Beranda / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Bab 332 - Pantas Mendapatkan yang Terbaik

Share

Bab 332 - Pantas Mendapatkan yang Terbaik

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Regis mengulum senyumnya dan bergumam, “Baiklah, aku akan berusaha mengendalikan diriku.”

Sudut bibir Amora terangkat gugup. Manik mata gelap milik Regis menatapnya dengan lekat seolah menembus hati Amora lebih jauh dan membuat degup jantungnya berdebar hebat. Kharisma yang terpancar dari wajah Regis membuat Amora merasa sangat bangga karena dapat berada di sisi pria itu.

Amora terkesiap ketika melihat perubahan tatapan Regis terhadap dirinya. Bola mata gelap itu bergerak semakin turun menelusuri lekuk tubuhnya.

Seolah mendapatkan alarm peringatan bahaya, Amora bergegas memutuskan kontak mata mereka lebih dulu. Ia pun memutar tubuhnya dengan cepat.

“Sepertinya sekarang sudah waktunya kita berangkat, Regis,” ujar Amora yang berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

“Tunggu sebentar.” Regis mencengkeram pergelangan tangan Amora, lalu lanjut berkata, “Aku punya hadiah untukmu, Sayang.”

Tiba-tiba sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Popy Try
deg2an nunggu part selanjutnya
goodnovel comment avatar
AliceLin
besok ya lanjut lagi hehehe. besok mulai yg sedikit tegang2 :D
goodnovel comment avatar
NN.
othot terbaikk. sweet banget regis.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 333 - Pesta Terbesar Sepanjang Sejarah

    Rembulan perak bersinar indah di langit kota New York. Terlihat keramaian yang mengelilingi dermaga di Chelsea yang berada di area Manhattan bagian barat di di mana tampak beberapa penjagaan super ketat di seluruh area tersebut. Di atas langit malam terlihat beberapa helikopter yang turut memberikan penerangan di sekitar dermaga tersebut. Sekaligus memperluas penjagaan untuk mencegah terjadinya sebuah insiden yang tidak diinginkan. Karpet merah terbentang panjang dari batas perhentian mobil mewah hingga ke tangga yang merupakan pintu masuk menuju kapal pesiar mewah yang tengah berlabuh di dermaga tersebut. Kapal pesiar dengan ukiran nama “Dragon Spirit” pada bagian busur kapal tersebut merupakan salah satu aset milik keluarga Lorenzo yang akan menjadi lokasi acara peringatan bedirinya Royal Dragon selama 100 tahun. Tampak beberapa tamu penting berpakaian serba elit nan elegan yang turun dari mobil mewah mereka masing-masing. Mereka datang ke dermaga t

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 334 - Pecundang Keluarga Volker

    “Silakan ikuti saya, Tuan,” ucap Pablo.Ia mempersilakan Alejandro dan Cedric untuk mengikuti langkahnya menuju ke jalur masuk khusus tamu VIP.Alejandro berjalan dengan tetap menggunakan tongkat untuk menopang dirinya. Tongkat di tangan Alejandro tentu saja bukan hanya sekedar untuk menuntun langkahnya, tetapi juga digunakan sebagai alat perlindungan dirinya dari bahaya yang mengancamnya.Tanpa bantuan siapa pun, Cedric berjalan beriringan bersama Alejandro dengan menggerakkan kursi roda elektriknya.Pandangan Alejandro beralih kepada Cedric sekilas. “Adikmu tidak jadi ikut bersamamu?” tanyanya.“Dia belum selesai berias diri tadi. Nanti dia akan menyusul bersama ibu, Ayah,” sahut Cedric.“Wanita memang merepotkan. Katakan kepada mereka untuk tidak datang saja kalau masih belum berangkat juga,” ucap Alejandro.Cedric mengisyaratkan kepada salah satu bawahannya untuk menyampaikan pesan a

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 335 - Tampil Menjadi yang Terbaik

