Semua Bab Cinta Seorang Pengasuh : Bab 111 - Bab 120

262 Bab

Barang Yang Ditinggalkan

Tubuh Karina membeku, sebelum kemudian seakan lebur dengan lemah begitu mendengar suara tembakan itu. Detik demi detik, telinganya seperti berdengung. Ia tak bisa mendengar apa pun lagi selain detak jantung yang bertalu-talu. Kini, wajahnya terlihat kaku, tetapi air mata mulai berkumpul di pelupuk matanya. Semakin lama semakin banyak. “Mas .... Adimas!” Karina mulai terisak. Dia berteriak histeris memanggil nama pria itu. Tubuhnya seakan bergerak otomatis untuk kembali ke arah Adimas, tetapi Rony menahannya. Pria itu masih mengingat perintah terakhir Adimas. “Tenanglah, Nyonya. Tadi ada dua tembakan, mungkin saja Tuan masih baik-baik saja. Aku akan memeriksanya,” tutur Rony, meski pria itu pun terlihat ragu. Bagaimana tidak. Terdengar dua bunyi tembakan dan tahu-tahu hening begitu saja. Jelas suasana itu membuatnya turut cemas. Dia membimbing Karina ke arah mobilnya dan memberikan kunci mobil kepada wanita itu. “Tunggu di sini. Jika ada yang mencoba menyerangmu, gunakan mobil i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-26
Baca selengkapnya

Surat Dari Adimas

“Karina Yang Tersayang, Bagaimana kondisimu? Jika suatu saat kamu membaca surat ini, itu berarti aku tidak lagi berada di sisimu. Aku tidak pernah menulis sebuah surat sebelumnya, tapi aku tidak tahu dengan cara apalagi aku akan memberitahumu. Mengenal dan menikah denganmu adalah hal terbaik yang datang dalam hidupku. Aku tidak pernah menyesali pernikahan kita. Kamu mengajarkan banyak hal untukku, bahkan aku tidak menyangka jika aku bisa jatuh cinta sedalam ini kepada seseorang. Dan, itu adalah kepadamu, Karina. Kamu tidak akan bisa membayangkan betapa bahagia aku tiap melihatmu. Betapa besar cintaku hingga rasanya sesak saat menulis surat ini. Kamu dan Mark adalah alasan aku selalu tersenyum di pagi hari, sepanjang bekerja, dan setiap malam. Aku selalu berharap diberikan umur panjang. Supaya aku bisa menua bersamamu. Melihat rambutmu menjadi putih. Menyaksikan anak-anak kita tumbuh besar. Tapi, ternyata hidup tidak selalu berjalan seperti yang aku inginkan. Maaf karena membuatmu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

Pewaris Perusahaan

Mata Karina semakin sembab karena menangis sepanjang malam. Ia tidak kunjung bisa tertidur dan hanya terus menangis di atas ranjangnya yang dingin.Kini kelopak matanya terasa berat sekadar untuk melihat. Karina tidak bisa tampil seperti ini di hadapan para investor saham. Pada akhirnya, ia mengambil sebuah kacamata dari kamar ganti mereka. Sebuah senyum pahit kembali terbit pada bibir Karina saat menatap kacamata hitam itu. Ada cerita di balik benda tersebut.Saat Karina tengah mengandung, dia pernah pergi berbelanja bersama Adimas dan Adimas bersikeras membelikan kacamata hitam itu untuk Karina meski Karina menolaknya. Wanita itu tidak percaya jika ia benar-benar akan menggunakannya suatu saat nanti. Mata Karina mulai berkaca-kaca kali ini wanita itu menghapusnya sebelum sempat terjatuh. Ia harus tampil tangguh hari ini. Karina bergegas menuju pintu depan dan hendak menghampiri sopirnya saat ia menemukan dua orang pria yang sudah menuggu. “Selamat pagi, Nyonya.” Seorang pria me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

