Home / Romansa / Cinta Seorang Pengasuh / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Cinta Seorang Pengasuh : Chapter 151 - Chapter 160

262 Chapters

Mencari Bella

Pandangan Jade masih terpaku pada layar yang menampilkan rekaman CCTV. Dalam sudut ini, ia bisa mengenali wajah Bella. Wajah yang berusaha ia lupakan sejak sembilan bulan lalu. Bella mendatangi toko emas itu dengan langkah kikuk. Dia terus memegangi perutnya yang membesar. Entah mengapa, postur tubuh, rambut, dan ukuran perutnya langsung mengingatkan Jade pada pelayan hamil tempo hari. Jade begitu serius memandanginya hingga tubuhnya ikut terlonjak kaget saat tahu-tahu wanita itu jatuh tak sadarkan diri. Tatapan Jade menjadi waspada sekaligus cemas. “Aku sudah curiga sejak awal.” Pemilik toko emas itu bersuara. “Lihat saja, pakaian dan gayanya tidak terlihat seperti orang kaya. Bahkan, dia memakai sandal jepit. Jelas dia orang miskin, tetapi memiliki cincin mahal seperti ini.” “Saat aku menanyakan surat-suratnya, dia bilang tidak ada. Aku langsung berpikir cincin ini pasti hasil curian. Rupanya benar. Apakah wanita itu sudah mencuri darimu? Ckckck. Tidak bisa dipercaya jika rupan
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Merindukan Papa

“Anda mau ke mana, Nyonya?” Perawat itu bertanya dengan cemas saat tahu-tahu Bella beranjak dari ranjangnya. Rasa sakit hebat bekas operasi masih bisa Bella rasakan. Apalagi, setiap langkah kakinya menyentuh lantai rumah sakit. Wanita itu harus berjalan dengan membungkuk-bungkuk untuk meredakan rasa sakit. Bella menjadi khawatir begitu perawat memberitahu bahwa putrinya tengah bersama ayahnya. Ayah yang mana? Bella bertanya-tanya. Wanita itu memang datang dalam keadaan pingsan. Jangan sampai ada seseorang yang mengaku-ngaku sebagai ayah dari putrinya. Bella bergegas secepat yang ia bisa dalam kondisi itu hingga ia tiba di depan ruang bayi. Itu adalah ruangan steril. Namun, dari jendela, Bella bisa melihat seorang pria. Dia mengenakan pakaian khusus visit, lengkap dengan penutup kepala dan masker. Mata Bella memicing saat mencoba menerka-nerka pria yang tengah mengamati seorang bayi itu. Hingga tiba-tiba pria itu menoleh ke arah Bella. Keduanya bertukar tatapan. Mata Bella lang
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Sebuah Pertemuan

“... apa?” Seharusnya, Jade merasa lega mendengar jawaban itu. Namun, jauh di dalam lubuk hatinya, entah mengapa ia merasa kecewa. Sesaat, hanya untuk sesaat, Jade sempat berharap dialah ayah dari bayi perempuan itu. “Apa katamu?” Jade bertanya lagi. Masih terlihat tak percaya. Pandangan Bella jatuh. Wajahnya terlihat pucat dan sebisa mungkin ia menghindari pandangan Jade. “Dia adalah anak orang lain,” ucap Bella. Saat melihat Jade menatap anaknya tadi, muncul ketakutan dalam diri Bella. Takut Jade mungkin akan mengambilnya. Bahkan meski Bella tahu ia memiliki keterbatasan dalam segi biaya, Bella ingin mempertahankan bayi yang sudah ia jaga selama sembilan bulan itu. Tak akan ia biarkan siapa pun mencoba mengambilnya. Sementara itu, Jade terdiam, seakan berusaha merangkai susunan ini. Itu berarti, setelah berpisah dengannya, Bella menjalani hubungan dari pria lain dan mengandung seorang anak. Kalau benar demikian, lantas ke mana suaminya?“Mengapa tiba-tiba kau datang kemari
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Memberikan Haknya

