Semua Bab Sang Pewaris Tersembunyi: Bab 141 - Bab 150

166 Bab

S2 - Jadi Benar Dia!

“Jadi dia pake nama palsu?” Selena sama terkejutnya dengan Dani saat suaminya itu menceritakan apa yang ia tahu tentang si pengirim makanan.Ia sedang duduk di meja makan dan menikmati makan malam yang Dani beli sebelum pulang dari kantor.Yup, Dani memilih pulang tepat waktu dan mengabaikan perintah Hans. Ia membawa pulang semua pekerjaannya yang belum selesai demi bisa makan malam bersama dengan Selena.Tentu saja ia pulang dengan menggunakan mobil yang Adam siapkan untuknya. Ia tidak mau ada orang yang mengikutinya seperti kemarin.Belum selesai menikmati makan malam, ponsel Dani berdering dan nama Dilara terpampang di sana.Selena menatap Dani, pria itu tahu diri dan mengerti maksud tatapan Selena. Ia menyetel mode pengeras suara lalu menyapa kakaknya itu.“Mbak bikin acara di rumah. Slametan. Kamu ke sini sama Selena, ya? Malam juga gak apa-apa. Bisa?” Suara Dilara mengisi ruang makan.Dani menatap Selena sejenak, lalu berkata , “Tapi mbak –”“Dan, sampai kapan kamu mau sembunyiin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-14
Baca selengkapnya

S2 - Dua Ronde!

“Yank, kamu masih marah?” Dani hanya bisa memandangi punggung Selena.Setelah pulang dari rumah Hamish, Selena tidak bicara sama sekali. Dan kini, saat mereka sudah di atas ranjang, wanita itu memunggunginya dan menutup nyaris seluruh tubuhnya dengan selimut."Yank…, " panggil Dani lagi, tetapi Selena tidak bergerak sama sekali. Tidak bisa! Ini tidak bisa dibiarkan! Ia tidak akan tahan jika harus diam-diaman seperti ini. Dani memutar otaknya, mencari cara agar Selena tidak lagi marah dan hubungan mereka kembali seperti semula. Dani masuk ke dalam selimut melingkarkan tangannya ke pinggangnya lalu menggeser tubuhnya mendekati sang istri. Ia menyembunyikan wajahnya pada punggung Selena lalu menggosoknya pelan. Dani bisa merasakan punggung Selena bergerak saat wanita menarik nafas panjang. Walau begitu, Selena tidak meminta Dani menjauh. “Mau denger aku cerita, gak?” tanya Dani. Ia mengecup punggung Selena beberapa kali.Dani memulai ceritanya walau Selena tidak menjawab. Mulai dar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-16
Baca selengkapnya

S2 - Kehancuranmu Sudah Dekat

[Jangan sampai kalian tidak datang!] Dani membaca pesan yang dikirim oleh mertuanya.Dani mendongak ketika Selena mengambil ponsel dari tangannya. Istrinya ingin membaca sendiri pesan yang tuan Putra kirimkan untuk mereka.Tidak terasa sudah waktunya Selena memeriksakan diri. Memastikan apakah ia sudah hamil atau belum.Manik Selena terus bergerak membaca pesan papa yang meminta mereka untuk datang ke rumah sakit dan memeriksa apa Selena hamil atau tidak.Sesuai perjanjian mereka harus bercerai jika Selena tidak hamil.“Gimana ini, Mas?” Selena duduk di sebelah Dani. Kakinya naik ke atas sofa. Setelah mengembalikan ponsel Dani, ia menggigit kuku ibu jari karena gugup dan takut.“Ya… tinggal datang, kan Yank.” Dani meletakkan ponsel di atas meja. Ia ikut menaikkan kaki dan duduk saling berhadapan dengan Selena. Ia menikmati wajah gugup sang istrinya.Ia suka sekali melihat berbagai ekspresi Selena. Mulai dari kesal, sedih, marah sampai gugup. Semua membuat Dani bisa menikmati kecanti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-17
Baca selengkapnya

