Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 441 - Chapter 450

529 Chapters

Bab 441 - Minum Bersama

Regis dapat melihat kebingungan yang ditunjukkan Xavier atas keputusannya saat ini. Akan tetapi, ia tidak menggubrisnya. Xavier pun hanya bisa mengesah panjang dan bertanya-tanya di dalam hati, 'Sebenarnya apa yang kamu rencanakan, Sobat?' "Kalau kamu tidak mau di sini, kamu bisa pulang saja, Xavier," ujar Regis kepada sahabatnya itu. Ia tidak ingin melibatkan Xavier dalam masalah rumah tangganya. "Mana mungkin aku meninggalkan sahabatku di sarang berbahaya seperti ini, Regis. Setidaknya ada satu mata yang bisa membantumu mengawasi," timpal Xavier yang enggan meninggalkan tempat tersebut. Regis tersenyum simpul. Ia tidak lagi mengatakan apa pun. Alejandro memerintahkan para bawahannya untuk mengantarkan para tamunya ke ruangan yang dipersiapkan tadi. Namun, ketika Regis baru saja ingin meninggalkan ruangan itu bersama Rayden dan Xavier, Alejandro memanggilnya kembali. "Kalau kamu tidak keberatan, maukah kamu menemaniku minum beberapa teguk?" ajak pria paruh baya itu kepada menant
Read more

Bab 442 - Alasan Kebencian Alejandro

Kata “Ayah” yang terucap dari bibir Regis membuat Alejandro kembali tertawa. Tangannya menepuk lengan menantunya itu, tetapi tiba-tiba Regis merintih dan membungkukkan tubuhnya. “Ada apa, Regis?” tanya pria paruh baya itu dengan kaget. Regis menggeleng. “Tidak apa-apa. Hanya luka tadi tertarik sedikit saja,” jawabnya. “Ah, ya ampun. Saya benar-benar lupa kalau kamu terluka,” cetus Alejandro yang tampak khawatir. Ia bergegas memeriksa luka Regis, tetapi putra Diego itu menahan tangannya. “Saya tidak apa-apa, Ayah,” timpal Regis yang mencoba menunjukkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan darinya. Alejandro pun menghela napas panjang. “Kalau terluka, sebaiknya kamu tidak menemani saya minum lagi. Pergilah beristirahat,” ucapnya. Regis tersentak. Ia masih tidak ingin meninggalkan ruangan itu. Ada hal yang belum sempat ditanyakannya kepada pria paruh baya itu. “Kenapa malah diam? Pergilah. Minta orangku untuk mengantarkanmu ke kamar Ray. Saya masih mau di sini sebentar,” ujar A
Read more

Bab 443 - Aku Harus Menyelesaikan Semuanya!

Fakta yang baru saja didengarnya dari Alejandro membuat Regis tidak mampu berkata-kata. Ia tidak pernah menyangka jika ayahnya yang telah merengut nyawa ibu kandung Amora yang juga merupakan kekasih simpanan Alejandro.“Apa … Amora mengetahui hal ini?” tanya Regis dengan penuh selidik karena ia belum pernah mendengar apa pun dari Amora terkait masalah ini.Alejandro menggeleng. “Dia tidak tahu dan saya harap selamanya dia tidak akan mengetahuinya,” gumamnya.Regis tertegun. Ia dapat memahami perasaan pria paruh baya itu dan memiliki pemikiran yang sama dengannya.Regis tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada Amora apabila mengetahui bahwa kematian Patricia Lysander ternyata adalah perbuatan ayahnya!“Apa ada hal yang bisa saya lakukan untuk menebus semua perbuatan Ayah saya, Tuan Besar Volker?” tanya Regis yang sangat berharap perseteruan di antara Alejandro dan ayahnya dapat segera berakhir.Regis menyimpulkan jika kebencian hanya akan melahirkan kebencian yang lain. Ambi
Read more

