Home / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Gairah Berbahaya sang Mafia: Chapter 301 - Chapter 310

529 Chapters

Bab 301 - Kesialan Menjadi Keberuntungan

Manik mata Regis menatap tajam layar gawainya. Ekspresi dinginnya itu seolah mampu membekukan seluruh daratan yang tengah dipijaknya. Mark hanya bisa meneguk salivanya tanpa berani mengatakan sepatah kata pun. Suasana hati atasannya itu berubah sangat buruk setelah mendapatkan pesan masuk beberapa waktu lalu. Padahal saat meninggalkan gedung perkantoran Royal Dragon, wajah tuan mudanya itu masih berseri-seri. Mark tidak tahu jika satu foto yang dikirimkan oleh Pedro yang telah mengubah ketenangan menjadi gemuruh badai! Sorot mata Regis masih tertuju pada foto seorang lelaki yang sangat dikenalnya—Noel Ritter sedang duduk bersama istrinya. Regis sungguh tidak menyangka Amora akan mengajak pria lain di acara makan siang yang sangat dinantikannya sejak tadi pagi. Genggaman tangan Regis pada gawainya semakin mengetat ketika melihat senyuman Amora yang ditujukan kepada Noel pada potret yang dikirimkan salah satu bawahannya. Rasa panas dari amarah telah menyebar di dalam dadanya hingga
Read more

Bab 302 - Situasi yang Memanas

“Kamu berubah, Amora.” Ucapan yang terlontar dari bibir Noel mengalihkan pandangan Amora dari layar gawainya. Sejak tadi wanita itu terus menunggu kabar dari Regis, tetapi tidak ada satu pun pesan masuk tentang suaminya itu. Kening Amora mengernyit ketika ia menatap Noel. “Berubah seperti apa maksudmu, Noel?” Sudut bibir Noel terangkat sempurna tatkala melihat kebingungan wanita di sampingnya itu. “Maksudku, kamu berubah jadi cantik, Amora,” goda pria itu. Amora berdeham canggung dan mengalihkan pandangannya dari pria itu sejenak. “Candaanmu garing banget, Noel,” timpalnya. “Aku serius. Sampai sekarang aku masih belum bisa lupa bagaimana cantiknya kamu di pesta kemarin-kemarin itu. Aku benar-benar pangling, Amora,” ucap Noel dengan sepasang netra yang terus menatap wanita itu dengan lekat. Amora tidak tahu harus memberikan reaksi seperti apa selain tersenyum tipis. "Sudah deh. Menggoda seperti ini sama sekali bukan gayamu, Noel," ledeknya. Noel terkekeh pelan. Ia juga merasa ane
Read more

Bab 303 - Liang Dosa yang Tak Terukur

“Siapa yang sudah berani membuat seorang Tuan Muda sepertimu marah? Apa dia tidak mengenal siapa kamu?” goda Noel seraya menepuk pelan lengan Regis. Amora menggigit bibirnya dengan gugup. Ingin rasanya ia membungkam mulut Noel karena tidak memahami situasi. Meskipun wajah Regis menampilkan senyuman tipis, tetapi Amora tahu jika sesungguhnya suaminya itu sedang berusaha menahan kemurkaannya. Amora merasa aneh dengan dirinya sendiri. Entah sejak kapan ia bisa memahami pikiran Regis hanya dengan melihat ekspresinya saja. Padahal pria itu tidak mengucapkan sepatah kata pun. Amora menduga jika kemarahan suaminya itu berkaitan dengan Noel. Namun, ia masih tidak dapat menerka hal apa yang ingin dilakukan Regis sebenarnya. “Tuan Muda Lorenzo, saya tidak menyangka kalau Anda dan Noel saling mengenal,” ucap Amora yang akhirnya memiliki kesempatan untuk berbicara. Amora berusaha menyamakan dirinya untuk melakukan sandiwara sesuai dengan halnya yang dilakukan Regis padanya, tetapi tindakanny
Read more

