Semua Bab Sang Pewaris Tersembunyi: Bab 91 - Bab 100

166 Bab

Dihukum Rajam dan Dibakar

"Periksa rumahnya!" titah abah Jajang. Pagi-pagi sekali iya dan beberapa warga kampung sudah berdiri di depan rumah Hamish.Tidak menunggu izin dari si tuan rumah, tiga pemuda kampung langsung masuk bahkan mendorong Hamish yang berdiri di depan pintu agar menyingkir. Mereka menggeledah setiap sudut rumah Hamish mencari bukti jika Hamish menggunakan ilmu hitam untuk mengumpulkan harta. "Hei! Kalian mau apa?" Hamish berteriak mencoba menghentikan mereka namun tidak berhasil. Orang-orang itu membongkar setiap barang, membuat rumahnya berantakan. Tidak berhasil, Hamish pergi menghampiri abah yang duduk di ruang tamu. "Bah, ini sebenarnya ada apa?" tanya Hamish dengan nada protes. "Kenapa kalian tiba-tiba datang dan membongkar rumah saya?" Ia duduk di depan abah Jajang, menatap abah dengan serius menuntut penjelasan.Abah menjawab dengan santai, "Urang tahu kamu pasti ilmu hitam makanya bisa tiba-tiba duitna loba. Iya, kan?" Abah langsung melontarkan tuduhan"Jadi sebelum desa ini k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-25
Baca selengkapnya

Kekuatan Guna-guna Hamish!

"Rasakan, Hamish! Gak lama lagi, nama Hamish Akbar akan tinggal kenangan." Erik tersenyum penuh kemenangan. Ia memperhatikan Hamish dari jauh dan menikmati tontonan.Sesuai dugaannya, dia tidak perlu mengotori tangan karena warga desa yang bodoh ini yang akan membalaskan dendamnya. Hamish tertunduk lesu, pasrah dan kehilangan gairah hidup setelah melihat rumahnya terbakar dan rata dengan tanah. Tidak peduli bagaimana ia meraung dan memohon agar dilepaskan supaya bisa menyelamatkan istrinya, warga kampung tidak peduli sama sekali. Adam lebih beruntung, orang berpikir ia korban guna-guna Hamish, makanya warga melepaskannya. Pria itu sedang meyakinkan beberapa orang yang dituakan di kampung itu, tetapi sepertinya mereka lebih percaya abah Jajang apalagi fakta di lapangan memang menunjukkan kalau Hamish kaya secara tiba-tiba. "Dia pasti sudah diguna-guna, makanya sangat membela Hamish!" seru abah Jajang, meyakinkan warga. "Sudah, sekarang kita arak Hamish keliling kampung biar dira
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-25
Baca selengkapnya

Ketemu!

"Dia Hamish Akbar?!" Lilis tercengang, tubuhnya mendadak bergetar ketakutan ketika melihat berita di televisi. Seorang milioner dikabarkan masuk rumah sakit karena dirundung oleh warga satu kampung. Luka Hamish memang tidak terlalu parah, pria itu hanya mendapat beberapa jahitan dan banyak memar dsn lecet di sekujur tubuh akibat diseret warga. Tetapi yang membuat kasus ini serius adalah kematian Dilara. Hamish menggunakan uang dan kekuasaan serta koneksinya untuk menutup desa dan menahan semua warga yang terlibat. Desa tempat Hamish tinggal berubah mencekam. Tentara menjaga tempat itu dengan ketat. Desa berubah sepi sejak sebagian besar warga masuk penjara. Erik yang duduk di sofa ikut menonton bersama adik tirinya. Menahan erangan kesal agar Lilis tidak curiga kalau ia sebenarnya sudah tahu tentang Hamish. Tangannya mengepal kuat, mengetahui bahwa para jenderal dan perwira berbintang ikut turun tangan untuk menyelesaikan kasus. Mereka bahkan membentuk tim khusus untuk mencari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-26
Baca selengkapnya

Pakai Sendiri atau Aku Pakaikan?

