“Ray pergi dulu ya, Ma. Jangan lupa datang nanti,” ujar Rayden berpamitan kepada ibunya.Mereka baru saja selesai sarapan dan Regis yang mengantarkan putranya ke sekolah karena Amora berdalih ingin membereskan pekerjaan rumah terlebih dahulu agar nanti bisa menyaksikan acara yang diikuti putranya.Hanya anggukan kecil yang diberikan Amora atas ucapan putranya tersebut. Ia memberikan kecupan kecil pada kening putranya dan bergumam, “Jaga dirimu baik-baik ya, Ray.”Kening Rayden mengernyit. “Ray tidak akan melukai diri Ray sendiri kok, Ma,”cetusnya yang mengira ibunya masih saja mengkhawatirkan kemampuannya dalam memanah nanti.Amora hanya tersenyum tipis. Pandangannya beralih kepada Regis yang tampak menatapnya dengan penuh arti, tetapi Amora segera mengalihkan tatapannya dan berkata, “Sudahlah. Pergilah sebelum terlambat.”“Iya nih, Pa. Ayo!” ajak Rayden yang telah meraih ranselnya.
Read more