Bab 444 - Kebersamaan yang Bermakna

Setelah selesai merapikan dirinya, Amora keluar dari ruangan itu. Marie menuntun langkahnya untuk menunjukkan lokasi ruang makan. Amora benar-benar takjub dengan kemewahan yang mengelilinginya saat ini. Ia tidak pernah menyangka akan bermalam di sebuah bangunan semegah dan semewah ini sebelumnya, tetapi tidak ada kebebasan yang dirasakannya saat menelusuri setiap sudut ruangan tersebut. Para pelayan memberikan sapaan singkat kepadanya dan menundukkan wajah mereka seolah khawatir Amora akan melakukan sesuatu kepada mereka. Amora merasa dirinya seperti makhluk asing yang menakutkan. Aura di dalam kediaman itu terasa sangat berat dan membuat Amora ingin segera meninggalkan tempat tersebut. Dibandingkan tinggal di mansion yang megah dan dikelilingi oleh segala aturan seperti ini, ia lebih memilih tinggal di rumah sederhana yang terasa nyaman tanpa ada aturan yang mengikat kebebasannya. Lamunan Amora terhenti ketika terdengar suara Marie di sampingnya. “Nona, silakan masuk,” ucap gadis
Read more

Bab 445 - Sudah Lebih dari Cukup

“Papa, di mana Paman Xavier?” Pertanyaan yang dilontarkan Rayden ikut memeriahkan keceriaan di dalam ruang makan. Semalam ia tidur dalam satu kamar yang sama bersama Xavier dan ayahnya. Akan tetapi, ketika ia terbangun, ia hanya menemukan ayahnya saja. “Xavier juga di sini?” tanya Amora dengan syok. Ia masih belum bisa memahami hal yang terjadi secara tiba-tiba seperti ini. Kedatangan Regis dan Rayden pagi ini benar-benar di luar harapannya, tetapi mendengar putranya mengatakan bahwa Xavier juga hadir semalam, Amora pun berpikir telah terjadi sesuatu semalam. “Sebenarnya apa yang terjadi, Regis?” selidik Amora dengan tatapan tajam yang meminta kejujuran pria itu. Namun, Regis tersenyum dan meraih tangan wanita itu dengan lembut, lalu berkata, “Tidak ada apa-apa. Semalam Xavier yang mengantarku dan Rayden ke sini.” Regis terpaksa berbohong. Ia tidak ingin membuat istrinya khawatir berlebihan. Mendengar ucapan Ayahnya, Rayden ikut mengangguk ketika ibunya menoleh kepadanya dan be
Read more

Bab 446 - Acara Makan Pagi yang Berantakan

Acara makan pagi tetap berlangsung di kediaman keluarga Volker meskipun kedatangan Steffany membuat selera makan Alejandro memburuk. Pria paruh baya itu tidak ingin melewatkan kesempatan makan bersama putri kandungnya dan cucunya hanya karena kehadiran istrinya. Namun, Alejandro cukup bersyukur dengan sikap bersahabat yang ditunjukkan istrinya tersebut kepada Amora. Ia sempat khawatir kalau wanita itu tidak akan menerima Amora. Hanya saja Alejandro merasa sikap istrinya sedikit berlebihan. Steffany terus mengajak setiap orang di dalam ruangan itu berbicara dengannya meskipun ia tahu kalau kehadirannya di dalam ruangan itu tidak diharapkan oleh suaminya. Sambil menyuapkan sesendok sup krim seafood kesukaannya, ia berkata kepada Amora, "Saya dengar dari Dokter Wright kalau kamu sedang mengandung. Bagaimana kondisimu pagi ini? Apa kamu merasa mual?” Kening Alejandro pun mengernyit. Gerakan tangannya yang sedang mengolesi selai pada roti gandumnya pun terhenti. “Kenapa kamu menatapku
Read more

Bab 447 - Tidak Ingin Menjadi Nona Muda

“Kamu mengenal Putraku, Amora?” tanya Alejandro yang semakin bertambah bingung. “Saya tidak terlalu mengenalnya, tapi pernah bertemu dengannya sekali dan saya tidak tahu kalau dia ternyata ... putramu,” jawab Amora dengan bingung. Alejandro tertegun. Ia menatap ke arah putranya yang terlihat sangat tenang dan mengambil tempat di samping ibunya.“Ayah, maafkan keterlambatan saya. Tadi saya baru mendengar kalau ada tamu penting yang hadir pahi ini," tutur Cedric seraya tersenyum lebar.Regis cukup terkejut melihat ketenangan putra kedua Alejandro tersebut. Ia sempat berpikir pria itu akan terang-terangan melayangkan kebenciannya. Meskipun Regis tidak pernah berhadapan langsung dengan Cedric, tetapi ia sering mendengar rumor bahwa Cedric lebih menakutkan dibandingkan putra sulung Alejandro. Sekarang ia sedikit memahami arti dari rumor tersebut."Sudahlah. Ayah harap kamu bisa mengesampingkan semua hal yang pernah terjadi di masa lalu dan menganggap semua yang duduk di meja ini sebagai
Read more

