Home / Rumah Tangga / Sang Pewaris Tersembunyi / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Sang Pewaris Tersembunyi: Chapter 111 - Chapter 120

166 Chapters

Dari Bibit Premium

"Abang ini apa-apaan?!" Dilara melotot melihat suaminya. Ia sangat kesal dengan tingkah Hamish yang berlebihan. Bisa-bisanya pria itu mengusir pengunjung yang lain hanya supaya tidak ada pria lain di kolam renang itu. "Ayo! Katanya kamu mau berenang?" Hamish membuka pakaian juga celananya dan hanya menyisakan boxer polos berwarna hitam. "Ih... abang kok pake celana itu? Emangnya gak ada celana lain?" Bibir Dilara memang protes, tetapi wanita itu mengagumi tubuh suaminya yang seperti patung-patung dewa Yunani. Tidak terlalu besar seperti binaragawan, namun cukup kekar dan berotot dengan perut seperti roti sobek. "Tadi gak sempat ambil celana renang." Pria itu menjawab dengan santai. Di area kolam yang hanya tinggal mereka berdua itu, Hamish mendekati istrinya. Menarik Dilara hingga masuk ke dalam dekapannya. Dengan cepat Hamish memutar tubuh sang istri jadi ia bisa memeluk tubuh Dilara yang masih terbungkus bathrobe dari belakang. Dilara menggerakkan pundaknya, meminta Hamish m
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Bukan Saingan Hamish

"Kamu ada hubungan apa sama Edward?" Entah sudah berapa kali Hamish menanyakan pertanyaan yang sama kepada istrinya.Dilara yang duduk di depan meja rias sedang membersihkan riasan wajah sampai malas menjawab. Lelah menjelaskan kepada Hamish jika Edward dulu hanya tamu di klub malam tempatnya bekerja."Tapi kenapa kamu dipanggil Angel? Kalian punya panggilan kesayangan?" Hamish semakin kesal mengingat bagaimana Edward memanggil istrinya dengan akrab seperti teman dekat yang sudah lama tidak bertemu."Mana saya tahu?" Dilara mengendikkan pundak. Ia membuang tisu basah ke tempat sampah kecil yang ada di sisi meja rias lalu mengolesi tangan dan kakinya dengan lotion.Ia tidak terlalu memusingkan Hamish yang sedang cemburu.Tidak, sebenarnya Hamish bukan hanya sedang cemburu. Tetapi kepercayaan dirinya juga sedang goyah karena ada pria yang bisa sedekat itu dengan Dilara."Abang gak tidur? Masih cemburu?" Dilara sudah naik ke atas ranjang dan membalut tubuhnya dengan selimut. Panggilan y
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Ikut Bertanggung Jawab

"Jadi Edward sudah bertunangan?" Hamish masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Ia mengikuti sang istri sampai ke kamar mereka. Mencoba membujuk Dilara yang merajuk. Awalnya ia kesal, marah dan cemburu apalagi saat mengira 'wanitaku' yang Edward maksud adalah Dilara. "Abang gak percaya sama saya?!" Dilara tidak terima. Ia jadi semakin kesal. "Waktu itu saya nolong Noora. Edward datang ke klub untuk mengucapkan terima kasih. Setelah itu dia selalu panggil saya dengan sebutan angel." Dilara menjelaskan dengan malas. Wajah tampa Hamish mendadak berubah merah karena malu. Untuk beberapa saat ia masih melonggo, tidak bisa mempercayai cerita Dilara. Namun, tak lama Edward dan Noora datang ke kamar mereka. Edward secara khusus mengundang Hamish dan Dilara ke pesta pertunangan mereka di London. "Kenapa kamu tidak pernah cerita kalau sudah bertunangan?" Ia dan Edward sedang menikmati wine di beranda kamar Hamish sambil menunggu para wanita menyiapkan makanan. Kedua pasangan itu
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

