All Chapters of Anaknya Kau Sayang, Anakku Tak Diinginkan: Chapter 41 - Chapter 50

160 Chapters

Bab 41

"Apa yang terjadi di sana? Astaga …" Seorang gadis muda dengan pakaian minim beserta temannya baru saja keluar dari ruang ganti dan melihat keributan di tiang pole, tempat di mana seharusnya mereka melakukan atraksi striptis sebagai dancer profesional klub malam tersebut.Seorang pria tengah menginjak pergelangan tangan seorang pengunjung yang berada di bawah panggung."Argggh!!" jerit pria itu."Aku sudah mengatakan sedari tadi untuk menyingkirkan tanganmu dari perempuan ini, tapi tangan ini masih saja tidak mengerti perkataan manusia," kata pria yang menginjak pergelangan tangan orang yang menjerit tadi.Beberapa dari pengunjung itu mencoba untuk membantu melepaskan kaki sang pria muda dari tangan orang yang diinjaknyai itu.Asyif adalah orang yang telah melakukan itu, akhirnya berbaik hati melepaskan kakinya dari si pria hidung belang itu.Usai pergelangan tangannya terbebas, pria itu menggeram sambil memukul-mukulkan tangannya ke udara agar rasa sakitnya pada pergelangan tanganny
Read more

Bab 42

"Aduuuhhh!! Kau memukulku, Mas. Tak cuma berselingkuh, sekarang kau juga berani KDRT kepadaku? Huhuhu ..!" Asyif menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Entah bagaimana lagi dia harus menghadapi wanita mabuk ini. "Hei, tidak ada yang memukulmu. Kepalamu cuma terbentur! Jangan berlebihan!" kata Asyif memperingatkan Anggraini yang sedang mengusap-usap keningnya.Bukannya sadar dengan apa yang dikatakan oleh Asyif, Anggraini yang masih di bawah pengaruh alkohol, kini mendongakkan kepalanya untuk bisa melihat Asyif."Jadi kau juga membenturkan kepalaku? Kau tak hanya mendua di belakangku, tapi kau juga memukulku? Dan membenturkan kepalaku?!" pekik Anggraini dengan nada yang sangat dramatis.Asyif memejamkan matanya sambil menghirup udara dalam-dalam. Benar-benar sangat menguji kesabarannya."Kau sedang mabuk. Dan jujur saja ini sangat merepotkanku. Sekarang begini saja, katakan di mana alamat rumahmu. Aku akan menyuruh orang untuk mengantarmu pulang," katanya.Asyif berharap saat in
Read more

Bab 43

"Astaga! Jadi Anggre belum pulang? Dia tidak ada di rumah?" pekik Sophia yang mendengar suara bingung dan panik Teguh melalui sambungan teleponTeguh yang tadinya berniat untuk mencari Anggraini di luar kamar mereka karena berpikir Anggraini mungkin sedang ke dapur mencari makanan atau minuman, kini mengurungkan niatnya untuk membuka pintu kamar."Apa maksudmu Anggre belum pulang? Dia pergi kemana? Maksudku dari tadi aku balik dari Singapura ada dia di sini. Kalian pergi kemana? Anggre tidak berpamitan padaku?" Teguh memberondong Sophia dengan banyak pertanyaan.Teguh bermaksud akan menyalahkan Anggraini lagi karena pergi diam-diam tanpa berpamitan padanya. Dan lagipula jam berapa ini, astaga?!"Heh! Kok kamu jadi seperti nyalahin aku? Harusnya kamu itu salahkan dirimu sendiri. Kamu pasti bertengkar dengan Anggre sampai dia stress dan pergi ke klub malam kan? Gila kamu ya? Suami apaan nggak ada tanggung jawabnya. Istri pergi dari rumah malah kamu nggak tahu-tahu, enak-enakan tidur. Ma
Read more

