Semua Bab Cinta Seorang Pengasuh : Bab 201 - Bab 210

262 Bab

Kunjungan Orang Tua

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Ayana dengan panik. Pikirannya seakan berhenti bekerja, ditambah keduanya yang dikejar waktu karena mereka sudah di jalan. Mark menarik napas panjang dan berusaha mengendalikan dirinya. "Mereka pasti akan mendamprat jika tahu keadaan kita. Pertama, kita harus memindahkan barang-barangmu," tutur Mark. Ayana lantas menganggukan kepala tanda setuju. Itu masalah paling krusial. Adimas pasti bisa menerka hubungan mereka jika tahu keduanya tidur di kamar yang terpisah. "Kalau begitu, aku akan memindahkan barangku," ucap Ayana, berniat melangkah ke kamarnya. Akan tetapi, Mark mencekal tangan gadis itu. "Kenapa? Kau bilang aku harus memindahkan barangku, 'kan?" tanya gadis itu, tidak mengerti dengan sikap Mark. "Biar Pak Ping yang melakukannya," tutur pria itu dengan suara berat, "Lebih baik kamu membersihkan diri," titahnya. Ayana tidak langsung beranjak. Untuk sesaat, pandangan gadis itu seakan terpaku pada iris hitam Mark. Untuk pertama k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-11
Baca selengkapnya

Janji Di Atas Ranjang

BUGH Ayana refleks menendang kaki Mark tepat setelah pria itu mengatakannya. “Akh!” Mark menunduk untuk mengusap kakinya dan merintih kesakitan. Ayana berkedip cepat, terkejut dengan refleksnya sendiri. “A—aku akan mencari cara agar hal itu tidak terjadi!” ucapnya, kemudian bergegas memasuki kediaman pria itu. Meninggalkan Mark yang masih merintih kesakitan. “Shit,” gumamnya pelan. Sementara itu, Bik Dini terlihat terkejut saat memasuki kamarnya dan mendapati Pak Ping sudah tertidur di atas ranjang mereka. Ya, Bik Dini dan Pak Ping memang menyandang status suami istri. Mark lebih dahulu mengenal Pak Ping sebelum menerima Bik Dini menjadi kepala pelayan di rumah itu. “Pak, kamu tidak bantu mengembalikan barang-barang Nona Ayana lagi?” tanya Bik Dini seraya menepuk bahu suaminya. Pak Ping yang sudah setengah sadar itu menggelengkan kepala. “Tidak perlu,” gumamnya, setengah meracau karena sudah hampir sampai ke alam mimpi. Lagi, Bik Dini menepuk bahu suaminya. Kali ini dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-12
Baca selengkapnya

Tidak Mau Menurut?

Chika memandang nomor kontak Mark berulang kali. Lampu kelap-kelip khas kelab malam memantul di sekitarnya, tetapi pandangan Chika terfokus pada layar ponselnya. Pria itu tidak memasang foto apa pun di profilnya dan Chika sudah mengirim pesan, tetapi tak ada balasan dari pria itu. “Kamu tidak bergabung, Chik?” tanya Joana, teman Chika yang seusia dengannya. Gadis cantik dengan rambut pirang itu baru saja selesai menari dengan yang lainnya ditemani alunan musik DJ. Namun, perhatian Joanna teralihkan kepada Chika yang sejak tadi hanya duduk di depan meja bartender. "Aku hanya ingin duduk di sini," ucap Chika, kemudian mematikan layar ponselnya. "Bagaimana kampus barumu?" tanya Joanna, ikut duduk di sisinya, "Cocktail saja," ucapnya pada bartender di depan mereka. "Tidak jauh berbeda," jawab Chika. Wanita itu terlihat menawan dengan busana lengan pendeknya, menampilkan kulit langsat yang terawat. "Yang benar?" goda Joanna, "Apakah ada pria yang berhasil menarik perhatianmu?" tanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-13
Baca selengkapnya

