Semua Bab Cinta Seorang Pengasuh : Bab 21 - Bab 30

262 Bab

Kemunculan Kembali

“Apa maksudmu?!” tanya Markus dengan tidak mengerti. Begitu pula Siska yang terlihat heran seketika. “Anak konglomerat? Siapa? Adimas?” Siska ikut menghujani Fero dengan berbagai pertanyaan. Raut wajahnya terlihat tidak percaya meski sebagian dirinya juga nyaris mempercayai hal itu. Ada beberapa hal dalam diri Adimas yang terasa janggal.Fero mengabaikan komentar keduanya dan dengan cepat memanggil satpam yang berjaga di rumah mereka. “Satpam!!” serunya. Salah satu satpam bernama Garry datang. Hanya dia seorang yang berlari menghampiri Fero. “Di mana Jayson?” Fero bertanya. Kediaman mereka memang dijaga oleh dua satpam dan Fero berharap keduanya langsung datang saat dipanggil. Namun, dengan ragu, Garry melirik ke arah Markus. Seakan mencoba mencari jawaban yang tepat. “Di--dia sedang sibuk, Tuan,” jawab Garry, berbohong. Fero mengernyitkan alis. Sedikit tidak terima dengan alasan tersebut. Namun, dia tidak ingin memikirkan lebih lanjut. “Cepat! Pergi cari dan ikutin Adimas! Ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

Pertemuan Ilona dan Karina

"Mengapa tiba-tiba kau mengusir mereka berdua?!" Siska memprotes kepada suaminya dengan nada kesal. Begitu berita itu disiarkan, keadaan di rumah keluarga Covey seketika berantakan. Siska tidak henti-hentinya menyalahkan sang suami atas tindakan gegabahnya itu. Markus tidak langsung menjawab. Jelas ia tidak bisa menjelaskan jika dia mengusir mereka karena ketahuan selingkuh. "Ini semua gara-gara Karina," ujar Markus, menjatuhkan seluruh kesalahan pada wanita itu. "Apa yang terjadi?" tanya Siska, ingin kronologi lebih lengkapnya. Rasanya seperti ia hanya tidur sebentar dan tahu-tahu kiamat sudah melanda keluarga mereka. "Karina kembali berbuat ulah dan Adimas membelanya. Mereka benar-benar menjengkelkan hingga aku mengusirnya," tutur Markus. Sengaja merangkai cerita lain untuk mendukung tindakannya. Namun, hal itu tidak membuat Siska lantas menjadi tenang. Ia duduk di sofa dan tampak frustrasi. "Seharusnya aku benar-benar menggodanya." Bella ikut bergumam dengan penuh penyesalan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

Aku Akan Melindungimu

"Anda harus memakannya, Nyonya. Tuan Muda meminta Nyonya untuk memakannya." Seorang pelayan wanita di kediaman Nelson itu tampak berusaha membujuk Karina. Gadis itu tidak berkutik. Bukannya membuka mulut, Karina justru mengamati wajah gadis itu. Membuat pelayan itu merasa tidak enak. Pintu terbuka dan sosok Adimas muncul di ambang pintu. Tubuhnya yang tegap dan atletis itu tampak amat berbeda dalam balutan hoodie tebal berwarna hitam. Wajahnya tampak lebih berkelas dan tampan. "Apakah dia tidak mau memakannya?" Adimas bertanya. Melihat kedatangan Adimas, pelayan itu seketika berdiri dan menggelengkan kepala. "Aku sudah mencoba membujuknya, tetapi Nyonya tidak mau, Tuan Muda," jawab wanita itu sembari menunjukkan kepala. "Biar aku yang membujuknya," ujar Adimas seraya berjalan mendekat, "Kau bisa pergi sekarang," lanjutnya dengan suara tenang. Pelayan itu mengangguk satu kali, kemudian buru-buru pergi keluar. Di luar, terlihat beberapa pelayan lain yang sudah menunggu dan mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Baca selengkapnya

