Semua Bab Gairah Berbahaya sang Mafia: Bab 261 - Bab 270

529 Bab

Bab 261 - Menghindar Lebih Baik

“Sebutkan saja berapa atau kalau perlu saya akan meninggalkan kartu identitas saya sebagai jaminan,” ujar Mark yang masih mencoba membujuk gadis itu. Sebenarnya Mark bisa saja meminjam dari pengendara lain, tetapi ia merasa meminjam dari seseorang yang dikenalnya, ia merasa lebih tenang. Biana tidak menjawab dan berpura-pura tidak mendengar permintaan pria itu. Ia memalingkan wajahnya dengan acuh tak acuh. Ia telah menyalakan mesin motornya dan hendak meninggalkan pria itu. Namun, sebelum niatnya terealisasikan, Mark buru-buru berkata, “Ini menyangkut sahabat baik Anda juga."Gadis itu pun menoleh dengan panik. “Apa yang terjadi pada Amora?” “Ceritanya panjang. Sekarang saya perlu menyusul atasan saya ke sana,” jawab Mark yang meminta Biana untuk turun dari motornya dan menyerahkan beberapa lembar uang ke tangan gadis itu. Biana masih bergeming. Ia merasa ragu dengan alasan singkat yang diberikan Mark dan berpikir pria itu masih membohonginya. ‘Huh! Dia pikir aku akan tertipu lagi
Baca selengkapnya

Bab 262 - Menjadi Pusat Perhatian

Amora menoleh dan mendapati Noel yang telah berdiri di depannya. “Kamu mau ke mana, Amora?” tanya pria itu. Sudut bibir Amora terangkat canggung. Ekor matanya melirik Chris yang terlihat ragu mendekatinya karena Noel telah menghampirinya lebih dulu. “A-aku tadi … mau mencarimu,” jawab Amora yang terpaksa berbohong. Ia merutuki dirinya yang harus bertemu dan berurusan dengan dua hal serumit ini. ‘Sebenarnya hari apa ini?’ gerutu Amora di dalam hati. Diam-diam ia mengembuskan napasnya dengan kasar. “Amora?” Noel memanggilnya kembali. Pria itu memandangnya dengan bingung. “Ya?” Amora mengangkat wajahnya dan kembali menatap pria itu. Ia sangat terkejut ketika melihat Noel yang sudah mengulurkan tangan kepadanya. “Apa kamu mau berdansa denganku, Amora?” tanya Noel yang membuat Amora tercengang. “No-Noel, aku … aku tidak terlalu pandai berdansa,” ucap Amora yang mencoba menolak dengan halus. “Tidak usah merendah begitu. Aku tahu kamu pandai berdansa. Kamu lupa kalau kita dul
Baca selengkapnya

Bab 263 - Terjatuh dalam Siasat Licik

“Lihatlah … kamu begitu pintar berdansa. Tadi siapa yang bilang tidak bisa, hm?”Noel tersenyum menggoda Amora yang saat ini berada dalam tuntunan langkahnya dalam berdansa. Gerakan kaki mereka begitu selaras dengan irama denting piano yang mengalun lembut.“Kan sudah lama sekali aku tidak melakukannya. Wajar kalau aku tidak yakin tadi,” cicit Amora berdalih.Seulas senyuman tak hentinya terukir di bibir Noel. Dari sudut matanya yang lain, ia bisa melihat kekaguman orang-orang terhadap dirinya, tetapi ia tidak terlalu menghiraukan tanggapan mereka. Saat ini sepasang iris matanya hanya ada sosok wanita pujaan yang telah menawan hatinya sejak lama. Jarak yang begitu dekat dengan tangan yang saling bersentuhan membuat degup jantung Noel berpacu cepat.Namun, pria itu berusaha untuk menikmati momen langka tersebut dengan tetap bersikap tenang, sedangkan Amora terlihat cukup gugup.Wanita itu hanya sesekali membalas tatapannya dan membalas senyumannya dengan kikuk, lalu kembali menundukka
Baca selengkapnya

