Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 411 - Chapter 420

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 411 - Chapter 420

529 Chapters

Bab 411 - Keputusan Amora

‘Sepertinya Albert dan yang lainnya benar. Semakin aku bersikap diam, Ayah akan terus menggunakan kekuasaan untuk menekan Amora. Aku harus secepatnya menghentikannya,’ batin Regis. Wajah pria itu terlihat sangat nanar. Di dalam kepalanya telah dipenuhi semua rencana yang akan dilakukannya bersama para bawahan setianya. Niatnya untuk menghampiri istrinya pun diurungkannya, lalu ia beranjak dari tempatnya untuk memastikan sesuatu hal sebelum ia bertindak. Sementara itu, Amora yang masih duduk di ranjangnya tampak termenung memandang layar ponselnya yang masih memperlihatkan pesan dari seseorang yang dikirimkan padanya. Buliran bening terus mengalir dari sepasang manik matanya. Dengan satu tangannya ia menutup mulutnya agar suara isak tangisnya tidak terdengar di luar kamarnya. Dengan cepat Amora menyeka air matanya dengan punggung tangannya, lalu kembali memandang layar ponselnya yang masih menampilkan pesan masuk dari Chris. Pria itu ternyata
Read more

Bab 412 - Hanya Satu Pilihan

“Ray pergi dulu ya, Ma. Jangan lupa datang nanti,” ujar Rayden berpamitan kepada ibunya.Mereka baru saja selesai sarapan dan Regis yang mengantarkan putranya ke sekolah karena Amora berdalih ingin membereskan pekerjaan rumah terlebih dahulu agar nanti bisa menyaksikan acara yang diikuti putranya.Hanya anggukan kecil yang diberikan Amora atas ucapan putranya tersebut. Ia memberikan kecupan kecil pada kening putranya dan bergumam, “Jaga dirimu baik-baik ya, Ray.”Kening Rayden mengernyit. “Ray tidak akan melukai diri Ray sendiri kok, Ma,”cetusnya yang mengira ibunya masih saja mengkhawatirkan kemampuannya dalam memanah nanti.Amora hanya tersenyum tipis. Pandangannya beralih kepada Regis yang tampak menatapnya dengan penuh arti, tetapi Amora segera mengalihkan tatapannya dan berkata, “Sudahlah. Pergilah sebelum terlambat.”“Iya nih, Pa. Ayo!” ajak Rayden yang telah meraih ranselnya.
Read more

Bab 413 - Saling Melindungi

“Apa Anda sudah membawa yang Tuan Besar inginkan?” tanya Pablo tanpa mengubah ekspresi wajahnya.Amora pun memandang dokumen di tangannya dengan perasaan yang sangat berat. Lembaran kertas itu adalah surat permohonan cerai yang dibuatnya sesuai permintaan dari Diego dan juga sebagai persyaratan untuk memasukkan Rayden ke dalam keluarga Lorenzo!Sesungguhnya ia masih tidak rela bercerai dari Regis, tetapi tekanan dan ancaman yang diberikan Diego benar-benar membuatnya tidak berdaya. Ia tidak memiliki kekuasaan yang besar seperti halnya Diego. Ia juga tidak ingin melihat Regis terus berada dalam tekanan ayah kandungnya sendiri.“Nona, Tuan Besar bukan orang yang tidak menepati janji. Beliau pasti akan memperlakukan putra Anda sebagai bagian keluarga Lorenzo seperti yang telah diucapkannya. Pengorbanan Anda tidak akan sia-sia,” ujar Pablo menyampaikan amanat dari majikannya.Mendengar hal tersebut, beban di dalam hati Amora terasa lep
Read more

