“Kau puas?” ujar Ed, dengan suara serak, saat melihat Javier membuka mata dan mencari.Mata Javier menyipit. Bukan marah tapi tersenyum. Selang oksigen hanya menempel di bawah hidungnya saat ini, senyum itu sangat jelas.“Kau masih bisa tersenyum? Kau merasa kalau semua ini baik-baik saja?!” bentak Ed.Ia sungguh tidak ingin marah padanya, tapi Ed tidak mengerti bagaimana Javier masih bisa tersenyum. Tidak ada satu hal pun yang pantas ditertawakan saat ini.Javier mengangkat tangan perlahan, ingin meraih pipi Ed, tapi tidak sampai, dan tangannya tidak mampu bergerak sejauh itu.Ed akhirnya menunduk sampai ujung jari Javier bisa menyentuhnya. “Kau… tidak boleh marah. Kau sudah tua. Marah membuatmu terlihat semakin tua.” Javier mencoba tertawa, tapi terbatuk setelahnya.“Cukup.” Ed mendesis sudah separuh berdiri untuk memanggil dokter kalau batuk itu tidak berhenti, tapi Javier menggenggam tangan Ed, dan memintanya duduk kembali.“Kau tidak boleh bercanda. Aku tidak ingin mendengarmu t
Last Updated : 2023-09-02 Read more