“Tentu saja atas dasar Paman adalah pahlawan super heromu yang luar biasa. Apa ada wanita yang bisa menolak lelaki sepertiku?” Regis tersenyum dengan penuh percaya diri dan terkesan sedikit narsis dengan ucapan yang dilontarkannya itu. Namun, ia tidak melebih-lebihkannya karena kenyataannya, ia memang memiliki kriteria yang diinginkan semua wanita. Sayangnya, Rayden tidak terlalu yakin ibunya akan terlena dengan hal-hal seperti itu. Apalagi ibunya sudah menegaskan kepadanya kalau dia tidak memiliki niat untuk menikah lagi. Ia pun menertawakan sikap narsis sosok ayah idamannya tersebut. “Kita bicarakan nanti kalau Paman memang bisa berhasil membujuk ibuku,” tukas Rayden. “Baiklah, kalau begitu … kamu akan memihak Paman, bukan?” tanya Regis memastikan. “Selama Paman tidak melukai ataupun menyakiti ibuku, saya akan selalu di pihak Paman,” tukas Rayden dengan tersenyum cemerlang. Seulas senyuman juga terbit di bibir Regis. Ia mengepalkan tangan kanannya, lalu menyodorkan kepalannya t
Read more