Bab 44

Tok! Tok! Tok!"Mbak …" panggil Asyif dengan suara yang tidak terlalu nyaring.Butuh beberapa kali panggilan hingga pintu yang dia ketuk benar-benar dibukakan.Seorang wanita yang masih cukup muda keluar dari kamar dengan raut wajah sangat mengantuk."Eh, Mas Asyif. Kenapa, Mas?" tanyanya sambil menguap Asyif bingung sambil garuk-garuk kepala. Dia sesekali melongok ke dalam kamar membuat perempuan itu ikut juga melihat ke dalam sambil mengernyitkan kening melihat anak majikannya itu."Nenek tidur?" tanya Asyif berbasa-basi.Gadis berusia sekitar dua puluh tiga tahunan itu mengangguk kebingungan."Iya, Mas. Kenapa ya?"Asyif mengangguk-angguk. Sesungguhnya dia sedang kesulitan mengutarakan maksudnya saat ini."Nggak, nggak ada apa-apa. Aku cuma pengen tahu keadaan nenek saja," jawabnya masih dengan salah tingkah.Gadis itu mengangguk namun dengan raut wajah yang masih belum paham maksud dari Asyif."Oh, Ibu Haji baik-baik saja, kok," jawabnya.Asyif menghela napas. Betapa sulitnya men
Read more

Bab 45

"Tadi memang sekitar satu jam yang lalu ada seorang perempuan. Nggak tahu bagaimana bisa dia gantiin dancer kami di tiang pole, tapi sepertinya dia mabuk. Setelah itu beberapa pelanggan kami ada yang sedikit ricuh karena mengira dia dancer sini, terus jadi ribut dengan seorang laki-laki. Jadi itu mbaknya dibawa sama si laki-laki itu, Pak," tutur seorang penanggung jawab di Midnight Club saat Teguh mencari Anggraini ke sana."Tapi beneran ini orangnya?" Teguh entah sudah beberapa kali menanyakan itu untuk memastikan kalau orang-orang itu tidak salah menceritakan istrinya.Manager yang juga merupakan penanggung jawab klub malam tersebut memberi isyarat pada seorang pria berpakaian pelayan untuk mendekat agar dia bisa melihat foto pada ponsel Teguh."Iya, memang mbak yang ini. Saya tahu karena saya yang mengantarkan minumannya tadi. Mbak tersebut memesan Tequila Sunrise awalnya kemudian setelah itu memesan lagi minuman lain pada teman saya. Nggak lama mbaknyaabuk. Tiba-tiba sudah berada
Read more

Bab 46

"Perawat lansia?" tanya Umminya Asyif sambil memperhatikan Anggraini dari ujung rambut sampai ujung kaki.Asyif mengangguk mengiyakan."Iya. Bukannya kemarin-kemarin Ummi bilang lagi pengen cari perawat lansia untuk jaga nenek? Nih, Asyif cariin. Mbak Reni namanya," katanya sambil menunjuk Anggraini.Anggraini masih terpaku tak tahu harus berbuat apa. Dia merasa terjebak namun tidak tahu terjebak dalam situasi seperti apa. Astaga, dia bahkan tidak tahu kenapa bisa sampai berada di sini.Anggraini dalam diamnya berusaha keras mengingat-ingat apa yang terjadi semalam di klub malam. Namun kemudian dia kembali tenang. Tak apalah, setidaknya saat ini dia berakhir di tempat yang lebih baik.Berada di dalam sebuah rumah yang ada orang tua di dalamnya tentu lebih baik dibandingkan andai dia menemukan dirinya pagi ini berada di sebuah hotel bersama pria tak dikenal sedang tidur bersamanya.Ibunya Asyif mengamati Anggraini dengan seksama hingga membuat Anggraini menjadi kurang nyaman karenanya
Read more

Bab 47

"Mbak Nila lagi mandiin Ibu Haji. Nanti saja habis pakaian dan dandan baru ketemu kamu. Duduk dulu lagi aja di situ. Di teras samping situ ada tempat buat santai. Kamu tunggu di situ saja dulu," tunjuk Umminya Asyif pada sebuah pintu kaca menuju taman samping rumah.Anggraini mengangguk. Sementara ibunya Asyif meninggalkan Anggraini sendirian.Di saat itulah Asyif mendatangi Anggraini."Hei, kamu itu memang gila atau pura-pura bodoh? Ngapain kamu bilang ke Ummi kalau kamu berpengalaman mengurus lansia? Kamu benar-benar mau kerja di sini? Yakin?" serang Asyif bertubi-tubi.Anggraini menghela napas tak terima. Dengan mata melotot namun suara direndahkan dia membalas perkataan Asyif."Kamu sendiri yang sudah membuat drama bodoh ni. Kau juga berhutang penjelasan padaku kenapa aku bisa berada di rumahmu. Kita tidak saling kenal apalagi dekat. Bisa kau jelaskan kenapa aku bisa berada di sini? Dan sekarang kau ingin menjebak aku untuk menjadi pengasuh nenekmu?" kecam Anggraini.Asyif tertawa
Read more

