Home / Rumah Tangga / Sang Pewaris Tersembunyi / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Sang Pewaris Tersembunyi: Chapter 131 - Chapter 140

166 Chapters

S2 - Bikin Kamu Hamil Beneran!

"Apa ini?" Dani mengernyit melihat tumpukkan map nya bertambah. Ia memicingkan mata, menatap Hans sebal."Hari ini kamu lembur! Jangan pulang sebelum semua ini selesai." Bibir Hans melengkung melihat wajah tidak senang Dani. Semakin Dani tidak senang malah membuatnya semakin girang.Paham jika map-map ini adalah pekerjaan untuknya, Dani memilah berkas yang Hans berikan kepadanya. Ia kemudian mengembalikan tumpukan berkas yang tidak termasuk dalam divisinya. "Ini bukan bagian keuangan, Pak. Saya tidak mau mengerjakan ini.""Kamu berani menolak perintah saya?!" Hans menggebrak kasar melempar lalu map ke wajah Dani hingga semua berserakan. "Anak kuliah kemarin sore saja berani membantah perintah. Sok-sokan cari muka di depan tuan muda. Saya ini manajer kamu, tahu?! Jadi saya punya hak memerintahkan apapun untuk kamu kerjakan," ujar Hans panjang lebar.Kerjakan! Aku tidak mau tahu!" serunya garang lalu meninggalkan Dani begitu saja.Dani merapikan kertas yang berantakan di lantai. Menyus
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

S2 - Naik Ke Atas Tubuh Selena

"Auw! Sakit, Yank!" Dani pura-pura mengaduh ketika Selena melemparnya dengan bantal. Istrinya masih marah dan percaya Dani benar baru berkencan dengan tante-tante karena rantang yang dibawa oleh sopir Hamish. "Biar aja sakit! Aku lebih sakit!" Selena berteriak sambil terus melempari Dani dengan barang ada di dekatnya."Kamu beneran jadi ani-nya tante-tante!" pekik Selena geram.Dani naik ke atas ranjang, mendekati istrinya yang sejak tadi menjaga jarak, berdiri berseberangan dengan ranjang berada diantara mereka.Dani mengambil bantal dari tangan Selena dan membuangnya sembarangan ke lantai. Iya menarik Selena mendekat lalu merangkul pinggang istrinya hingga tubuh mereka menempel.Dani menatap manik Selena dalam, agar sang istri bisa melihat kejujuran di matanya.Dengan suara lembut Dani berkata, "Aku bukan ani-ani, Sayang. Itu tadi kiriman dari mbak Lara." "Siapa lagi mbak Lara? Tante kamu yang lain?" Alis Selena berkerut mencoba mengingat nama itu. Bibirnya semakin tipis saking
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

S2 - Kamu Masih Gadis!

"Sayang, kamu masih perawan?" Dani berhenti sejenak saat merasakan penyatuannya dengan Selena terasa begitu sulit. Bagaimana bisa? Bukankah malam itu mereka sudah menghabiskan malam bersama? Dani tahu bukan karena ia berpengalaman tetapi dari cerita teman-temannya termasuk Amar — saudara satu panti asuhan dengan Dani. Selena tidak kalah terkejutnya dengan Dani. Ia pikir malam itu ia sudah kehilangan kegadisannya tetapi ternyata tidak. "Gimana, Yank? Mau diterusin, gak?" tanya Dani sembari menjauhkan diri. Ia tidak ingin memaksakan kehendaknya walau ia memiliki hak terhadap Selena. Dani hendak turun dari atas Selena, memberikan waktu istrinya untuk berpikir. Tetapi tangan Selena memegangi lengan Dani, melarang suaminya turun. "Kita sudah nikah, kan? Malah papa sendiri yang nikahin kita. Aku malah senang, ternyata suamiku menjadi orang pertama yang akan menyentuhku." Pipi Selena memerah saat mengatakan itu. Sedetik kemudian, sang asisten dosen memejamkan mata, memasrahkan diriny
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

S2 - Terbang Ke Langit Ketujuh!