Rencana Chika

“Tumben kau berminat untuk ikut, Mark.” Cakra berkomentar seraya melihat sahabatnya sudah bergabung bersama mereka.Sebagian mahasiswa fakultas bisnis itu sudah berkumpul di bandara. Tidak terkecuali Mark. Pria yang biasanya enggan mengikuti acara semacam ini kini tampak sudah siap dalam busana kasual yang modis. Cakra masih ingat saat mereka menempuh S1 dahulu Mark bahkan melewatkan acara gathering kampus dan memilih tidur di rumah. “Demi nilai tambahan,” ucap Mark singkat. Ia mencuri-curi pandang ke sekitar dan berusaha menemukan Ayana di sekitar kerumunan. “Yakin, Bro?” Andreas bertanya seraya merangkul bahu sahabatnya. “Bukan karena Chika juga ikut perjalanan ini?” godanya. Cakra ikut terkekeh. “Benar juga. Dulu tidak ada Chika, jadi kau lebih memilih tidur. Sekarang berbeda.” Mark mengerutkan alis dengan tidak setuju. Heran dengan kedua temannya yang selalu mencomblangi dirinya dengan gadis itu. “Tuh, Mark, Chika datang!” ucap Cakra, berseru lirih. Seorang gadis berjalan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-13
Baca selengkapnya

Suamimu Sudah Kembali?

Suasana kediaman Mark terasa lebih sunyi saat Ayana pulang bekerja. Biasanya, ada pria itu yang duduk di sofa. Entah sekadar menghabiskan waktu dan memainkan tabletnya ataupun sengaja untuk menunggu Ayana. Ya, menunggu dan siap untuk memulai perdebatan dengannya. Biasanya, ia dan Mark tak banyak bicara, tetapi entah mengapa kehadiran pria itu membawa pengaruh yang cukup besar. Kini, saat Mark tak ada, rumah itu terasa sangat sepi. Setelah selesai membersihkan diri, Ayana kembali ke meja makan untuk menikmati makan malam. Untuk mengisi kekosongan, ia membuka ponselnya dan justru menemukan berbagai foto perjalanan teman-teman kampusnya. Ayana mengembuskan napas berat. Bohong jika gadis itu tidak iri. Ayana belum pernah pergi jauh ke suatu tempat dan dia sangat penasaran bagaimana rasanya. Sekarang, mungkin Mark juga tengah makan ataupun berkumpul bersama teman-temannya. … atau menghabiskan waktu bersama Chika. Ayana langsung menggelengkan kepala, berusaha menghempas jauh-jauh pik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-13
Baca selengkapnya

Hari Bersamanya

"Chika, teman yang lain sudah bersiap, kamu tidak ikut berkumpul?" Inara, salah satu teman Chika di kampus barunya, bertanya. Sejak tadi, gadis itu berada di kamarnya, menatap pada layar ponselnya dengan resah dan menunggu balasan dari Mark. "Tidak ada yang menarik," ucap Chika. Rasa antusiasnya sudah hilang sejak Mark kembali secara tiba-tiba. Semuanya menjadi amat membosankan bagi gadis itu. Inara hanya tersenyum. "Kita mau ke kelab di daerah sini. Katanya sangat bagus dan menarik. Lupakan saja Mark yang sedingin kulkas itu dan cari pria lain yang lebih tampan!" ucap Inara, tak tahan melihat Chika yang terus berharap. Padahal, sudah jelas jika selama ini tak ada siapa pun yang berani mendekati Mark. "Duluan saja," ucap Chika, "Aku masih ingin di kamar."Inara selesai memasang antingnya dan tampak modis dengan pakaiannya. Riasannya pun terlihat merah merona. "Kamu pandangi lima jam pun dia tidak akan meneleponmu," ucap Inara, kemudian beranjak pergi. Tiba-tiba Chika mulai bera
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-15
Baca selengkapnya

Tidur Bersama

Keduanya baru kembali menjelang sore. Untuk pertama kalinya, baik Mark maupun Ayana sama-sama kembali ke kamarnya dengan senyum di wajahnya. “Selamat malam,” ucap Ayana, tepat di ambang pintu kamarnya. “Beritahu aku jika terjadi sesuatu,” jawab Mark dengan senyum tipis di wajahnya. Ayana mengangguk dan mundur satu langkah sebelum menutup pintu. Tepat ketika pintu tertutup, Mark memejamkan mata dengan geram. Pada saat seperti ini, seharusnya ia menggendong Ayana ke kamar mereka dan melakukan hal-hal manis lainnya. Ia benar-benar menyesal karena membuat keduanya tidur di kamar yang terpisah sejak awal. Mark pun memasuki kamarnya dan membanting tubuhnya ke ranjang. Ia mengaktifkan ponselnya dan menemukan pesan dari Chika. Alih-alih membalasnya, Mark justru mengambil foto hasil USG tersebut dan mengirimkan kepada ketiga adiknya. “Calon penerus Abang. Cantik nggak?” Ketiga adiknya itu merespons dengan cepat. “Gilaaa, calon keluarga baru kita,” tutur Celine. “Sehat, kan, Bang? Se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

