Beranda / Romansa / Gairah Berbahaya sang Mafia / Bab 309 - Melangkah Keluar dari Bayang-bayang Masa Lalu

Share

Bab 309 - Melangkah Keluar dari Bayang-bayang Masa Lalu

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Semburat merah telah menghiasi kedua belah pipi Amora yang terlihat berantakan karena sisa air matanya tadi. Kali ini ia tidak dapat memungkiri perbuatannya sendiri dan hanya bisa menundukkan wajahnya untuk menutupi rasa malunya.

“Tidakkah kamu tahu kalau semua gerak-gerik dan ucapanmu membuatku menggila, Amora? Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, tapi satu hal yang aku tahu adalah …,” Manik mata Regis menatap Amora dengan lembut, lalu ia lanjut berkata, “aku mencintaimu.”

Amora terpaku ketika mendengar ungkapan cinta yang terucap dari bibir Regis. Perlahan ia mengangkat wajahnya dan menatap lurus sepasang bola mata gelap yang memancarkan ketulusan dan juga gairah terhadap dirinya.

Jemari Regis bergerak mengusap lembut pipi Amora. Emosi yang sempat meledak-ledak di dalam diri pria itu telah  tersapu dengan ketenangan yang menyelimuti mereka saat ini.

Hanya suara deru napas yang saling bersahutan satu sama lain yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Cinta Nurohman
thor lanjut seru banget .cie amora dan regis saling mengakui cinta hihihih
goodnovel comment avatar
Nurul Ceria
aaaaahh,,rasanya ikut legaa banget akhirnya mereka berdua saling ungkapin perasaannya..so sweetšŸ«¶ serasa plong aja gitu..hehe makasih author ...ļø
goodnovel comment avatar
AzrielNafis
oh amora dan regis kalian bikin hatiku ngga karuan,,,koh malah hatiku yah yg ngga karuan ...... ......... thor,,,lanjut 1 bab lgi ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 310 - Gelora yang Membara

    “Aku harap kamu dapat mengingat hal yang sudah kamu ucapkan hari ini. Tidak ada penyesalan apa pun lagi atau … aku akan menawanmu selamanya di sisiku tanpa alasan apa pun," cetus Regis seraya mendekatkan wajahnya pada Amora."Kamu tipe yang posesif kalau jatuh cinta, hm?" ledek Amora seraya terkekeh geli.Namun, tawanya terhenti ketika Regis tiba-tiba saja memagut bibirnya. Pria itu langsung mereguk madu dari bibir manis yang terus menggodanya sejak tadi.Amora berusaha mengikuti permainan bibir Regis. Perlahan kedua lengannya melingkar pada leher suaminya itu. Kali ini ia menyambut cumbuan pria itu dengan menggebu-gebu.Salah satu tangan Regis bergerak dengan liar. Menyusup masuk ke dalam pakaian Amora dan menyentuh titik sensitif wanita itu sehingga suara erangan kecil lolos dari bibir Amora di sela-sela ciuman mereka. Perlahan tapi pasti, kaki mereka melangkah dan membawa mereka hingga menuju peraduan berupa ranjang empuk yang telah menant

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 311 - Api Gairah yang Terus Berkobar

    ā€œAku lelah, Regis. Biarkan aku tidur sebentar lagi,ā€ pinta Amora dengan netra yang masih terpejam erat. Pria itu tengah berbaring di sampingnya. Satu tangannya yang kokoh memeluk pinggang ramping Amora. Wanita itu hanya bisa pasrah dan terkulai di dalam pelukannya dan menyandarkan wajahnya pada dada bidang Regis yang dipenuhi dengan otot-otot yang terasa hangat ketika menyentuhnya.Dari sudut matanya yang terbuka sedikit, Amora dapat melihat seulas senyuman yang terukir pada bibir suaminya itu. Amora akui jika Regis benar-benar terlihat sempurna dengan ketampanan dan keperkasaan yang dimilikinya.'Kenapa dia masih sebugar itu?' keluh Amora di dalam hati.Ia merasa tidak adil. Padahal mereka bersama-sama mendaki puncak bersama, tetapi sekarang untuk menggerakkan satu ujung jari pun, Amora terasa tak bertenaga.Namun, Regis malah terlihat semakin berkharisma dengan wajah tampannya yang terlihat sangat cerah."Sayang ...." Suara bisik

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 312 - Ronde Ketiga!

