Malam itu, saat seluruh santriwati datang menghadiri kajian malam rutin di masjid, Azalea tampak berada di kamar bersama Sarah. “Sebenarnya kamu ini kenapa Mbak Aza? Kenapa jadi sering muak begini? Jadi sering marah juga!” omel Sarah pada Azalea. “Kau tak tahu apapun!” sergah Azalea. “Soal saranku kemarin, Mbak Aza sudah lakukan? Sudah membeli benda itu dan memeriksanya? Yaa, aku tahu semestinya itu tidak mungkin terjadi, tetapi semua yang mbak keluhkan mengarah ke sana. Apalagi mual itu. Semua orang pasti bertanya-tanya tapi ragu menanyakannya karena tak fakta status Mbak Aza!” pekik Sarah sambil membantu Azalea mengemasi barang-barang di mejanya. “Jika kau semakin membuatku marah, lebih baik kau pergi, Sarah!” pekik Azalea. “Kalau aku pergi, ketua kamar ini akan mengamuk karena meninggalkan Mbak Aza sendirian dalam kondisi sakit!” sergah Sarah lalu tampak meraih sebuah kotak yang menurutnya cukup asing dan baru ia lihat di sana. “Sejak kapan kotak ini ada di sini? Aku tak pern
Read more