Home / Urban / Menantu Dewa / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Menantu Dewa: Chapter 181 - Chapter 190

333 Chapters

Bab 181

“Menarik! Tinjuan Sky sepertinya memiliki standar petinju tingkat dunia. Kekuatan ini bisa jadi ada 500 kilogram,” ucap Lucas sambil mengusap janggutnya.“Pandangan Pak Lucas memang jeli.” Brian langsung menyanjung, “Tinjuan ini sepertinya akan mematahkan tulang rusuk orang biasa, dan bahkan mesti diopname selama setengah bulan. Hanya saja, nyali lelaki itu cukup besar. Dia bahkan berani mengadang tinjuan dengan kedua tangannya. Kalau aku tidak salah tebak, sepertinya kedua tangannya sudah patah saat ini!”Brian menjelaskan dengan penuh keyakinan. Hanya saja, satu detik kemudian, raut wajahnya malah berubah drastis. Dia menyadari di atas arena tinju sana, Brandon sedang menurunkan kedua tangannya dengan perlahan. Brandon memang terlihat agak gemetar, tapi kedua tangannya tidaklah patah.Saat ini raut wajah Brian berubah sangat muram. Brandon seolah-olah sudah menginjak harga dirinya saja.Lucas pun tersenyum sambil berkata, “Pak Lucas, sepertinya tebakanmu salah. Bocah itu lebih hebat
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 182

“Kamu sudah kalah,” ucap Brandon. Sky memang tidak jatuh ataupun pingsan, tapi mereka berdua jelas menyadari bahwa Sky-lah yang kalah dalam pertandingan ini.Bahkan jurus terkuat Sky juga tidak sanggup untuk mendorong Brandon mundur satu langkah pun. Hanya saja, satu tendangan Brandon malah membuat Sky mundur tiga langkah. Jadi, kalah menangnya pertandingan ini sudah terungkap.Ekspresi Sky terlihat sangat dingin. Dia langsung membalikkan badannya, lalu berkata pada wasit, “Aku sudah kalah. Kalian tidak perlu bayar aku.”Brandon terlihat sangat santai. Dia menggoyangkan kedua tangannya sambil berkata dengan santai, “Apa ada yang lebih kuat lagi? Kalau tidak ada, suruh Brian temui aku ….”“Kamu ….” Ujung mata wasit berkedut. Bocah ini terlalu arogan. Tentu saja, saat ini dia memang berhak untuk bersikap arogan.“Bamm ….”Di ruang VIP, Brian tiba-tiba berdiri. Gelas kristal di tangannya diremuk hingga hancur. Darah segar tampak menetes, tapi Brian bagai tidak merasakannya saja. Hanya saj
last updateLast Updated : 2023-06-10
Read more

Bab 183

Selesai berbicara, Brian melambaikan tangannya. Kemudian, tampak anak buah yang memegang tongkat besi berkata, “Bos, waktu itu ada orang mengira bisa menang sepuluh kali berturut-turut di sasana tinju kita akan mendapatkan hadiah uang banyak. Tapi dia tidak mengerti satu hal, dengan mengandalkan satu orang tidak mungkin bisa melawan banyak orang. Setelah digebuki oleh kita, dia pun menyadari dirinya tidak sehebat yang dibayangkan!”“Sudah dengar belum? Aku akui kamu memang hebat karena bisa membuat Sky mundur. Kamu juga hebat karena bisa membuat Robert tunduk sama kamu. Hanya saja, permasalahannya adalah kalian berdua lagi di area kekuasaanku. Apa kalian masih berani sok hebat?” tanya Brian dengan tersenyum dingin.“Dengar-dengar kamu lagi melindungi Keluarga Sentana, lalu cari masalah dengan kami?” Brandon juga malas untuk berbasa-basi lagi. Dia langsung memberi tahu maksud kedatangannya.Setelah mendengar ucapan ini, Brian mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan tersenyum, “Hei, b
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Bab 184