Cklek Pintu terbuka dengan perlahan dan Adimas pun melangkahkan kaki jenjangnya ke dalam. Sepatu pantofel hitam yang seharian membalut kakinya kini sudah berganti dengan sandal untuk di dalam rumah. Adimas berjalan masuk dan melihat sang istri sedang menyusui.“Ma! Kalau yang ini, mobilnya ada berapa?” Mark bertanya dari sudut lain. Bocah laki-laki itu duduk di lantai dan memandangi buku di depannya. Mark memang sedang berminat untuk belajar berhitung belakangan ini. Adimas sudah membelikan meja kecil untuknya, tetapi tampaknya Mark lebih senang duduk di bawah. “Coba Mark hitung,” ucap Karina. Penampilannya sedikit berantakan. Terlihat jelas wanita itu belum membersihkan diri. Di meja, ada sepiring makanan yang tidak tersentuh. Wajah Karina pun terlihat lelah, tampak kewalahan menghadapi dua bayi kembar dan satu bocah berusia tiga tahun yang haus perhatian. “Totalnya ada enam, Ma. Benar tidak?” tanya Mark. Karina masih menyusui Evelyn. Dia tampak hendak beranjak, tetapi khawati
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Mengenal Ayahnya

“Dia sudah bertunangan,” ucap Bella dengan suara lirih. Kepala wanita itu tertunduk ke bawah, berusaha keras menahan air mata yang mendesak untuk keluar. Ingatannya beralih pada percakapan Jade di telepon. Bella bisa langsung menerka jika wanita itu adalah seseorang yang dekat dengan Jade. Alasan itu pula yang membuat Bella enggan memberitahu bahwa anak yang sedang ia susui adalah keturunan Jade. Mendengar itu, Jade membungkam seketika. Tatapan pria itu bertambah gelap dan tangannya mengepal geram. “Berengsek,” gumamnya perlahan. Entah apa yang membuat Bella berubah. Dalam ingatan Jade, wanita itu amat licik. Kini sosok yang ada di hadapannya justru wanita lembut yang berusaha keras bertahan hidup dengan usahanya sendiri. “Jadi, itu alasan kamu tinggal di rumah kumuh seperti ini?” ucap Jade. Di samping cahaya yang remang-remang, langit-langitnya pun tak memiliki atap. Terlihat banyak sarang laba-laba dan debu yang dapat berjatuhan kapan saja. Di dinding, terdapat jejas air men
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Bertanggung Jawab

Mobil Jade tiba sepuluh menit kemudian. Alvaro, sopir Jade, tampak heran melihat sang majikan keluar dari rumah yang terbilang tak layak itu. Dengan barang-barang kumuh yang teronggok di luar, rumah itu nyaris seperti rumah pemulung. Alvaro tampak semakin terkejut melihat sang majikan membimbing seorang wanita yang menggendong bayi. Timbul banyak tanda tanya di wajahnya, tetapi Alvaro tak berani menanyakannya saat itu juga. Bella berjalan keluar mengikuti bimbingan Jade. Namun, ia tak langsung memasuki mobil pria itu. Dia terlihat ketakutan, bahkan memandang mobil Jade seperti mobil penculik. Jade bisa mengerti. Pertemuan terakhir mereka dihiasi oleh pertengkaran. Ditambah, sikap Jade sangat dingin saat meminta Bella menjauhinya. Kini, tiba-tiba Jade mengerahkan seluruh kekuasaannya untuk menolong wanita itu. Jelas Bella akan mencurigainya. Akhirnya, Jade beranjak dari sisi Bella dan menghampiri sopirnya. “Apakah kau membawa benda itu?” Jade bertanya. Alvaro mengerutkan alis
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Kenyataan Yang Sebenarnya

Itu adalah pertanyaan yang sudah Bella tunggu sejak lama. Andai sembilan bulan yang lalu, Jade menanyakan hal yang sama. Mereka tak akan berakhir seperti ini. Bella tak langsung menjawabnya. Wanita itu sudah berhenti makan dan memusatkan perhatian pada Jade. “Jika aku memberitahumu, apakah kau akan mempercayainya?” tanya Bella. Jade menelan saliva dengan gugup. Jelas berat baginya untuk mendengar kenyataan itu. Akan tetapi, dia sangat penasaran. Pria itu pun mengangguk. Akhirnya, Bella mengembuskan napas panjang. “Cincin itu …” Dia berkata. “Itu adalah milik kita. Kamu berniat memberikannya padaku, tapi terjebak kecelakaan. Saat bangun, kamu sudah hilang ingatan.” Bella mulai bercerita. Dia lanjut membeberkan semuanya. Bagaimana Jade melupakan Karina, awal pertama mereka bertemu kembali hingga Karina yang menolong Jade pada saat kritis. Jade, jelas tak bisa mempercayainya. Selama ini, dia mengingat Bella sebagai wanita licik dan ambisius yang tidak memedulikan orang lain. “It
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Seorang Pengasuh

