Setiap kali terbangun di kediaman Mark, Ayana selalu mengembuskan napas panjang. Memang, kediaman itu mewah dan nyaman. Namun, Ayana selalu teringat dengan ayah mertuanya yang harus menanggung semua itu.Ia bangun dan segera bersiap seperti biasa. Ia masak dan bersiap pergi ke kampus. Saat Ayana kembali turun, Mark sudah duduk di meja makan. Suasana hati Ayana kembali menjadi buruk. Namun, ia tak bisa memungkiri wajah Mark yang benar-benar terlihat tampan meski baru bangun tidur. “Tumben,” gumam Ayana dalam hati. Biasanya, pria itu masih terlelap saat Ayana berangkat. Namun, kali ini dia tengah sarapan. Penampilannya sudah rapi dan tampak siap untuk berangkat. Namun, Ayana tak peduli dan melenggang pergi begitu saja. “Mau ke mana kamu?” tanya pria itu dengan suara berat. Meski enggan, Ayana menghentikan langkahnya. “Ke mana lagi? Ke kampus,” jawab Ayana dengan senang tak senang. Mark menyeka sudut bibirnya dengan tisu, lalu menaruh tisu bekas tersebut di dekat piring kotornya.
Terakhir Diperbarui : 2023-11-03 Baca selengkapnya