Upaya Penyembuhan

Rasanya lama sekali semenjak terakhir Adimas mengenakan pakaian kerja lengkap. Kini, sebuah kemeja putih sudah melapisi tubuh atletisnya, ditambah dasi kaku dan jas yang fit di tubuhnya. Celana tuksedo hitam menggantikan celana jins lusuh yang biasa dia pakai. Adimas, tampak begitu berbeda hingga Karina memandangnya dengan bingung sekaligus ketakutan. "Ada apa?" Adimas bertanya seraya berjalan mendekat. Namun, Karina pun semakin beringsut mundur di ranjangnya. Seakan merasa asing dan ketakutan dengan Adimas. "Pergi!! Pergi!!" Gadis itu mulai berseru dan berteriak-teriak. Dengan cepat, Karina mengambil bantal di sisinya dan seakan mencoba bersembunyi di balik bantal tersebut. Adimas kaget dengan reaksi gadis itu. Ia mencoba mendekat, tetapi tubuh Karina semakin gemetaran. Hingga pria itu dengan cepat melepaskan jas hitamnya, kemudian berjalan mendekati Karina. "Tenanglah, Karina. Ini adalah aku. Mengapa kau merasa takut?" Adimas bertanya dengan sedikit heran. Tubuh Karina masih
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-03
Baca selengkapnya

Surat Utang

Sebagai seorang istri konglomerat, Ilona memiliki bisnisnya sendiri. Dia memiliki butik kenamaan yang dibangunnya sendiri. Hingga kini, butik itu sudah memiliki belasan cabang yang tersebar di berbagai wilayah. Karena bisnis itu pula Ilona seringa bepergian keluar kota. Namun, kali ini, agendanya cukup luang hingga Ilona bisa menghabiskan seluruh waktunya di dalam rumah. Meski demikian, Ilona tidak bisa santai. Wanita itu tidak pernah merasa santai dan tenang semenjak kedatangan Karina. Rasanya seperti ada orang asing di rumahnya. Oleh sebab itu, Ilona berniat mengamati gadis itu. "Apa yang dia lakukan?" Ilona bertanya saat melihat Karina berjalan keluar kamar. Gadis bernama Karina itu tidak pernah mengatakan apa-apa, bahkan kepada para pelayan. Ilona mulai mengikutinya diam-diam. Rupanya, Karina beranjak menuju pekarangan belakang. Ia menghampiri bunga-bunga yang ditanam dan dirawat, mengaguminya seperti seekor lebah. "Cih, seperti anak kecil saja," cibir Ilona dengan pelan. S
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-04
Baca selengkapnya

Anak Buangan dan Perhatian Ilona

Ilona baru saja menghubungi sang suami yang belum pulang bekerja. Dia berniat memasakkan sesuatu untuk Dirga saat tiba-tiba mendengar suatu pembicaraan dan Ilona cepat-cepat bersembunyi di belakang lemari. Dia bisa mendengar Adimas tengah berbicara kepada seseorang. Samar-samar, Ilona bisa melihat wajah pria itu, tetapi tidak dapat mengenalinya. Hingga setelah menyimak pembicaraan keduanya, Ilona mulai mengetahui siapa pria itu. Dia adalah ayah Karina. "Bagaimana mungkin ada orang tua yang bertindak seperti itu?" Ilona bertanya setelah Markus pergi. Adimas menoleh ke belakang dan terkejut saat mendapat sang ibu sudah berada di belakangnya. "I--ibu...." "Ibu sudah mendengar semuanya," ujar Ilona, membuat Adimas tidak bisa mengelak ke mana pun. Ilona melirik ke arah luar dan keberadaan Markus sudah tidak terlihat lagi. "Apakah dia ayah wanita itu?" tanya Ilona dengan penasaran. Adimas mengangguk satu kali. Sorot matanya terlihat serius saat menjawab, "Ya, tapi perlakuannya terhad
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-04
Baca selengkapnya

Tekad Untuk Balas Dendam

Menjadi anak sulung Markus tidak serta merta membuat Fero menurunkan darah pebisnis dari sang ayah. Ya, sejak dahulu, Markus telah menjadi pebisnis Kelas menengah. Namun, hal itu tidak menurun kepada Fero. Fero lebih senang menjadi penjudi yang mempertaruhkan banyak hal untuk mendapatkan banyak hal. Meja gambling adalah meja kerja baginya. Pria itu baru menuruni tangga dan berniat pergi menemui teman-temannya saat ia mendengar cakap-cakap dari kamar sang ayah. “Dari mana kau mendapatkan uang sebanyak ini?” Terdengar suara sang ibu yang seketika menghentikkan langkah Fero. Pria tampan dengan potongan cepak itu memandang ke arah pintu yang tertutup dengan curiga, kemudian semakin mendekatkan wajahnya pada pintu untuk mendengarkan lebih jelas. “Adimas benar-benar memberikan ini semua kepadamu? Secara langsung?” Suara wanita itu terdengar terkejut. Fero mungkin tidak melihatnya, tetapi tersaji dua koper uang di hadapan Siska. Beberapa saat lalu, Markus datang membawa dua buah koper.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-05
Baca selengkapnya