    “Ada apa dengan putri Ayah satu ini, hm?” Pandangan Gino beralih kepada putri tirinya, Kimmy Moonstone yang tampak memasang wajah masam.“Apa kamu lelah, Sayang?” Gino kembali bertanya kepada gadis kecil yang tampak cantik dalam balutan gaun ala putri kerajaan yang dikenakannya.Kimmy mendongakkan wajahnya dan bertanya, “Apa nanti Rayden juga akan datang, Papa?”Kening Gino mengernyit. Ia memasang wajah kecewa. Bukannya menjawab pertanyaan gadis kecil itu, ia malah menoleh kepada istrinya dan mengeluh, “Istriku, sepertinya tidak berapa lama lagi posisiku akan menjadi nomor dua.”Estelle terkekeh geli dan berkata, “Tidak perlu menunggu lama. Sekarang pun kamu sudah menjadi nomor dua karena di dalam kepalanya hanya ada Rayden saja.”Wajah Gino berubah semakin masam. Ia tidak dapat membantah pernyataan istrinya tersebut karena memang seperti itulah kenyataannya saat ini. Hampir setiap waktu p

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 336 - Anak Di Luar Nikah

    “Apa sekarang kita sudah boleh turun, Sayang?” tanya Regis seraya mencubit dagu istrinya, lalu lanjut berkata, “Tapi, kalau kamu masih ingin berada di dalam mobil dulu hingga merasa tenang, aku akan menunggumu.”“Aku sudah lebih baik kok. Terima kasih, Regis,” timpal Amora seraya membalas senyuman Regis.Tiba-tiba saja pria itu memberikan kecupan lembut pada bibirnya sehingga Amora terlonjak kaget dan refleks memundurkan tubuhnya sedikit.“Regis ….” Amora menoleh kepada putra mereka yang masih meyaksikan pembicaraan mereka sejak tadi.“Apa kalian tidak merasa cukup bermesraan di rumah saja? Mataku semakin ternoda,” keluh Rayden yang membuat Amora terkekeh geli.“Putraku, kamu harus terbiasa.” Regis menimpali dengan senyuman penuh kemenangan.Rayden hanya bisa menghela napas panjang.“Nanti setelah kamu dewasa, kamu akan mengerti apa yang telah Papa la

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 337 - Berita yang Menggemparkan

    “Siapa wanita itu?”“Apa dia ibu dari anak itu?”“Apa dia istri dari Tuan Muda Lorenzo?”Pertanyaan demi pertanyaan bergulir dari bibir semua orang dan membuat Amora merasa gugup. Samar-samar ia dapat mendengar celotehan dari sekelilingnya dan merasakan tatapan tajam yang ditujukan untuknya."Dari keluarga mana wanita itu? Sepertinya tidak ada keluarga setara yang memiliki putri seperti wanita itu."Para wartawan mulai mencari tahu mengenai latar belakang wanita yang datang bersama Regis, Mereka berusaha mengulik identitas wanita tersebut, tetapi tidak menemukan ada yang mengetahui identitasnya secara pasti."Sepertinya mereka sudah menikah. Lihatlah! Tuan Muda Lorenzo dan wanita itu memakai cincin di jari manis mereka."Salah seorang wartawan wanita memberikan petunjuk dari hal yang diamatinya dan membuat para kru media yang lain menjadi lebih antusias. Mereka langsung menyoroti kamera dan me

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 338 - Menginginkan Pengakuan

    Diego tersenyum tipis. Ia melirik wajah wanita yang memiliki usia jauh lebih muda dibandingkan Regis. Wanita muda itu menunduk dengan takut ketika Diego mengamatinya dengan tajam.Diego tidak mengucapkan sepatah kata pun sehingga membuat suasana di sekeliling mereka menjadi tidak nyaman. Ia berpikir jika Gordon bahkan rela menjual putrinya yang baru lulus sekolah demi menjalin hubungan dengan keluarganya.Seolah dapat memahami suaminya, Liliana pun bergegas mengambil alih pembicaraan dan berkata, “Untuk masalah perjodohan, nanti akan saya bicarakan dengan putra saya dulu, Tuan Watson.”Liliana menatap Melisa Watson dengan tatapan ramah sehingga perasaan takut wanita muda itu berangsur-angsur menghilang.“Putri Anda sangat cantik. Beliau mewarisi kecantikan Nyonya Watson,” puji Liliana yang membuat wajah Nyonya Watson berseri-seri.Pandangan Liliana beralih kepada kepala keluarga Watson dan lanjut berkata, “Saya rasa An

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 339 - Pertemuan Para Penguasa (Part 1)