"A, a Erik ngapain disini?" tanya Lilis yang mendapati Erik sedang berusaha membuka pintu kamar uang Abah Jajang. "Kok a Erik punya kunci pintu kamar ini? tanya Lilis lagi. Wanita itu mengerutkan kening, menatap kakak sambungnya dengan penuh selidik.Hanya satu orang yang memiliki kunci bilik uang ini dan orang itu sedang berada di dalam penjara. Benar, satu-satunya orang yang bisa masuk ke dalam hanya abah saja! "Itu…" Erik tidak dapat menjawab pertanyaan Lilis. Tangannya yang tadi sedang berusaha memutar anak kunci ia masukkan saku celana. Jangan sampai Lilis tahu ia punya kunci cadangan kamar uang abah. Lilis perlahan maju mendekati Erik, dengan ia tiba-tiba memasukkan tangan ke saku celana Erik, merogoh dan mengambil kunci dengan paksa."Jadi selama ini, aa punya kunci kamar ini?" ujar Lilis berang. "Jangan-jangan aa yang ambil uang abah?" tebak wanita itu asal. Namun melihat air muka terkejut Erik, Lilis yakin tebakannya benar. Erik mengambil kunci dari tangan Lilis dengan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya

Memasukkan Dilara Ke Rumah Sakit Jiwa

"Bawa dia ke alamat ini! Pastikan tidak ada orang yang tahu. Paham?" Erik meletakkan lima bendel uang ke atas telapak tangan pria yang seharusnya membawanya keluar dari desa. Ia menyerahkan tangan Dilara yang tadi ia tarik dengan paksa dari kamar. Dilara meronta, mencoba melepaskan tangannya, sayang pria bertopi itu memegangi nya dengan erat. Setelah melihat Lilis marah-marah, Erik yakin Hamish sudah mengendus keberadaannya. Untung saja Lilis tidak tahu ia berada di rumah ini jadi ia masih punya waktu untuk membawa Dilara pergi. Pria itu setuju setuju saja. Pekerjaan mudah dan dibayar mahal, tentu saja ia setuju. Memangnya apa yang wanita bertubuh ramping ini bisa lakukan? Pria asing yang mengenakan topi itu melirik kertas pemberian Erik. Ia mengerutkan kening melihat nama tempat yang tercatat di sana. "Kamu yakin ini alamat yang benar? Rumah sakit jiwa. " Ia memastikan. Iya membaca ulang alamat yang tertulis ia kenal alamat itu.Dilara terkejut setengah mati sampai matanya mendel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Satu Rumah 100 Juta

Tit!Tit! Samar-samar Hamish bisa mendengar suara di telinganya. Bau alkohol dan obat-obatan menyeruak di hidung juga kepala sang pewaris Akbar. Ia meringis, memijat pelipis kepalanya yang berdenyut nyeri ketika mencoba mengingat apa yang terjadi. Hal terakhir yang ia ingat ia bisa ingat, Hamish mendengar suara Dilara memanggil namanya dan meminta tolong.Mata Hamish terbuka seketika tidak memperdulikan silaunya cahaya lampu. Dengan panik ia hendak turun dari ranjang namun ia kembali terbaring saat merasakan sakit di perutnya. Hamish mengedarkan pandangan, mencoba mengenali di mana saat ia berada. Infus yang tertancap di tangan dan bawa obat-obatan membuat yakin jika saat ini ia sedang berada di rumah sakit.Hamish mengambil alat kecil yang ada di sebelah ranjangnya, menekan tombol merah untuk memanggil perawat.Tidak sabaran, Hamish berteriak karena merasa perawat sangat lambat. Bukan hanya memanggil perawat, Hamish berteriak memanggil asistennya. "Adam! Adam!" Hamish menjerit d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

Akhirnya Pulang

Melihat senyum warga kampung, kekesalan Dilara menguap begitu saja. Bagaimana tidak kesal, suaminya menghabiskan miliaran rupiah tidak kurang dari 3 jam. Tetapi semua itu terbayar tuntas melihat senyum warga sekitar tempat ia tinggal mengembang. Apalagi saat Dilara mendengar beberapa diantaranya meminta maaf atas tindakan anggota keluarga yang ikut terhasut oleh ucapan abah Jajang. Sebagian lagi, menceritakan dengan antusias apa yang akan mereka lakukan dengan uang sebanyak itu. Hamish dan Dilara mendatangi Badrun yang istrinya menjadi korban di kebakaran rumah mereka. Mereka menyerahkan kunci ruko dan sejumlah uang yang lebih besar daripada warga yang lain sebagai wujud bela sungkawa atas kepergian teteh. Wajah Badrun yang datang dengan kedua anaknya masih muram tanpa kesedihan belum hilang. Hamish memeluk Badrun, menepuk pelan pundak pria itu, memberikan semangat. "Kalau akang butuh apa-apa, kabari saya. Saya pasti akan bantu semampu saya," pesan Hamish kepada pria bertubuh be
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

