Home / Romansa / Cinta Seorang Pengasuh / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Cinta Seorang Pengasuh : Chapter 101 - Chapter 110

262 Chapters

Informan Terpercaya

Kecurigaan Malvin semakin bertambah-tambah karena melihat reaksi Laras terhadap informasi itu. Tidak hanya terkejut atau terperangah, Laras bahkan sampai menjatuhkan gelas di tangannya hingga hancur berkeping-keping. “Maaf,” ucap gadis itu, kemudian cepat-cepat berjongkok untuk membereskannya. “Mengapa kau terlihat sangat kaget?” Malvin bertanya dengan sorot memicing curiga. Bagaimana tidak. Selama ini, Laras sedikit merasa tidak pantas karena masa lalunya. Namun, istri Adimas justru terang-terangan merupakan bekas simpanan Brixton. Laras sangat hafal pria itu dan sangat tahu apa saja yang dilakukan Brixton terhadap wanita koleksinya. Paling tidak, pria itu tidak akan melepaskannya dalam keadaan perawan. Itu artinya, Karina telah dipakai. Apakah Adimas mengetahui semua ini? Laras menggelengkan kepala untuk menjawab kecurigaan Malvin. “Aku hanya terkejut karena dia bukan berasal dari keluarga bergengsi,” kilah Laras, “Bagaimana simpanan Tuan bisa menjadi istri dari pria itu?”
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Sandiwara Luar Biasa

Adimas berharap ia salah dengar. Namun, ia benar-benar bisa mendengarnya dengan jelas. Informasi yang mengatakan bahwa pria itu adalah orang kepercayaan Brixton. “Mengapa foto dia ada di sakumu? Apakah ... Mas berurusan dengan dia?” tanya Karina dengan hati-hati. Raut wajahnya berubah menjadi cemas. Sementara Adimas, wajahnya terlihat kaku. Ia tidak tahu harus mengangguk atau menggeleng. Bahkan, Adimas pun menanyakan hal yang sama. Bagaimana pria itu bisa dekat dengan Laras? Bagaimana mungkin … pria seperti dia bisa masuk ke lingkungannya? Pertanyaan itu seketika membuat Adimas teringat akan perkataan Jerry. Bahwa Laras seolah dihantui oleh tanggung jawab untuk melaporkan sesuatu. Dia melaporkan seluruh kegiatannya. Adimas hampir tidak menyangka jika dirinya telah dimata-matai selama ini. Tidak heran, Laras didapatkan pada kondisi kritis, tetapi performanya sangat baik. Itu semua karena dia memiliki niat terselubung. Sudut bibir Adimas tertarik membentuk seringai kering. “Sep
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Jade Dalam Bahaya

Pikiran Adimas terbelah dua antara Jade dan acara yang tengah berlangsung. Sebagai pimpinan dari sebuah perusahaan, ia dituntut untuk tetap bisa bersikap profesional pada keadaan seperti ini. Adimas dipaksa untuk fokus pada rapat yang ia ikuti saat pikirannya ingin cepat-cepat mendatangi rumah sakit. Berulang kali, kakinya menghentak dengan gusar di bawah meja. “Berapa lama lagi acara ini berlangsung?” tanyanya pada Laras di sela-sela rapat itu. “Sekitar tiga jam, Tuan,” jawab wanita itu. Terlalu lama! pikir Adimas. Namun, tidak mungkin pria itu meninggalkan rapat begitu saja. Kualifikasinya sebagai pemimpin utama akan dipertanyakan. Nama baik perusahaannya pun bisa tercoreng di antara pebisnis lainnya. Kabar itu seperti angin segar di antara semua masalah yang datang. Namun, Adimas benar-benar harus bersabar.Di sisi lain, Malvin telah mengutus orang untuk ‘mengurus’ Jade. Ya, bangunnya Jade dari koma di luar prediksinya. Ia yakin telah membuat kecelakaan itu cukup parah. Set
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