KETAHUAN

Andreas dan Cakra paling menyadari sikap Mark yang menjadi aneh belakangan ini. Pria itu seperti tak bisa fokus pada diri dan kehidupannya sendiri. Karena itu, setelah kembali ke Indonesia, mereka setuju untuk mendatangi kediaman Mark langsung. Sayangnya, Mark sudah tidak tinggal bersama keluarganya—satu hal yang membuat mereka tambah heran. Akhirnya, mereka berhasil mendapatkan alamat terbaru Mark dari sang ibu dan langsung meluncur ke sana. Andreas dan Mark merasa heran karena tahu Mark tinggal seorang diri. Kini, keduanya dibuat makin terkejut saat melihat Ayana berada di sana. Ayana yang tengah menenggak segelas air untuk membasahi tenggorokannya itu seketika tersedak. Mark pun sontak berdiri dengan terkejut. "Ba—bagaimana bisa kalian tiba di sini?" tanya pria itu, terdengar gugup. "Seharusnya kami yang bertanya," ucap Andreas dengan tidak percaya, "Mengapa Ayana bisa berada di sini? Apa yang kalian lakukan?" Andreas dan Cakra kompak menjadikan Ayana sebagai objek pengam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Kesempatan Bagi Chika

Chika ingin sekali menghantam punggung Ayana dengan tas di tangannya. Belum pernah Chika merasa tersaingi oleh wanita lain. Terlebih, wanita dengan standar jauh di bawahnya. Hal itu membuat emosi Chika menjadi tidak terkendali."Mengapa Chika mengikuti Ayana?" Andreas bertanya kepada dua temannya yang lain. Sejak tadi, ketiganya tengah berdiri berkumpul di dekat ruang kuliah. Beberapa mahasiswi memandang kagum pada ketiganya yang terlihat kompak, tetapi mereka tak menghiraukannya. Pandangan mereka langsung tertuju pada Ayana saat gadis itu datang dan mereka merasa aneh saat Chika mengikutinya. "Mungkinkah dia ingin melakukan sesuatu?" tanya Cakra. Mark masih membungkam. Alisnya mengerut saat ia menajamkan pandangannya. Sejak tadi, Chika memang mengikuti Ayana dengan raut tak senang. Ketiganya mulai waspada saat tahu-tahu Chika mengarahkan tangannya pada rambut Ayana. Ayana lantas menoleh dengan waspada saat merasa disentuh dari belakang. Dia terkejut mendapati Chika di sana. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

Membujuk Istri Yang Merajuk

Mark berkata pria itu harus menghadiri sebuah pertemuan yang dihadiri pebisnis besar manca-Asia. Sebagai mahasiswa S2 jurusan bisnis, Ayana tahu betapa pentingnya rapat itu. Ia bisa membayangkan betapa hebatnya bisa menghadiri acara semacam itu. Bagi Ayana, ia berusaha belasan tahun pun belum tentu berhasil.Ayana tahu Mark pasti akan menyombong seperti biasa. Oleh karena itu, ia sengaja menunggu Mark kembali. Ayana tak sabar mendengar seluruh cerita yang akan disampaikan Mark. Namun, menit demi menit dan jam demi jam telah berlalu, tetapi Mark tak juga kembali. Ayana berniat mengirim pesan kepadanya, tetapi ia justru melihat foto terbaru pada akun sosial media Chika. Di sana, terlihat jelas gambar Mark tengah berbincang dengan wanita paruh baya yang mirip Chika. Entah mengapa, dada Ayana terasa sesak dan berat untuk bernapas. Ia refleks menaruh ponsel tersebut, kemudian tersenyum getir. … sebenarnya, apa yang sedang ia lakukan? Tanpa berpikir panjang, Ayana membereskan semua b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
27
DMCA.com Protection Status