    Deru napas Amora terasa semakin berat. Pertukaran saliva yang dilakukannya dengan Regis membuat tubuh Amora bergetar hebat. Akal pikirannya terasa melayang dan membuatnya pasrah untuk mengikuti permainan lidah yang sedang memanjakannya. Perlahan Regis melepaskan tautan bibir mereka untuk mengisi sejenak udara di dalam rongga paru-parunya. ā€œAmora, kamu benar-benar membuatku gila,ā€ geram Regis dengan seulas seringai licik yang mengukir bibirnya. Ia semakin tidak sabar ingin menuntaskan gairah yang tengah membara di dalam dirinya. Regis pun kembali melanjutkan kesibukannya dalam memberikan sentuhan-sentuhan pada setiap jengkal Amora. Baru saja ia ingin mencumbu bibir manis istrinya tersebut, tiba-tiba saja wanita itu mendorong wajahnya dengan salah satu telapak tangannya. ā€œCukup, Regis. Aku ā€¦ aku merasa aneh,ā€ gumam Amora dengan suara yang terdengar berat. Akan tetapi, pria itu malah menangkap pergelangan tangannya dan memasukkan jemari lentik Am

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 313 - Curiga

    “Ray pulang, Ma!”Suara manis nan menggemaskan terdengar di seluruh penjuru ruangan penthouse. Putra Regis tersebut baru saja tiba di teras depan kediamannya. Ia bergegas melepaskan sepatu sekolahnya dan menggantinya dengan alas sandal yang lebih nyaman dipakai.“Dasar anak Mama,” ledek Xavier yang berjalan di belakangnya. Pria itu yang mengantarkan putra Regis kembali.Mereka baru sampai ketika langit telah menjadi gelap. Selesai pelatihan tadi, Xavier membawa Rayden pergi bermain di arena permainan anak yang ada di dalam salah satu pusat perbelanjaan.Seperti yang diperintahkan Regis, Xavier harus membawa Rayden pulang setelah pukul tujuh malam. Regis juga memintanya untuk membawa Rayden makan malam dulu sebelum kembali ke penthouse. Namun, Xavier terpaksa harus pulang lebih awal karena anak laki-laki itu sudah bosan dan ingin kembali secepatnya."Huh, bilang saja kalau Paman iri sama Ray," timpal Rayden yang membuat wajah

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 314 - Nyamuk Nakal

    “Tadi parfum Papa tumpah, Ray.”Tentu saja Regis berbohong. Tadi ia sengaja menyemprotkan wewangian ke seluruh penjuru ruangan untuk menyamarkan aroma sisa percintaannya dengan Amora. Untung saja Rayden tidak memergokinya saat itu.Jawaban yang diberikan ayahnya sama sekali tidak memuaskan Rayden. Netranya mengelilingi ruangan dan menemukan sosok ibunya yang tengah terbaring di atas ranjang. Padahal tidak biasanya ibunya tidur di waktu seperti ini.Melihat keanehan tersebut, Rayden langsung menghampiri ibunya. “Mama kenapa, Pa?” tanyanya dengan panik.Regis menghampiri putranya yang telah duduk di sisi ranjang. “Mamamu lagi tidur, Ray. Biarkan dia istirahat dulu,” ujarnya yang mencoba memberikan pengertian kepada putranya.Akan tetapi, Rayden tidak mau mendengarkan ucapannya. Melihat ibunya masih memejamkan matanya, Rayden pun menggoyangkan lengan wanita itu.Regis hanya bisa menghela napas pelan. Ia tahu

