"Aduh ... gagah banget," puji salah satu anak baru yang dimasukkan dalam posisi cook helper tengah menangkap sosok tinggi tegap mengomeli sedang commis di hot kitchen yang tak jauh dari dapur pastry. "Marah-marah aja masih ganteng, apalagi enggak.""Doi emang idola di sini, sayang udah punya tunangan," bisik temannya masih memandang ke arah lelaki di sana."Hei, hei ... kerja!" tegur Wendy menangkap basah dua anak asyik ngerumpi ketimbang menyelesaikan adonan di depan mata. "Kerjaan kita masih banyak sampai nanti, jangan gibah dulu.""Ma-maaf, Mbak!" kata si cook helper ketakutan. "Habisnya, mata saya enggak bisa tahan kalau ada yang bening kayak oppa Korea.""Ahjussi rasa oppa dia," sahut temannya sambil terkikik. "Hush, udah itu awasi adonannya," pinta Wendy, "Itu souffle-nya kamu taruh di rak roti.""Iya, Mbak Wen."Sous chef atau wakil kepala dapur di sana adalah senior Wendy di sekolah kuliner Yogyakarta bernama Bimo Hartawan. Lelaki berkumis tipis itu masih saja menceramahi a
Read more