Bab 414 - Kecewa

Regis bersama Amora telah masuk ke dalam rumah kontrakan mereka. Namun, pria itu masih menggenggam erat pergelangan tangan istrinya sehingga membuat wanita itu meringis kesakitan. “Regis, apa kamu tidak dengar? Lepaskan tanganku!” teriak Amora yang terdengar kesal karena langkahnya terseret-seret oleh suaminya sejak tadi. Bantingan pintu kamar yang dilakukan Regis membuat Amora terlonjak kaget. Degup jantung Amora terasa berhenti ketika tatapan yang dipenuhi oleh amarah dilayangkan Regis untuknya. Amora meneguk salivanya dengan kasar dan bergumam lirih, "Sakit, Regis." Melihat ketidakberdayaan wanita itu, akhirnya Regis melepaskan cekalan tangannya. Sudut matanya melihat bekas kemerahan dari genggamannya tadi pada pergelangan tangan istrinya tersebut. Walaupun Regis merasa bersalah telah bersikap kasar kepada wanita itu, tetapi ia tidak mengungkapkannya secara langsung karena ia masih tidak dapat memaafkan tindakan Amora saat ini. Sudut bibir Regis terangkat sinis ketika melirik
Read more

Bab 415 - Amarah dan Tangisan

Melihat ekspresi Amora yang tampak sangat menyesal di depan matanya saat ini, Regis pun menghela napas kasar. Sesungguhnya ia tidak berniat memarahi wanita itu, tetapi Regis ingin Amora menyadari perilakunya saja. Regis pun mencoba mengendalikan emosinya agar tidak meluapkannya kepada Amora karena ia tahu jika wanita itu sedang dihadapi dilema yang mengacaukan pikirannya. “Bukankah aku sering mengatakan untuk tidak menanggung semuanya seorang diri, Amora?” ucap Regis mengingatkan. Amora tidak menjawab. Wanita itu masih tertunduk dalam hingga akhirnya Regis mengulurkan tangannya ke arah istrinya tersebut, lalu mengangkat dagu wanita itu dengan lembut sehingga tatapan mereka bertemu kembali. Sorot mata Regis yang tampak teduh dan sayu itu membuat Amora merasa sangat nyaman sekaligus perih karena merasa bersalah telah memberikan luka bagi pria itu dengan pengajuan gugatan cerai yang dilakukannya. “Aku ini suamimu, Amora. Bukankah kita sudah sepakat untuk bersama-sama menghadapi semu
Read more

Bab 416 - Tidak Akan Membiarkanmu Pergi

“Regis, sebenarnya Ayahmu punya alasan melakukan semua ini."Ucapan yang meluncur dari bibir Amora sempat membuat kening Regis berkerut. Namun, beberapa detik kemudian suara kekehan kecil meluncur dari bibir pria itu.“Alasan? Memangnya dia punya alasan apa selain ingin menundukkan putranya yang membangkang ini?” cibir Regis.Seperti hal Amora dulu, Regis memang tidak mengetahui permasalahan yang sesungguhnya mengenai alasan dari tindakan ayahnya yang terus berusaha memisahkan mereka.Melihat kebencian yang tersirat dari tatapan Regis saat membicarakan tentang Diego Lorenzo, akhirnya Amora pun memutuskan untuk memberitahu alasan yang sempat diungkapkan oleh Diego kepadanya. Amora berpikir setidaknya hal itu dapat mengurangi sedikit kebencian Regis terhadap Diego. Padahal sebenarnya Amora bisa saja membiarkan Regis terus membenci Diego sebagai balasan atas tindakan yang dilakukan ayah mertuanya itu terhadap dirinya. Hanya saja hati nurani Amora tidak mengizinkan dirinya untuk berpura
Read more

Bab 417 - Aku Akan Menghentikannya

“Ba-bagaimana kamu bisa tahu masalah ini?” gumam Amora yang masih merasa linglung. Padahal ia sudah berusaha menutupi masalah kandungannya dari Regis karena ia tidak ingin pendiriannya menjadi goyah saat melihat kegembiraan Regis saat mengetahui berita kehamilannya tersebut.“Kamu tidak perlu tahu dari mana aku mengetahuinya. Kamu hanya perlu tahu kalau aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi dari sisiku, Amora,” ucap Regis dengan tegas. Manik mata pria itu tampak menyala-nyala untuk menunjukkan bahwa ia sangat marah dengan kebohongan istrinya tersebut. Namun, beberapa detik kemudian pandangannya berubah menjadi lebih teduh. Regis meraih kedua tangan Amora dan menatap wanita itu dengan lembut. Perlahan seulas senyuman terukir di bibirnya saat melihat penyesalan dari sepasang manik mata istrinya itu. Helaan napas pelan turut bergulir dari bibirnya, lalu pria itu berucap dengan lembut, “Aku harap kamu tidak mengulangi kebodohanmu ini lagi, Amora. Aku tahu kalau Ayahku sudah keterlal
Read more