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 315 - Virus Cinta

    Kening Regis mengernyit ketika melihat Xavier yang tengah berbaring di sofa panjang ruang keluarganya. Ia pun berjalan menghampirinya. ā€œXavier, bangun,ā€ ucap Regis seraya menarik bantal sofa yang menjadi sandaran kepala sahabatnya itu. ā€œHum?ā€ Xavier membuka netranya dengan malas. ā€œAku ngantuk, Regis. Biarkan aku tidur di sini sebentar.ā€ ā€œSiapa yang mengizinkanmu tidur di sini? Bukankah tadi aku memintamu untuk membawa Ray pulang setelah jam tujuh? Kenapa kamu sudah pulang jam segini?ā€ selidik Regis yang langsung meminta penjelasan dari sahabatnya itu. Xavier menghela napas berat. Akhirnya ia bangkit dari pembaringannya dan berkata, ā€œAnakmu sudah tidak betah di sana. Mana mungkin aku menghalanginya.ā€ Xavier menguap lebar, lalu mengusap wajahnya dengan kasar untuk menghilangkan kantuknya. ā€œKamu tidak tahu bagaimana lelahnya aku menghadapi putramu. Dia benar-benar menguras tenagaku,ā€ ucapnya secara berlebihan. ā€œKatakan s

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 316 - Mendapatkan Rival

    Suara ketukan pintu mengalihkan pandangan Regis dari layar laptopnya. "Masuk," ucapnya.Terlihat wajah Rayden menyembul dari balik pintu ruang kerjanya tersebut. Anak laki-laki itu datang untuk memenuhi permintaan Regis beberapa saat lalu."Masuk saja, Ray," ujar Regis ketika melihat keraguan putranya tersebut.Rayden mengangguk, lalu melangkah masuk. Anak laki-laki itu baru saja selesai mandi dan telah berganti pakaian dengan piyama.“Papa sedang sibuk?” tanya Rayden ketika melihat meja kerja ayahnya yang cukup berantakan.“Tidak terlalu,” jawab Regis seraya memberikan isyarat kepada putranya agar mendekat padanya.Namun, Rayden hanya berdiri di depan meja kerja pria itu dengan netra mengelilingi setiap sudut ruangan tersebut. Ia jarang memasuki ruangan itu karena seringkali terkunci.Rayden tahu jika ayahnya tidak ingin ada orang yang tidak berkepentingan memasuki ruangan tersebut tanpa izin, mengingat pasti

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 317 - Proyek Pertama

    ā€œSelamat bergabung dengan Eternal Bliss. Saya harap kalian dapat menganggap tempat ini sebagai rumah kedua kalian dan membantu saya untuk memberikan acara yang memuaskan bagi para klien kita di masa mendatang.ā€ Amora memberikan kata sambutannya kepada sepuluh orang bawahan yang baru saja direkrutnya. Hari ini adalah hari pertama mereka menempati kantor kecil yang dibeli olehnya dan Estelle. ā€œTempat ini baru selesai direnovasi sedikit kemarin dan mungkin masih ada banyak kekurangan. Saya harap kalian dapat memakluminya dan membantu saya untuk mengecek apa saja hal yang perlu dilengkapi,ā€ pinta Estelle kepada para wajah baru yang berusia lebih muda di hadapannya. Mereka memang adalah para mahasiswa yang baru lulus, tetapi pengalaman dalam tim dan kemampuan mereka tidak diragukan lagi. Amora sendiri yang telah memberikan wawancara secara langsung dan melakukan tes singkat untuk melihat kemampuan mereka. "Meskipun bisnis kita ini kecil dan masih baru, tap

