All Chapters of Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa: Chapter 141 - Chapter 150

334 Chapters

Tidak Melupakan yang Aku Lupa

Ruby menyorongkan kopi kental untuk Ed.“Terima kasih… atas bantuannya.” Ruby bersikap senormal mungkin, dan Ed memang layak mendapatkan ucapan terima kasih.“Ya.” Ed menanggapi singkat, karena tidak menyukai ucapan terima kasih itu. Tidak salah, tapi membuat Ed teringat kalau dirinya telah melakukan hal yang tidak seharusnya.“Itu… terlepas.” Ed menunjuk kaki Ruby. Tulang kering Ruby yang tadi terluka.Ruby sudah berusaha membersihkan dan membalutnya dengan perban, tapi karena tergesa, ikatannya tidak cukup kencang, dan terurai saat Ruby mondar-mandir.“Tidak… perlu!”Ruby mundur menjauh saat melihat Ed berlutut, tapi tangan Ed lebih cepat menyambar pergelangan kakinya. sampai membuat Ruby nyaris terjengkang. Ruby tidak terjatuh karena berhasil menyambar hal terdekat yang bisa dipakai sebagai pegangan. Rambut Ed yang sedang berlutut.“ASTAGA!” Ruby memekik dan seketika melepaskan rambut Ed.“Maaf… maafkan aku… maaf sekali.” Ruby merintih sambil mengusap rambut Ed. Campuran malu dan k
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Ada tapi Tidak Lengkap

“Anda pergi kemana semalaman?” tanya Otiz, karena Ed baru kembali ke hotel saat hari hampir fajar.“Kenapa kau lebih terdengar seperti istriku dari pada istriku yang asli?” Ed mengangkat alisnya. Ia tidak mungkin akan menyebut kalau ia baru saja mengantar Ruby pulang tadi. “Apa Anda bersama Mrs. Herrera?” Otiz tidak perlu penjelasan tapi. Ia bisa menebak apa yang membuat Ed tiba-tiba sibuk seperti itu. Mereka sebenarnya tidak punya urusan lagi di New York.Ed hanya mengangkat bahu. Tidak ingin mendengar teguran.“Semakin lama Anda di sini, akan semakin berbahaya. Kalau Russel sampai tahu Anda di sini, ia tidak akan diam.” Otiz berharap Ed tidak akan mondar-mandir di luar hotel setidaknya. “Aku tidak mungkin meninggalkan kota ini kalau laporan yang aku minta belum datang! Aku ingin tahu siapa ayah AJ!” desis Ed.Ia tahu wajah mirip saja bukan jaminan, tapi Ed ingin berharap. Semua kemungkinan atau kebetulan yang membawanya bertemu AJ—dan Ruby tidak biasa. Ed tidak tahu akan seperti a
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

Tidak Salah Mengenali

‘Kau tidak perlu melakukan ini.” Ruby melirik Ed yang mengemudi di sampingnya. Ruby tadi hanya mengikuti tarikan tangan Ed saat membawanya ke mobil.Ruby terlalu lega dan bahagia mendengar kabar tentang AJ, dan tidak mempermasalahkan bagaimana cara menemui AJ. Setelah mobil berjalan, Ruby baru menyadari kalau telah melakukan hal yang tidak seharusnya lagi. Berdekatan dengan Ed.Di cafe tadi, Ruby dengan sengaja mengabaikannya. Ia menolak mengantar pesanannya, dan menyingkir dari kasir saat melihatnya masuk. Percuma karena sekarang ia malah duduk di samping Ed.“Apa aku harus membiarkanmu menabrak pohon lagi? Mobilmu yang kemarin bahkan belum kembali seperti semula.” Ed melihatnya tadi, terparkir di depan Cassa Nueva. Ruby masih bisa memakainya—masih bisa berjalan meskipun bagian depan bumpernya penyok.“Malam itu… aku tidak stabil.” Ruby bergumam lirih. Ia malas mengakui keadaannya tidak sempurna. Membuatnya terlihat lemah. Padahal sudah jelas ia sangat terbantu oleh keberadaan Ed.“
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Masalah dari Sisi Tidak Terduga