Psikiater Terbaik

"Bagaimana? Apakah kau sudah menemukan psikiater yang kuminta?" Adimas bertanya kepada Jade, sekretarisnya. Jade baru saja membacakan jadwal Adimas hari ini dan Adimas tengah beristirahat setelah dua jam meninjau berbagai dokumen. Jade melangkah maju satu kali. Postur tubuhnya terlihat tegap menghadap Adimas. "Saya sudah mencari, tetapi hanya segelintir orang yang menjadi psikiater dan...." Jade terlihat ragu untuk melanjutkan. "Dan tampaknya, Dokter Juna adalah yang terbaik."Mendengar itu, Adimas menaruh dokumennya di atas meja dengan sedikit kasar. Hal itu seketika membuat Jade sedikit terlonjak kaget. "Bagaimana bisa?" protes Adimas. "Kau yakin sudah mencari dengan benar? Di luar kota pun tidak masalah," tutur Adimas dengan sungguh-sungguh. Beberapa kali, ia terpikir untuk membayar tenaga luar. Adimas tidak masalah dengan harga tinggi. Namun, Karina mungkin tidak bisa memahami bahasanya. "Kami sudah mengusahakannya, Tuan," ujar Jade, "Dan, Dokter Juna adalah yang terbaik. Kami
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-07
Baca selengkapnya

Siska vs Ilona

Sejak dahulu, Siska tidak terlalu mengerti tentang bisnis. Ia hanya senang meminta uang dari suaminya dan berkumpul bersama wanita-wanita sosialita lainnya. Meski demikian, Siska tahu bahwa bisnis Markus dahulu berjalan sangat lancar. Ia kerap kali disanjung-sanjung dalam pertemuan. Namun, belakangan ini bisnis suaminya itu sedang merosot, tetapi jelas Siska tidak ingin membiarkan teman-temannya tahu.Karena itu, meski tengah dilanda kesulitan, dia tetap datang ke pertemuan, bahkan mentraktir semua orang. Ilona juga berada di sana, dan dia sangat mengenali siapa Siska. Namun, Siska tidak mengenal Ilona sedikit pun. "Omong-omong, di mana sopirmu yang tampan itu? Aku tidak melihatnya hari ini," ujar salah satu anggota pertemuan bernama Karin. Suaminya adalah seorang pengusaha furnitur. Siska yang tengah menyeruput kopi pesanannya itu nyaris tersedak mendengar pertanyaan tersebut. "Benar. Aku tidak melihatnya lagi." Yang lain ikut menjawab. "Dia... dia sudah dipecat!" jawab Siska tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-08
Baca selengkapnya

Karina Bertemu Juna

“Hari ini, kita akan bertemu dengan dokter yang bisa membantumu.” Adimas berkata kepada Karina saat sedang membantu gadis itu bersikap. Sebelum berangkat ke kantor, Adimas akan mengantar Karina untuk menjalani konseling pertamanya. Karena itu, pagi ini, Adimas tidak bersiap-siap seorang diri. “Dia adalah pria yang baik,” ujar Adimas, “Sepertinya.” Dia menambahkan, seketika merasa ragu dengan kepercayaan terhadap Juna. “Yang penting, kau tidak boleh bersikap kasar kepadanya, ya? Dia akan membantumu, jadi kau harus bersikap baik. Apakah kau mengerti?” tanya Adimas dengan lembut. Karina tidak terlalu mengerti perkataannya, tetapi gadis itu mengangguk patuh. Setelah selesai, Adimas pun mengambil jas yang telah dipajang di lemari, kemudian mengenakannya. “Ayo," tutur pria itu seraya mengulurkan tangan. Karina menerima genggaman tangannya dan keduanya mulai berjalan bersama meninggalkan rumah. Dandanan Karina terlihat berbeda. Dan sekilas, keduanya tampak seperti pasangan normal. Tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
27
DMCA.com Protection Status