S2 - Dibayar Berapa Per Jam

“Ternyata lu ini lebih rendah dari yang aku kira!” Hans bersedekap, ia bersandar pada tepi meja. Menggeleng pelan, mengejek Dani yang baru saja datang.Kening Dani mengernyit, tidak mengerti apa yang Hans sedang bicarakan. Ia meletakkan tasnya di kursi lalu duduk sambil memeriksa pekerjaan yang sudah menunggunya. “Maksud bapak apa?” Dani mengambil sebuah map, membuka lalu membaca apa software yang harus ia kerjakan. “Halah, gak usah pura-pura gak tahu! Gue pikir lu itu mahasiswa beneran ternyata nyari tante-tante juga.” Hans terkekeh menertawakan Dani. Mata pria itu bergerak dari atas ke bawah, memperhatikan penampilan Dani. “Pantes pakaian lu semuanya branded. Ternyata lu jual diri,” tuduhnya setelah bisa mengenali merek pakaian dan celana yang dikenakan Dani. “Jam lu asli? Gila, lu dibayar berapa per jam?” tanya Hans lagi.“Jangan sembarangan, Pak! Aku gak pernah seperti itu.” Dani membantah dengan tegas. Tetapi bukan percaya Hans justru tertawa.“Sudah ada buktinya masih ngelak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-20
Baca selengkapnya

S2 - Sambal Terasi, Petai dan Ikan ASin

“Kamu ini benar-benar menantu tidak berguna! Hanya bisa membuatku malu saja!” pekik Putra sambil mendorong Dani hingga pemuda itu tersungkur di lantai. Selena berteriak terkejut. Ia berlari menghampiri Dani dan membantu suaminya berdiri. “Papa ini apa-apaan?!” Selena berteriak. “Seharian ini Dani kerja keras buat nurunin semua berita itu dari berita online.” “Percuma saja! Satu Indonesia sudah baca berita itu! Sekarang siapa yang mau sama kamu, Lena! Semua orang berpikir kamu wanita murahan.” “Papa!” Dani meneriaki Putra yang sudah keterlaluan. Mana ada seorang ayah yang mengatakan hal tidak pantas seperti itu kepada putrinya sendiri. Putra berdecak sebal. Ia menarik rambutnya yang sudah beruban karena frustasi menghadapi situasi saat ini yang sangat merugikan perusahaannya. Baru beberapa jam saja beberapa investor sudah membatalkan kerja sama mereka, bahkan ada juga yang menarik dana investasinya. Belum lagi pengusaha yang hendak ia jodohkan dengan Selena yang akan memikirkan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-24
Baca selengkapnya

S2 - Saya Bisa Bikin Ibu Puas

“Ka – kamu?” Wajah Selena berubah pucat saat melihat siapa yang berdiri di depan pagar rumahnya.Setelah Dani berangkat, Selena mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa. Sambil menyapu lantai ia memikirkan kebiasaan Dani yang sedikit mengganggunya.Setiap kamu mereka makan, Dani selalu memesan makanan apapun yang Selena suka. Tetapi biasanya ia akan memesan nasi goreng atau paling bagus juga spaghetti.Selena menghubungi Dilara. Untung saja hari itu mereka sempat bertukar nomor telepon.Walau agak sungkan, Selena tetap bertanya makanan kesukaan Dani. Walau tidak bisa masak, paling tidak saat mereka makan bersama Selena bisa memesankan makanan yang Dani suka.Berbekal bolpoin dan kertas, ia mencatat semua nama makanan yang Dilara sebutkan.“Dani itu paling suka makanan rumahan. Sayur bening, tempe goreng dan sambal juga kerupuk saja, dia sudah senang.” Suara Dilara terdengar di ujung telepon.Selena menggigit bibir bawahnya. Ini kelemahannya. Ia tidak bisa masak makanan Indonesia. “
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-26
Baca selengkapnya

S2 - Kemunculan Andreas Sanjaya!

Dani menindih Selena yang terbaring di atas ranjang. Menyipitkan mata, menatap penuh selidik istrinya sendiri. “Kamu habis ngapain?” tanya Dani sambil memperhatikan pundak Selena yang terekspos dengan jelas. Dani mendapati Selena hanya mengenakan handuk yang melilit di tubuhnya yang setengah basah.“Habis mandi, lah Mas! Gak kecium ya, wangi sabun?” Selena mendekatkan wajahnya pada Dani agar suaminya bisa mencium wanginya sabun mandi. Darah Dani berdesir saat kulit mereka saling bersentuhan. Lelaki itu menarik nafas panjang, menikmati wanginya sang istri. “Kamu godain aku, ya?” Dani melepaskan ujung handuk yang terselip di bagian depan. Membukanya sedikit dan melihat yang bersembunyi di balik handuk putih itu.Selena membusungkan dadanya, menantang sambil memasang senyum licik. “Siapa yang godain? Siapa suruh masuk gak pake ketuk pintu dulu.” Selena melingkarkan kakinya pada pinggang Dani, mengunci suaminya agar tidak bisa bergerak. Mengalungkan tangan pada leher Dani dan memaks
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-27
Baca selengkapnya