"Pipimu kenapa?" Dani menarik tangan Selena, membawa istrinya duduk ditepi ranjang agar ia bisa melihat pipi sang istri dengan lebih jelas.Walau sudah menutupinya dengan concealer, nyatanya Dani masih bisa melihat warna merah samar di pipi Selena."Gak apa-apa! Aku hanya terbentur. Gimana tadi di kantor? Kamu gak dikerjain lagi, kan?" Selena mencoba mengalihkan pembicaraan, sayangnya tidak berhasil."Yank, aku mungkin masih semester empat, tapi aku gak bodoh! Mana ada terbentur di pipi begini. Siapa yang menamparmu?" Dani bertanya sekali lagi.Selena mengambil tas ransel Dani dan memilih tidak menjawab pertanyaan suami. Tidak mungkin ia mengadu kalau papanya sendiri yang menamparnya.Dani menahan tangan Selena, menatap manik hitam Selena yang masih menyiratkan kesedihan."Papa? Kamu ditampar sama papa?" tebaknya.Dani menarik tangan Selena pelan, menuntun agar wanita itu duduk di atas pangkuannya. Tangan Dani melingkar di pinggang Selena. Wajahnya mendongak agar bisa menatap mata san
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

S2 - Bu Selena Bisa Dipake!

"Dari mana aja, lu?" Roni menghampiri Dani dan duduk di sebelah sahabatnya. Sudah dua hari Dani tidak masuk kuliah dan ia penasaran apa yang terjadi pada sahabatnya itu. Dani dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan Berprestasi. Nilai semesternya pun di atas rata-rata mahasiswa yang lain. Jarang sekali Dani tidak masuk kuliah kecuali sedang sakit. Roni meletakkan tas ranselnya di atas meja, lalu tidur dengan menjadikan tangannya sebagai bantal. "Motor aku rusak, Ron." balasnya dengan aksen Jawa yang masih kental. "Mungkin baru hari ini selesai." Dani mengeluarkan binder ajaibnya. Binder yang berisi semua catatan penting setiap mata kuliah.Roni mengangguk paham. Lelaki itu seperti teringat sesuatu. Ia kembali menegakkan tubuh, lalu memperhatikan sekitar. Roni mencondongkan tubuh kemudian bicara dengan suara pelan agar tidak ada teman kelasnya yang mendengar bicaraan mereka. "Lu sudah denger gosipnya bu Selena, belum?" Pertanyaan Roni berhasil menyita perhatian Dani. Dani menole
last updateLast Updated : 2023-11-04
Read more

S2 - Dia Istriku!

"Urusan kita belum selesai!" ujar Dani sebelum keluar dari ruang dekan yang membuat pria berperut buncit itu semakin lemas. Ia berlari sambil berusaha menghubungi ponsel Selena. Istrinya itu mematikan ponselnya. Dani berhenti sejenak. Ia menulis pesan pada grup chatnya. 'Bang Adam, bisa tolong cari posisi Selena sekarang?' 'Baik, Tuan muda!' Tak lama muncul balasan dari Adam. Dani kembali mencoba menghubungi sang istri namun tetap saja Selena tidak bisa ditelepon. Ia menuruni tangga, tujuan Dani berikutnya adalah rumah. "Lu dari mana?" Roni muncul tiba-tiba mengagetkan Dani yang sedang sibuk mencoba menelpon istrinya."Dari ruang dekan," sahut Dni sambil kembali menggeser tombol hijau di layar ponselnya."Ngapain?" tanya Roni ingin tahu. Ia yang berdiri di sebelah Dani mengintip layar ponsel Dani. "Lu nelpon bu Selena. Ngapain?" Roni semakin penasaran dengan tingkah aneh sahabatnya itu."Cuman mau tahu aja, apa benar dia dipecat." Dani menempelkan ponsel di telinganya. Sayang, b
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

S2 - Diikuti Seseorang

“Apa kamu tahu apa kesalahanmu?” tanya Putra dengan nada tinggi. Kemarahannya meledak. “Pertama –” Tuan Putra menaikkan satu jarinya. “Kamu begitu ceroboh sampai kejadian di hotel bisa tersebar!”“Kedua, berani sekali kamu bekerja di universitas milik Akbar, hah?!” Tangan Putra terangkat siap untuk kembali menampar putrinya, namun dengan sigap Dani menarik Selena dan berdiri di depan sang istri.“Jangan pernah menyentuh Selena lagi!” ujarnya tegas.“Atau apa, hah? Memang apa yang bisa kamu lakukan?” Putra mendelik. Ia membusungkan dadanya memprovokasi Dani.“Selena putriku! Aku berhak melakukan apapun kepadanya.” Putra mendorong Dani agar menyingkir dari hadapannya. “Dan saya suami Selena. Kewajiban saya untuk melindungi Selena dari apa dan siapapun termasuk dari papanya sendiri.” Dani tidak bergeming. Ia masih berdiri di tempatnya, membalas tatapan sangar Putra tanpa gentar.Ha-ha-haTawa mengejek Putra mengisi pendengaran Dani.“Memangnya apa yang tukang ojek seperti mu bisa laku
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