“Kau yakin? Aku masih bisa membantu.” Ruby tidak tega meninggalkan Delia lagi setelah beberapa hari membiarkannya bekerja keras sendirian.“Astaga, Ruby! Pulanglah dan nikmati waktumu bersama AJ. Kau punya pegawai. Merepotkan kalau kau tidak ada, tapi bukan berarti Cassa Nueva akan ambruk kalau kau tidak ada sehari saja.” Delia menggelengkan kepala. Ia menodorong Ruby keluar dari balik kasir.“Sudah sana.” Delia mengusir lagi, dan langsung mengfungsikan diri menjadi kasir lagi, karena memang sudah ada yang mengantri lagi.“Kau masih di sini? Aku pikir kau sudah pulang dan menangis.” Delia menyapa berbeda, karena konsumen itu adalah Alejandro.“Apa aku terlihat sekalah itu?” tanyanya dengan senyum pahit.“Ya, kalah jauh.” Delia menekan kopi pesanan Alejandro, sementara matanya mengikuti Ruby yang berjalan mendekati AJ. Ia duduk bersama Ed, dan tampak seru menceritakan harinya. Dari gesturenya, mungkin orang akan mengira AJ tengah menceritakan petualangan seru yang melibatkan alien atau
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Tidak Seharusnya Terlibat

Ed memaki saat melihat van yang dikejarnya itu dengan gesit berbelok ke arah kiri. Tidak terduga, dan jelas mereka memiliki keuntungan karena lebih mengenali wilayah itu, sementara Ed hanya mengikuti dengan buta.“Otiz!” Ed berseru dan layar di dashboardnya menyala melakukan panggilan.“Ya? Anda ada dimana?” Otiz bertanya dengan nada lelah seperti biasanya.“Kumpulkan orang sebanyak mungkin. Siapapun yang bisa kau bayar! Aku akan mengirimkan lokasi!” Ed berseru sekeras mungkin dan memberi bayangan situasi gawat seperti apa yang terjadi.“Eh? Don Rosas, ada…”“Lakukan saja!” Ed mematikan panggilan itu, sementara matanya menyipit melihat van yang itu kembali berbelok ke arah jalan baru. Lebih sepi, dan itu membuat Ed mempertimbangkan untuk menabrak bagian belakang mobil itu untuk menghentikannya.Tapi usaha kasar seperti itu akan membuat Ruby dan AJ terluka. Ia tidak bisa melakukan apa pun selama mereka masih ada di dalam mobil.Ed mendecak, dengan terpaksa hanya bisa memandang sambil m
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Tidak Butuh Lama

“Ups! Liar sekali. Apa karena ini ia menyimpanmu? Kau menarik memang. Tidak buruk.” Russel terkekeh.“HENTIKAN!” Ruby tidak akan membiarkan AJ mendengar kata-kata seperti itu.“Ck, anakmu itu harus belajar menjadi dewasa. Ia harus mengerti bagaimana dunia pria.” Russel melihat bagaimana Ruby terus menutupi telinganya. Melindunginya.“Kita melakukan apa setelah ini? Apa aku harus mengirim ancaman atau mungkin mengirim jarinya?” Orang yang tadi menculik Ruby maju mendekati Russel.“Sementara ini tidak perlu. Aku ingin melihat bagaimana dia kebingungan mencari ‘kucingnya’. Setelah itu, baru kirimkan ‘kucing’ ini padanya. Sedkit demi sedikit. Mulai dari jari kalau perlu, seperti usulmu itu. Aku ingin dia merasa putus asa. Dia telah menghancurkan leherku. Aku akan membalas lebih keji.”Russel menyeringai, memandang jari Ruby. Seakan tengah mempertimbangkan jari mana dulu yang akan dikirimkannya pada Ed.Ruby bergidik, dan tidak bisa mengucapkan apa pun lagi. Meski Ruby menyebut jutaan kali
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Tidak Kosong

“Bagaimana bisa…” Russel menjauhkan kursi rodanya dari moncong senjata di tangan Ed.“Tentu bisa. Aku sudah mengatakan padamu kemarin. Tidak harus kau yang mau mengurus masalah penjualanku di sini. Dan kebetulan orang yang bersedia mengurusnya tanpa banyak syarat, bersedia juga untuk membantuku sekarang.”Ed tentu punya cadangan dan beres tanpa harus menemui kendala seperti Russel.“Dia dengan senang hati membantuku untuk menyingkirkanmu.” Tangan Ed lurus masih terarah pada Russel, sementara matanya mencari ke sudut-sudut ruangan itu.“Dimana mereka?” tanya Ed. Ia berharap Ruby dan AJ akan ada bersama Russel.“Siapa? Aku tidak tahu apa yang…Mmmm!” Usaha Russel untuk berpura-pura langsung gagal, karena Ed menjejalkan moncong pistol ke dalam mulutnya. Russel kembali menggeleng panik.“Mari kita tidak membuang waktu dengan omong kosong. Katakan saja mereka di mana, dan mungkin aku akan ingat untuk tidak meledakkan isi kepalamu.” Ed menekan pelatuk, sementara tangan yang lain menahan kepa
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Kau Tidak Harus Ada

