BASKARA's POVTangannya sejak tadi menggenggam erat satu sama lain. Sesekali dia memanggil-manggil ayahnya yang telah tiada. Lalu berpindah posisi tidur dari miring ke kiri, ke kanan, dan kembali ke kiri. Begitu seterusnya.Kupikir ini waktunya aku meninggalkannya sendiri untuk tidur.Setelah memastikan dia tidak mengalami keluhan apapun, aku akhirnya berangkat untuk ke kantor siang ini. Seharian aku tidak bisa tenang saat di kantor. Apa yang sebenarnya dia rasakan di dalam lubuk hatinya yang paling dalam.Setelah selesai meeting, aku segera bergegas untuk pulang lagi dan melihat bagaimana kondisi Andini."Apa maksud Mak Ijah?" Itu jelas suara Andini."Ya sebaiknya segera saja tinggalkan rumah ini, Mbak." Tutur seseorang yang sedang bicara dengannya. Aku yakin itu adalah suara Mak Ijah."Tapi, saya sudah sepakat dengan Baskara... kalaupun saya nanti bercerai dan meninggalkan rumah ini, akan saya lakukan setelah saya melahirkan." Andini menjawab dan aku yakin dia sedang kebingungan men
Read more