S2 - Melepas Celana Jins Selena

"Ada apa, Dan?" tanya Selena dengan wajah khawatir setelah Dani memintanya kembali untuk duduk di bangkunya.Pria itu memasangkan sabuk pengaman Selena sebelum Dani memasang sabuknya sendiri. "Gak apa-apa, Yank." Dani menjawab sambil menoleh ke belakang melihat mobil hitam yang mengikuti mereka. Dani bisa merasakan mobil melaju semakin kencang. Ia mengawasi jalannya mobil yang mendahului beberapa mobil sekaligus. Sesekali Dani memperingatkan supir agar berhati-hati.Supir kiriman Adam rupanya cukup cekatan. Walau mengemudikan mobil besar, ia bisa menjaga jarak yang cukup jauh dengan mobil yang ada di belakang.“Tuan muda, saya akan menurunkan tuan di depan. Ada gang kecil disana, tuan dan nyonya muda biisa bersembunyi sebentar, lalu pulang dengan taxi biasa. Saya akan mengalihkan mereka.”Dani mengangguk setuju mendengar rencana supir itu. Ia kemudian melepaskan sabuk pengamannya. Menggendong tas miliknya dan juga milik Selena. Sambil terus memperhatikan jalan di depan, Dani bersi
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more

S2 - Video Selena

"Kamu yakin dia orangnya?" Dani Menggeleng tidak percaya jika orang itu yang menjebak Selena. "Yakin, D —Mas! Aku tanya sendiri sama kurirnya. Makanya aku mau terima, karena aku kenal pengirimnya." Selena menjelaskan. "Aku akan mengurusnya nanti." Dani memilih tidak membahas ini lebih jauh. Ia tidak mau melibatkan Selena terutama karena Dani belum tahu motif orang itu. Selena duduk di tepi ranjang memperhatikan Dani yang sedang bersiap. Matanya terus mengikuti sang suami kemanapun suaminya itu bergerak. Dani yang menyadari hal itu menghampiri Selena dan meminta sang istri untuk membantunya mengancingkan kemejanya."Manja! Biasanya juga pakai sendiri." Selena menggerutu tapi tangannya tetap bergerak mengaitkan kancing pada kemeja Dani. Melihat itu hanya terkekeh lalu menarik gemas hidung Selena apalagi saat melihat bibir istrinya mengerucut. Ia mencuri satu ciuman dari Selena. "Kamu ada rencana apa hari ini?" tanya Dani, berbasa basi.“Mau menikmati jadi pengangguran,” canda Sele
last updateLast Updated : 2023-11-11
Read more

S2 - Mulus Banget

“Kenapa abang ngomong gitu? Kalau tuan Putra marah dan mengamuk gimana? Bukannya kita harus bikin supaya tidak ada lagi permusuhan antara Akbar dan Djaya?” Dani langsung protes setelah Putra pergi."Abang hanya bilang yang sebenarnya biar Djaya gak merasa di atas angin karena dulu keluarga Akbar pernah mengalah."Dani menggosok alisnya tidak gatal mendengar penjelasan Adam. ia memikirkan hubunganmu dengan Selena nanti jika kedua keluarga ini terus berseteru. "Abang akan cari tahu tentang video ini. Secepatnya akan Abang beri kabar." Adam tidak mempedulikan kegalauan Dani.Ia berdiri lalu mengancingkan jasnya. Pergi keluar meninggalkan Dani dan dekan.Dani duduk di kursi dekan menggantikan Adam. Ia mengetuk-ngetuk meja sambil memikirkan sesuatu. Dekan yang masih takut, berdiri di sebelah Dani siap menunggu perintah dari sang tuan muda. "T —tuan muda butuh sesuatu?" tanya dekan takut-takut."Apa fakultas punya catatan tamu yang datang?" Dani menoleh, melihat pria tua yang ada di seb
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more
PREV
1
...
121314151617
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status