S2 ~ Dani Vs Roni

“Bang, ayo antar aku ketemu Roni,” ujar Dani saat melihat Selena menangis bangkar Putra. Tuan Putra terkena serangan jantung saat mengetahui kini perusahaan yang ia bangun dari nol telah beralih kepemilikan. Roni alias Andreas memiliki 45 persen saham Djaya Grup. Dan 40 persennya adalah saham milik Putra. Nyonya Rita dan Selena menangisi tuan Putra yang terbaring tidak sadarkan diri di ruang ICU. “Jangan gegabah kamu, Dan!” Adam memberikan peringatan. “Kenapa harus takut? Kan, ada abang.” Dani menyengir mengisyaratkan ia tahu sesuatu. Adam menoleh, menatap tajam pemuda yang dulu Hamish sebut sebagai bocah tengil. Bahkan setelah menikah pun ia tetap tengil. “Kenapa? Abang pikir aku tidak tahu kelompok belakang layar milik abang?” Dani mengatakannya dengan sangat santai. Walau begitu ia menyimpan kemarahan dalam hatinya. Melihat istrinya sampai menangis seperti itu, Dani bertekad tidak akan melepaskan Roni. “Ish! Dasar bocah tengil! Cepat pamit sama istrimu!” Adam meninggalkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-28
Baca selengkapnya

S2 - Dia Adikku!

Datang ke kantor abang ! ~ Dani membaca pesan dari Hamish. Sejak pagi, sudah dua kali Hamish memintanya untuk datang ke kantor Akbar Corp. Sayangnya, ia belum bisa meninggalkan pekerjaannya di kantor. Dani segera membalas sebelum Hamish murka. ‘Aku baru bisa keluar di jam makan siang, Bang!’BRAGH! Dani mendongak. Hans menggebrak mejanya saking kesal melihat Dani yang terlalu sibuk dengan ponselnya. “Jangan mentang-mentang kamu dekat dengan pak Adam, kamu bisa seenaknya di kantor ini. Aku bisa memberikan rekomendasi pemecatan kalau anak kuliahan macam kamu ini gak kerja dengan becus!” Hans mendelik, memberi peringatan. “Ma —maaf. Tapi aku harus balas pesan ini. Ini penting.” Dani menggoyang ponselnya. “Emangnya itu urusanku? Selama di kantor, kerja yang bener! Paham?” Hans kembali memberikan pekerjaan yang tidak seharusnya Dani kerjakan. Mulai dari budgeting, proposal iklan sampai laporan hasil pengembangan software. Ponsel Dani kembali berbunyi menjelang makan siang. Hamish ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-30
Baca selengkapnya

S2 - Cerita Roni

“Aku dengar kemarin kalian berkelahi.” Hamish membuka percakapan. Roni langsung mengiyakan, sedang Dani memilih diam karena tidak enak hati. Di sofa tamu, Adam menyahut sambil membaca majalah. “Seharusnya tuan muda melihat bagaimana mereka berkelahi.” Dani menoleh, menatap kesal Adam yang mengadu kepada Hamish. “Anda sial sekali memiliki pegawai seperti dia,” adu Roni. Ini kesempatan untuk mengambil hati Hamish. Mungkin saja setelah ini Hamish mau bekerja sama dengan perusahaan miliknya. Jika itu sampai terjadi, perusahaan akan mendapatkan untung besar dan kejayaan Sanjaya akan kembali seperti dulu. Kening Hamish berkerut mendengar ucapan Roni. Dani yang duduk bersebelahan dengan Roni, menoleh menunggu penjelasan mantan sahabatnya.Yup, sejak mengetahui jika Roni adalah orang yang menjebaknya, Roni bukan lagi sahabatnya. Melainkan musuh dalam selimut.Entah kenapa Roni menjebaknya, Dani semakin penasaran.“Apa anda tidak tahu? Dia hanya anak yatim piatu. Dia pintar, harus aku ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status