    Di dalam ruangan tamu yang berada di suite stateroom, terlihat sosok dua penguasa yang saling bersitatap tajam. Mereka tampak menunjukkan aura yang mencekam untuk menekan satu sama lain.Alejandro Volker dan Murat Demir duduk saling berhadapan. Keduanya tidak mengucapkan sepatah kata pun sejak sepuluh menit yang lalu. Terlihat bawahan mereka juga saling memberikan tatapan penuh kewaspadaan.Ketika Alejandro dibawa oleh asisten Diego Lorenzo masuk ke dalam kabin, terlihat sosok pria paruh baya berkulit cokelat gelap dengan satu bekas luka pada alis kanannya, sedang duduk di dalam ruangan tersebut.Pria berusia hampir sebaya dengan Alejandro Volker itu adalah pemimpin Levent, Murat Demir!“Saya pamit sebentar untuk memanggil Tuan Besar. Anda bisa berbincang dengan Tuan Demir, Tuan Volker. Saya rasa kalian sudah saling mengenal satu sama lain, bukan?” ucap Pablo Varon setelah mengantarkan Alejandro ke dalam ruang kabin privat yang mewah.A

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 340 - Pertemuan Para Penguasa (Part 2)

    Sudut bibir Murat terangkat sinis, lalu terdengar suara kekehan kecil dari bibirnya. “Sepertinya kamu tidak tahu kalau putra Diego yang telah merencanakan semuanya.” Pernyataan yang meluncur dari bibir Murat membuat ekspresi Alejandro berubah. Tampak kilatan amarah yang melintas pada sepasang netra hazelnya yang bersinar tajam. Sebelum Alejandro sempat memberikan tanggapan atas ucapan Murat Demir, tiba-tiba pintu ruangan kabin terbuka dan terlihat sosok yang mereka tunggu sejak tadi. Diego Lorenzo melangkah masuk ke dalam suite stateroom, lalu duduk di sofa yang berada di antara kedua tamunya tersebut. Ia melirik keduanya secara bergantian dan merasakan adanya ketegangan yang sedang terjadi di antara mereka. “Apa saya datang di saat yang tidak tepat?” Suara berat Diego mengalihkan pandangan Alejandro dan Murat kepadanya. Tidak terlihat adanya keramahan di antara keduanya seolah Diego baru saja melakukan hal yang tidak menyenangkan bagi

Bab terbaru

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 529 - The End

    Satu per satu acara pun dimulai dan berakhir dengan lancar. Regis juga memperkenalkan kedua putranya yang menjadi kebanggaan keluarga Lorenzo di hadapan para tamunya. Kali ini Regis tidak melarang beberapa awak media terpercaya untuk meliput kedua buah hatinya itu. Namun, para bawahan Regis tetap memberikan batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengambil gambar. Akhirnya tiba saatnya sesi pelemparan buket bunga yang dilakukan oleh Amora sebagai mempelai wanita. Para gadis maupun pemuda lajang telah bersiap-siap untuk berebutan buket dari sang mempelai wanita.Biana juga telah bersiap di posisinya. Pada hitungan ketiga, buket bunga tersebut melayang di udara dan semua orang berlomba-lomba menggapainya. Buket bunga tersebut beralih dari satu tangan ke tangan yang lain hingga akhirnya seseorang berhasil merebutnya! Seketika suasana menjadi sangat hening, semua orang berdiri mematung untuk melihat sosok yang beruntung tersebut. Biana tampak kesal karena ia tidak b

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 528 - Extra Part 11

    Dalam balutan gaun pengantin berwarna putih gading dan tiara cantik yang menghiasi puncak kepalanya serta juntaian wedding veil yang menutupi sebagian wajahnya, Amora berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arah suaminya, Regis Lorenzo. Wanita itu mengamit lengan Alejandro Volker selaku ayah kandungnya. Mereka berjalan berdampingan. Terlihat sosok sepasang malaikat kecil di depan mereka yang berpenampilan tampan dan imut. Mereka tidak lain adalah Rayden dan Kimmy. Keduanya berjalan bergandengan tangan sembari menebarkan kelopak bunga mawar yang menuntun langkah mempelai wanita menuju ke ujung aisle. Sementara itu, tiga orang bridesmaid berjalan di belakang Amora. Mereka adalah Estelle Mauverick, Biana Curtiz dan Alicia Lorenzo. Amora memandang ke sekelilingnya. Ia bertemu pandang dengan beberapa orang terdekatnya seperti Noel Ritter, Chris Walden, Bianca Lysander, Hilde Maven, Henry Allen serta Emma Adams yang sedang menggendong buah hatinya, Ryuji Lorenzo. Amora memberikan la

