang tengah duduk di depan meja pantry sedang menerima panggilan melalui telepon rumah.Adam belum sempat banyak berbicara dengan Leonardo, namun dilihat dari cara Leonardo yang tidak setenang biasanya, Adam bisa menebak jika tengah terjadi sesuatu pada bossnya itu.Tentu saja, alasannya pasti karena Rosea.Hanya Rosea satu-satunya orang yang bisa membuat pria sedingin Leonardo Abraham menjadi kehilangan kendali hingga tidak segan berbuat jahat hanya untuk bisa membuat Rosea kembali ke sisinya.Keinginan Leonardo selama ini sangat jelas, dia hanya ingin Rosea kembali kepadanya dan mereka bersama seperti dulu.Anehnya, entah mengapa ada banyak oran
Read more

BAB 102: Mandi Bersama

Sebuah bayangan terlihat di dinding.Leonardo mengunci pintu kamar mandi agar tidak ada siapapun yang mengganggu waktunya saat ini.Leonardo berdiri bersandar pada dinding, melihat Rosea yang kini berdiri membelakanginya, sesekali Rosea menengok ke belakang hanya untuk memastikan Leonardo tengah melihat kearah lain.Sepertinya Rosea masih belum menyadari jika seluruh perhatian Leonardo akan selalu tertuju padanya selama wanita itu berada dalam jangkauannya.Sekali lagi Rosea melihat ke belakang, lalu tertunduk berpura-pura sibuk dengan sesuatu.Leonardo bisa merasakan kegugupannya.Entah apa yang sebenarnya ada dipikiran Rosea saat ini, sesuatu yang tidak biasa dia lakukanmenimbulkan pertanyaan di dalam benak Leonardo.Leonardo tidak sebodoh itu, dia tahu, pasti ada sebuah alasan dibalik sikap manis Rosea saat ini.Meskipun begitu dan terlepas dari apa yang tengah Rosea rencanakan saat ini, Leonardo tidak dapat membohongi hatinya sendiri bahwa dia senangTidak peduli meski perhatian R
Read more

BAB 103: Penjahat itu Ada

Gemercik suara air terdengar diantara suara napas Rosea yang kasar tidak beraturan. Sepertinya Rosea sudah salah mengambil keputusan, kini dia terjebak dalam kubangan gairah yang tidak seperti biasanya. Begitu intens dan panas.Rosea bersandar pada dinding dengan wajah menegadah setengah terpejam, bibir mungilnya yang basah dan membengkak merintihkan sesuatu yang sulit diartikan, dia tenggelam terlalu jauh dalam cumbuan tanpa cela.Satu kaki Rosea bernjinjit, sementara satu kakinya lagi menjuntai di bahu Leonardo yang kini tengah membungkuk dibawah kakinya, mencumbui miliknya dengan mulut.Dingin air yang membasahi tubuh berlawanan dengan suhu panas gairah yang kini terbakar perlahan.Bohong jika Rosea tidak menikmatinya, justru kini dia kesulitan untuk berpikir rasional karena cumbuan Leonardo.“Ahh..” suara desahan lolos dari mulut Rosea.Rosea membenamkan jemarinya di antara helaian rambut Leonardo, dia memberanikan diri melihat ke bawah dan pandangan mereka saling mengunci.Leonar
Read more

BAB 104: Terluka

Tangan Leonardo bergerak cepat diatas keyboard, kerisauan Rosea membawa kegelisahan didalam hatinya. Tanpa membuang waktu dia langsung memeriksa seluruh CCTV untuk mencari keberadaan Prince yang menghilang beberapa menit lalu.Satu persatu ruangan Leonardo periksa, untuk mencari Prince, dan tidak membutuhkan waktu lama untuknya menemukan keberadaan putranya sekarang.Prince tengah berada di dalam garasi bawah tanah.Namun, ada sesuatu yang aneh dari rekaman CCTV itu. Leonardo melihat Prince tengah berbicara dengan seseorang yang berapakain hitam dan mengenakan topi“Siapa dia?” tanya Leonardo kebingungan bercampur waspada. Jika orang itu berbahaya, Prince tidak mungkin berdiri setenang itu dan menghabiskan waktu untuk berbicara dengannya, namun jika dia bagian dari pengawal, tidak mungkin memakan sepotong roti di garasi.Perhatian Leonardo tertuju pada sebuah sedan hitam, Leonardo ingat betul terakhir kali mamasukan kendaraan ke garasi, dia tidak memiliki mobil jenis sedan seperti i
Read more