“Ada apa?” Adimas bertanya saat melihat sang istri tampak cemas. Acara telah berakhir satu jam yang lalu. Evelyn dan Celine pun sudah terlelap. Saat Adimas memasuki kamar, dia melihat Karina mengamati termometer dengan wajah gelisah. “Mark demam,” ucap wanita itu, “Ini pasti karena lukanya tadi.” Mark sudah terlelap dan Adimas menaruh tangannya pada dahi bocah itu. Benar saja, terasa panas. “Coba dikompres dahulu,” katanya. Karina mengangguk. Akan tetapi, wajahnya masih diliputi perasaan menyesal. “Seharusnya aku lebih waspada,” gumam wanita itu. Merasa sedih melihat luka-luka di tubuh Mark. Beberapa luka sudah mengering, tetapi luka lain yang lebih parah masih terlihat basah. Adimas menggeleng. “Kamu pasti kewalahan dengan Celine dan Evelyn,” ucapnya, “Tidak apa-apa.”Meski demikian, jelas Karina merasa bersalah melihat sang putra terluka karena dirinya. Wanita itu kembali meraih kotak P3K dan mengambil pengompres dari sana. “Kamu tidak tidur?” ucap Adimas saat melihat Kari
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Hanya Untuk Malam Ini

“Apakah apartemenmu digusur, Tuan?” Ashya bertanya. Setelah membiarkan Bella tinggal di apartemennya, Jade benar-benar jarang kembali. Terlebih, dia masih belum bisa menerima kenyataan yang dibeberkan Bella. Selama ini, Jade selalu berpikir Bella-lah tokoh antagonis dalam cerita mereka. Itu sebabnya, Jade tak tanggung-tanggung meminta wanita itu menjauh. Dia seperti racun setelah menunjukkan sikapnya kepada Adimas. Di luar dugaan, justru Jade yang bersikap kejam kepada Bella. Bahkan, jika cerita Bella benar, dia telah mengusir wanita itu dalam keadaan hamil. Jade tak menyangka dirinya setega itu.“Tuan?” Ashya bertanya lagi. Belakangan ini, dia tambah jengkel dengan sikap Jade yang lebih banyak melamun seperti orang yang hampir gila. Jade berkedip satu kali dan menatap lurus pada Ashya. “Ada apa?” tanyanya. Kan, apa Ashya bilang. Bosnya itu sama sekali tak fokus, apalagi mendengarkan dirinya. “Belakangan ini Tuan selalu tidur di kantor. Apakah apartemen Tuan digusur?” tanya A
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Menyesal

“Akh ….” Jade terbangun dengan kepala yang terasa amat berat. Alisnya mengerut dalam saat menyadari ia sudah berbaring di atas ranjang apartemennya sendiri. “Shh … mengapa aku di sini?” gumam pria itu. Ia menjambak rambutnya sendiri saat rasa sakit di kepalanya bertambah hebat. Hal terakhir yang dia ingat adalah Jade meminum banyak alkohol untuk menetralkan pikirannya. Mata Jade membelalak seketika. Sekelebat ingatan bagaimana ia berjalan gontai ke unit apartemennya hingga meracau kepada Bella mendadak muncul di pikirannya. Sejurus kemudian, Jade terlonjak bangun dan bergegas keluar. Namun, unit apartemennya sudah sunyi. “Bella?” Dia memanggil. Tak ada jawaban. Dalam sekali lihat, Jade bisa langsung menyadari jika ia satu-satunya makhluk hidup di apartemen ini. Ke mana Bella dan putrinya? Jade mulai menelusuri seluruh ruangan, mulai dari kamar hingga kamar mandi. Dia melakukannya sambil mencoba menghubungi Bella. Akan tetapi, nihil. Bahkan, peralatan bayi yang Jade sediakan
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
27
DMCA.com Protection Status