Selesai berbicara, Brian menepuk-nepuk tangannya. Seketika terpampang gambaran di dalam layar televisi aula. Lucas dan Dessy sedang diikat di atas kursi. Saat ini entah apa yang sedang dikatakan Lucas. Hanya saja, dapat terlihat darah berlumuran di atas kepala Lucas lantaran dipukul anak buah Brian dengan tongkat besi.“Pak Lucas adalah senior dari Keluarga Marlon, kalian bahkan berani menyentuhnya?” Brandon terkejut ketika melihat gambaran di depan mata. Sepertinya nyali Brian sungguh besar? Siapa si Lucas? Apa dia tidak tahu? Jika dia menyinggung Keluarga Marlon, bukankah tidak sulit bagi Keluarga Marlon untuk mematikannya? “Kenapa tidak berani? Aku bukan hanya berani membunuh si tua itu, aku juga ingin tiduri yang muda. Setelah aku puas nanti, aku akan buang dia di jalanan. Siapa juga yang tahu kalau itu kerjaan aku?”Brian tersenyum sinis. “Sekarang aku beri kamu satu kesempatan lagi. Kalau kamu ingin mereka hidup, menyerahlah! Kalau nggak, kamu akan melihat mereka mati dengan mat
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Bab 185

“Bos Brian, siapa tahu dia ingin ajak kamu jadi menantu pecundang juga? Dengar-dengar adik iparnya cewek cantik, masih anak SMA!” ucap anak buah Brian dengan tersenyum.Brian berlagak takut, lalu berkata, “Jangan, deh! Bagaimanapun aku sudah hidup bertahun-tahun di dunia gangster. Kalau aku meniru dia untuk jadi menantu pecundang, jatuh dong harga diriku?”“Bos, dengar-dengar sewaktu di rumah, dia bahkan sediakan air cuci kaki untuk ibu mertuanya. Setelah menikah selama tiga tahun, dia bahkan tidak pernah sentuh tangan istrinya,” jawab seorang anak buah.“Ckckck, pekerjaanmu mulia sekali. Aku, Brian, aku akui kalau aku benar-benar takut! Tapi aku ingin tanya satu hal sama kamu, apa kamu itu cowok? Apa artinya kamu hidup di dunia ini?” tanya Brian dengan penasaran.Brandon malas menjelaskan. Dia langsung meloncat ke bawah arena, lalu berjalan ke sisi Brian.Pada saat ini, beberapa bawahan Brian lekas maju untuk mengadang di depan Brian. Orang-orang ini adalah petinju, apalagi mereka sem
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Bab 186

“Aku … aku baik-baik saja ….” Dessy langsung menatap Brandon yang berlari masuk ke ruangan. Saat ini, dapat terlihat ekspresi gembira dan juga kaget dari wajah indahnya. Hanya saja, mata Dessy mulai memerah. “Aku nggak apa-apa, tapi Kakek, dia … dia ….”Brandon segera berlari ke sisi Lucas, lalu mengulurkan jari tangannya ke ujung hidung Lucas. Seketika raut wajah Brandon langsung berubah. “Cepat antar dia ke rumah sakit. Dia harus segera ditangani ….”Selesai berbicara, Brandon menggendong Lucas yang sudah tidak menyadarkan diri keluar ruangan. Dessy juga merasa panik lekas mengikuti langkah Brandon.“Robert, aku harap tidak ada lagi orang yang bernama Brian di dunia gangster Kota Manthana. Jangan kecewakan aku ….”Sebelum pergi, Brandon pun berpesan.Sekujur tubuh Robert merinding ketakutan. Dari ucapan Brandon tadi, sepertinya malam ini akan ada perombakan besar-besaran di Kota Manthana. Kelak tidak ada lagi gangster yang bernama Brian Sumandi ….Saat ini, Robert sudah berjalan mem
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Bab 187

Ini adalah pertama kalinya mereka melihat anggota keluarga pasien ribut dengan suster sebelum pasien ditangani. Saat ini, semua orang spontan menatap Brandon bagai sedang menatap orang bodoh saja.“Kamu ngapain? Satpam! Panggil satpam ke sini! Ada yang membuat keonaran! Usir dia keluar!” Suster itu mulai ketakutan. Hanya saja, setelah dilihat dengan saksama, Brandon hanya seorang lelaki miskin. Apa juga yang bisa dilakukan oleh seorang lelaki miskin? “Iya! Kenapa kamu malah teriak-teriak di rumah sakit?”“Aku tahu kamu buru-buru. Kalau kamu buru-buru, cepat ambil nomor antrean. Di mana anggota keluargamu yang lain? Kenapa cuma kamu yang ke sini? Apa kamu sanggup tanggung jawab kalau terjadi apa-apa?”“Rumah sakit kami memang bertanggung jawab untuk menyelamatkan pasien. Hanya saja, siapa coba yang tidak ingin segera diobati? Semuanya harus berdasarkan nomor antrean dan kamu juga harus melunasi biaya pengobatannya dulu. Bagaimana kalau kalian melarikan diri setelah pihak rumah sakit me
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Bab 188