Tidur Di Ruang Kerja

Aa!! "Bang, turunin!" Dilara meronta minta diturunkan. Hamish menggendong istrinya, menaiki tangga menuju ke kamar mereka. Setelah makan malam tadi, Hamish langsung undur diri dengan alasan lelah dan masih butuh banyak istirahat selama masa penyembuhan. "Katanya capek?" Dilara memajukan bibirnya, karena Hamish tidak kunjung menurunkannya. Padahal ia sudah malu setengah mati karena dilihat oleh anak-anak. "Kalau cuman gendong kamu, abang masih kuat," Hamish membalas ucapan Hamish santai. Telinga seperti tuli, mengabaikan sorakan anak-anak yang menggodanya.Hamish membawa Dilara masuk ke kamar mereka kemudian mengunci pintu. Dengan perlahan pria itu menurunkan Dilara di ranjang kemudian ia ikut merangkak naik. Dilara bergeser sedikit menjauh dari suaminya. Hamish mengernyit melihat tingkah sang istri lalu berkata, "Ngapain geser, Dik? Sini!" Hamish menepuk sisi ranjang di sebelahnya, meminta Dilara mendekat. "Aduh…aduh…." Hamish memegang perut berpura-pura kesakitan berharap Dila
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

Tidak Suka Rencana Adam

"Bagaimana urusanmu dengan Lili?" Hamish yang sedang menandatangani berkas melirik sang asisten yang berdiri di depan meja kerjanya. "Aku tidak suka dengan rencanamu, Dam. Kamu mempermainkan orang tuamu dan memanfaatkan Lili. Akhiri segera atau aku yang akan membongkar semua." Hamish mengancam. Ia sampai menunjuk Adam dengan ujung pena, menunjukkan ia serius dengan ucapannya barusan. Adam menggaruk tengkuknya, bingung mencari kata untuk menggambarkan betapa rumit situasinya saat ini. "Ada apa?" tanya Hamish curiga. Ia sudah lama mengenal Adam, ia tahu jika lelaki itu sedang menyembunyikan sesuatu. "Sebenarnya —" Adam kembali menggaruk tengkuknya. Ia menarik nafas panjang kemudian menatap Hamish. "Sebenarnya besok pagi kami akan menikah."Hamish membalas tatapan Adam, tidak mengatakan apapun. Namun sedetik kemudian saat ia yakin Adam tidak sedang bercanda ia melempar asistennya itu dengan bolpoin dan juga asbak. Beruntung Adam sigap jadi bisa menghindari lemparan itu. "Apa yang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

Jadi Peliharaan Siapa?

"Dimana Lili?" tanya Dilara begitu Adam membuka pintu. Adam melirik tuan muda yang berdiri di belakang Dilara. Ia membuang nafas panjang sambil mempersilahkan bosnya masuk. Adam memperkenalkan Dilara kepada keluarganya yang datang ke acara pernikahan sederhananya dengan Lili. Pernikahan yang hanya mengundang keluarga dan dilakukan di rumahnya. Adm kemudian mengantarkan Dilara ke kamar pengantin. Kamar dimana Lili sedang mengganti kebaya dengan dress sederhana. "Kenapa pernikahan kalian mendadak sekali? Apa bang Adam melakukan sesuatu pada Lili?" tanya Dilara penuh selidik. "Lili, apa yang terjadi? Apa Blbang Adam memaksamu?" Merasa Adam tidak akan menjawab dengan jujur, Dilara beralih bertanya kepada Lili. Gadis itu melirik suaminya sepintas. Melihat gelengan kepala Adam, Lili menjawab, "Enggak, La. Aku sama bang Adam sudah lama sekali suka. Kebetulan keluarga bang Adam datang, jadi kami menikah," kilah gadis itu. Dilara tidak langsung percaya. Ia menatap satu per satu ketiga o
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status