Istri Yang Perhatian

Karina memperhatikan kepergian Laras dengan sorot tangguh sekaligus menahan kekesalan. Ini kali pertama ada seseorang yang berhasil membangkitkan gejolak tidak enak dalam benak Karina. Beruntung, ia gemar mengikuti para pelayannya menonton drama Korea. Itu salah satu teknik yang pernah ia pelajari. Padahal, sebenarnya Karina tidak yakin apakah Adimas menyukai minuman itu atau tidak. Namun, melihat dari reaksi Laras, jelas wanita itu benar-benar berbohong untuk memancingnya. Setelah Laras pergi, Karina menyusul suaminya ke dalam kamar rawat inap itu. Kata dokter, pria itu sudah sadar, tetapi Karina mendapatinya dalam keadaan terpejam. “Dia baru saja kembali beristirahat.” Adimas menjelaskan. Ia berdiri untuk menyambut sang istri. Namun, langkahnya terhenti saat melihat kejanggalan. Raut wajah Karina terlihat berbeda. Tampak memerah sekaligus kesal. “... ada apa?” tanyanya. Bibir dan dagu Karina mengerucut. Dia memandang Adimas dengan sorot tegas, tetapi tidak mengintimidasi. “A
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Berutang Besar Padamu

“Istri saya belum selesai?” Adimas bertanya kepada seorang pegawai di salon kecantikan itu. Beberapa jam lalu, Adimas mengajak Karina ke sebuah salon kecantikan untuk mempersiapkan diri sebelum datang ke pesta. Ia berpikir Karina mungkin tidak sempat bersiap karena Mark sehingga sengaja mengajaknya kemari. Namun, sudah hampir dua jam, istrinya itu masih belum juga selesai. Padahal, Adimas pun sudah rapi dengan tuksedo dan dasi kupu-kupu yang melingkari lehernya. “Sudah, Tuan,” jawab wanita itu. Beberapa wanita yang ditugaskan untuk merias Karina pun sudah keluar dan berganti merias pelanggan lain. Adimas mengernyitkan alis. “Lalu, mengapa dia belum keluar?” Pegawai salon itu ikut terlihat bingung. Benar juga, pikirnya. “Saya akan mengeceknya,” ujarnya, kemudian mulai melangkah pergi, tetapi Adimas menghentikannya. “Tidak perlu. Saya akan pergi,” ujarnya. Dia membetulkan jas di bagian pergelangan tangannya, kemudian melenggang pergi. “Bukankah dia benar-benar tampan?” Para pe
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more

Keputusan Besar Adimas

“Saya berencana mengalihkan perusahaan ini menjadi milik istri saya.” Adimas mengumumkan. Di hadapannya, terduduk dua belas orang investor penting di perusahaannya. Pagi-pagi sekali, pesan dari Adimas tiba di ponsel mereka masing-masing. Di sana, Adimas meminta mereka untuk berkumpul secara mendadak. Bukan di kantor pusat perusahaan, melainkan di sebuah ruang pertemuan hotel mewah. Umumnya, para pemegang saham jarang berkumpul, terkecuali pada acara penting seperti pelantikan pemimpin baru. Kini, tiba-tiba Adimas meminta mereka untuk berkumpul dalam waktu yang mendesak. Mereka langsung bisa menyadari kejanggalan dan tahu-tahu pria itu mengumumkan keputusan tersebut..Keputusan yang menurut mereka seperti ide yang gila. “Apa?” “Apa-apaan keputusan itu?” protes yang lain, tidak terima dengan pengumuman tiba-tiba ini. “Mengapa tiba-tiba, Adimas?” ujar yang lain. Sehari yang lalu, keadaan masih stabil. Perusahaan mereka berjalan lancar, termasuk saham mereka yang tetap stabil, kini
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Konferensi Pers

“The K grup meminta untuk membatalkan kontrak kerja sama, Tuan.” Sebuah pesan turut masuk di antara berita yang berseliweran. “Indo Grup juga, Tuan.” Begitu pesan yang sama dari divisi kerja sama dan tim pemasaran. “Gawat, Tuan. Perusahaan Trans juga meminta pembatalan kontrak secara sepihak.” “Jika terus seperti ini, kita mungkin benar-benar akan bankrut, Tuan.” Semua pesan itu juga masuk ke dalam ponsel Laras yang berada di dalam grup. Gadis itu tidak menyangka jika kehancuran Adimas akan datang secepat ini. Bisnis perusahaannya yang semula berdiri tegak seolah berhasil dihempaskan dalam waktu beberapa menit. Dan Laras turut menjadi penyebab di dalamnya.Wanita itu melirik ke arah Adimas dengan cemas sekaligus takut. Adimas tampak sedikit kewalahan. Dalam hati, Laras benar-benar merasa bersalah terhadap pria itu. Ponsel Adimas jauh lebih ramai. Tidak hanya pesan, panggilan telepon terus berdatangan dari banyak pihak. Mulai dari kolega yang bekerja sama hingga kerabat. Bahkan
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Karina Menjadi Sasaran