Bab terbaru

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 529 - The End

    Satu per satu acara pun dimulai dan berakhir dengan lancar. Regis juga memperkenalkan kedua putranya yang menjadi kebanggaan keluarga Lorenzo di hadapan para tamunya. Kali ini Regis tidak melarang beberapa awak media terpercaya untuk meliput kedua buah hatinya itu. Namun, para bawahan Regis tetap memberikan batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengambil gambar. Akhirnya tiba saatnya sesi pelemparan buket bunga yang dilakukan oleh Amora sebagai mempelai wanita. Para gadis maupun pemuda lajang telah bersiap-siap untuk berebutan buket dari sang mempelai wanita.Biana juga telah bersiap di posisinya. Pada hitungan ketiga, buket bunga tersebut melayang di udara dan semua orang berlomba-lomba menggapainya. Buket bunga tersebut beralih dari satu tangan ke tangan yang lain hingga akhirnya seseorang berhasil merebutnya! Seketika suasana menjadi sangat hening, semua orang berdiri mematung untuk melihat sosok yang beruntung tersebut. Biana tampak kesal karena ia tidak b

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 528 - Extra Part 11

    Dalam balutan gaun pengantin berwarna putih gading dan tiara cantik yang menghiasi puncak kepalanya serta juntaian wedding veil yang menutupi sebagian wajahnya, Amora berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arah suaminya, Regis Lorenzo. Wanita itu mengamit lengan Alejandro Volker selaku ayah kandungnya. Mereka berjalan berdampingan. Terlihat sosok sepasang malaikat kecil di depan mereka yang berpenampilan tampan dan imut. Mereka tidak lain adalah Rayden dan Kimmy. Keduanya berjalan bergandengan tangan sembari menebarkan kelopak bunga mawar yang menuntun langkah mempelai wanita menuju ke ujung aisle. Sementara itu, tiga orang bridesmaid berjalan di belakang Amora. Mereka adalah Estelle Mauverick, Biana Curtiz dan Alicia Lorenzo. Amora memandang ke sekelilingnya. Ia bertemu pandang dengan beberapa orang terdekatnya seperti Noel Ritter, Chris Walden, Bianca Lysander, Hilde Maven, Henry Allen serta Emma Adams yang sedang menggendong buah hatinya, Ryuji Lorenzo. Amora memberikan la

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 527 - Extra Part 10

    ā€œAda apa? Kamu masih saja cemburu dengan mantan istrimu?ā€ goda Gino yang sejak tadi memperhatikan Regis di belakangnya. Malam ini pria itu memang menjadi groomsmen-nya alias pendamping mempelai pria. Regis hanya melayangkan tatapan tajamnya. Ia enggan menanggapinya. ā€œAku mengerti. Mantan memang sulit dilupakan. Apalagi mantan pertama. Rasanya aku ingin mencabik-cabiknya,ā€ geram Gino yang dapat memahami perasaan Regis. Istrinya juga masih beberapa kali bertemu dengan mantan suaminya karena mantan suami istrinya itu ingin bertemu dengan Kimmy, putri mereka. ā€œApa mau aku membantumu?ā€ tawar Regis dengan serius. Gino langsung meliriknya dengan syok. Tentu saja ia memahami maksud dari Regis. ā€œMengambil nyawanya bukan penyelesaian yang baik, Regis. Kalau Estelle dan Kimmy tahu aku yang sudah menghabisi ayah kandungnya, mau ditaruh di mana wajahku ini,ā€ timpalnya. Regis mengulum senyumnya. ā€œDasar pengecut,ā€ ledeknya. Gino mencebikkan bibirnya dengan malas. Ia mengedarkan pandangannya ke

