All Chapters of Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa: Chapter 91 - Chapter 100

334 Chapters

Tidak Ada Penolakan

“Kemana?” Ruby panik setelah melihat kamar Javier kosong.Ruby tidak menemukan Ed Saat bangun dan tentu mengira ia ada di tempat yang biasa didatanginya. Tapi di pantai pun Ed tidak ada. Tadi malam ya terlihat jauh lebih baik, seharusnya sekarang ia tida menghilang.Ruby berbalik dan kembali masuk. Mencari di tempat lain pastinya.“Ruang kerja, teras…” Ruby bergumam, mengingat-ingat tempat di mana saja ia sudah mencari tadi.“Sibuk?”Ruby memekik dan refleksnya adalah menjauh. Sapaan itu berasal dari Pedro. Pria mesum itu duduk di dekat taman yang memisahkan rumah utama dan chapel.Ruby tidak menanggapi, dan ingin segera masuk, tapi Pedro dengan gesit bergeser menghalangi pintu yang menuju rumah.“Kau tidak membalas sapaan ku? Dingin sekali.” Pedro tampak kecewa.“Kau tidak takut Mia akan melihat?” Ruby mengingatkan satu hal yang seharusnya membuat Pedro mundur.“Oh, Mia masih tidur. Terlalu lelah setelah tadi malam—aku mungkin membuatnya terlalu puas.” Pedro tersenyum dengan menjijik
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Aku Tidak Tahu

“Liz?” Ed menjentikkan tangan di depan mata Ruby karena tidak mendapat jawaban setelah dua kali memanggil. Ia masih ada di atas“Eh?” Ruby mengejapkan mata dan wajahnya memerah sempurna.“Apa yang kau pikirkan?” Ed menatap dengan curiga.“Tidak ada!” Ruby menjawab terlalu cepat, dan tentu Ed semakin curiga.“Kau bertanya apa?” tanya Ruby. Mengalihkan pembahasan yang lebih sehat.“Aku bertanya apa kau ingin berkuda juga.” Ed mengulang pertanyaan yang tadi tidak didengar Ruby.“Oh, aku tidak… sudah lama tidak berkuda. Entah masih bisa atau tidak.”Ruby memperbaiki jawabannya karena lebih cocok. Ia tidak tahu apakah Liz bisa berkuda, tapi Esli mampu untuk membeli kuda. Bisa jadi Liz bisa berkuda. Berkata ia tidak bisa berguna bisa jadi akan membuat masalah nantinya.“Kemari.” Ed mengulurkan tangan, dan melepaskan kakinya dari sanggurdi.“Apa…”“Menjejak ke sini.” Ed menunjukk sanggurdi itu.Ruby mengikuti petunjuk dan Ed menariknya naik, lalu menangkap pinggangnya. Ruby berpindah dengan
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Hal yang Tidak Boleh Dilupakan

“Don Rosas, makanan…”“Nanti!”Ed memotong saat Tita menghadangnya di dekat pintu samping—ingin mengabarkan kalau sarapan telah terlewat, tapi Ed mengabaikan dan terus menarik Ruby ke arah kamar.Ruby sampai tidak berani memandang Tita karena malu. Ia menunduk mengikuti Ed dengan wajah tersipu.Tapi warna pink di wajahnya itu berubah menjadi kemerahan begitu sampai di kamarnya, karena Ed dengan tidak sabar menahan Ruby, mendorong sampai punggungnya membentur dan menutup pintu sekaligus.Tapi Ruby mengeluh dalam hati saat Ed menutup matanya dengan tangan, sebelum kembali menciumnya—tapi kenyataan itu tidak lagi penting setelahnya. Ruby tidak mungkin kecewa saat Ed memberi apa yang diinginkannya. Tergesa tapi bukan tidak menyenangkan. Justru sensasi baru itu sangat jauh dari buruk. Ed tidak membawa Ruby sampai ke atas ranjang, tapi memakai meja terdekat untuk menahan tubuhnya. Melucuti pakaiannya dengan tidak sabar. Tidak mungkin bisa bersabar saat Ruby mendesah tanpa malu, menunjukk
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Seharusnya Tidak Tersebut

