“Apa sekarang kita sudah boleh turun, Sayang?” tanya Regis seraya mencubit dagu istrinya, lalu lanjut berkata, “Tapi, kalau kamu masih ingin berada di dalam mobil dulu hingga merasa tenang, aku akan menunggumu.”“Aku sudah lebih baik kok. Terima kasih, Regis,” timpal Amora seraya membalas senyuman Regis.Tiba-tiba saja pria itu memberikan kecupan lembut pada bibirnya sehingga Amora terlonjak kaget dan refleks memundurkan tubuhnya sedikit.“Regis ….” Amora menoleh kepada putra mereka yang masih meyaksikan pembicaraan mereka sejak tadi.“Apa kalian tidak merasa cukup bermesraan di rumah saja? Mataku semakin ternoda,” keluh Rayden yang membuat Amora terkekeh geli.“Putraku, kamu harus terbiasa.” Regis menimpali dengan senyuman penuh kemenangan.Rayden hanya bisa menghela napas panjang.“Nanti setelah kamu dewasa, kamu akan mengerti apa yang telah Papa la
Read more