Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 421 - Chapter 430

529 Chapters

Bab 421 - Penembak Misterius

“Kyaaaa!”Pekikan histeris Amora dan suara tembakan beruntun terdengar bersahutan di tengah hutan saat ini. Para kawanan burung kembali menyerukan kicauan kepanikan mereka dan terbang semakin tinggi untuk menghindari kericuhan yang terjadi di habitat mereka.Wajah Amora memucat. Ia mengira dirinya akan meregangkan nyawanya saat itu juga, tetapi ternyata tidak.“Re-Regis, kamu ….” Suara Amora tercekat. Ia tidak menyangka Regis akan menggunakan tubuhnya sendiri untuk menghalangi tembakan tersebut.Buliran bening yang menggenang di pelupuk mata Amora pun berjatuhan. Ia mengira Regis telah terkena tembakan tersebut menggantikan dirinya karena pria itu tidak bergerak sedikit pun.Padahal Regis hanya kaget. Wajahnya sama pucatnya dengan Amora karena mengira akan menjadi sasaran tembak Jack. Akan tetapi, ia tidak merasakan apa pun selain goresan kecil pada lengannya.Perlahan Regis melepaskan pelukannya terhadap Amora. Ia dapat melihat kecemasan dari bola mata hazel yang memantulkan wajahnya
Read more

Bab 422 - Terkepung!

“Perangkap?” gumam Amora, syok. Lagi-lagi ia hampir bertindak bodoh. Regis tersenyum simpul melihat wajah kaget istrinya tersebut. “Sepertinya sejak awal Ayahku ingin menargetkanmu yang sudah mengingkari janji,” terang Regis atas dugaannya tersebut kepada wanita itu.Wajah Amora pun memucat. Ia sadar jika kesalahannya yang sudah membuat semua menjadi kacau, lalu ia pun menimpali, “Tapi, Regis … kalau memang ini jebakan, bagaimana dengan Nenek? Aku—” “Saya akan menghitung sampai sepuluh! Jika Anda tetap tidak keluar, saya akan anggap Anda setuju mengantarkan Nyonya Besar Lysander ke akhirat!” Jack kembali berteriak dengan ancamannya. Netra Amora kembali terbelalak lebar. Kepanikan memenuhi seluruh akal sehatnya. Amora khawatir bawahan Diego benar-benar akan merealisasikan ancamannya apabila ia tidak keluar dari tempat persembunyiannya. Akan tetapi, Regis menahan tangannya dengan kuat dan menggeleng berulang kali. "Serahkan semuanya padaku, Sayang,” ucapnya yang masih mencoba menena
Read more

Bab 423 - Pertarungan Sengit Part 1

‘Te-ternyata orang itu … bukan Nenek!’ batin Amora yang telah terperangah syok. Sosok yang berpenampilan seperti seorang wanita tua itu ternyata adalah bawahan Diego yang menyamar! Amora telah tertipu! “Kalau begitu, Regis ….” Amora menggigit bibirnya yang bergetar hebat. Ucapan Regis tadi ternyata terbukti benar. Semua ini hanyalah jebakan yang dibuat oleh para bawahan Diego. Tujuan mereka hanya satu, yaitu memancing Amora dan Regis untuk dilenyapkan! Tubuh Amora bergidik ngeri ketika menyadari kebenaran tersebut. Karena kebodohan dan sikap keras kepalanya, sekarang malah Regis yang menjadi target dari para bawahan Diego Lorenzo tersebut. Beberapa rekan Jack yang sejak tadi bersembunyi untuk menunggu waktu yang tepat, akhirnya keluar dari tempat mereka dan mengelilingi Regis dengan senjata api di tangan mereka. Kembali ke situasi Regis saat ini. Suami Amora tersebut tidak terkejut sedikit pun dengan sergapan licik yang dilakukan oleh Jack dan puluhan orang dari rekan pria itu
Read more

