Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 331 - Chapter 340

529 Chapters

Bab 331 - Wanita yang Memenangkan Hatiku

Amora mengulum senyumnya, lalu menepuk pelan tangan Regis yang mulai bergerak nakal menuju ke atas tubuhnya. “Apa kamu tidak merasa kekanak-kanakkan, Regis?” sungut Amora atas sikap suaminya yang tadi ikut mempersulitnya. Regis tidak menjawab. Ia mematut penampilan Amora pada cermin panjang di hadapan mereka di mana memperlihatkan jelas kemolekan tubuh sintal istrinya dalam balutan gaun malam berwarna hitam berkilau kombinasi payetan rose gold yang membentuk ekor phoenix. Wanitanya tampak sangat memukau. Gaun backless yang dikenakan istrinya itu memancarkan keindahan yang membuat Regis tidak mampu melepaskan pandangan dari wanita itu. Belahan dada yang padat milik istrinya itu membuat Regis tak kuasa untuk menahan gairah yang tengah bergejolak di dalam dirinya. Perlahan Regis mendaratkan kecupan pada leher jenjang istrinya yang menguarkan aroma manis yang membuat dadanya berdebar semakin cepat. “Regis, tolong jangan kacaukan riasanku
Read more

Bab 332 - Pantas Mendapatkan yang Terbaik

Regis mengulum senyumnya dan bergumam, “Baiklah, aku akan berusaha mengendalikan diriku.”Sudut bibir Amora terangkat gugup. Manik mata gelap milik Regis menatapnya dengan lekat seolah menembus hati Amora lebih jauh dan membuat degup jantungnya berdebar hebat. Kharisma yang terpancar dari wajah Regis membuat Amora merasa sangat bangga karena dapat berada di sisi pria itu.Amora terkesiap ketika melihat perubahan tatapan Regis terhadap dirinya. Bola mata gelap itu bergerak semakin turun menelusuri lekuk tubuhnya.Seolah mendapatkan alarm peringatan bahaya, Amora bergegas memutuskan kontak mata mereka lebih dulu. Ia pun memutar tubuhnya dengan cepat.“Sepertinya sekarang sudah waktunya kita berangkat, Regis,” ujar Amora yang berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.“Tunggu sebentar.” Regis mencengkeram pergelangan tangan Amora, lalu lanjut berkata, “Aku punya hadiah untukmu, Sayang.”Tiba-tiba sa
Read more

Bab 333 - Pesta Terbesar Sepanjang Sejarah

Rembulan perak bersinar indah di langit kota New York. Terlihat keramaian yang mengelilingi dermaga di Chelsea yang berada di area Manhattan bagian barat di di mana tampak beberapa penjagaan super ketat di seluruh area tersebut. Di atas langit malam terlihat beberapa helikopter yang turut memberikan penerangan di sekitar dermaga tersebut. Sekaligus memperluas penjagaan untuk mencegah terjadinya sebuah insiden yang tidak diinginkan. Karpet merah terbentang panjang dari batas perhentian mobil mewah hingga ke tangga yang merupakan pintu masuk menuju kapal pesiar mewah yang tengah berlabuh di dermaga tersebut. Kapal pesiar dengan ukiran nama “Dragon Spirit” pada bagian busur kapal tersebut merupakan salah satu aset milik keluarga Lorenzo yang akan menjadi lokasi acara peringatan bedirinya Royal Dragon selama 100 tahun. Tampak beberapa tamu penting berpakaian serba elit nan elegan yang turun dari mobil mewah mereka masing-masing. Mereka datang ke dermaga t
Read more

