Home / Romansa / Cinta Seorang Pengasuh / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Cinta Seorang Pengasuh : Chapter 221 - Chapter 230

262 Chapters

Tidak Pantas Untukmu

“Kau yakin kita akan tiba tepat waktu?” Ayana bertanya dengan ragu. Mereka baru saja bergegas menuruni hotel hingga kini tiba di basement tempat parkir. Keduanya terlihat sudah rapi dan siap untuk meluncur. Namun, waktu yang tersisa kurang dari setengah jam. Tampaknya mereka akan terlambat, tetapi Mark bersikeras berkata mereka bisa tiba tepat waktu. “Pasti bisa,” ucap Mark.Pria itu berkedip satu kali dan keduanya cepat-cepat memasuki kendaraan itu. Begitu masuk, Mark duduk di dekat stir kemudi dan tampak siap untuk mengoperasikannya. “Bagaimana—” “Pegangan,” titah Mark dengan nada lugas. Mendengar itu, Ayana cepat-cepat mencari sesuatu untuk ia pegang, tetapi Mark bahkan tak memberinya waktu untuk berpikir sebab mobil itu langsung berpacu. Seketika Ayana seolah diingatkan bahwa mobil itu adalah mobil sport. Jalanan pun lowong hingga Mark memacu mobilnya hingga kecepatan maksimal. Tubuh Ayana seakan terlempar ke kanan dan kiri tiap Mark menyalip sebuah mobil ataupun sekadar be
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Membujuk Istri yang Merajuk

Mark sudah menunggu di dalam mobilnya. Setelah perkuliahan selesai, Ayana tak langsung pergi. Ia mampir ke perpustakaan dan kini Mark menunggu di dalam mobil dengan resah. Hingga pria itu membunyikan klakson saat melihat Ayana berjalan menuju area parkir. Gadis itu menatap ke arah mobil Mark. Dari luar, kaca mobil itu hanya terlihat hitam dan gelap. Namun, Ayana tahu Mark sudah menunggu di dalam. Alih-alih menghampirinya, Ayana justru berjalan terus melewati mobil Mark. Wajahnya terlihat tidak senang. Mark mengembuskan napas panjang, kemudian mulai melajukan mobilnya. Ayana terus berjalan kaki sembari mengumpat dalam hati. Ia tidak tahu mengapa pemandangan Mark dan Chika membuat benaknya dipenuhi rasa kesal. Tiiin Bahu Ayana terlonjak kaget mendengar bunyi klakson. Dia menoleh dan semakin terkejut melihat Mark sudah berada di dalam mobil tepat di sisinya. Kaca mobil itu diturunkan dan menampilkan bingkai wajah Mark yang setengah tertutup kacamata hitam. “Naiklah, Ayana,” tut
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Tuan Muda Mark

“Di sini dia bekerja?” Suara Chika terdengar saat ia memasuki salah satu kelab malam di luar kota. Ia memandangi area sekitar yang penuh oleh lampu kelap-kelip dan musik memekakkan telinga. Alisnya mengerut dengan tidak senang. Chika memang sering mendatangi pub, tetapi ia terbiasa mendatangi tempat-tempat elit kelas atas. Bukan kelab malam seperti ini yang menurutnya terlihat kumuh. “Kau yakin dia bekerja di sini?” tanya Chika lagi kepada seorang pria yang mendampinginya. Pria itu mengangguk. “Benar, Nona. Setelah meninggalkan suaminya, dia berjualan baju di pasar, tetapi kemudian putranya menghilang saat berurusan dengan salah satu orang di sini dan dia memutuskan untuk bekerja di sini untuk mencari tahu.” Pria itu menjelaskan. Chika mengangguk dan alisnya masih mengernyit karena tak nyaman dengan tempat di sekitarnya. “Aku sudah jauh-jauh datang kemari. Jangan sampai informasimu salah!” sergah Chika dengan angkuh.“Tidak mungkin, Nona,” jawab pria itu, “Aku telah menggali i
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