“Plak ….”Brandon juga tidak memberi kesempatan Edric untuk omong kosong. Dia langsung menendang Edric hingga bergelinding di atas lantai. Kemudian, dia membalikkan badannya untuk menatap suster. “Jadi, kamu mau tangani atau tidak?”“Kamu … kamu malah main kasar?” Suster terlihat kaget. Apa dia tidak kenal dengan Brian? Dia malah berani memukul adiknya Brian? Kurasa sudah bosan hidup!“Apa yang terjadi?” Saat ini, terdengar suara wanita yang sangat lembut.Brandon refleks memalingkan kepalanya. Kemudian, tampak seorang dokter cantik dengan mengenakan jubah putih. Si wanita terlihat sangat menawan. Dia memang sedang mengenakan jubah dokter, tapi tetap terlihat postur tubuh yang indah itu.Jelas sekali dokter ini tidak pernah melihat kejadian seperti ini. Dia pun terlihat kaget saat ini.“Dok Enrica, kebetulan Dok ke sini. Ada yang cari masalah di sini. Dia malah memukul satpam rumah sakit. Cepat usir dia dari sini!” Suster duluan mengadu.Enrica mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Bab 189

“Kalau nggak ada obat untuk berobat, jangan celakai karier orang lain!”“Iya, kalian semua sama saja! Semuanya ingin membohongi Dok Enrica!”“Kalian tahu Dok Enrica itu baik hati dan gampang luluh. Dia pasti akan menyelamatkan semua pasien yang datang ke rumah sakit!”“Haish, dengar-dengar Dok Enrica sudah setengah tahun nggak gajian. Semuanya gara-gara orang seperti mereka. Kalau nggak punya uang, jangan keluar untuk celakai orang lain?!”Mendengar caci makian orang-orang di sekitar, Enrica yang hampir berjalan memasuki ruang operasi spontan memalingkan kepalanya, dan berkata dengan tersenyum, “Semuanya jangan asal menuduh. Hal ini bersangkutan dengan masalah nyawa. Tugas seorang dokter memang adalah menyelamatkan pasien yang mengalami cedera. Lagi pula, aku juga percaya dengan Tuan.”Enrica memang polos dan baik hati. Hanya saja, dia merasa Brandon adalah orang yang bisa dipercaya. Rasa percaya ini mirip seperti perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama, memang rada-rada tidak masu
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more

Bab 190

Ketika melihat si miskin ini mengeluarkan kartu ATM, raut wajah wakil direktur dari Rumah Sakit Manthana spontan terbengong. Para staf medis juga ikut terbengong. Apa yang terjadi?Ekspresi Jivan berubah drastis, dan sekujur tubuhnya berkeringat dingin. Beberapa saat kemudian, tatapannya kembali tertuju pada diri Brandon. Jivan juga tahu pemilik kartu hitam di Kota Manthana hanya lima orang saja. Orang yang memiliki kartu hitam tentu memiliki status kedudukan yang sangat tinggi. Biasanya mereka akan menaiki mobil mewah, dan bahkan dikawal ke mana-mana.Jadi, bagaimana ceritanya lelaki miskin di hadapannya bisa memiliki kartu hitam? Apa dia sedang berbohong?“Kamu kira aku akan tertipu dengan kartu hitam palsu ini? Kamu mau bohongi aku?” Jivan tersenyum sinis.Kemudian, dia berkata pada suster di sampingnya, “Bawa kartu ini ke kasir. Coba lihat kartu ini bisa digesek atau tidak?”Setelah suster pergi dengan kartu itu, Jivan pun memanggil Edric bersama anggotanya datang untuk mengepung
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
34
DMCA.com Protection Status