Bab 334 - Pecundang Keluarga Volker

“Silakan ikuti saya, Tuan,” ucap Pablo.Ia mempersilakan Alejandro dan Cedric untuk mengikuti langkahnya menuju ke jalur masuk khusus tamu VIP.Alejandro berjalan dengan tetap menggunakan tongkat untuk menopang dirinya. Tongkat di tangan Alejandro tentu saja bukan hanya sekedar untuk menuntun langkahnya, tetapi juga digunakan sebagai alat perlindungan dirinya dari bahaya yang mengancamnya.Tanpa bantuan siapa pun, Cedric berjalan beriringan bersama Alejandro dengan menggerakkan kursi roda elektriknya.Pandangan Alejandro beralih kepada Cedric sekilas. “Adikmu tidak jadi ikut bersamamu?” tanyanya.“Dia belum selesai berias diri tadi. Nanti dia akan menyusul bersama ibu, Ayah,” sahut Cedric.“Wanita memang merepotkan. Katakan kepada mereka untuk tidak datang saja kalau masih belum berangkat juga,” ucap Alejandro.Cedric mengisyaratkan kepada salah satu bawahannya untuk menyampaikan pesan a
Read more

Bab 335 - Tampil Menjadi yang Terbaik

“Ada apa dengan putri Ayah satu ini, hm?” Pandangan Gino beralih kepada putri tirinya, Kimmy Moonstone yang tampak memasang wajah masam.“Apa kamu lelah, Sayang?” Gino kembali bertanya kepada gadis kecil yang tampak cantik dalam balutan gaun ala putri kerajaan yang dikenakannya.Kimmy mendongakkan wajahnya dan bertanya, “Apa nanti Rayden juga akan datang, Papa?”Kening Gino mengernyit. Ia memasang wajah kecewa. Bukannya menjawab pertanyaan gadis kecil itu, ia malah menoleh kepada istrinya dan mengeluh, “Istriku, sepertinya tidak berapa lama lagi posisiku akan menjadi nomor dua.”Estelle terkekeh geli dan berkata, “Tidak perlu menunggu lama. Sekarang pun kamu sudah menjadi nomor dua karena di dalam kepalanya hanya ada Rayden saja.”Wajah Gino berubah semakin masam. Ia tidak dapat membantah pernyataan istrinya tersebut karena memang seperti itulah kenyataannya saat ini. Hampir setiap waktu p
Read more

Bab 336 - Anak Di Luar Nikah

“Apa sekarang kita sudah boleh turun, Sayang?” tanya Regis seraya mencubit dagu istrinya, lalu lanjut berkata, “Tapi, kalau kamu masih ingin berada di dalam mobil dulu hingga merasa tenang, aku akan menunggumu.”“Aku sudah lebih baik kok. Terima kasih, Regis,” timpal Amora seraya membalas senyuman Regis.Tiba-tiba saja pria itu memberikan kecupan lembut pada bibirnya sehingga Amora terlonjak kaget dan refleks memundurkan tubuhnya sedikit.“Regis ….” Amora menoleh kepada putra mereka yang masih meyaksikan pembicaraan mereka sejak tadi.“Apa kalian tidak merasa cukup bermesraan di rumah saja? Mataku semakin ternoda,” keluh Rayden yang membuat Amora terkekeh geli.“Putraku, kamu harus terbiasa.” Regis menimpali dengan senyuman penuh kemenangan.Rayden hanya bisa menghela napas panjang.“Nanti setelah kamu dewasa, kamu akan mengerti apa yang telah Papa la
Read more

Bab 337 - Berita yang Menggemparkan

“Siapa wanita itu?”“Apa dia ibu dari anak itu?”“Apa dia istri dari Tuan Muda Lorenzo?”Pertanyaan demi pertanyaan bergulir dari bibir semua orang dan membuat Amora merasa gugup. Samar-samar ia dapat mendengar celotehan dari sekelilingnya dan merasakan tatapan tajam yang ditujukan untuknya."Dari keluarga mana wanita itu? Sepertinya tidak ada keluarga setara yang memiliki putri seperti wanita itu." Para wartawan mulai mencari tahu mengenai latar belakang wanita yang datang bersama Regis, Mereka berusaha mengulik identitas wanita tersebut, tetapi tidak menemukan ada yang mengetahui identitasnya secara pasti."Sepertinya mereka sudah menikah. Lihatlah! Tuan Muda Lorenzo dan wanita itu memakai cincin di jari manis mereka."Salah seorang wartawan wanita memberikan petunjuk dari hal yang diamatinya dan membuat para kru media yang lain menjadi lebih antusias. Mereka langsung menyoroti kamera dan me
Read more