Tangan Ed bergerak lebih cepat dari apapun—bahkan lebih cepat dari pikirannya. Ia mengambil pistol dari balik jaket, dan langsung menarik pelatuk dengan kepala sebagai sasaran. Ed tidak ingin membunuh Russel, tapi tidak lagi akan mengampuni. Russel diam saat itu juga, dengan luka menganga di belakang kepalanya. “Apa kalian… Sialan!” Ed memaki saat berpaling, karena keadaan lebih buruk dari dugaannya. “AJ!” Ruby tengah memekik sambil merengkuh tubuh AJ yang ambruk dan diam sambil memegangi pahanya. AJ tidak lagi sadar sementara darah terus mengalir dari luka itu. Tanpa meminta pertimbangan, Ed mengangkat tubuh AJ dan membawanya berlari keluar dari pintu tempatnya masuh tadi. Ruby tersaruk-saruk mengikuti di belakangnya. “Don Rosas… Oh…” Otiz akan melapor, tapi saat melihat darah dan AJ yang terkulai, ia langsung melompat turun dan membuka pintu mobil Ed. Tidak ada lagi bahaya, Ed dengan mudah keluar dari rumah itu. “Dimana rumah sakit terdekat?” tanya Ed, pada Ruby yang ada di sa
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Tidak Akan Bertemu Lagi?

“Siapkan tiket untuk pulang.” Perintah yang tentu mengejutkan Otiz. Kakinya yang sudah menginjak pedal gas kembali terangkat. Mobil yang ada di parkiran rumah sakit itu tersendat diam. Batal maju.“Bagaimana?” tanya Otiz, sambil melirik Ed dari spion. Malam telah larut, Otiz tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi melihat sikpa tubuh Ed yang tampak tersampir sembarangan di atas kursi—seperti mantel yang tersangkut, Otiz tahu ada sesuatu yang salah.“Siapkan tiket untuk pulang. Secepatnya!” Ed hampir membentak, tapi kemudian menghela napas panjang. Sadar kalau Otiz tidak pantas mendapatkan amarah itu. Ia sudah bekerja dengan sempurna hari ini. Melakukan hal yang sulit tanpa cela.Dirinya lah yang tercela. Kejadian tadi adalah salahnya, dan Ruby membuatnya menyadari itu. Ia merusak kehidupan Ruby dan AJ. Ini benar. Mereka hanya keluarga normal dengan kehidupan yang tenang di New York .Russel menganggu karena dirinya. Ed terlalu dekat.“Bukannya Anda ingin menunggu laporan dari
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Yang Ada Tidak Cocok

“Maaf, tapi apakah ada riwayat penyakit tertentu dalam keluarga Anda?” tanya dokter itu dengan sopan. Dokter pria itu juga tampak berhati-hati.“Tidak ada, dokter… Shelby.” Ruby membaca nama yang ada di kartu yang menggantung di lehernya. Dokter setengah baya itu ramah sejak awal merawat AJ, dan terlihat sangat kompeten.“Oh, ibu saya menderita Alzaimer. Apa ini yang Anda maksud?” Ruby masih bingung, tapi berusaha menjawab selengkap mungkin.“Saya turut berduka, tapi bukan itu yang saya maksud.” Shelby menggeleng sambil tersenyum.“Bagaimana dengan ayahnya? Apa mungkin memiliki riwayat penyakit tertentu?”Shelby bertanya hal unik yang Ruby tidak tahu jawabannya, sekaligus membuat Ruby semakin panik.“Maaf, saya tidak tahu. Tapi kenapa ini?” Ruby menggeleng.“Apa ada kemungkinan Anda bisa mencari tahu?”“Itu… akan sulit.” Ruby menggeleng semakin kuat. Bukan hanya sulit, tapi hampir mustahil. Ruby mengusir ayah AJ untuk selamanya malam kemarin.“Oh, begitu.” Shelby tampak mengangguk, da
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
34
DMCA.com Protection Status