“AJ! Jangan membaca saat makan! Kau akan terlambat!” Ruby menegur untuk yang kedua kali karena putra semata wayangnya itu tidak juga menghabiskan sarapan, padahal hanya roti dengan selai kacang. AJ yang memang menyelundupkan salah satu buku miliknya ke atas meja, perlahan menyingkirkannya. Tidak membantah dan langsung mengunyah sisa sarapannya. “Aku tahu kau sudah bisa membaca dan suka membaca. Itu bukan hal buruk, tapi tidak saat kau akan berangkat ke sekolah. Kita akan terlambat kalau kau makan seperti siput.” Ruby tentu saja merasa buruk setelah membentak, dan memberi penghiburan lembut sambil mengusap kepala mungil berambut ikal itu. Ia juga memberi kecupan di kening. Tidak ingin anaknya itu cemberut sepanjang hari. AJ pada dasarnya riang, tapi kalau sudah kesal ia akan sangat diam. Ruby kelabakan kalau sudah seperti itu, karena ia tidak punya teman bicara lain saat di rumah, sebelum AJ menjadi lega. “Ayo, cepat.” Ruby dengan tergesa mengunci pintu, lalu menaikan zipper jake
Last Updated : 2023-09-19 Read more