Bab 264 - Mengakui Kesalahan

“Tenang saja, Nyonya. Semua sudah teratasi dengan baik.” Pria plontos berperawakan tinggi dan besar dengan wajah yang diliputi seringai sinis sedang menghubungi seseorang melalui gawainya. Netra sipitnya memantau sosok wanita muda yang sedang terbaring di dalam mobil box miliknya. Saat ini pria itu sedang berdiri di lahan pakiran basement yang sangat sepi karena parkiran tersebut hanya dipergunakan untuk kendaraan-kendaraan khusus barang saja. “Jangan khawatir, Nyonya. Setidaknya wanita ini akan tertidur selama dua atau tiga jam lebih,” ucap pria berkepala botak itu lagi. Tentu saja wanita yang dimaksud pria itu adalah Amora Lysander. Istri Regis Lorenzo tersebut telah terlelap karena obat bius yang dihirupnya saat pria itu membekapnya tadi. Pria tersebut adalah orang bayaran Julia Brown. Demi memperlancar proses pertunangan Chelsea dengan putra keluarga Rowan, Julia meminta seseorang kenalannya untuk menyekap Amora untuk sementara waktu hingga acara selesai. Setelah membius A
Baca selengkapnya

Bab 265 - Menghilang

“Bagaimana? Apa dia ada di dalam?”Wajah Noel terlihat sangat panik bercampur cemas saat melihat Estelle keluar dari kamar kecil khusus wanita seorang diri. Ia menatap wajah Estelle yang memberikan gelengan kecil padanya.“Kamu yakin?” Noel kembali bertanya kepada Estelle untuk memastikan lebih jauh.Sudah lima belas menit lebih Amora tidak kunjung kembali setelah berpamitan dengan Noel. Pria itu sempat menghubungi nomor kontak Amora yang dimintanya tadi dari wanita itu, tetapi sayangnya, panggilannya itu tidak terjawab.Akhirnya Noel memutuskan untuk mencari ke toilet wanita. Namun, Amora tidak menjawab meskipun ia memanggil dari luar. Karena merasa tidak pantas masuk ke dalam toilet wanita, akhirnya Noel meminta bantuan Estelle untuk mengecek keberadaan Amora di dalam toilet tersebut.“Aku sudah memeriksa semuanya sampai kugedor juga,” terang Estelle. Ia dapat memahami kekhawatiran pria itu karena saat ini dirinya juga merasakan hal yang sama."Amora, sebenarnya kamu ke mana?" gumam
Baca selengkapnya

Bab 266 - Memberikan Kejutan

“Tu-tuan Muda Lorenzo?” Estelle bergumam syok.Mendengar nama sahabatnya disebut oleh istrinya, tatapan Gino semakin melekat pada istrinya dan semakin mempertajam pendengarannya untuk mendengar pembicaraan istrinya itu.“Ke-kenapa Anda yang menelepon saya, Tuan Muda Lorenzo?” tanya Estelle dengan bingung.Wanita itu kembali memastikan jika nama pada layar gawainya itu memang adalah Amora Lysander, tetapi malah Regis yang sedang berbicara dengannya. Ternyata hal yang diucapkan suaminya memang benar terbukti.Amora memang sedang bersama Regis Lorenzo!Namun, Estelle tidak dapat percaya begitu saja dengan pengakuan sepihak karena ia belum pernah bertegur sapa dengan suami Amora tersebut.“Apa Anda benar adalah Tuan Muda Lorenzo? Setahu saya, dia tidak ada di sini,” ucap Estelle yang meragukan identitas pria yang sedang berbicara dengannya."Suami Anda bisa memastikannya, Nona Mauverick," sahut Regis yang mengaktifkan kameranya untuk memperlihatkan wajahnya kepada wanita itu dan Regis.Se
Baca selengkapnya

Bab 267 - Saya Bukan Ibumu!

“Huaaaa … Mamaaaa!” Tangisan Billie semakin menjadi. Anak laki-laki itu masih terduduk sembari memegang permen lolipopnya yang patah gara-gara ia terjatuh tadi. Estelle pun menghampiri anak laki-laki itu dan membantunya berdiri. Ia menepuk pelan kedua lutut bocah tersebut dan mengusap kedua tangan mungil yang kotor serta memberikan tiupan lembut di sana. “Mamaaa ….” Billie masih menangis dan memanggil ibunya. Estelle pun bertanya kepada anak laki-laki itu, “Kamu tahu yang mana Mamamu, Nak?” Refleks, anak laki-laki itu langsung menunjuk. Pandangan orang-orang langsung mengikuti arah telunjuk kecil tersebut di mana yang langsung mengarah pada sosok calon istri Gilbert Rowan yang sedang berdiri mematung dengan wajah yang pucat. “Si-siapa Mamamu? Jangan asal menunjuk!” hardik Chelsea dengan panik. Akan tetapi, anak laki-laki itu tidak memahami maksud dari perkataannya. Ia kembali berlari ke arah Chelsea. “Mama, lollipop Bill jatuh,” rengeknya dengan diiringi suara tangisan khas ana
Baca selengkapnya