Bab 448 - Berlindung di Bawah Kekuasaan Golden Snake

“Regis, aku—” “Tidak. Kamu tetap di sini,” sela Regis yang langsung dapat mengetahui keinginan istrinya dengan jelas. “Aku yang akan pergi sendiri. Aku harap kamu dapat mengambil kejadian kemarin sebagai pelajaran, Istriku,” imbuh Regis dengan tegas. “Regis benar, Amora. Kamu tetap di sini sampai dia menyelesaikan permasalahannya dengan Ayahnya. Percayalah padanya." Alejandro juga ikut menimpali. Ia juga tidak ingin putrinya mengambil risiko seperti sebelumnya. Amora melirik ayahnya sekilas dan menghela napas pasrah. Ia tahu kalau tindakannya kemarin memang telah membuat semua orang panik dan cemas. “Baiklah, tapi aku akan diam di rumahku sendiri saja,” cetusnya. “Tidak, Amora. Kamu tetap di sini bersama Ray sampai aku datang menjemput kalian kembali setelah situasi aman dan terkendali,” timpal Regis dengan tegas. Bukan karena Regis ingin Amora terus berada di kediaman Volker, tetapi untuk saat ini, ia tidak punya pilihan lain. Ia hanya bisa berlindung di bawah kekuasaan Golden
Read more

Bab 449 - Satu Tujuan yang Sama

“Apa kamu pikir aku tidak menginginkan kehamilanmu?” Amora cukup terkejut ketika Regis menebak dengan tepat isi hatinya. Ia pun memberikan anggukan kecil dan berkata, “Maaf, aku tidak ingin meragukanmu. Tapi, tadi aku hanya berpikir bagaimana perasaanmu akan memiliki seorang anak lagi.” Regis akui kalau kehamilan Amora memang terlalu mendadak. Mereka memang belum pernah membicarakannya karena tidak pernah berencana untuk memiliki seorang anak lagi selain Rayden. Namun, bukan berarti ia tidak menginginkan anak itu. “Amora, dengarkan aku,” pinta Regis dengan bersungguh-sungguh. Amora pun menatap intens pria itu. Sorot mata suaminya itu terlihat sangat teduh dan hangat. Amora dapat merasakan besarnya rasa cinta dan kasih yang diberikan pria itu untuknya. “Aku tidak pernah menyesal bertemu denganmu, Amora. Aku juga tidak pernah berpikir kehamilanmu ini adalah sebuah bencana. Bagiku, ini adalah anugerah dan merupakan sebuah pembuktian kalau aku adalah seorang lelaki tangguh yang diber
Read more

Bab 450 - Ingin Kembali Ke Titik Awal

“Apa semua sudah siap di tempat masing-masing?” “Semua sudah siap dan terkendali.” “Jangan lupa untuk tetap siaga dan lakukan bagian tugas kalian masing-masing.” “Siap!” Mark baru saja memutuskan panggilan secara sepihak setelah melakukan percakapan singkat dalam grup dengan beberapa rekan kepercayaannya. Saat ini ia sedang berada di dalam mobil bersama Regis. Mereka baru saja tiba di Pelabuhan Rigel tepat pukul sebelas siang sesuai dengan jadwal. “Tuan Muda, semua sudah menjalankan tugas masing-masing sesuai rencana,” lapor Mark kembali meskipun Regis sudah mendengar semua percakapannya tadi. Regis mengangguk kecil. Netra elangnya memicing tajam dan mengitari ke sekelilingnya untuk memahami situasi di area salah satu gudang pelabuhan yang terlihat sangat hening. Lokasi tersebut memang telah diamankan sebelumnya sehingga tidak ada siapa pun yang bisa mendekati tempat tersebut tanpa seizin penguasa tempat itu. “Bagaimana dengan Xavier, apa dia sudah jalan ke markas Royal Dragon?
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
53
DMCA.com Protection Status