Panggilan Baru

"Hari ini papa yang anter Mila, kan?" Hamish tidak menggubris Mila sampai gadis kecil itu menarik ujung jasnya."Pa!" Gadis kecil itu merenggek. Hamish baru sadar papa yang Mila maksud adalah dirinya. Ia belum terbiasa dengan panggilan baru dari gadis itu.Dari sepuluh anak, hanya Mila yang memanggilnya dengan sebutan papa. Sisanya tetap memanggil Hamish abang. Mereka lebih nyaman seperti itu.Hamish menggendong Mila dan mendudukkan gadis kecil itu di atas pangkuannya."Iya, hari ini papa yang antar." Hamish tersenyum bangga. Ia menyukai panggilan barunya.Mila turun dari pangkuan Hamish, kembali ke tempatnya semula kemudian melanjutkan sarapannya.Sebelum berangkat, Hamish mengumpulkan anak-anak di ruang tamu."Abang mau bagikan uang bulanan untuk anak-anak yang sudah besar. Yang masih SD dan PG nanti uangnya dikasih setiap hari sama mbak Lara." Hamish membagikan kartu debit untuk Dani, Amar dan istrinya serta Siti. "Gunakan dengan bijak. Abang bukan gak bisa kasih lebih, tapi aba
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Mengambil Mila Kembali

"Mila itu putriku!" Seorang wanita yang sudah lama memperhatikan Mila akhirnya mencari informasi tentang gadis kecil itu lewat wali kelas Mila.Melihat hari ini Mila datang dengan Hamish, wanita bernama Rosita itu teriris apalagi saat melihat senyumnya dan mengembang begitu bahagia bergandengan dengan orang asing.Seharusnya, gadis berusia enam tahun itu tumbuh besar dan bahagia bersamanya yang adalah ibu kandung Mila.Tidak bisa menahan diri untuk memeluk Mila, Rosita mendatangi kelas Mila, gadis kecil yang hilang beberapa hari setelah ia dilahirkan.Mata Rosita memanas melihat Mila yang berjarak beberapa langkah sedang bermain bersama teman sekelasnya.Gadis kecil itu rupanya menyadari kehadiran Rosita. Ia mengenal Rosita, ibu dari Farhan — teman sekolahnya. "Tante cari Farhan?" tanya Mila yang sedang bermain play-doh dengan temannya."Kelas Farhan ada di sebelah. Mau Mila anterin?" tawaf Mila ramah seperti biasa. Gadis kecil itu meletakkan play-doh. Berdiri dari duduk kemudian m
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Ingin Bertemu Ibu Kandung Mila

"Apa anda pikir Mila itu barang yang dititipkan? Jadi bisa anda ambil kapan saja?"Rosita tersentak kaget mendengar ucapan Hamish barusan."Sa -saya tidak pernah bermaksud membuang Mila." Isakan Rosita kembali mengisi pendengaran Hamish."Sa -saya mohon, Tuan Muda. Kembalikan Mila kepada saya." Rosita menangkupkan kedua tangan, memohon kepada Hamish.Hamish kembali diam. Menatap Rosita dengan banyak pertimbangan dalam benaknya. Tidak semudah itu mengembalikan Mila. Selain ia harus melihat bukti kuat selain gelang, ia juga harus memikirkan perasaan Mila juga Dilara.Hamish mengetuk-ngetukkan jari ke meja, ia belum memutuskan apapun."Tidak, Nyonya Oesman." Hamish akhinya menolak tegas keinginan wanita itu.Terlihat sekali kekecewaan di wajah Rosita. Wanita itu mendadak lemas nyaris jatuh jika ia tidak memegang sandaran kursi."Apa yang harus saya lakukan agar anda merubah keputusan itu?" tanyanya dengan suara bergetar, mencoba menguatkan dirinya."Tidak ada, Nyonya! Saya tidak pernah
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Pengusaha Berbahaya

Pagi itu, Dilara berniat menghantarkan Mila sekolah. Setelah tahu dari Hamish kalau ibu kandung Mila adalah dari ibu dari teman sekolah Mila, Dilara jadi penasaran ingin bertemu dengan wanita itu — wanita yang tega membuang anaknya sendiri."Kamu yakin mau bertemu dengan Rosita?" tanya Hamish ketika Dilars sedang memakaikan dasinya.Dilara merapikan dasi suaminya. "Iya, Bang!" saya hanya ingin tahu bagaimana rupa ibu kandung Mila. Gak apa-apa, kan?"Dilara membantu Hamish memakai jasnya kemudian memberikan tas kerja kepada suaminya. "Nggak masalah, hanya hati-hati. Dia bukan dari keluarga biasa. Jangan terbawa emosi dan bertindak ke gabah. Paham? pesannya.merasa haru saat melihat Mila yang bersemangat mengenakan seragam sekolah barunya. Mila adalah cahaya mata mereka, dan setiap langkahnya di dunia ini adalah keajaiban. Dilara mengenakan mantel dan tersenyum penuh kebahagiaan saat mereka bersiap-siap untuk pergi.Dilara berpisah dengan Hamish di depan pintu kamar. Suaminya menuju
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

Dua Syarat!