Calon Pewaris Itu Suamiku

Hening.Semua orang di dekat aula utama seakan berhenti saat itu juga. Mendengar pernyataan mencengangkan dari calon pemimpin mereka. Alis Dean mengerut dengan bingung. “Apa maksudnya?” tanya pria itu. Ayana memejamkan mata. Dalam hati menyesali situasi yang justru bertambah rumit sekarang. Mark justru menunjukkan senyum penuh kebanggaan dan percaya diri. “Gadis ini, Ayana, adalah istri saya. Saya adalah suaminya. Benar, ‘kan, Sayang?” tanya Mark. Pria itu sedikit menunduk untuk menatap Ayana. Raut wajah Dean bertambah kaget dan bingung. Ia memang pernah mendengar kalau Ayana sudah menikah. Namun, Dean selalu menganggap suami Ayana sebagai pria berengsek. Bukan calon pemimpin perusahaan yang sekarang berdiri di hadapannya. Dia menatap ke arah Ayana dengan tidak percaya. “Apakah itu benar, Ayana?” tanya pria itu. Nadanya masih terdengar tenang, tetapi ada ketegangan di sana. Tak hanya Dean, semua orang yang mendengar percakapan mereka seakan terdiam dan menunggu jawaban gadis
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Seseorang Dari Masa Lalu

Ayana pernah menyayangi ibunya. Dahulu. Sebelum konflik besar itu terjadi. Setelah sang ibu pergi membawa adiknya, Ayana tak tahu apakah dia masih menyayangi ibunya. Ibunya tidak bisa dihubungi. Begitu pula adiknya. Mereka seakan lenyap begitu saja. Bahkan ketika Ayana hendak memberi kabar ayahnya sakit keras, ia tidak tahu bagaimana harus menghubungi sang ibu. Sejak itu, Ayana membanting tulang seorang diri demi mengobati sang ayah. Ia terus berusaha menghubungi sang ibu, tetapi nihil. Kini, saat ia kira hidupnya telah baik-baik saja, wanita itu muncul. Jantung Ayana seperti berhenti berdetak. Penampilan ibunya telah berubah drastis hingga Ayana hampir tak mengenalinya. Rambutnya dicat merah dan terlihat rusak, wajahnya yang dahulu selalu terlihat sederhana kini dipoles riasan yang cukup tebal. Senyumnya terlihat asing saat ia menatap Ayana.“Kau benar-benar Ayana, putriku,” ucap wanita itu. Tanpa menunggu lama, Ayana melepas sabuk pengaman dan berjalan keluar mobil. Mark cep
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Perpisahan Pahit

Mark baru saja hendak meraih kenop pintu, tetapi pintu itu tiba-tiba terbuka dan memunculkan sosok Ayana yang menangis. Pria itu seketika mematung di tempatnya. Ia memang sempat sayup-sayup mendengar keributan di dalam, tetapi tak menyangka jika Ayana akan sampai seperti ini. “Ayana ….” Gadis itu menutup pintu, kemudian cepat-cepat beranjak pergi menuju kamarnya sendiri. Mark mengembuskan napas panjang. Ia sengaja menerima keberadaan ibu mertuanya untuk mengetahui hubungan mereka lebih jauh, tetapi kondisinya justru menjadi lebih buruk daripada yang ia kira. Tok tok tokMark mengetuk pintu kamar Ayana perlahan. “Ayana?” panggil Mark, “Kau baik-baik saja?” Tidak ada jawaban. Sekalipun mereka sering bertengkar, Ayana tidak pernah bersikap seburuk ini sebelumnya. Mark mencoba lagi. “Ayana, aku akan masuk,” ucap pria itu, memberitahu. Tak ada jawaban dan Mark menganggap keheningan itu sebagai persetujuan. Perlahan, dia membuka pintu kamar Ayana. Hatinya seakan tersayat saat me
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Identitas Wati

“Maaf mengganggu Anda sepagi ini, Tuan Muda,” tutur sekretaris Adimas itu. Pukul lima pagi tepatnya, pria itu sudah berada di halaman kediaman Mark. Mark menggelengkan kepala. Kebetulan, ia pun tidak bisa tertidur dengan lelap sehingga langsung terbangun saat pria itu menghubunginya. “Bagaimana? Apakah Paman sudah menemukan informasinya?” tanya Mark dengan sopan.Adimas dan sekretarisnya memang dekat dan tidak pernah berganti hingga Mark memanggilnya sebagai paman. “Sudah, Tuan Muda,” jawab pria itu. Dia mengeluarkan satu map berisi foto-foto yang telah ia dapatkan. “Namanya Wati. Mereka sudah berpisah sekitar sebelas tahun yang lalu. Semenjak itu, Wati tinggal di luar kota. Awalnya, dia berjualan baju dan bisnisnya cukup lancar, tetapi kemudian dia terjerat utang dan tidak bisa melanjutkan usahanya. Setelah itu, dia bekerja sebagai …” Pria itu terlihat ragu untuk mengatakannya. “Sebagai apa?” Mark bertanya. “Dia bekerja pada sebuah kelab malam, Tuan Muda, sebagai pengantar min
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Pertemuan Dua Keluarga