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 526 - Extra Part 9

    ā€œAda apa, Amora?ā€ tanya Estelle dan Biana secara serempak. Mereka tampak khawatir melihat kondisi Amora. Namun, Amora menggeleng pelan. ā€œTidak apa-apa. Sepertinya aku harus memompa asiku dulu deh. Tapi, aku tidak bawa alatnya lagi,ā€ cicitnya. ā€œTenang saja. Aku bawa kok. Pakai punyaku dulu saja,ā€ sahut Estelle sembari mengambil tas ransel yang berisi berbagai barang keperluan putra keduanya. Amora pun meminjam peralatan pompa asi dari sahabatnya, lalu bergegas menyelesaikan kegiatannya dan kembali melanjutkan persiapannya untuk acara malam ini. ā€œTolong kalian gunakan jari-jari ajaib kalian untuk menyulapnya menjadi ratu tercantik sejagat raya malam ini,ā€ pinta Estelle kepada para penata rias dan penata busana pilihannya. ā€œSerahkan saja kepada kami, Nyonya Moonstone!ā€ sahut tim tersebut. *** Suara alunan piano memenuhi di sekitar lahan hijau yang telah didekorasi dengan sangat cantik. Pintu masuk menuju ke area resepsi acara juga telah dihiasi dengan aneka bunga segar berwarna put

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 525 - Extra Part 8

    ā€œApa? Pesta pernikahan?ā€ Amora menatap Mark dengan syok, lalu memandang Biana dan Estelle yang sedang tersenyum sumringah padanya. ā€œSejak kapan kalian merencanakan semua ini, hm?ā€ selidik Amora dengan sengit. ā€œMaaf, Amora. Kami benar-benar tulus ingin memberikan kejutan. Tolong jangan marah,ā€ cicit Estelle. ā€œBenar, Amora. Aku juga terpaksa mengikuti rencana mereka. Tapi, percayalah kalau kami tidak pernah bermaksud buruk padamu,ā€ timpal Biana dengan bersungguh-sungguh. ā€œCk, kalian benar-benar tidak setia kawan, huh?ā€ Amora mengomeli kedua sahabatnya. Ia masih sangat kesal dibohongi dan dipermainkan seperti orang bodoh. ā€œTentu saja kami setia kawan, Amora. Kami ingin kamu bahagia,ā€ cetus Estelle yang diikuti anggukan oleh Biana. ā€œSia-sia saja air mataku tadi,ā€ sungut Amora dengan wajah ditekuk masam. Regis menghampiri istrinya tersebut, lalu menyeka sudut mata wanita itu yang masih berair. ā€œJangan marah lagi, Sayang. Maafkan aku. Aku bersedia menerima hukuman apa pun,ā€ ucapnya.

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 524 - Extra Part 7

    Suara letusan konfeti mengagetkan Amora. Refleks, ia memejamkan matanya dan taburan potongan kertas warna-warni menghujani tubuhnya. ā€œSurprise!ā€ Seruan penuh semangat terdengar di telinganya. Ketika ia membuka matanya kembali, ia disuguhkan dengan kehadiran Regis yang telah berdiri di depan matanya. ā€œRegis?ā€ Amora menatap suaminya dengan kening yang berkerut. Pandangan Amora pun mengedar ke sekelilingnya. Ia tidak menemukan sosok yang mencurigakan di dalam ruangan itu. Justru ia malah dikagetkan dengan kehadiran beberapa orang yang dikenalnya. ā€œKalian ā€¦.ā€ Amora memandang satu per satu sosok tersebut dengan bingung. Tatapannya terhenti pada Alicia yang berdiri di sampingnya. Gadis itu memegang konfeti yang diletuskannya tadi. Amora pun menginterogasinya. ā€œAlicia, kenapa kamu bisa ada di sini? Apa maksud semua ini? Di mana wanita itu?" "Wanita?" Regis memandang Amora dengan bingung. "Tidak usah berpura-pura, Regis. Apa kamu menyembunyikannya?" selidik Amora. Ia telah mendorong d

