BASKARA's POVAku tertidur pulas sampai pagi. Tak tahu bagaimana ceritanya, kekhawatiranku tidak terjadi, Maya rupanya keluar setelah aku tidur. Dia membiarkanku menanggung akibat setelah dia memanjakanku semalam. Seharian aku tak bisa konsentrasi bekerja. Teringat tiap sentuhan lembut yang dia berikan."Ahhh, aku tidak boleh begini. Ini salah dan aku sudah memiliki istri." Berkali-kali aku mengingatkan diriku agar tidak hanyut dalam buaian Maya semalam.Saat aku memejamkan mata, yang muncul adalah memori saat aku meletakkan kepalaku di pangkuannya. Dia membelai lembut rambutku layaknya aku adalah seorang raja.Astaga! Aku sudah mulai tidak waras lagi.Maya adalah pembantu! Jika aku menyerahkan diri padanya, apa bedanya aku dengan Pak Lurah?"Tuan, Rosi rupanya mau ke sini." Pak Gun menelponku. Butuh waktu sehari semalam untuk tahu di mana tempat tinggalnya. "Tapi, dia memberikan syarat.""Apa syaratnya?"
Baca selengkapnya