Semua Bab Sang Pewaris Tersembunyi: Bab 121 - Bab 130

166 Bab

Taman Pagi, Sore Rujakan

"Sudah dong, Dik! Jangan ngambek terus." Hamish memohon. Tiga hari ini Hamish dipusingkan dengan sikap Dilara yang berupa sewaktu-waktu. Istrinya itu bisa sangat manja. Namun, bisa langsung marah hanya karena nada suara Hamish yang agak tinggi. Wanita itu tega melarang Hamish masuk ke dalam kamar karena kesal dengan Hamish. Hamish juga harus berjibaku menemani Dilara yang mengalami morning sickness. Setiap pagi istrinya memuntahkan semua makanan yang di makan malam sebelumnya.Setelah itu biasanya Dilara akan lemas dan memilih untuk berbaring dan tidur sampai siang.“Hari ini kita, kan kita mau liat Hamish junior,” godanya sambil menggerakkan alisnya.Siang ini Dilara ngambek karena Hamish terlalu lama di kamar mandi padahal wanita itu sedang ingin dipeluk.Dilara memalingkan wajah, masing enggan bicara pada Hamish yang begitu menyebalkan karena tidak peka dan kurang pengertian.“Saya mau diantar sama bang Adam saja.” Dilara membalik halaman majalah yang sedang ia baca.Hamish meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-29
Baca selengkapnya

Bukan Perusahaan Nenek Moyangmu!

"Enak, Dik?" tanya Hamish sambil menahan ngilu di giginya. Sesekali ia mendesis sambil memperhatikan gerak bibir Dilara yang begitu asyik mengunyah mangga muda. Keningnya mengernyit melihat Dilara makan rujak mangga yang.Yup! Akhirnya Hamish membeli beberapa pohon mangga yang sudah berbuah dan langsung ditanam di halaman rumah. Hari itu juga Dilara mengajak anak-anak angkatnya untuk piknik di halaman belakang sesuai dengan ngidamnya. Tentu saja Adam adalah orang yang paling direpotkan untuk mengabulkan permintaan sang muda yang seringkali tidak masuk akal. Rupanya kebiasaan ini sudah menular kepada nyonya muda. Dilara menikmati mangga muda sambil tersenyum. Ia mengangkat sepotong mangga, menawarkan kepada sang suami untuk menikmati rujak mangga bersama. Hamish tersenyum kaku sambil menggeleng pelan, menolak tawaran Dilara. Sebelum istrinya memintanya melakukan hal aneh, Hamish berdiri lalu pamit harus pergi ke ruang kerja. "Bang, abang mau ke mana? Sini temenin saya ngerujak!" H
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-30
Baca selengkapnya

Baby H

"Bang, apa-apaan ini?"Betapa terkejutnya Dilara saat melihat sebuah truk besar datang dan parkir di depan pintu utama rumah mereka. Para buruh mulai menurunkan barang yang masih terbungkus rapi menggunakan kardus malah ada barang yang dibungkus dengan peti kayu. "Perlengkapan bayi kita." Hamish menjawab dengan santai. Kali ini ia sendiri yang menjadi mandor dan memimpin para buruh angkut menurunkan semua barang yang ia pilih sendiri untuk baby H. "Sebanyak ini?" Dilara menunjuk semua barang yang sedang diturunkan dari truk.Mengabaikan keterkejutan Dilara, Hamish terus memberikan arahan kepada buruh kemana mereka harus membawa semua barang yang khusus ia pesan dari luar negeri.Semua barang sudah terkumpul di ruang tamu. Buruh angkut yang Hamish sewa membuka barang yang dibungkus dengan peti kayu.“Abang beli stroller, Dik. Bagus, kan?” Hamish menunjukkan kereta dorong bayi berwarna hitam yang plastik pembungkusnya baru saja dilepas.Hamish memperagakan bagaimana ia akan mendorong
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-30
Baca selengkapnya