Pria yang Perhatian

Juna nyaris tidak percaya saat melihat wajah Adimas terpampang di berita. Pada awalnya, pria itu mengira berita itu menampilkan kesuksesan Adimas, tetapi rupanya justru memberitakan kasus hilangnya pria itu setelah insiden baku tembak. Ia langsung menghubungi Karina, tetapi wanita itu tidak menjawabnya. Kini, setelah pulang dari negara seberang, Juna langsung meluncur untuk menemui Karina. “Kamu baik-baik saja? Aku ingin langsung mendatangimu saat mendengar berita itu, tetapi baru bisa melakukannya sekarang,” ucap Juna saat keduanya berdiri berhadapan. Benak Juna seakan tersayat oleh besi panas saat melihat kondisi Karina. Wanita itu terlihat seperti orang yang telah sakit selama berhari-hari. Wajahnya terlihat lesu dengan mata yang sembab. Bahunya pun tampak ringkih. Namun, Karina berusaha mengukir senyum di wajahnya, kemudian mengangguk meski semua orang tahu wanita itu tidak baik-baik saja. Keduanya kini duduk di sebuah kursi yang berada di sisi koridor. “Apakah ... kamu sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

Dukungan Untuk Karina

Karina benar-benar terselamatkan berkat kehadiran sang ayah. Pada awalnya, para pemegang saham itu tampak hendak menolak ide Karina. Namun, setelah melihat keputusan yang dibuat oleh Markus, mereka terdiam. Markus memang telah memiliki latar belakang dalam bidang tersebut. Tidak heran jika keputusan dan penyelesaian masalahnya cukup jitu hingga membuat mereka tidak bisa membantah. Bahkan Karina merasa takjub oleh kemampuan pria itu. Selama ini, Karina memandang Markus sebagai sosok ayah yang mengerikan. Dalam ingatannya, Marku selalu berbuat kasar kepadanya saat Karina tinggal di kediaman Covey. Namun, saat itu berkaitan dengan bisnis, Markus bersikap sangat profesional. Tidak hanya tampak gagah dalam balutan jas, tetapi Markus benar-benar berhasil menunjukkan kredibilitasnya sebagai pebisnis veteran. “Terima kasih. Ayah benar-benar terlihat hebat,” ucap Karina setelah rapat berakhir. Kini, hanya ada keduanya di dalam ruang rapat luas itu. Wajah Karina terlihat cerah dan lega.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya

Saya Adalah Adimas

Pada awalnya, Erwin hanya berniat mengambil peralatan di gudang kabin belakang. Namun, pria itu justru dikejutkan oleh keberadaan orang tak dikenal. Bahkan, pria itu sampai jatuh tersungkur saat tiba-tiba sosok itu bergerak dan duduk. Wajah dan penampilannya compang-camping, persis seperti zombie. “Siapa kau?! Mengapa kau bisa berada di sini?” sergah pria itu dengan wajah waspada bercampur ketakutan. Adimas mengabaikan seruannya. Dia memperhatikan area sekitarnya. Dia masih dikelilingi kumpulan kontainer warna merah tua dan biru, persis seperti yang dia ingat. Namun, kini hanya ada laut biru di sekitarnya.“Di mana aku? Akh ….” Dia memegangi kepalanya yang terasa berat dan pening. Tidak hanya itu, sisi badan daerah kirinya pun terasa nyeri dan perih. “Kau—kau terluka!” Erwin kembali berseru. Wajahnya terlihat ngeri dan tangannya menunjuk-nunjuk pada noda darah di kemeja putih kecokelatan Adimas, menembus pada jas hitam pria itu juga. Tidak heran Adimas merasakan perih di sisi tubu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya

Sebuah Perjuangan

“Maksud Anda, penyelidikan akan dihentikan?” Ilona bertanya. Dia memandang tidak percaya pada dua orang petugas yang baru saja datang ke rumahnya. Hari masih pagi saat satpam berkata mereka kedatangan tamu yang tidak lain adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap pencarian Adimas. Pada awalnya, Ilona mengharapkan kabar baik. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Belum sempat polisi itu menjawab, Karina sudah datang dan bergabung. Ia berjalan mendekat sembari menggendong Mark. “Ada apa? Apakah sudah ada kabar terbaru?” tanya wanita itu dengan penuh harap. Petugas itu sedikit menunduk seakan merasa bersalah. Ia terlihat ragu untuk mengatakannya. Ia menggelengkan kepala. “Tidak,” jawabnya, “Kami datang untuk memberitahu bahwa sesuai dengan ketentuan, jika seorang korban tidak dapat ditemukan selama lima hari, maka penyelidikan akan dihentikan dan korban akan dianggap ... tiada.” Hati Karina seakan mencelos mendengarnya. Napasnya tiba-tiba terasa berat. Ia berharap kabar bai
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Teman atau Musuh?