Bab 48

"Ini pakailah!"Asyif menyodorkan sebuah ponsel pada Anggraini. Itu adalah ponsel milik asisten rumah tangga sengaja Asyif pinjamkan untuk Anggraini.Anggraini melihat ponsel itu dengan sedikit ragu-ragu. Niatnya untuk menelepon Teguh untuk pamit selama beberapa hari ternyata agak sulit untuk diucapkannya. Entah Teguh akan percaya padanya atau tidak. Andai ini bukanlah akhir pekan, Anggraini tidak perlu meminta ijin pada Teguh untuk bermalam di luar rumah."Kamu telepon saja Teguh sekarang. Buruan, sebelum Ummi datang lagi ke sini dan dengar kamu telepon suamimu. Entar Ummi curiga lagi kalau dengar kamu minta ijin sama suamimu untuk menginap di sini," desak Asyif.Anggraini mengernyitkan kening."Bisa nggak sih nggak usah ngedesak-desak aku kayak gitu? Yang butuh biar aku menginap di sini itu kamu. Jadi nggak usah ngeburu-buruin orang juga kali," kata Anggraini ketus sambil merampas ponsel itu dari tangan Asyif.Asyif masa bodo dengan reaksi kesal yang ditunjukkan oleh Anggraini."Ng
Read more

Bab 49

"Ibu, ini perawat lansia ibu yang baru. Yang akan jaga ibu dan membantu menemani kebutuhan sehari-hari ibu di sini," kata Umminya Asyif dengan suara yang sengaja dinyaringkan di sebelah seorang perempuan tua.Anggraini tersenyum sambil mengangguk. Di hadapannya kini ada seorang perempuan tua yang sedang duduk di kursi roda. Di belakangnya ada Nila yang mendorong roda itu.Wanita tua itu balas tersenyum ramah padanya. Meski sudah sangat tua dan renta namun sepertinya kemampuan kognitifnya dalam berkomunikasi masih cukup baik."Ini ibu saya, yang mau kamu urus. Usianya saat ini 85 tahun. Masih sehat namun seperti bisa kamu lihat sendiri, Ibu Haji tidak bisa lagi berjalan. Dia masih bisa berdiri namun lututnya tidak kuat lama. Jadi kamu harus membantunya untuk urusan sehari-harinya termasuk ke toilet," kata Ummi Asyif menjelaskan.Anggraini mengangguk lagi. Bukan pekerjaan yang menyenangkan sebenarnya tapi Anggraini tahu dia bisa melakukannya. Hanya untuk beberapa hari saja. Tenanglah A
Read more

Bab 50

[Mas, aku Anggre. Aku … maaf aku lupa pamitan sama Mas tadi malam. Aku diundang dadakan sama temanku. Mas lagi tidur soalnya.]Teguh mendengarkan penjelasan Anggraini yang meneleponnya pagi ini. Dia memang sedari tadi sedang menunggu kabar dari Anggraini."Sophia menelepon tadi malam. Katanya kamu pergi ke klub malam," sela Teguh sebelum Anggraini mengatakan lebih banyak lagi alasan.Anggraini yang sedang berada di rumah Asyif sedikit terkejut. Dia sama sekali tidak mengira kalau Sophia telah menelepon Teguh duluan tadi malam. Astaga apes! Anggraini tidak mempertimbangkan ini sebelumnya.Anggraini tahu itui adalah bentuk kepedulian Sophia padanya. Mungkin gadis itu khawatir setelah Anggraini mengajaknya ke klub malam namun tidak bisa menemaninya."Ahh, ya. Eumm, maafkan aku, Mas. Aku memang tadinya berniat mengajak Sophia clubbing karena aku lagi stress setelah bertengkar dengan kamu. Maafin aku," aku Anggraini.Teguh menghela napas. Dia sedang tidak berenergi memarahi Anggraini saat
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status