“Saya bantu.” Tita menyelipkan aksesoris rambut berhias mutiara pink ke rambut Ruby. Menyempurnakan dandanan yang sudah mempesona.“Sudah. Tidak terlalu tebal, tapi cantik dan memang Anda cocok memakai jenis make up semacam ini.” Tita setelah itu menilai wajah Ruby dan puas.Ruby merias wajahnya sendiri. Ia sudah terbiasa melakukannya, karena pekerjaan terakhirnya sebagai pelayan restoran mewajibkannya memakai make up. Ruby awalnya hanya sembarangan, tapi banyak temannya yang membantu, sampai Ruby menemukan gaya make up yang cocok dan nyaman untuk dirinya saat ini. Tita juga memuji bahkan.“Saya akan memakaikan ini.” Tita mengambil kalung dengan bandul berwarna merah darah dan mewah tentu. Ruby tidak ingin menilai berapa harganya karena tidak mungkin bisa memperkirakan.“Cantik sekali. Cocok untuk Anda.” Tita kembali mendesah puas melihat penampilan Ruby.“Terima kasih.” Ruby tersipu malu tentu. Sudah lama ia tidak mendengar pujian bertubi seperti itu.“Hmm… Don Rosas bukan orang yang
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Tidak Ingin Selesai

“Tapi terlihat redup karena bersanding dengan wajahmu.” Ed melanjutkan.Hati Ruby yang seakan sempat terhenti, perlahan memompakan darah kembali. Sadar kalau Ed bukan memannggil namanya.Tangan Ed terulur menyentuh kalung yang ada di lehernya, mengusap sekilas lalu mengelus wajah Ruby dengan wajah puas."Kau sempurna sekarang," katanya.Ruby masih diam, tapi ia mencoba tersenyum dan mengangguk, menelan kecemasannya.Batu berwarna merah itu ruby. Ruby tentu tahu kalau ruby adalah batu mulia berwarna merah, hanya tidak menyangka kalau suatu saat ia benar-benar akan memakai batu mulia sesuai dengan namanya.“Aku … bukan tidak menyukai apa yang kau pakai, tapi aku tidak ingin ada yang memandang apa pun milikku dengan mata ingin. Bukan karena kau tidak sempurna, tapi terlalu sempurna. Dan hanya boleh untukku.”Tubuh Ruby meremang, saat Ed menangkup wajahnya dan mendaratkan ciuman di bibirnya. Sedikit karena nafsu, tapi yang mendominasi adalah kepuasan. Ed memujinya, dan dengan jelas menari
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Pertemuan Tidak Terduga

Ruby sungguh berharap pelayan itu hanya tengah menyebut perhiasaannya, bukan namanya. Tapi yang ini menyebut namanya, memandang tepat ke matanya. Ruby ingat. Pelayan pria itu adalah salah satu temannya di restoran. Paolo, Ruby bahkan ingat namanya meski mereka tidak sering berada dalam shift yang sama. Tapi Paolo tidak seharusnya ada di sini, ia seharusnya ada di Veracruz!“Aku hampir tidak mengenalimu tadi. Kau terlihat sangat berbeda dengan dandanan seperti ini. Apa kau tamu di pesta ini? ” tanyanya, mendekat lagi dengan wajah penasaran.“K..Kau salah. Aku bukan Ruby.” Ruby menggeleng kuat-kuat dan tergagap. Kesalahan, karena menjadi tidak terlalu meyakinkan.“Ha? Kau Ruby. Aku tidak salah. Temanku selalu membicarakanmu, aku tahu.” Paolo bukan tipe yang mudah menerima alasan rupanya.“Tidak, kau salah. Permisi.” Ruby tentulah memutuskan kalau menjauh adalah yang paling aman, tapi Paolo menahan tangannya.“Hei! Tidak perlu seperti ini. Apa karena sudah berubah kau malu terlihat bica
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

Tidak Boleh Ada Kehamilan

“Liz? Apa kau baik-baik saja?!”Ruby langsung berdiri saat mendengar ketukan di pintu. Membereskan gaun hitamnya yang sedikit berantakan, juga wajahnya. Masih lemas, tapi kepalanya sudah cukup jernih.“Ya.” Ruby membuka pintu, dan Ed menyambut, memnbantunya kembali duduk di ranjang.“Apa…”“Mungkin aku memakan sesuatu yang salah.” Ruby tidak punya alasan lain. Suara muntahannya cukup keras. Ed pasti mendengarnya.“Aku akan meminta teh untukmu, sebentar.” Esli dengan cekatan keluar dari kamar itu.“Kau terlalu dingin.” Ed menyentuh kening Ruby yang memang terlalu dingin karena keringat.“Ya, aku akan berbaring sebentar.”Ruby tidak ingin memaksakan diri. Terlalu banyak yang terjadi padanya hari ini. Dan Paulo itu baru awalnya. Bisa jadi ada pelayan lain yang bersamanya, dan mereka juga mengenal dirinya. Kemungkinan itu ada meski kecil. Ruby merasa lebih baik menghindar.“Apa kita perlu ke dokter nanti? Atau mungkin kita pulang sekarang?” tanya Ed. Tidak memaksa seperti kemarin. Ia ingi
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