“Aku akan memberimu satu kesempatan lagi.” Suara Malvin terdengar di telinga. Selang semenit setelah panggilan telepon Laras diputus sepihak, pria itu kembali menghubunginya. Pikiran Laras yang sudah kusut berantakan seketika mengernyit mendengarnya. “Apa …?” “Aku memiliki dua misi untukmu. Buktikan jika kamu memang benar tidak mengkhianatiku!” sergah Malvin. Laras terdiam sesaat. Tampak menimbang-nimbang. Setelah melihat tatapan Adimas tadi, Laras menjadi ketakutan untuk kembali berulah di sekitar pria itu. Namun, ia sangat membutuhkan kepercayaan Malvin demi kesembuhan sang ibu. “Apa yang harus aku lakukan, Tuan?” tanya wanita itu dengan nada lirih. “Aku akan menculik Karina. Tugasmu adalah memastikan Adimas tidak mengetahuinya. Jika bisa, tahan dia untuk tetap di kantor!” titah Malvin. Mata Laras membelalak. Nyaris tidak percaya dengan ide Malvin. Ia menelan saliva dengan gugup dan menoleh ke arah Adimas yang kini tengah sibuk menjawab pertanyaan reporter satu per satu. Pr
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Menghampiri Bahaya

“Aku benar-benar bodoh,” gumam Malvin. Pria itu telah berada di sebuah tempat yang mirip dengan semi-pelabuhan di mana terdapat banyak kontainer di sekitarnya. Di kanan kiri pria itu terdapat beberapa anak buah yang berkeliaran, sementara di hadapannya, tampak Karina yang sudah diikat pada sebuah kursi. Beberapa saat lalu, Malvin masih merasa kesal dan geram karena kegagalannya. Beruntung, anak buahnya cukup cekatan hingga berhasil menangkap Karina secepat ini. Kini sebuah seringai puas kembali terbit di wajahnya. “Sejak awal, aku berfokus untuk menghancurkan bisnis Adimas. Padahal, aku bisa langsung menghancurkan hidup pria itu hingga ke akarnya dengan menghabisimu,” ucap Malvin. Karina tidak menjawab. Lebih tepatnya, dia tidak bisa menjawab karena mulutnya disumpal oleh sebuah kain putih. Kedua tangannya terikat ke belakang. Karina tidak bisa berbuat apa-apa. Malvin berjalan maju dan mengangkat dagu wanita itu. Membuat Karina mendongak menatap ke arah Malvin. “Apakah kau mas
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Menebus Rasa Bersalah

Laras tidak menyangka jika ia akan duduk di sini. Di dalam sebuah mobil yang berada tepat di dekat jurang. Ia tidak berniat melompat atau menyia-nyiakan hidupnya. Wanita itu melirik ke arah ponselnya yang tergeletak di jok mobil di sampingnya. Ponselnya masih belum berdering. Beberapa saat lalu …. “Lalu, apa tugas berikutnya?” tanya Laras di telepon. Malvin bilang pria itu masih memiliki dua tugas terakhir untuk Laras. “Tugasmu berikutnya adalah melenyapkan Jade,” jawab Malvin di telepon. Seketika itu juga Laras terdiam. “Aku melakukan kesalahan karena hanya membuat dia koma. Sekarang, pastikan kau berhasil menghabisinya.” Malvin menambahkan. Wanita itu membungkam mendengar perintahnya. Pertama ia diminta untuk menahan Adimas, kemudian diminta untuk melenyapkan sahabat pria itu. Adimas pasti benar-benar akan membenci Laras setelah ini. Namun, apa lagi pilihan yang dia punya? “Tapi, dia selalu dijaga oleh anak buah Adimas,” jawab Laras. “Itu urusanku. Aku akan mengirim orang
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more
PREV
1
...
910111213
...
27
DMCA.com Protection Status