Bab 424 - Pertarungan Sengit Part 2

“A-apa yang sudah terjadi?” gumam Amora dengan cemas. Saat ini Amora hanya bisa merapatkan tubuhnya dengan tanah lembap yang dipenuhi dedaunan tersebut. Tubuhnya bergetar hebat setelah mendengar suara desingan peluru yang saling bersahutan dengan suara erangan dari orang-orang di sekitarnya. Perlahan Amora mengangkat wajahnya. Ia memberanikan diri untuk mengamati situasi di sekitarnya. Tatapannya tertuju pada sosok dua bawahan Regis yang sangat dikenalnya, Mark dan Albert! Seulas senyuman pun mengembang di bibir Amora. “Ternyata mereka sudah datang,” gumamnya lirih. Seketika Amora merasa sangat lega karena akhirnya Regis mendapatkan bantuan. Akan tetapi, senyuman wanita itu memudar ketika melihat suaminya tengah terduduk dengan satu tangan memegang pundaknya. Walaupun jarak mereka cukup jauh, tetapi Amora dapat melihat kesakitan yang dirasakan oleh suaminya itu. Hati Amora kembali dipenuhi rasa khawatir. “Re-Regis ….” Suara Amora terdengar pilu. Namun, ia merasa kagum dengan
Read more

Bab 425 - Tak Berdaya

Hank berhasil membawa Amora keluar dari lokasi kericuhan. Tepat di saat ia keluar dari hutan tersebut, Alejandro baru saja turun dari mobilnya. Pria paruh baya itu menatap Hank dengan sengit. Bawahannya itu sedang membopong tubuh putrinya di kedua tangannya dalam kondisi tidak sadarkan diri. “Apa yang sudah kamu lakukan, Hank? Bukankah tadi saya memintamu untuk melindunginya?” hardik Alejandro dengan penuh amarah. “Maafkan saya, Tuan. Saya terpaksa melakukan hal ini karena Nona terus memberontak tadi,” aku Hank dengan wajah tertunduk penuh penyesalan. Ia pun menjelaskan secara singkat hal yang terjadi sebelumnya. Alejandro pun menyipitkan netranya dengan tajam. Sorot matanya tertuju pada darah yang masih mengalir dari kedua lutut putrinya dan muncul rasa khawatir di dalam dirinya. "Saya siap menerima hukuman, Tuan," sahut Hank dengan penuh keberanian. Alejandro tertegun sejenak, lalu berkata, "Bawa putri saya masuk ke mobil, Hank. Mengenai hukumanmu, saya akan mempertimbangkannya
Read more

Bab 426 - Kembalinya Nona Muda Volker Part 1

"Tuan Muda!"Suara teriakan Mark terdengar membahana di tengah pepohonan rimbun. Pandangannya terus mengedar ke sekelilingnya untuk mencari keberadaan Regis. Namun, ia tidak menemukan atasannya itu di mana pun.Mark dan para rekannya baru saja berhasil menumbangkan seluruh bawahan Diego termasuk Jack. Namun, tidak sedikit rekan mereka yang mengalami luka parah dalam aksi tersebut. Bahkan ada yang sampai meregangkan nyawa.Ketika Mark sedang melakukan pencarian, ia malah menemukan Albert yang terkapar di atas tanah dalam keadaan penuh luka. Wajah Mark pun memucat. Ia berpikir jika Amora pasti berada dalam bahaya.Tadi Mark memang sempat melihat Albert bertarung dengan seseorang untuk menyelamatkan istri Tuan Muda mereka. Sayangnya, tadi ia tidak bisa ikut membantu karena Mark sendiri juga sedang menghadapi lawannya.Mark bergegas menghampiri Albert dan memeriksa deru napas rekannya itu. Satu helaan napas lega pun bergulir dari bibir Mark saat itu juga."Albert! Hei, sadarlah!" Mark men
Read more

Bab 427 - Kembalinya Nona Muda Volker Part 2

Seolah dapat memahami kebingungan semua orang di hadapannya, Alejandro pun berkata, “Mulai hari ini kalian harus melayani putri kandung saya dengan baik. Hormati dan layani dia seperti yang kalian lakukan terhadap saya dan Nyonya.” Para pelayan kediaman itu saling berpandangan sejenak, lalu mereka langsung menunduk dan menjawab serentak, “Kami mengerti, Tuan Besar!” “Sekarang juga bersihkan kamar itu. Saya akan menempatkan putri saya di sana!” titah Alejandro sekali lagi. Para pelayan langsung menjalankan tugas mereka. Walaupun hati mereka di liputi rasa penasaran mengenai kemunculan putri kandung majikan mereka, tetapi tidak ada satu pun yang berani bertanya lagi. “Simon, hubungi Dokter Wright dan minta dia datang sekarang juga untuk memeriksa putri saya!” titah Alejandro lebih lanjut. “Baik, Tuan,” sahut Simon yang berusaha untuk mengendalikan ekspresinya.Dengan sigap ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi dokter kepercayaan keluarga Volker, lalu menyampaikan hal yang diperi
Read more