Bab 304 - Tidak Sesuai Harapan

Noel menyambut jabatan tangan Laura dengan ramah ketika gadis itu mengajaknya bersalaman, lalu ia turut memperkenalkan dirinya. “Noel Ritter,” ucapnya.“Saya tahu tentang Anda, Tuan Muda Ritter,” celetuk Laura dengan tersenyum lebar.“Oh ya?” Noel tampak terkejut mendengar ucapan gadis yang baru ditemuinya hari ini.“Mungkin Anda tidak mengenali saya, tapi saya pernah menjadi salah satu volunteer bersama Anda pasca gempa di Peru empat tahun lalu,” cetus Laura.Saat itu Laura masih merupakan mahasiswi dan diminta menjadi salah satu perwakilan universitas dalam rangka memberikan hasil charity kepada para korban bencana gempa. Di saat itulah ia melihat sosok Noel yang begitu aktif dalam memberikan pengobatan kepada para korban tanpa mengenal lelah sedikit pun.Laura cukup mengaguminya, tetapi mereka tidak pernah berkenalan lebih jauh. Ia sungguh tidak menyangka jika pria itu adalah seorang Tuan Muda Ritt
Read more

Bab 305 - Sandiwara Sudah Berakhir

"Uhuk! Uhuk!"Pertanyaan yang diajukan Laura membuat Amora tersedak seketika. Noel pun buru-buru mengambilkan minuman untuknya. Amora pun meneguknya perlahan-lahan."Terima kasih," cicit Amora seraya menghentikan Noel yang menepuk-nepuk pelan punggungnya.“Maaf, Nona Lysander. Saya tidak tahu kalau pertanyaan saya tadi sangat mengejutkan Anda,” ucap Laura dengan penuh sesal.Amora menggeleng pelan. “Tidak. Sa-saya yang tidak berhati-hati saja saat makan tadi,” cicitnya.Manik mata Amora melirik Regis yang terlihat acuh tak acuh seolah tidak peduli dengan hal yang terjadi padanya tadi. Hati Amora terasa perih. Padahal ia berharap suaminya itu setidaknya menaruh perhatian kecil padanya, tetapi ia sadar jika inilah sosok Regis Lorenzo yang sebenarnya.Tanpa sepengetahuan Amora, meskipun Regis terlihat sangat tenang, tetapi ketenangan pria itu bukanlah ketenangan biasa. Regis sedang berusaha keras untuk menunjukkan jika d
Read more

Bab 306 - Amarah yang Tak Terkendali

“Regis, sepertinya kamu sudah melewati batas kecepatan,” ujar Amora mengingatkan pria itu. Namun, Regis tidak mengindahkan peringatannya. Amora hanya bisa mengelus dadanya sendiri dan berpegangan erat pada handle atas pada pintu mobil di sampingnya. Laju kendaraan Regis memang telah melewati batas aturan yang seharusnya dilakukan oleh para pengemudi jalan. Namun, pria itu tidak mempedulikan aturan yang ada karena saat ini di dalam pikirannya telah dipenuhi oleh amarah yang sudah terlanjur meledak. Regis perlu melakukan suatu pelampiasan dan juga memberikan sedikit pelajaran kepada Amora yang menjadi pemicu kegilaannya saat ini. Regis tidak merasakan ketakutan sedikit pun karena ia sangat percaya dengan teknik mengemudinya sendiri, tetapi tidak halnya dengan Amora. Amora hanya berpikir jika cara mengemudi Regis terlalu buruk dan sewaktu-waktu dapat mengantar nyawa mereka ke alam baka. Wanita itu tidak tahu jika Regis telah terlatih dalam h
Read more

Bab 307 - Hanya Terlalu Cemburu

Amora mengembuskan napasnya dengan kasar. “Aku tidak mengundangnya, Regis. Aku hanya kebetulan bertemu dengannya di sana dan dia —" “Kebetulan? Apa ada banyak kebetulan di dalam hidupmu?” sindir Regis dengan sinis. Lagi-lagi Amora menghela napas panjang. “Terserah kalau kamu tidak mau percaya. Tapi, aku memang tidak memiliki hubungan apa pun dengannya. Kami hanya teman!” tegasnya. Kini Amora telah menatap Regis dengan netra yang menyalang tajam. Dadanya bergerak naik turun tak beraturan karena emosi yang diluapkannya. Bibirnya tersenyum getir ketika melihat Regis tidak memberikan reaksi apa pun terhadap penjelasannya. Namun, perlahan Regis melepaskan cengkeraman pada kedua pergelangan tangan wanita itu. “Kalau kamu memang tidak memiliki perasaan apa pun padanya, kenapa kamu tidak mengatakan saja kalau kamu sudah menikah dan aku adalah suamimu?” selidiknya. Kali ini nada suara Regis terdengar sedikit rendah. Tidak setinggi sebelumnya. A
Read more