BAB 105: Terluka

Karina duduk dalam kegelisan melihat lautan kota Athena yang terlihat lebih jelas seiring dengan perjalanan taksi yang membawanya.Karina sudah berbicara dengan Leonardo, butuh banyak negosiasi hanya untuk meyakinkan laki-laki itu bahwa kedatangan Karian ke Athena degan tujuan baik. Beruntung saja, Leonardo memberi izin Karina datang dan melihat keadaan Rosea.Karina tidak dapat berharap terlalu banyak untuk bisa membawa Rosea kembali ke Indonesia. Selama keadaan tubuh dan mental Rosea baik-baik saja, Karina merasa lega.Rosea adalah sahabat terdekatnya, sulit untuk mengabaikan apalagi berpura-pura tidak peduli. Selama ini Rosea yang selalu mendampinginya kemanapun mereka pergi, Rosea tidak pernah ragu untuk datang setiap kali Karina meminta, Rosea tidak pernah meminta imbalan disetiap pertolongan yang dia lakukan kepada Karina.Terbang ke Athena tidak sebanding dengan segala kebaikan yang pernah Rosea kepadanya.Tangan Karina terkepal, wanita itu terlihat gelisah merasakan sesuatu y
Read more

BAB 106: Perbincangan

Rosea mengalami cukup banyak pendarahan, dokter mengatakan bahwa dia mengalami gegar otak dan satu kakinya mengalami retakan tulang yang mengharuskannya menggunakan gips.Kini Rosea sudah dipindahkan setelah melewati masa kritisnya.Empat jam telah berlalu, namun Rosea tidak menunjukan tanda-tanda bahwa dia akan segera sadar.Langit sudah gelap, didepan ruangannya terdapat penjagaan yang ketat.Kekhawatiran Leonardo tidak berkurang sedikitpun, semakin lama dia menantikan Rosea bangun, ketakutan demi ketakutan mencekiknya.Leonardo menggenggam tangan Rosea dan mengusap sisi wajahnya dengan hati-hati, pria itu duduk disisi ranjang tidak mampu untuk beranjak meninggalkannya. Sesak dan sakit kian menyiksa disetiap hembusan napas dia ambil, melihat seberapa parahnya keadaan Rosea saat ini, ada banyak memar yang timbul dipermukaan kulitnya menandakan seberapa keras tubuhnya terbanting.Bayang-bayang tubuh Rosea yang tergeletak besimbah darah tidak sadarkan diri kembali menghantui pikiranny
Read more

BAB 107: Sadar

Leonardo menarik napasnya dalam-dalam, dia sadar sepenuhnya jika apa yang telah Karina tanyakan bukanlah sebuah tantangan, namun sebuah pertanyaan yang akan muncul jika kemungkinan-kemungkinan buruk kembali terjadi.Keluarga Abraham sangat penting untuk Leonardo, begitupun Rosea. Leonardo masih bisa hidup diatas kata layak dan berkecukupan meski dia meninggalkan kedudukan pentingnya dari kursi jabatannya dan tidak terlibat bisnis apapun dengan keluarga Abraham. Sementara, jika dia kehilangan Rosea, dia akan semakin kehilangan akal dan kehilangan minatnya dalam hidup.Leonardo harus mengakui diri bahwa dia telah kalah telak dengan kutukan obsesi keluarga Abraham. Dari hari kehari, Leonardo semakin menikmati obsesinya, Rosea sudah mulai menjadi candunya yang akan membuat dia sekarat bila kehilangannya sebentar saja.Siapapun tidak ada yang bisa memahami seberapa rumitnya perasaan Leonardo, termasuk dirinya sendiri.Satu-satunya yang bisa Leonardo pahami tentang dirinya hanya satu, dia
Read more