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 523 - Extra Part 6

    Perasaan Amora terasa tidak karuan. Ucapan Alicia masih terngiang jelas di dalam benaknya. ā€œIni tidak mungkin. Tidak mungkin,ā€ gumam Amora berulang kali.Seth melirik kaca spion mobil tengah untuk memantau kondisi nyonya mudanya tersebut. Ia tidak tahu menahu tentang hal yang terjadi. Tadi wanita itu hanya memintanya untuk segera mengantarkannya ke Mansion Blue Lake.Tadi Alicia berkata jika ia melihat Regis bertemu dengan seorang wanita saat ia dalam perjalanan menuju taman bermain dengan Rayden. Padahal sepengetahuannya, pria itu seharusnya berada dalam perjalanan ke Italia seperti yang dikatakannya kemarin kepadanya.Alicia berkata kepada Amora jika ia telah membuntuti Regis dan melihat keduanya masuk ke dalam Mansion Blue Lake. Tentu saja hal tersebut membuat Amora sangat terkejut. Ia tidak percaya jika Regis melakukan sesuatu yang mengkhianati cinta mereka.Namun, di satu sisi, Amora juga yakin kalau Alicia tidak mungkin membohonginya. ā€˜Apa mungkin Regis tidak jadi berangkat ke

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 522 - Extra Part 5

    ā€œBagaimana? Apa kamu bisa tenang membiarkan Emma membantumu mulai hari ini?ā€ tanya Liliana meminta pendapat menantunya tersebut. Amora tertegun. Ia menatap Emma yang masih menunggu tanggapannya. ā€œTentu saja aku setuju,ā€ sahutnya dengan mengulas senyuman lebar di bibirnya. Dibandingkan para pengasuh lain, Amora tentu saja akan lebih percaya dengan Emma. Dulu wanita paruh baya itu juga sering membantunya menjaga Rayden. ā€œTapi, apa Nyonya Adams tidak apa-apa? Aku tidak ingin terus-menerus merepotkan Anda. Apa Henry dan Hilde mengizinkannya?ā€ tanya Amora dengan penuh selidik. Ia tidak ingin putra dan menantu Emma tidak menyetujui hal tersebut. Apalagi kondisi Emma yang pernah dirawat di rumah sakit dulu. ā€œTenang saja, Amora. Malah mereka memintaku untuk membantumu. Hilde malah lebih mendukungku,ā€ terang Emma yang dapat memahami pemikiran Amora tersebut. ā€œNanti Tante akan sering-sering datang dan ikut membantu kok,ā€ timpal Liliana yang mencoba meyakinkan menantunya itu. Amora tersen

  • Gairah Berbahaya sang MafiaĀ Ā Ā Bab 521 - Extra Part 4

    ā€œSelamat pagi Anak Mama. Bagaimana tidurnya semalam, hm?ā€Amora berceloteh sendiri dengan Ryuji yang sedang duduk di dalam box bayinya. Amora baru saja bangun saat mendengar suara bayi bertubuh gembul itu.ā€œAnak Mama sudah bangun saja pagi begini. Siapa yang sudah menggantikan popokmu, hm? Papa?ā€ tanya Amora ketika melihat putranya telah berganti pakaian.Ryuji hanya menanggapinya dengan senyuman lebar dan menendang kedua tangan dan kakinya berulang kali. Ia asyik memasukkan teether ke dalam mulutnya dan menggigit-gigitnya dengan gemas.Amora pun menggendong Ryuji keluar dari tempat tidurnya dan mengelilingi kamarnya untuk mencari keberadaan Regis.ā€œSayang,ā€ panggil Amora. Namun, tidak ada yang menyahutnya.ā€œKe mana dia?ā€ gumam Amora yang akhirnya kembali ke kamarnya. Ia baru menyadari jika koper yang dipersiapkannya semalam untuk Regis sudah tidak ada di tempatnya.ā€œDia sudah pergi?ā€ terka Amora dengan terheran-heran.Tidak biasanya Regis pergi tanpa berpamitan padanya. Biasanya Regi

DMCA.com Protection Status