Bab 338 - Menginginkan Pengakuan

Diego tersenyum tipis. Ia melirik wajah wanita yang memiliki usia jauh lebih muda dibandingkan Regis. Wanita muda itu menunduk dengan takut ketika Diego mengamatinya dengan tajam.Diego tidak mengucapkan sepatah kata pun sehingga membuat suasana di sekeliling mereka menjadi tidak nyaman. Ia berpikir jika Gordon bahkan rela menjual putrinya yang baru lulus sekolah demi menjalin hubungan dengan keluarganya.Seolah dapat memahami suaminya, Liliana pun bergegas mengambil alih pembicaraan dan berkata, “Untuk masalah perjodohan, nanti akan saya bicarakan dengan putra saya dulu, Tuan Watson.”Liliana menatap Melisa Watson dengan tatapan ramah sehingga perasaan takut wanita muda itu berangsur-angsur menghilang.“Putri Anda sangat cantik. Beliau mewarisi kecantikan Nyonya Watson,” puji Liliana yang membuat wajah Nyonya Watson berseri-seri.Pandangan Liliana beralih kepada kepala keluarga Watson dan lanjut berkata, “Saya rasa An
Read more

Bab 339 - Pertemuan Para Penguasa (Part 1)

Di dalam ruangan tamu yang berada di suite stateroom, terlihat sosok dua penguasa yang saling bersitatap tajam. Mereka tampak menunjukkan aura yang mencekam untuk menekan satu sama lain.Alejandro Volker dan Murat Demir duduk saling berhadapan. Keduanya tidak mengucapkan sepatah kata pun sejak sepuluh menit yang lalu. Terlihat bawahan mereka juga saling memberikan tatapan penuh kewaspadaan.Ketika Alejandro dibawa oleh asisten Diego Lorenzo masuk ke dalam kabin, terlihat sosok pria paruh baya berkulit cokelat gelap dengan satu bekas luka pada alis kanannya, sedang duduk di dalam ruangan tersebut.Pria berusia hampir sebaya dengan Alejandro Volker itu adalah pemimpin Levent, Murat Demir!“Saya pamit sebentar untuk memanggil Tuan Besar. Anda bisa berbincang dengan Tuan Demir, Tuan Volker. Saya rasa kalian sudah saling mengenal satu sama lain, bukan?” ucap Pablo Varon setelah mengantarkan Alejandro ke dalam ruang kabin privat yang mewah.A
Read more

Bab 340 - Pertemuan Para Penguasa (Part 2)

Sudut bibir Murat terangkat sinis, lalu terdengar suara kekehan kecil dari bibirnya. “Sepertinya kamu tidak tahu kalau putra Diego yang telah merencanakan semuanya.” Pernyataan yang meluncur dari bibir Murat membuat ekspresi Alejandro berubah. Tampak kilatan amarah yang melintas pada sepasang netra hazelnya yang bersinar tajam. Sebelum Alejandro sempat memberikan tanggapan atas ucapan Murat Demir, tiba-tiba pintu ruangan kabin terbuka dan terlihat sosok yang mereka tunggu sejak tadi. Diego Lorenzo melangkah masuk ke dalam suite stateroom, lalu duduk di sofa yang berada di antara kedua tamunya tersebut. Ia melirik keduanya secara bergantian dan merasakan adanya ketegangan yang sedang terjadi di antara mereka. “Apa saya datang di saat yang tidak tepat?” Suara berat Diego mengalihkan pandangan Alejandro dan Murat kepadanya. Tidak terlihat adanya keramahan di antara keduanya seolah Diego baru saja melakukan hal yang tidak menyenangkan bagi
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
53
DMCA.com Protection Status