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 527 - Extra Part 10

    “Ada apa? Kamu masih saja cemburu dengan mantan istrimu?” goda Gino yang sejak tadi memperhatikan Regis di belakangnya. Malam ini pria itu memang menjadi groomsmen-nya alias pendamping mempelai pria. Regis hanya melayangkan tatapan tajamnya. Ia enggan menanggapinya. “Aku mengerti. Mantan memang sulit dilupakan. Apalagi mantan pertama. Rasanya aku ingin mencabik-cabiknya,” geram Gino yang dapat memahami perasaan Regis. Istrinya juga masih beberapa kali bertemu dengan mantan suaminya karena mantan suami istrinya itu ingin bertemu dengan Kimmy, putri mereka. “Apa mau aku membantumu?” tawar Regis dengan serius. Gino langsung meliriknya dengan syok. Tentu saja ia memahami maksud dari Regis. “Mengambil nyawanya bukan penyelesaian yang baik, Regis. Kalau Estelle dan Kimmy tahu aku yang sudah menghabisi ayah kandungnya, mau ditaruh di mana wajahku ini,” timpalnya. Regis mengulum senyumnya. “Dasar pengecut,” ledeknya. Gino mencebikkan bibirnya dengan malas. Ia mengedarkan pandangannya ke

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 526 - Extra Part 9

    “Ada apa, Amora?” tanya Estelle dan Biana secara serempak. Mereka tampak khawatir melihat kondisi Amora. Namun, Amora menggeleng pelan. “Tidak apa-apa. Sepertinya aku harus memompa asiku dulu deh. Tapi, aku tidak bawa alatnya lagi,” cicitnya. “Tenang saja. Aku bawa kok. Pakai punyaku dulu saja,” sahut Estelle sembari mengambil tas ransel yang berisi berbagai barang keperluan putra keduanya. Amora pun meminjam peralatan pompa asi dari sahabatnya, lalu bergegas menyelesaikan kegiatannya dan kembali melanjutkan persiapannya untuk acara malam ini. “Tolong kalian gunakan jari-jari ajaib kalian untuk menyulapnya menjadi ratu tercantik sejagat raya malam ini,” pinta Estelle kepada para penata rias dan penata busana pilihannya. “Serahkan saja kepada kami, Nyonya Moonstone!” sahut tim tersebut. *** Suara alunan piano memenuhi di sekitar lahan hijau yang telah didekorasi dengan sangat cantik. Pintu masuk menuju ke area resepsi acara juga telah dihiasi dengan aneka bunga segar berwarna put

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 525 - Extra Part 8

    “Apa? Pesta pernikahan?” Amora menatap Mark dengan syok, lalu memandang Biana dan Estelle yang sedang tersenyum sumringah padanya. “Sejak kapan kalian merencanakan semua ini, hm?” selidik Amora dengan sengit. “Maaf, Amora. Kami benar-benar tulus ingin memberikan kejutan. Tolong jangan marah,” cicit Estelle. “Benar, Amora. Aku juga terpaksa mengikuti rencana mereka. Tapi, percayalah kalau kami tidak pernah bermaksud buruk padamu,” timpal Biana dengan bersungguh-sungguh. “Ck, kalian benar-benar tidak setia kawan, huh?” Amora mengomeli kedua sahabatnya. Ia masih sangat kesal dibohongi dan dipermainkan seperti orang bodoh. “Tentu saja kami setia kawan, Amora. Kami ingin kamu bahagia,” cetus Estelle yang diikuti anggukan oleh Biana. “Sia-sia saja air mataku tadi,” sungut Amora dengan wajah ditekuk masam. Regis menghampiri istrinya tersebut, lalu menyeka sudut mata wanita itu yang masih berair. “Jangan marah lagi, Sayang. Maafkan aku. Aku bersedia menerima hukuman apa pun,” ucapnya.

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 524 - Extra Part 7

    Suara letusan konfeti mengagetkan Amora. Refleks, ia memejamkan matanya dan taburan potongan kertas warna-warni menghujani tubuhnya. “Surprise!” Seruan penuh semangat terdengar di telinganya. Ketika ia membuka matanya kembali, ia disuguhkan dengan kehadiran Regis yang telah berdiri di depan matanya. “Regis?” Amora menatap suaminya dengan kening yang berkerut. Pandangan Amora pun mengedar ke sekelilingnya. Ia tidak menemukan sosok yang mencurigakan di dalam ruangan itu. Justru ia malah dikagetkan dengan kehadiran beberapa orang yang dikenalnya. “Kalian ….” Amora memandang satu per satu sosok tersebut dengan bingung. Tatapannya terhenti pada Alicia yang berdiri di sampingnya. Gadis itu memegang konfeti yang diletuskannya tadi. Amora pun menginterogasinya. “Alicia, kenapa kamu bisa ada di sini? Apa maksud semua ini? Di mana wanita itu?" "Wanita?" Regis memandang Amora dengan bingung. "Tidak usah berpura-pura, Regis. Apa kamu menyembunyikannya?" selidik Amora. Ia telah mendorong d