Bab 428 - Hanya Tersisa Kepingan yang Hancur

“Ibu, kenapa berdiri di sini?”Suara Cedric mengalihkan lamunan Steffany. Wanita paruh baya itu pun menoleh kepada putranya yang telah berada di sampingnya.Cedric tersentak ketika melihat lelehan air mata yang membasahi wajah ibunya. “I-Ibu … apa yang terjadi? Apa Ibu terluka?" tanyanya dengan cemas.Namun, wanita paruh baya itu menggeleng kecil dan bergegas menyeka air mata di wajahnya."Apa ... ada seseorang yang telah menyakitimu?” tanya Cedric dengan penuh selidik. Rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat ibunya menangis hingga sesedih ini.Terakhir kali ia melihat ibunya menangis adalah ketika ibunya mengetahui perselingkuhan yang dilakukan ayahnya.Steffany tersenyum kecut. “Di dunia ini … siapa lagi yang bisa membuat Ibu menangis, Cedric,” jawabnya lirih.‘Ayah?’ batin Cedric yang langsung mendapatkan jawaban yang dimaksud.“Ibu—"Sebelum Cedric bertanya lebih jauh, Steffany telah berucap lebih dulu, “Semua yang Ibu pertahankan selama ini ternyata sudah hancur dari dulu, Ced
Read more

Bab 429 - Kamu Tidak Pantas Menjadi Ayahku!

Bibir Amora bergetar pelan. Sepasang manik matanya mulai terlihat basah. Ia menatap lurus wajah yang memiliki warna bola mata yang sangat mirip dengannya. Suaranya tertahan di tenggorokan seolah ada bongkahan besar yang menghalangi di sana. Tetes demi tetes cairan bening pun berjatuhan dari pelupuk matanya, tetapi sorot matanya terlihat sangat tajam ketika menatap sosok lelaki paruh baya yang mengaku sebagai ayahnya tersebut. Perlahan sudut bibir Amora menyeringai tipis. Ia mencoba menguasai dirinya terlebih dahulu sebelum akhirnya satu kata meluncur dari bibirnya. “Ayah?” Suara yang terucap dari wanita itu terdengar sinis dan tersirat luka yang membuat hati Alejandro bergetar. Kepala keluarga Volker itu dapat melihat kebencian dari tatapan putrinya tersebut. Sejak awal ia sudah menduga akan mendapatkan reaksi seperti itu dari putrinya. Ia tidak berniat memohon agar dimaafkan, tetapi berharap Amora dapat mengetahui keberadaannya. “Apa Anda sedang bercanda dengan saya, Tuan?” selo
Read more

Bab 430 - Luka yang Terlanjur Terukir

“Amora ….” Hati Alejandro terasa tersayat-sayat. Ia tidak menyangka putrinya akan menampik keberadaannya. Netra Amora masih menyalang tajam. “Jika Anda memang seorang ayah yang baik dan memikirkan kebahagiaan putrimu, seharusnya Anda tidak melibatkan putrimu dalam perseteruan konyolmu dan musuhmu itu," desisnya dengan nada yang terdengar dingin. Alejandro tersenyum miris karena hal yang diucapkan putrinya itu benar adanya. Padahal dulu ia sengaja menyerahkan Amora kepada keluarga Lysander agar musuhnya tidak mengincar putrinya hingga Alejandro terpaksa memalsukan kematian putrinya tersebut. Namun, pada akhirnya ia tetap saja melibatkan putrinya dalam bahaya dan tanpa disadarinya, ia menjadi salah satu penyebab kehancuran dari kebahagiaan putrinya. Walaupun Amora tahu jika lelaki paruh baya itu telah menyesali keputusannya dulu, tetapi ia tetap tidak dapat memaafkannya dengan semudah itu. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan luka yang sudah terlanjur terukir di dalam hatinya. Pe
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
53
DMCA.com Protection Status