"Apa yang anda lakukan di sini?" tanpa pemberitahuan sebelumnya Rosita datang ke rumah Hamish. Kini wanita itu sudah berdiri di depan pintu rumah dengan mengajak Farhan dan membawa sebuah boneka beruangbesar berwarna pink.Dilara tidak sungkan menunjukkan wajah kesal dan tidak senang dengan kehadiran Rosita. "Aku ingin ketemu Mila." Dengan senyum lebar, Rosita menggandeng masuk anak sambungnya - Farhan walau belum dipersilahkan.Dilara menggeleng, berdecak sebal melihat sikap tidak tahu tata krama Rosita. Ia mengekori wanita itu masuk, ingin lihat apa yang akan dilakukannya.Rosita bertariak memanggil nama Mila. "Mila! Farhan datang, nih! Main yuk!" ajaknya dengan suara lantang. Dalam sekejap, bukan hanya Mila tapi semua kakak Mila ikut keluar dari kamar.Gadis kecil itu berada dalam gendong Siti, memeluk leher kakak perempuannya itu.Bibir Rosita mengulas senyum. Ia melepaskan tangan Farhan lalu mendatangi Mila.Rosita mengulurkan tangan, ingin menggendong Mila. Namun, gadis itu
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

Dilara Pingsan

"Wah, kenapa repot-repot?" Dilara menyambut kedatangan Rosita dan Rudi di rumahnya. Kedua wanita yang sudah akrab itu saling menyapa dengan mencium pipi kiri dan kanan. Sedang Hamish menjabat tangan Rudi lalu mempersilahkan mereka masuk. "Mila ada tante Rosita sama Farhan, nih!" Dilara memanggil putrinya yang sedang sibuk di halaman belakang. Mila dan kakak-kakaknya sibuk di halaman belakang menyiapkan barbeque untuk makan malam bersama keluarga Oesman. Menjejerkan beberapa meja dan menata kursi juga menyiapkan piring. Sedang anak laki-laki menyiapkan panggangan. Setelah pertemuan bulan lalu , kedua keluarga itu sepakat mereka akan ada satu waktu khusus untuk berkumpul bersama. Itu semua agar satu hari nanti Mila tidak perlu merasa harus kehilangan salah satu diantara keduanya. Malam itu, Hamish memberikan dua syarat yang harus oleh Rosita dan suaminya. Dilara lah orang yang akan mengatakan kepada Mila kalau Rosita adalah ibu kandungnya jika waktunya sudah tepat. Yang kedua
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

Bayi Parasit

"Bu —bukan gitu maksud abang, Dik!" Hamish mencoba meyakinkan istrinya kalau ia hanya salah bicara. "Bukan gimana? Sudah jelas, abang tadi bilang nggak saya hamil!" Dilara kembali memukul Hamish dengan bantal. Kali ini lebih keras daripada sebelumnya. "Tapi bukan gitu maksud abang." Hamish meraih tangan Dilara agar amarah sang istri melunak, namun ternyata gagal. Dilara menepis tangan Hamish. Bibir wanita itu menyipitkan, mata menatap Hamish sinis. Bibir Dilara semakin maju, semakin kesal dengan suaminya. Tidak ingin berdekatan dengan sang suami sambil mendorong tiang infus. Hamish ikut turun, ia memutari ranjang dan berdiri di depan Dilara menghalangi jalan istrinya. "Kamu mau kemana?" tanya Hamish khawatir."Ke kamar mandi, lah! Abang pikir saya mau kemana? Kan, abang yang gak mau saya hamil, jadi harusnya abang yang jangan di sini." Dilara melewati Hamish begitu saja dan masuk ke kamar mandi. Sedang Hamish masih berdiri di tempatnya, melongo dengan melihat sikap Dilara yang
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status