BAB 108: Ingatan yang Kembali

Satu jam telah berlalu, Rosea yang sudah ditangani oleh dokter mulai bisa duduk bersandar. Rosea terlihat masih terguncang oleh kejadian yang dilaluinya, dia masih tidak berbicara sepatah katapun, matanya terlihat kosong tenggelam dengan pikirannya sendiri Hangat dan lembut genggaman tangan Leonardo menyentuh telapak tangan Rosea yang berkeringat dingin.“Maafkan aku Sea,” ucap Leonardo dalam bisikan, sepanjang waktu dia tidak berhenti untuk meminta maaf meski Rosea tidak meresponnya. “aku sangat menyesali apa yang telah terjadi, maafkan aku,” ucap Leonardo lagi.Rosea menarik napasnya dalam-dalam, merasakan tenggorokannya yang kering terasa cukup sakit saat menelan saliva. Dia tahu seberapa khawatirnya Leonardo melihatnya terluka, Rosea juga bisa merasakan perasaan bersalah bercampur amarah yang tidak dapat Leonardo sembunyikan dimatanya.Meskipun begitu, Rosea tidak tersentuh.Sulit untuk bisa kenyataan bahwa kini dia kembali terluka untuk yang kedua kalinya, seluruh tubuh begitu s
Read more

BAB 109: Keputusan

“Itu tidak mungkin, Leonardo tidak mungkin memiliki ketertarikan sebesar itu kepada saya.” Rosea menggeleg dengan wajah pucat, dia menolak untuk mempercayai ucapan Giorgio.Giorgio tersenyum, suara Rosea yang gemetar saat berbicara hanya menunjukan bahwa dia tidak yakin dengan keraguannya sendiri.“Saya yakin, jauh didalam lubuk hati kamu, kamu merasakan seberapa besar Leonardo mencintai kamu,” ucap Giorgio.Tangan Rosea terkepal kuat, dia tidak dapat mengelak dan berpura-pura tidak tahu tentang seberapa gilanya Leonardo mencarinya dalam waktu setengah tahun terakhir ini.Leonardo bersikap seolah dunia perlu tahu bahwa dia mencari keberadaan Rosea, dan dunia tidak bisa menyembunyikan Rosea.Rosea sudah sangat lelah lari dari negara satu ke negara lainnya hanya untuk menghindari Leonardo, dia sangat frustasi tidak dapat menjalani kehidupannya dengan normal lagi. Leonardo sangat gigih mencari keberadaannya, dilain sisi Berta dan Mikhaila tidak berhenti menekan keluarganya agar Rosea te
Read more

BAB 110: Balasan

Derap langkah terdengar dikesunyian, bayangan pergerakan terlihat.Dewa dan Temmy tengah terbaring tergeletak tidak berdaya, ceceran darah yang mulai mengering berada disekitar lantai.Tidak ada goresan luka apapun di wajah mereka seakan mereka terlihat baik-baik saja, namun jika dilihat dari kondisi kaki, ada luka yang sangat mengerikan untuk dilihat.Beberapa peluru yang bersarang telah menghancurkan tulang kaki hingga remuk dan daging yang tercabik, luka yang begitu parah membuat darah tidak berhenti mengalir.Dewa dan Temmy tidak memiliki kekutan untuk bangun dan berjalan, apalagi untuk melarikan diri.Kehadiran Leonardo yang memasuki ruangan berhasil membuat Temmy beringsrut ketakutan, pria paruh baya itu terdengar merintih kesakitan dan menangis karena takut.Dengan gemetar Dewa tertunduk tidak memiliki keberanian menatap sepasang mata Leonardo yang terlihat gelap diliputi oleh amarah dan kebencian yang tidak terhingga.Leonardo berdiri dalam ketenangan, dia mengenakan sarung ta
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status