Bab 308 - Lebih Menyukai Hukuman

Pertanyaan tersebut membuat bola mata Amora membulat. “Ti-tidak!” sahutnya seraya memalingkan pandangannya dengan cepat. “Benarkah?” Regis mengangkat satu alisnya, lalu tersenyum nakal. “Kalau kamu tidak cemburu seperti yang kamu katakan, untuk apa kamu marah dan kecewa seperti ini?” “A-aku ….” Amora menggigit bibir bawahnya dan mengutuk Regis di dalam hati karena begitu pintar menebak perasaannya. Sesungguhnya, Amora mulai sadar dengan perasaannya sendiri. Rasa perih tak terucapkan muncul di dalam dadanya ketika melihat Regis datang bersama Laura tadi. Amora sempat mengira semua pengakuan yang pernah diucapkan Regis mungkin saja hanya perasaan sesaat pria itu saja. Dirinya yang terlalu tinggi hati dengan mengabaikan pernyataan cinta pria itu sehingga sekarang ia baru menyadari jika ia memiliki perasaan yang sama terhadap Regis. Akan tetapi, keangkuhan Amora membuatnya terus-menerus menampik perasaannya sendiri. “Lihat aku, Amora.” Regis menangkup wajah Amora di kedua belah tanga
Read more

Bab 309 - Melangkah Keluar dari Bayang-bayang Masa Lalu

Semburat merah telah menghiasi kedua belah pipi Amora yang terlihat berantakan karena sisa air matanya tadi. Kali ini ia tidak dapat memungkiri perbuatannya sendiri dan hanya bisa menundukkan wajahnya untuk menutupi rasa malunya.“Tidakkah kamu tahu kalau semua gerak-gerik dan ucapanmu membuatku menggila, Amora? Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, tapi satu hal yang aku tahu adalah …,” Manik mata Regis menatap Amora dengan lembut, lalu ia lanjut berkata, “aku mencintaimu.”Amora terpaku ketika mendengar ungkapan cinta yang terucap dari bibir Regis. Perlahan ia mengangkat wajahnya dan menatap lurus sepasang bola mata gelap yang memancarkan ketulusan dan juga gairah terhadap dirinya.Jemari Regis bergerak mengusap lembut pipi Amora. Emosi yang sempat meledak-ledak di dalam diri pria itu telah  tersapu dengan ketenangan yang menyelimuti mereka saat ini.Hanya suara deru napas yang saling bersahutan satu sama lain yang
Read more

Bab 310 - Gelora yang Membara

“Aku harap kamu dapat mengingat hal yang sudah kamu ucapkan hari ini. Tidak ada penyesalan apa pun lagi atau … aku akan menawanmu selamanya di sisiku tanpa alasan apa pun," cetus Regis seraya mendekatkan wajahnya pada Amora."Kamu tipe yang posesif kalau jatuh cinta, hm?" ledek Amora seraya terkekeh geli.Namun, tawanya terhenti ketika Regis tiba-tiba saja memagut bibirnya. Pria itu langsung mereguk madu dari bibir manis yang terus menggodanya sejak tadi.Amora berusaha mengikuti permainan bibir Regis. Perlahan kedua lengannya melingkar pada leher suaminya itu. Kali ini ia menyambut cumbuan pria itu dengan menggebu-gebu.Salah satu tangan Regis bergerak dengan liar. Menyusup masuk ke dalam pakaian Amora dan menyentuh titik sensitif wanita itu sehingga suara erangan kecil lolos dari bibir Amora di sela-sela ciuman mereka. Perlahan tapi pasti, kaki mereka melangkah dan membawa mereka hingga menuju peraduan berupa ranjang empuk yang telah menant
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
53
DMCA.com Protection Status