***“Terima kasih, Mas, sudah membantuku menjemput Naura,” ucapku setelah kami sampai di toko.Mas Arlan terlihat menganggukkan kepalanya. “Sama-sama,” balasnya. Lalu perhatiannya teralihkan kepada Naura. “Hai cantik terima kasih sudah menerima kado dari Om Arlan ya! Selamat ulang tahun,” ucapnya. Semua itu tak lepas dari perhatianku. Mas Arlan terlihat sangat baik. Dia bahkan tak tersinggung akan ucapanku tadi.“Naura yang seharusnya mengucapkan terima kasih, Mas, karena telah dibelikan sebuah kado,” Aku menimpali karena Naura hanya diam setelah menganggukkan kepala dengan senyum lebarnya. “Naura ucapkan terima kasih kepada Om Arlan!” pintaku pada putri semata wayangku itu.Naura tampak malu. Dia melirik mas Arlan dengan tatapan canggung. “Terima kasih ya Om,” ucapnya.“Sama-sama. Sekali lagi selamat ulang ya, Sayang,”“Aku pamit dulu, Ra. Assalamu’alaikum,” ucap lelaki itu kepadaku. Hanya anggukan dan balasan salam yang aku berikan. Tiba-tiba aku merasakan kejanggalan. Mas Arlan san
Read more