Ayana bisa melihat mimik terkejut yang tergambar jelas pada wajah Adimas dan Karina. Wajar saja. Tak hanya penampilan Wati yang terlihat seperti wanita malam, kepribadian wanita paruh baya itu pun amat kontras dengan Ayana. Namun, Karina dan Adimas tetap bersikap sopan hingga kini keempatnya sudah duduk di meja makan kediaman Mark. Seharusnya, pertemuan keluarga itu menjadi momen hangat, tetapi suasana di ruangan itu justru terasa canggung dan dingin.“Akhirnya aku bisa bertemu langsung dengan Ibu Ayana.” Karina bersuara dan memecah keheningan dengan suara hangatnya. Padahal, terlihat jelas Karina merasa tak nyaman dengan situasi ini, tetapi Ibu Mark itu selalu bisa membawa diri dan tak pernah gagal membuat Ayana terkesan. “Aku juga,” ucap Wati, “Maaf jika Ayana merepotkan kalian semua. Sejak kecil, gadis itu memang manja dan tidak bisa memberikan kontribusi apa-apa. Dia pasti sudah merepotkan kalian semua,” tutur Wati seraya terkekeh seakan meremehkan. Suasana di meja makan itu
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Gadis Yang Selalu Tertinggal

Benak Ayana berdenyut nyeri. Pipinya terasa panas mendapat tamparan dari sang ibu. Tanpa sadar, matanya mulai berkaca-kaca. Ia menatap ke arah ibunya dengan tak percaya. Suasana menjadi hening. Napas Ayana menjadi berat tiap kali memandang ibunya. "Ibu tahu?" tanyanya dengan suara gemetar. "Aku tidak pernah merasa aku memiliki Ibu. Bahkan aku tidak mengenal siapa ibuku. Dia sudah pergi sebelas tahun yang lalu," tutur Ayana. Setelah mengatakannya, gadis itu langsung beranjak pergi dari sana, meninggalkan Wati yang tertegun di tempatnya. Ia tersentak dengan ucapan putrinya sendiri dan mendadak bernapas terasa sulit baginya. ******"Apakah dia benar ibu Ayana?" Adimas bertanya saat Mark mengantarnya menuju mobil. Ayana dan Wati tidak mengikuti mereka sehingga Adimas mendapatkan ruang untuk membahas keduanya. Mark mengangguk. Awalnya, ia ingin bersikap jantan dengan menerima kondisi ibu mertuanya, tetapi kini ia merasa canggung dan kikuk.Keraguan ayahnya cukup beralasan. Diliha
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Wati dan Chika

Perangai Wati seketika berubah saat berhadapan dengan Chika. Ia menoleh sekeliling dan mendapati area sekitarnya sepi tanpa orang berlalu-lalang. Mendadak, satu kecurigaan muncul dalam benak Wati. “Aku tidak tahu jika kamu satu kampus dengan Ayana dan suaminya,” tutur wanita itu. Saat pertama bertemu, Chika hanya mengenalkan dirinya sebagai salah satu kenalan Ayana, tetapi gadis itu membuat permintaan yang anehyang aneh. Hingga kini Wati terkejut menemukan Chika satu kampus dengan Ayana. Di sisi lain, Chika terlihat acuh tak acuh. Sudah jelas mereka satu universitas. Jika tidak, tak mungkin Chika mengeluarkan usaha yang begitu besar untuk menyingkirkan Ayana. “Tidak perlu dipikirkan,” tukas Chika, “Cukup jalankan sesuai rencana!” tegas gadis itu. Meski usia keduanya terpaut jauh, Chika tak segan membentak atau memerintah Wati seolah wanita itu lebih rendah darinya. “Ka—karena itu juga aku ingin menemui Anda, Nona,” tutur Wati dengan segan. Alis Chika langsung menukik tajam me
last updateLast Updated : 2023-12-01
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
27
DMCA.com Protection Status