BASKARA's POV"Kalau itu maumu, aku tidak bisa mencegahmu." Papa menyetujui apa yang aku inginkan. "Tapi, kamu harus ingat, Om-mu itu orangnya sulit untuk digoyahkan. Sekali ingin A, dia akan pertahankan mati-matian A itu. Dia tidak peduli apa yang orang lain katakan atau inginkan." Wejangan Papa membuatku berpikir sejenak. Mengapa dua kakak beradik ini memiliki watak yang sangat bersebrangan? Papa, setauku adalah seorang yang mementingkan orang lain. Tak dipungkiri bagi Papa, nama baik adalah sesuatu yang harus dijaga dan diperjuangkan. Tapi... Om Hadi tidak demikian halnya."Pa..." Semenjak aku mengetahui fakta kalau Papa bukan ayah kandungku, aku menjadi sedikit kikuk setiap kali hendak bertanya sesuatu hal yang sensitif. Ada sedikit jarak yang tiba-tiba terjadi antara aku dan dia."Katakan saja, Baskara! Sejak kemarin aku perhatikan, kamu ada hal yang ingin kamu utarakan. Tapi selalu kamu tahan. Ayo, berterus teranglah, anakku..." Ucapan Papa dan rasa sayangnya tak pernah berkura
Read more