Tidak Harus Sekarang

Ruby tidak lagi merasa seperti melihat hantu atau apapun Ia benar-benar seperti melihat dirinya sendiri tengah berjalan melintasi kamar itu mendekati ranjang. Liz tidak memakai make up dan pakaiannya kasual. Ruby seperti sedang melihat cermin.“Kenapa kau keluar sekarang? Aku pikir kau sudah pergi!” Esli marah, dan tampak melirik ke arah pintu kamar. Ia benar-benar khawatir akan ada yang membuka pintu itu dan melihat Ruby dan Liz secara bersamaan.“Aku bosan, Padre! Keluar pun aku tidak bisa kemana-mana. Aku tidak bisa menemui teman-temanku! kau ingin aku melakukan apa?! Aku sudah bersembunyi berjam-jam! Katanya aku bisa bebas sebentar lagi!” Liz merajuk, dan Ruby langsung puling dari shock. Ia tidak pernah merajuk dengan suara semanja itu. Mereka berbeda.“Aku saja atau memang ini sedikit mengerikan?” Liz akhirnya memandang Ruby, sambil menggosok tangannya. Seperti Ruby, ia juga merinding saat menyadari kemiripan mereka.“Kau yakin dia bukan saudaraku atau semacamnya?” Liz bertanya
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

Tidak Semudah Itu

“Kau hanya akan ke Guadalajara saja hari ini?” tanya Pedro. Berbasa-basi sambil menguyah sarapannya. “Tidak juga. Aku akan ke El Sato juga. Mungkin selama beberapa hari.” Ed awalnya hanya menjawab sambil lalu, tapi lalu menambahkan untuk Ruby. Memberi tahu kalau ia tidak akan pulang selama beberapa hari. Tapi Ruby tidak memperhatikan. Ia menunduk sambil mengaduk salsa hijau dan merah yang melengkapi huevos divorciados—telur beralas kulit tortilla. Melamun pastinya. “Apa kau masih tidak sehat? Apa aku harus memanggil dokter?” tanya Ed. Menganggap ketidakpedulian itu sebagai tidak sehat. “Eh, tidak. Aku sudah sembuh.” Ruby akhirnya sadar dan menggeleng. “Itu hanya penyakit manja! Dia hanya ingin mencari perhatian dengan berpura-pura lemah.” Cemooh yang berasal dari Mia tentu. “Tia, sampai kapan kau akan melakukan ini?” Ed langsung meletakkan garpunya, menatap Mia dengan tajam.“Melakukan apa? Jujur apa adanya maksudmu? Ia memang hanya mencari simpatimu!” Mia menunjuk Ruby dan men
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

Tidak Akan Kembali?

“Apa kau selalu sesibuk ini?”Ruby berjengit dan mundur. Jalannya terhadang oleh Pedro. Orang yang paling tidak ingin ditemuinya saat ini.“Minggir!” Ruby tidak ingin bersandiwara atau mengingat rencananya saat ini. I hanya ingin Pedro pergi sejauh mungkin.“Hei! Jangan terlalu galak.” Pedro mengulurkan tangan untuk mengelus pipi Ruby, tapi Ruby menepisnya langsung.“Pergi! Aku tak punya waktu untukmu!” bentak Ruby. Ia sudah benar-benar muak dan masalah sudah menumpuk dalam benaknya.“Eh? Ini justru waktu yang tepat. Kau sendiri yang katanya akan mencari waktu yang tepat bukan? Ini saatnya. Ed tidak ada, dan belum tentu ia akan kembali.”Ruby mengernyit. “Ia akan kembali.”Aneh sekali mendengar Pedro mengatakannya. Ed akan kembali tentu meski tidak tahu kapan.“Ya, maksudku tidak hari ini. Kita bisa bersenang-senang, mengawali semua kenikmatan yang tertunda.” Pedro tersenyum dan mengulurkan tangan, ingin menyentuh dada Ruby. Untung Ruby mundur dan berhasil menepisnya. “TIDAK! Aku aka
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more
PREV
1
...
89101112
...
34
DMCA.com Protection Status