Bab 418 - Firasat Diego

Ketegangan sangat terasa di ruang kerja pemimpin Royal Dragon. Wajah semua orang tampak pias ketika Pablo Varon kembali dengan laporan yang membuat wajah Diego Lorenzo menggelap. “Kamu bilang apa tadi?” selidik Diego dengan nada suara yang terdengar dingin. “Maafkan saya, Tuan Besar. Saya gagal membawa Nona Lysander pergi. Tadi Tuan Muda datang dan membawanya lebih dulu,” jawab Pablo dengan wajah tertunduk dalam. Diego pun beranjak dari tempat duduknya. Ia menghampiri bawahannya tersebut. Satu tangannya menepuk pundak Pablo, lalu mencengkeramnya dengan kuat. “Sudah berapa lama kamu bekerja denganku, Pablo? Menangani satu orang wanita seperti itu saja kamu tidak bisa! Apa kamu sedang mempermalukan nama besar Royal Dragon, huh?" desis Diego dengan seulas senyuman sinis yang terukir di bibirnya. Pablo dapat merasakan kemarahan dan kekecewaan Diego. "Maafkan saya, Tuan Besar. Saya siap menerima hukuman apa pun," timpalnya seraya bersimpuh di hadapan majikannya tersebut. Sejak awal P
Read more

Bab 419 - Jebakan

Mobil yang dikemudikan Mark baru saja tiba di depan pintu masuk kedatangan. Ia melirik tuan mudanya yang sedang mengistirahatkan matanya sejenak di kursi mobil penumpang belakang.Regis memang terlihat lelah. Dua malam terakhir ini pria itu memang sibuk melakukan beberapa pertemuan secara tertutup bersama para bawahan Royal Dragon untuk mengatur strategi dalam mengambil alih kekuasaan yang berada di tangan Diego Lorenzo.Saat ini Regis dan beberapa abdi setianya sudah berhasil mengumpulkan beberapa suara dari para bawahan yang bersedia mengabdi kepadanya. Akan tetapi, masih ada beberapa pihak yang menolak karena khawatir akan menjadi pelampiasan amarah Diego apabila nanti Diego mengetahui rencana mereka saat ini.“Tuan Muda, kita sudah sampai,” ucap Mark yang terpaksa membangunkan atasannya tersebut.Perlahan netra Regis terbuka. Ia mengedarkan pandangannya sejenak untuk memahami situasi, lalu ia pun turun dari mobil tersebut ketika melihat sosok Albert yang datang untuk menyambutnya
Read more

Bab 420 - Menjadi Target

Akhirnya taksi yang ditumpangi Regis berhenti di dekat jalan setapak yang menuju ke area pegunungan yang dikelilingi oleh hutan yang lebat. Amora juga meminta sopir taksinya untuk berhenti tidak jauh dari taksi di depannya. Ia mengeluarkan seluruh lembaran uang yang dimilikinya dan menyerahkannya kepada sopir taksi tersebut. “Tuan, jika Anda tidak keberatan, bisakah Anda menunggu di sini? Jika saya tidak kembali dalam waktu lima belas menit, saya mohon Anda dapat menghubungi pihak berwajib,” pinta Amora kepada sopir taksi tersebut. Pria itu hanya memberikan anggukan kecil setelah menerima uang bayaran yang diberikan Amora. Setelah wanita itu keluar dari taksinya, sang pengemudi tersebut mengeluarkan gawainya dan menghubungi nomor seseorang. Tidak berapa lama kemudian, panggilan tersebut terhubung dan terdengar suara berat dari seorang pria di seberang teleponnya itu. Dia adalah Alejandro Volker! Ya, pengemudi taksi yang sejak tadi mengantarkan Amora adalah bawahan Alejandro yang m
Read more
PREV
1
...
4041424344
...
53
DMCA.com Protection Status