Akhir Cerita

"Welcome Baby Hala Sadiqha Akbar." Hamish menahan tangis haru ketika menerima bayi perempuan cantik dari bidan. Bayi perempuan dengan dengan pipi kemerahan dibungkus sekenanya dengan selimut."Mari tuan, silahkan duduk! Saya bantu melakukan inisiasi dini untuk bayi anda." Hamish membuka jubahnya membiarkan dadanya terbuka. Hangat terasa begitu Hala yang masih merah diletakkan di atas dadanya. Perut pria itu seperti digelitik oleh ribuan kupu-kupu saking bahagia melihat miniatur dirinya. Seluruh bulu halus di tangan Hamish merinding, merasakan pergerakan Hala mencari sumber kehidupan yang akan Ian dapatkan nanti dari Dilara. Bangkar Dilara didorong masuk ke ruang pemilihan dimana Hamish dan Hala sudah menunggunya. "I — itu Hala, Bang?" Dilara tidak bisa menahan tangis haru saat melihat bayi kecil yang ada di dada suaminya.Dengan hati-hati Hamish berdiri sambil menggendong Hala. Mendekati istrinya yang masih terbaring lemah. Mata keduanya sama-sama terharu melihat bayi kecil yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-03
Baca selengkapnya

S2 - Menikahi Asisten Dosen

“Malam ini juga kalian menikah!” Putra Djaya memberi perintah tanpa meminta persetujuan pasangan yang tengah sibuk memakai kembali pakaiannya. Ia membelakangi ranjang enggan dan jijik melihat sejoli yang belum halal itu.Dani yang sedang mengenakan kembali pakaiannya mendongak, menatap pria bertubuh tegap yang ada di pintu kamar. Ia kemudian beralih kepada Selena – asisten dosen-nya di kampus meminta penjelasan.“Pa…” Selena, wanita berusia 27 tahun merengek tidak setuju dengan ide papanya.Dengan rambut digelung sembarangan rambut berwarna coklat madu, ia sibuk memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai sambil menahan selimut yang menutupi tubuhnya agar tidak melorot.Dani memperhatikan dosennya sampai wanita itu menghilang di balik pintu kamar mandi. Ia mengambil baju kaos hitam lalu mengenakannya sembari menunggu Selena selesai berpakaian. Dani mencoba mengingat apa yang terjadi. Kepalanya miring ke kiri dan kanan mencari kepingan ingatan sebelum ia tiba-tiba tidak sadarkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-21
Baca selengkapnya

S2 - Dani Dirundung

"Jangan sampai orang kampus tahu kita sudah menikah. Kamu mengerti?" Selena sudah siap dengan pakaian semi formal rapi siap untuk berangkat ke kampus untuk mengajar. Dani mengangguk. Ia masih mengenakan pakaian yang sama seperti semalam. Ia sudah menghubungi Amar, adiknya itu akan membawakan beberapa baju dari rumah bang Hamish. "Jangan bilang siapa-siapa, Mar! Nanti kalau sudah waktunya mas pasti aja jelasin semua. Paham?" pesannya kepada Amar lewat telepon. Dani kembali fokus kepada Selena tampil cantik seperti biasa. Riasan wajah istrinya natural malah menambah kecantikan Selena. Kemeja yang ia dikenakannya pas di tubuh Selena. Rok pensil membuat Selena terlihat ramping.Rambutnya disisir rapi, diikat kuncir kuda seperti biasa.“Ada apa?” Suara Selena mengagetkan Dani yang melamun karena terpesona melihat kecantikan istrinya itu.Dani menggeleng. Ia turun dari sofa lalu melipat selimut yang semalam Selena berikan kepadanya.Dani menata sofa yang menjadi tempat tidurnya. Menyusu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-22
Baca selengkapnya

S2 ~ Pemuas Tante-tante

"Apa yang terjadi di sini?" Jacob dan teman-temannya terhenyak kaget mendengar suara dari belakang mereka. Tawa dan senyum mereka hilang seketika saat mengenali suara yang menegur ketiganya. Perlahan mereka berbalik dan begitu melihat sosok dekan berdiri di belakang mereka dengan wajah datar tanpa ekspresi, ketiga memasang senyum kaku. "Pa —pagi, Pak!" sapa salah satu tenan Jacob. "Sedang apa kalian?" tanya dekan dengan tatapan menyelidik. "Ya — ya habis dari toilet, lah Pak!" sahut tan Jacob yang lain. Bertepatan dengan itu, Dani menggedor pintu dari dalam sambil berteriak minta tolong. Ketiganya terkejut, saling pandang dan saling dorong, menyalahkan satu sama lain. "Siapa di dalam?" Pertanyaan dekan membuat ketiga semakin ketakutan. Saling senggol agar salah satu dari mereka menjawab pertanyaan dekan. Tidak sabar menunggu jawaban, dekan melewati Jacob dan kawan-kawannya. Mendekati pintu kamar mandi. Anak kunci yang masih tergantung, dekan dengan mudah bisa membuka pintu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya

S2 - Laki-laki Murahan!

