“Apa Otiz terluka?” tanya Ruby, mengalihkan perhatian agar tidak menangis.“Ya, dan memerlukan operasi di kepalanya.” Ed mengangguk.“Oh? Apa sangat parah?” Ruby sejenak mengkhawatirkan orang lain, bukan keadaannya sendiri.“Ya, karena itu aku sangat marah pada Pedro dan Marco. Kesalahan mereka terlalu besar untuk dimaafkan. Berani sekali mereka tidak mendengar peringatanku.” Ed mendesis, lalu meraih ponselnya. Menghubungi seseorang, membahas Marco Reyes dengan nada berapi-api.Ruby memalingkan wajah. Itu alasannya. Ruby menemukannya. Ia tidak tahu apakah Ed bisa memaafkannya.Kemarahan itu membuat Ruby sadar kalau saat ini yang terpenting bukan dirinya sendiri tapi bayi yang ada dalam kandungannya. Anak itu harus selamat. Ruby tahu ia tidak akan bisa melawan kalau Ed memutuskan tidak menginginkannya.“Kalau kau sibuk, pergi saja. Aku akan tidur setelah ini,” kata Ruby, masih lancar karena keputusannya sudah bulat.“Kau akan ada di sini sendiri.” Ed menolak tentu.“Aku… menghubungi ay
Last Updated : 2023-09-14 Read more