Bab 268 - Wanita yang Mengerikan

"Apa kabar, Chelsea? Sepertinya hidupmu semakin baik saja setelah pergi dariku."Suara Andrew Baker yang merupakan mantan kekasih Chelsea berkumandang di seluruh ruangan. Seorang pria yang berpenampilan lusuh dengan wajah yang hancur karena luka bakar itu membuat semua orang terperangah."Bisa-bisanya kamu hidup bahagia dengan lelaki lain setelah membuatku yang seperti ini. Kamu benar-benar hebat, Chelsea."Kalimat yang dilontarkan Andrew langsung membuat suara riuh bergemuruh di dalam ruangan tersebut. "Ti-tidak. Tolong ... semua ini tidak benar. Jangan dengarkan dia!" Chelsea terus berteriak dengan panik. Akan tetapi, tidak ada satu orang pun yang mempedulikan teriakannya. Apalagi saat ini Albert Parker yang telah mengambil alih pekerjaan kru yang mengurus bagian perlengkapan panggung dan sound system.Albert juga sengaja mengarahkan pencahayaan tepat di atas kepala Chelsea untuk memperlihatkan dengan jelas ekspresi wanita itu saat ini. Chelsea kehilangan semua kata-katanya karena
Baca selengkapnya

Bab 269 - Impian yang Kandas

"Mamaaa ….” Billie Baker masih menangis. Anak laki-laki itu hanya mendengar suara seruan yang mencemooh ibunya tanpa dapat memahami hal apa yang terjadi di depan matanya. Terlebih ibunya tidak sedikit pun berniat untuk memberikan pelukan untuk menenangkan dirinya. Sebagian besar orang sangat bersimpati terhadap Billie yang merupakan anak tak berdosa yang hanya menjadi korban dari keegoisan kedua orang tuanya saja. Estelle meminta Gino membawa anak laki-laki itu keluar dari ruangan tersebut. Ia tidak ingin membiarkan anak tersebut melihat lebih jauh keburukan Chelsea. Panggilan video yang dilakukan Andrew Baker telah berakhir. Albert telah memutuskan sambungan telepon tersebut setelah pria itu berhasil menjalankan misinya. Sementara itu, Gilbert Rowan yang telah mendengar semua keburukan calon istrinya, sedang berdiri mematung. Pria itu benar-benar syok. “Chelsea, apa semua yang dikatakannya benar?” desis Gilbert Rowan yang merasa dirinya sangat bodoh dapat tertipu oleh calon istr
Baca selengkapnya

Bab 270 - Tidak Akan Membiarkan Mati dengan Mudah

“Berikan mereka pengalaman yang tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup mereka,” titah Regis kepada Albert melalui panggilan telepon yang sedang dilakukannya. Wajah Regis terlihat sangat dingin. Namun, Regis tidak dapat memungkiri jika ia mendapatkan kepuasan atas kinerja yang diberikan Albert terhadap tugas yang diberikannya tersebut. Pandangan Regis melayang jauh pada langit malam yang terlihat dari balik jendela kaca besar dan tinggi hingga ke langit-langit ruangan tempatnya berdiri. Saat ini dirinya berada di dalam kamar hotel yang sama dengan hotel tempat berlangsungnya acara pertunangan keluarga Rowan. Regis memang sengaja tidak pulang ke penthouse-nya karena tidak ingin membuat putranya khawatir apabila putranya melihat kondisi Amora yang kembali dalam kondisi tidak sadarkan diri. Akhirnya ia memutuskan untuk memesan kamar hotel di tempat tersebut. Ia akan bermalam di sana sembari menunggu Amora sadar dari pengaruh obat bius. “Setelah membereskan semuanya, kembali d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
53
DMCA.com Protection Status