"A —apa maksud ibu? Aku juga dijebak!" seru Dani. Ia menatap manik coklat Selena, ingin wanita itu yakin kalau ia tidak sedang berbohong. "Lalu siapa mbak Lara? Apa benar dia klienmu?" Selena masih mengejar jawaban Dani. Ia tidak akan puas sampai ia tahu siapa wanita bernama Lara yang menelpon suaminya. "Dia kakakku. Aku yatim piatu dan mbak Lara itu pemilik panti tempat aku tinggal. Ibu jangan cemburu." Dani tersenyum jahil, menggoda istrinya. Dani menahan tawanya saat Selena membuang muka dengan bibir cemberut. Ia kemudian memijat pangkal hidung karena tiba-tiba pusing. "Sudah tukang ojol, yatim piatu juga. Ya, Tuhan!" Wanita itu mengeluh, tapi Dani sama sekali tidak tersinggung. Ia malah tersenyum menahan tawa. Dani menyalin memfoto copy catatan dari Selena di ruang kerja sang dosen. Setelah selesai, ia pamit bekerja sebagai tukang ojek online. Wanita itu berdehem tetapi tidak menoleh melihat Dani, ia asyik dengan buku yang dibaca. Namun, Dani berhasil membuat Selena mengerny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

S2 - Orang Miskin Ngelunjak!

“Kenapa ngeliatin aku kayak gitu?” Dani melirik istrinya sekilas. Ia hanya menoleh untuk beberapa detik sebelum kembali fokus pada kemudinya.“Kenapa tadi kamu dipanggil tuan muda? Montir tadi juga kelihatannya hormat sekali sama kamu.” Selena menarik sabuk pengaman agar lebih longgar, kemudian ia merubah duduknya sedikit miring menghadap Dani.Dani tersenyum manis seperti biasa bila menyahuti Selena. “Dia memang gitu ke semua pelanggannya. Service!” kilah Dani yang masih enggan membuka identitasnya sebagai anggota keluarga Akbar.Selena yang kritis berpikir sejenak, mencoba mencari celah untuk menggali lebih dalam karena ia tidak percaya begitu saja ucapan Dani.“Masa?” “Bener, Sayang!” sahut Dani sambil menahan tawa. Sesuai dugaannya, Selena tersipu mendengar panggilan itu. Setelahnya Selena membetulkan posisi duduknya dan tidak lagi bertanya. Ia tidak ingin Dani melihat wajahnya yang sedang merona.Dani membawa istrinya ke tempat makan yang biasa ia datangi jika sedang beristiraha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

S2 - Tukang Adu!

BRAGH!! Dani dikejutkan dengan setumpuk map yang diletakkan dengan kasar di atas meja kerjanya. "Kerjakan ini!" Hans — manajer Dani mengetuk-ngetuk map yang baru saja ia letakkan di meja Dani."Aku mau semua selesai sebelum jam sembilan. Paham?" lanjut Hans. Dani nemeriksa dengan cepat tumpukan map itu. Memisahkan beberapa dan mengembalikannya kepada Hans. "Ini punya divisi marketing, Pak. Bukan bagian saja."Hans melotot tidak terima perintahnya dibantah. "Lakukan saja yang saya perintahkan. Anak baru, jangan suka membantah! Lagian, kan kamu baru cuti, otak masih fresh, harusnya bisa mengerjakan ini semua!"Hans meninggalkan Dani dan kembali ke ruang kerja. Namun, ternyata bukan hanya Hans yang kesal dan memanfaatkan Dani sebagai anak baru. Dua teman kerja Dani ikut memberikan pekerjaan tambahan untuk Dani. Mereka tanpa canggung mereka meminta Dani mengerjakan proyek mereka. “Hei, anak baru, kerjakan ini! Masukkan semua kodenya. Awas kalau ada yang salah!” ancam salah satu dar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status