Saat membuka matanya, Jade menemukan dirinya tidak lagi berada di luar, melainkan terjebak dalam sebuah ruangan putih dengan aroma khas. Area kakinya terasa greges, didera oleh rasa letih setelah berjalan selama berhari-hari. Dan punggung tangannya terasa perih seakan disusupi jarum panas. Samar-samar, dia bisa melihat seorang wanita yang membungkuk di dekatnya. “Siapa … kau? Di mana aku?” tanya Jade dengan suara lirih. “Anda dirawat di rumah sakit setelah pingsan di jalan, Tuan,” jawab wanita yang berpakaian suster itu. Alis Jade mengernyit heran. “…. siapa yang membawaku kemari?” tanyanya sembari beranjak duduk. “Seorang wanita yang katanya mengenalmu,” jawab perawat itu. Alisnya mengernyit semakin dalam. Dia merasa sudah pergi sejauh mungkin. Ke tempat yang bahkan ia sendiri tidak ketahui. Bagaimana bisa ada seseorang yang justru mengenalnya? “…. siapa?” Jade memandang sekeliling. “Dia tidak ada di sini.” “Dia langsung pergi setelah Anda mendapatkan perawatan,” ujarnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Terhenyak

Tenggorokan Bella seakan tersumbat saat mendengar jawaban Jade. Dia berkedip canggung. “Apa? Berada dalam bahaya?” Jade mengangguk. Wajahnya masih terlihat pucat, tetapi tatapannya terlihat serius dan meyakinkan. “Perusahaan Adimas itu benar-benar besar. Bahkan, menjadi lebih besar setelah menjalin kerja sama dengan Maddison Group. Sekarang, Adimas menghilang. Mereka akan menggunakan celah ini untuk menargetkan Karina sebagai istri Adimas,” ucapnya. Sesaat, tubuh Bella nyaris terguncang mendengar jawaban itu. Selama ini, dia selalu merudung Karina dan merasa bersalah setiap mengingat seluruh kesalahannya di masa lalu. Ia kira Karina selalu hidup dalam keadaan berkecukupan. Ia tidak tahu jika rupanya sang kakak mengalami keadaan sulit juga. “Gawat,” ucap Bella dengan risau, “Aku tidak tahu kalau keadaannya sangat genting. Tapi …, jika keadaannya seperti itu, mengapa kau justru berada di sini?” Bella terlihat penasaran. Jade terdiam. Ia tidak tahu bagaimana harus menjawab pertany
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

Malaikat Penolong

Itu kali pertama Jade menaiki sepeda motor lagi setelah bertahun-tahun. Rasanya benar-benar aneh karena biasa melihat Bella yang selalu diantar ke mana-mana oleh sopir. Kini, justru wanita itu yang menyopirinya di depan sepeda motor. Memang terhitung sudah hampir dua tahun keduanya tidak bertemu. Adimas pun jarang memintanya untuk mengecek kabar Bella. Kini, Jade benar-benar terkejut dengan perubahan wanita itu. Jade tambah terperanjat kaget saat sepeda motor mereka memasukia area padat penduduk dan berhenti di depan sebuah indekos yang terlihat sangat sederhana. Mesin motor telah dimatikan, tetapi Jade tidak kunjung turun. “Kau tidak akan turun?” tanya Bella, merasa heran. Pria itu berkedip dua kali dengan canggung, kemudian beranjak turun dari sepeda motor itu. Sementara Bella memarkir motornya, Jade mengamati pemandangan sekitar. Ia merasa … asing. Pemukiman itu cukup padat penduduk dan terlihat anak-anak yang ramai berlalu-lalang. Jade benar-benar merasa asing dengan lingkun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
27
DMCA.com Protection Status