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 523 - Extra Part 6

    Perasaan Amora terasa tidak karuan. Ucapan Alicia masih terngiang jelas di dalam benaknya. “Ini tidak mungkin. Tidak mungkin,” gumam Amora berulang kali.Seth melirik kaca spion mobil tengah untuk memantau kondisi nyonya mudanya tersebut. Ia tidak tahu menahu tentang hal yang terjadi. Tadi wanita itu hanya memintanya untuk segera mengantarkannya ke Mansion Blue Lake.Tadi Alicia berkata jika ia melihat Regis bertemu dengan seorang wanita saat ia dalam perjalanan menuju taman bermain dengan Rayden. Padahal sepengetahuannya, pria itu seharusnya berada dalam perjalanan ke Italia seperti yang dikatakannya kemarin kepadanya.Alicia berkata kepada Amora jika ia telah membuntuti Regis dan melihat keduanya masuk ke dalam Mansion Blue Lake. Tentu saja hal tersebut membuat Amora sangat terkejut. Ia tidak percaya jika Regis melakukan sesuatu yang mengkhianati cinta mereka.Namun, di satu sisi, Amora juga yakin kalau Alicia tidak mungkin membohonginya. ‘Apa mungkin Regis tidak jadi berangkat ke

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 522 - Extra Part 5

    “Bagaimana? Apa kamu bisa tenang membiarkan Emma membantumu mulai hari ini?” tanya Liliana meminta pendapat menantunya tersebut. Amora tertegun. Ia menatap Emma yang masih menunggu tanggapannya. “Tentu saja aku setuju,” sahutnya dengan mengulas senyuman lebar di bibirnya. Dibandingkan para pengasuh lain, Amora tentu saja akan lebih percaya dengan Emma. Dulu wanita paruh baya itu juga sering membantunya menjaga Rayden. “Tapi, apa Nyonya Adams tidak apa-apa? Aku tidak ingin terus-menerus merepotkan Anda. Apa Henry dan Hilde mengizinkannya?” tanya Amora dengan penuh selidik. Ia tidak ingin putra dan menantu Emma tidak menyetujui hal tersebut. Apalagi kondisi Emma yang pernah dirawat di rumah sakit dulu. “Tenang saja, Amora. Malah mereka memintaku untuk membantumu. Hilde malah lebih mendukungku,” terang Emma yang dapat memahami pemikiran Amora tersebut. “Nanti Tante akan sering-sering datang dan ikut membantu kok,” timpal Liliana yang mencoba meyakinkan menantunya itu. Amora tersen

  • Gairah Berbahaya sang Mafia   Bab 521 - Extra Part 4

    “Selamat pagi Anak Mama. Bagaimana tidurnya semalam, hm?”Amora berceloteh sendiri dengan Ryuji yang sedang duduk di dalam box bayinya. Amora baru saja bangun saat mendengar suara bayi bertubuh gembul itu.“Anak Mama sudah bangun saja pagi begini. Siapa yang sudah menggantikan popokmu, hm? Papa?” tanya Amora ketika melihat putranya telah berganti pakaian.Ryuji hanya menanggapinya dengan senyuman lebar dan menendang kedua tangan dan kakinya berulang kali. Ia asyik memasukkan teether ke dalam mulutnya dan menggigit-gigitnya dengan gemas.Amora pun menggendong Ryuji keluar dari tempat tidurnya dan mengelilingi kamarnya untuk mencari keberadaan Regis.“Sayang,” panggil Amora. Namun, tidak ada yang menyahutnya.“Ke mana dia?” gumam Amora yang akhirnya kembali ke kamarnya. Ia baru menyadari jika koper yang dipersiapkannya semalam untuk Regis sudah tidak ada di tempatnya.“Dia sudah pergi?” terka Amora dengan terheran-heran.Tidak biasanya Regis pergi tanpa berpamitan padanya. Biasanya Regi

DMCA.com Protection Status